Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Hubungan Konsep Diri dengan Kepercayaan Diri Anak Broken Home di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Pasaman Barat Annisa, Sofia; Santosa, Budi
ANWARUL Vol 3 No 1 (2023): FEBRUARI
Publisher : Lembaga Yasin AlSys

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58578/anwarul.v3i1.840

Abstract

Self-concept is related to self-confidence, because self-concept is one of the things that influences a child's self-confidence, self-confidence includes perceptions, feelings, beliefs, and self-assessments, and someone who has a low self-concept can cause a person's low self-confidence. This study aims to, 1) determine the relationship between self-concept and the self-confidence of broken home children, 2) find out how much the relationship between self-concept and the self-confidence of broken home children. This type of quantitative research is correlational. The research population of West Pasaman Muhammadiyah Aliyah Madrasah Aliyah students who experienced broken home families was 20 students. The sampling technique is total sampling. Data collection techniques using self-concept and self-confidence instruments. Data analysis techniques used non-parametric analysis techniques and the correlation used the Spearman rho method with the help of SPSS version 26. Based on the results of the hypothesis testing, the results obtained were rcount 0.499 > rtable 0.443 that Ho was rejected and Ha was accepted. This means that there is a significant correlation between self-concept and the self-confidence of broken home children at Madrasah Aliyah Muhammadiyah Pasaman Barat. Interpreting the non-parameric correlation can be concluded that 0.499 lies (0.40-0.599), namely between variable X (self-concept) and variable Y (self-confidence). There is a correlation, which means it is moderately correlated. Based on the results of the study, it was concluded that the better (positive) the student's self-concept, the higher the student's self-confidence. and vice versa, the worse (negative) the student's self-concept, the lower the student's self-confidence.
ANALISIS BUKU TEKS IPAS KELAS VI SEKOLAH DASAR TERKAIT ASPEK KEYAKINAN AGAMA DALAM MEMPEROLEH ILMU PENGETAHUAN Annisa, Sofia; Tursinawati , Tursinawati; Vitoria, Linda
Cendikia: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol. 2 No. 12 (2024): Cendikia: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran
Publisher : Cendikia: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Buku teks yang hanya berfokus pada materi pembelajaran pengetahuan tanpa diintegrasikan dengan keyakinan agama, menyebabkan peserta didik tidak memiliki kesadaran penuh untuk mendalami ilmu pengetahuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis buku teks mata pelajaran IPAS kelas VI Sekolah Dasar, terkait aspek keyakinan agama dalam memperoleh ilmu pengetahuan. Pendekatan yang digunakan kualitatif deskriptif. Jenis penelitiannya study pustaka, pengumpulan data dengan telaah dokumen dan menggunakan teknik analisis isi. Hasil penelitian diperoleh bahwa, dalam buku teks IPAS kelas VI, hanya terdapat satu aspek keyakinan agama dalam memperoleh ilmu pengetahuan yang dintegrasikan dalam materi ajar, yaitu alam semesta sebagai bukti keagungan Tuhan sebagai pencipta alam. Aspek tersebut terdapat pada bab 5, yaitu pada topik C Sistem Tata Surya. Sedangkan aspek lainnya belum termuat, yaitu ilmu pengetahuan sebagai jalan mengenal Tuhan, panca indra dan hati nurani sebagai instrumen berharga untuk mengamati alam dan hasil ciptaan Tuhan, proses untuk menunjukan bukti kebesaran Allah dilakukan dengan penyelidikan ilmiah, peran dan sikap positif yang dilakukan manusia terhadap alam semesta adalah sebagai amal ibadah pada Tuhan.
PENJATUHAN PIDANA DI BAWAH MINIMUM KHUSUS DALAM PERKARA TINDAK PIDANA NARKOTIKA Annisa, Sofia; Septiningsih, Ismawati
Verstek Vol 12, No 4: OKTOBER - DESEMBER 2024
Publisher : Sebelas Maret University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jv.v12i4.85627

Abstract

Penelitian memiliki maksud untuk mengetahui alasan hakim menjatuhkan pidana di bawah minimum khusus pada tindak pidana narkotika dalam pada suatu keputusan nomor 10/Pid.Sus/2023/PN Rah dan mengkaji alasan hakim memperhatikan SEMA Nomor 7 Tahun 2009 Jo. SEMA No.4 Tahun 2010 Jo. SEMA No.3 Tahun 2011 Jo. SEMA No.3 Tahun 2015. Penelitian hukum normatif bersifat preskriptif ini mengaplikasikan studi kasus, dimana hukum primer maupun sekunder menjadi bahan hukum dalam konteks ini, dikumpulkan melalui studi kepustakaan, dan dianalisis dengan silogisme deduksi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa alasan hakim menjatuhkan pidana di bawah minimum khusus adalah untuk berlaku adil, tuntutan jaksa penuntut umum dirasa terlalu tinggi ditinjau dari fakta di persidangan, diperoleh fakta bahwa terdakwa terbukti melanggar Pasal 127 ayat (1) Undang-Undang Narkotika namun tidak didakwakan oleh penuntut umum sehingga hakim mengacu pada SEMA dalam memutus perkara karena SEMA tersebut bersifat mengisi kekosongan hukum meskipun dalam Undang-Undang khusus seperti undang-undang narkotika mengatur pidana minimum khusus dan meskipun hakim terikat pada surat dakwaan, mereka diizinkan untuk menetapkan hukuman yang lebih rendah demi keadilan, kemanfaatan, dan kepastian hukum.
Perbandingan Performa Ban Airless Dengan Ban Pneumatik Pada Skuter Elektrik AM, Chaerul Qalbi; Radyantho, Kholiq Deliasgarin; Kurniawan, Ade; Nasrullah , Mohammad; Annisa, Sofia
Majamecha Vol. 5 No. 2 (2023): Majamecha
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Islam Majapahit, Mojokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36815/majamecha.v5i2.3006

Abstract

Kendaraan listrik di Indonesia kini semakin banyak digunakan oleh masyarakat. Meningkatnya harga bahan bakar minyak dan kebijakan pemerintah yang menggiurkan akan membuat masyarakat perlahan beralih dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik. Dalam menggunakan kendaraan listrik, khususnya roda dua, terdapat berbagai sistem operasional. Masalah pada ban udara, seperti tekanan udara yang tidak memadai atau kebocoran, bisa sangat berbahaya. Untuk menghindari permasalahan tersebut, solusi terbaiknya adalah dengan memanfaatkan Ban Airless. Ban ini memiliki beberapa keunggulan, termasuk tidak pernah kempes dan tidak memerlukan tekanan udara. Namun, Ban Airless memiliki massa yang lebih besar dibandingkan Ban Pneumatik sehingga memerlukan energi yang lebih besar dalam penggunaannya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan performa antara model Ban Airless dan Ban Pneumatik pada kendaraan listrik hub motor roda dua. Dapat disimpulkan bahwa kinerja Ban Airless sedikit lebih buruk dibandingkan Ban Pneumatik bertekanan optimal, namun masih lebih baik dibandingkan Ban Pneumatik dengan setengah dari tekanan optimal.