Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

DAMPAK PROGRAM KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI NELAYAN MISKIN DI NAGARI TARATAK KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN Yanti Sri Wahyuni; Sri Rahayu
Jurnal Ekonomi Sakti Vol 9 No 1 (2020)
Publisher : LPPM - STIE SAKTI ALAM KERINCI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36272/jes.v9i1.202

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dampak program pemberdayaan terhadap kehidupan sosial ekonomi rumah tangga nelayan miskin di Nagari taratak kecamatan SUTERA Kabupaten Pesisir Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuliatatif dengan menggunakan pengumpulan data dengan cara observasi, dan wawancara mendalam dengan informan yang diambil secara snowball sampling. Untuk menguji keabsahan data, peneliti melakukan triangulasi data. Analisis data penelitian ini dilakukan dengan menggunakan interaktif yang dikembangkan oleh Mathew Milles dan Huberman. Dampak program terhadap kehidupan sosial adalah interaksi sosial setelah adanya pogram KUBE menjadi erat, dan kerjasama semakin kuat, persaingan menjadi berkurang. Dampak terhadap kehidupan ekonomi dapat dilihat dari pekerjaan bahwa istri nelayan dan anak nelayan sudah bisa bekerja, pendapatan nelayan meningkat, dan pendidikan anak nelayan semakin baik. Berkat adanya program KUBE maka dapat membantu kehidupan ekonomi nelayan bagi yang memanfaatkannya.
Pengaruh Self Esteem Terhadap Perilaku Prososial Siswa SMP N 18 Banda Aceh Yanti Sri Wahyuni; syaiful Bahri; Muhammad Husen
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 3, No 1 (2018): Maret 2018
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Sri Wahyuni, Yanti. 2017. Pengaruh Self Esteem Terhadap Prilaku Prososial Pada Siswa Remaja di SMP Negeri 18 Banda Aceh. Skripsi. Jurusan Bimbingan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala.            Pembimbing : (1)   Drs. Syaiful Bahri, M.Pd   (2) Drs.M.Husen, M.Pd Kata Kunci: Self Esteem, Perilaku Prososial Perilaku prososial adalah tindakan sukarela yang dimaksudkan untuk memberikan keuntungan pada individu atau sekelompok individu, meliputi aspek altruism (suka rela), compliant (permintaan), emotional (emosi), public (umum), anonymous (tanpa diketahui) dan dire (situasi darurat). Self esteem adalah penilaian atau evaluasi secara positif dan negatif terhadap dirinya sendiri, meliputi dimensi successes (keberhasilan), values (nilai-nilai), aspirations (aspirasi-aspirasi), defenses (pertahanan). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran self esteem, perilaku prososial dan pengaruh yang signifikan self esteem terhadap perilaku prososial pada siswa SMP Negeri 18 Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian ex-postfacto. Populasi penelitian ini adalah siswa SMP N 18 Banda Aceh sedangkan pengambilan sampel dalam menggunakan teknik stratified sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan skala psikologi. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif, uji normalitas, uji homogenitas, uji linearitas dan uji regresi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel pengaruh self esteem (X), terbukti memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku prososial siswa (Y) hal ini ditunjukkan dari hasil uji F, dimana Fhitung  Ftabel (35.622 0,1381), maka hasil tersebut dinyatakan memiliki dampak yang signifikan. Jadi hipotesis yang mengatakan bahwa variabel self esteem memiliki pengaruh terhadap perilaku prososial siswa dapat diterima dan terbukti benar. Adanya pengaruh self esteem terhadap perilaku prososial pada siswa SMP N 18 Banda Aceh diperoleh dari nilai R-square (R²) sebesar 146. Artinya variabel independen yang terdiri variabel self esteem memberikan kontribusi sumbangan sebesar 14 % terhadap perilaku prososial pada siswa.
ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI SOSIAL GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI SMAN 1 KATEMAN (Studi Kasus: Siswa Kelas X B SMAN 1 Kateman) Mariyana, Mariyana; Hefni; Yanti Sri Wahyuni
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 9 No. 03 (2024): Volume 09 No. 03 September 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v9i03.17648

Abstract

This research is motivated by teachers who are less able to interact well, from the results of observations made it appears that students are still less enthusiastic about learning when the teacher is unable to communicate well. This study aims to analyse how the influence of teacher social competence on student learning motivation in Sociology subjects at SMAN 1 Kateman. This research uses Cognitive theory from Jerome S. Bruner, cognitive learning theory This research uses a quantitative approach. This type of research is regression. The sampling technique is total sampling technique. Data collection methods in this study using questionnaire observation and document study. Data analysis methods used with descriptive analysis and simple linear regression analysis. In this study, the instruments used were observation guidelines and questionnaires. The results showed that the teacher's social competence had a significant effect on student learning motivation in Sociology subjects at SMAN 1 Kateman. This can be seen from the coefficient value of 0.724. This coefficient value is significant because the tcount value is 5.213> ttable 1.69092 with a significant level of 0.000 <\\{mathbit{\alpha}} = 0,05. This shows that teacher social competence has a significant effect on student learning motivation. The higher the increase in teacher social competence, the higher the student learning motivation, so if the teacher's social competence is low, the student learning motivation will also be low or down. The magnitude of the influence of the independent variable on the dependent variable is 45.2%. This means that the independent variable of teacher social competence is able to explain the dependent variable of student learning motivation by 45.2%.
PERAN BADAN KERJA SAMA ANTAR DESA (BKAD) DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DI KECAMATAN RIMBO ULU KAB. TEBO, PROVINSI JAMBI Taqiyah, Zumrotut; Isnaini; Yanti Sri Wahyuni
Journal SOSIOLOGI Vol. 6 No. 2 (2023): FENOMENA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Publisher : Prodi Sosiologi FISIP UPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59700/js.v14i2.8306

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran Badan Kerja Sama Antar Desa (BKAD) dalam pemberdayaan pemberdayaan masyarakat desa di Kecamatan Rimbo Ulu, Kabupaten. Tebo, Provinsi Jambi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori struktural fungsional dari Talcott Parsons yang menganalisis terkait struktur fungsional suatu sistem berdasarkan status dan perannya dengan menggunakan 4 skema yakni A-G-I-L. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif. Pemilihan informan dalam penelitian menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah informan 12 orang. Jenis data berupa data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tiga tahap yakni observasi, wawancara dan juga studi dokumen. Unit analisis adalah kelompok yakni anggota lembaga Badan Kerja Sama Antar Desa (BKAD). Analisis data menggunakan analisis data interaktif dari Milles & Huberman yang terdiri dari 4 tahap yakni reduksi Pengumpulan data, reduksi data, Penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa 1) sebagai koordinasi pelaksanaan program kegiatan, BKAD melakukan koordinasi berupa menyelenggarakan pertemuan, menyiapkan sarana dan prasarana pendukung kegiatan, dan menjaga keberlanjutan perencanaan dan pelaksanaan program. 2) melakukan pembinaan terhadap masyarakat yakni dengan SPP dan kegiatan sosial dan pelatihan. 3) Mengelola keuangan dan membuat laporan secara berkala dan terstruktur.
UPAYA GURU MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI FASE F DI SMAN 1 SALIMPAUNG primadani, yossi; Sarbaitinil; Yanti Sri wahyuni
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 03 (2025): Volume 10 No. 3 September 2025
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v10i03.29763

Abstract

Berpikir kritis merupakan salah satu kompetensi penting yang harus dimiliki peserta didik. Lemahnya kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam pembelajaran, perlu dilakukan berbagai upaya oleh guru sosiologi dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis pesrta didik, Salah satu model yang relevan yaitu model Problem Based Learning. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan upaya guru meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik melalui model Problem Based Learning pada mata pelajaran sosiologi Fase F di SMAN 1 Salimpaung.Penelitian ini ialah menggunakan teori belajar kognitif yang dikemukakan oleh Jerome Bruner.Teori belajar kognitif Bruner memberikan perhatian terhadap pentingnya pengembangkan kemampuan berpikir, teori ini memandang bahwa manusia sebagai memproses, pemikiran dan pencipta informasi. Metode yang digunakan kualitatif. Informan berjumlah 8 informan terdiri dari kepala sekolah, wakil bidang kurikulum, guru mata pelajaran Sosiologi kelas XI, dan peserta didik. Analisis data yang digunakan yaitu menggunakan model Miles dan Huberman, dengan tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil menunjukkan bahwa terdapat 5 upaya yang dilakukan guru sosiologi dalam meningkatkan kemampuan berpikir kiritis peserta didik melalui modeL pembelajaran Problem Based Learning yaitu (1) Guru menyusun modul ajar berbasis masalah konstektual (2). Guru melilih materi yang dapat merangsang pemikiran kritis (3). Guru menggunakan pertayaan terbuka dan diskusi kelompok (4). Guru membimbing peserta didik untuk mengkaji informasi dari berbagai sumber (5). Guru memfasilitasi proses berpikir mandiri peserta didik. Ada 2 Faktor penghambat bagi guru dalam meningkatkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik melalui model Problem Based Learning yaitu, (1) keterbatasan waktu dan (2) heterogenitas kemampuan peserta didik.