Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Bangunan Konstruksi

KAJIAN PENERAPAN SMK3 PADA PROYEK KONSTRUKSI REL KERETA API DI SULAWESI SELATAN Idrus, Ilham; Umar, Bowasis; Halim, Zainal Arifin
Jurnal Bangunan Konstruksi Vol 1 No 1 (2023): Barakka - Jurnal Bangunan Konstruksi
Publisher : PSTS FT UIM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63877/jbk.v1i1.34

Abstract

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan hal yang sangat penting bagi proyek yang memiliki resiko kecelakaan kerja tinggi, khususnya yang berkaitan dengan pekerjaan konstruksi. Tetapi dalam kenyataan masih banyak kecelakaan kerja yang terjadi di lingkungan kerja, karena rendahnya penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), kondisi seperti ini mungkin disebabkan oleh adanya beberapa faktor yang dapat mempengaruhi. Penelitian ini mencoba memberikan jawaban tentang bagaimana standar dan pedoman SMK3 yang digunakan pada proyek konstruksi rel kereta api serta membahas bagaimana pengaruh dari penerapan SMK3 bagi perusahaan dan tenaga kerja itu sendiri. Analisis data dilakukan dengan menyusun dan membahas hasil interview dengan petugas K3, hasil observasi atau pengamatan langsung di lokasi proyek dan hasil evaluasi data-data SMK3 yang tersedia serta studi kepustakaan sebagai data pendukung. Berdasarkan penelitian ini disimpulkan bahwa SMK3 telah direncanakan dan diterapkan dengan baik di lokasi proyek. Standar dan pedoman yang digunakan untuk mengatur sistem ini disusun dalam Rencana Mutu, Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Proyek (RMK3LP). Penerapan SMK3 ini membawa pengaruh yang baik bagi perusahaan maupun tenaga kerja, hal tersebut terlihat dari jumlah tenaga kerja yang mengalami kecelakaan atau penyakit kerja masih tergolong rendah dan tidak memberikan pengaruh yang berarti bagi pelaksanaan pekerjaan.
Pengaturan Giliran Penggunaan Air Per Saluran Sekunder Pada Jaringan Irigasi Baliase Kiri Halim, Zainal Arifin; Marzuki, Suci Fatmawati
Jurnal Bangunan Konstruksi Vol 1 No 1 (2023): Barakka - Jurnal Bangunan Konstruksi
Publisher : PSTS FT UIM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63877/jbk.v1i1.36

Abstract

Jaringan irigasi sangat penting untuk sebagai penunjang di bidang pertanian, dikarenakan sebagai Upaya untuk pengaturan, pembagian sampai dengan pembuangan air Kembali. Setiap upaya untuk memanfaatkan air irigasi disebut pengelolaan irigasi. Ini termasuk pengoperasian dan pemeliharaan, pengamanan, pemulihan, dan peningkatan jaringan irigasi. Pengaturan Air pada jaringan irigasi ini sangat penting dikarenakan luasnya areal yang dilayani yaitu 7880 ha. Pada saat Qs atau Ketersedian air di bendung 0.7 - 100 % semua pintu bisa dibuka secara serempak, artinya semua pengguna air bis memanfaatkannya, akan tetap apabila ketersediaan air di bending Qs 70 – 50 % berarti dilakukan giliran untuk memanfaatkan air tersebut, yaitu 2/3 dari luasan areal irigasi dibuka kemudian 1/3 areal luasan irigasi memalui saluran sekunder di tutup. Begitupun apabila ketersediaan Air di bending Qs 50 – 30 % maka dilakukan penggiliran air yaitu 1/3 luasan areal iri gasi diairi melalui jaringan saluran sekunder, dan 2/3 dilakukan penutupan. Apabila ketersediaan air di bendung kurang dari 30% maka di proritaskan pada tanaman yang urgen membutuhkan air
Evaluasi Penanganan Banjir pada Kabupaten Luwu Utara Kecamatan Mappedeceng Desa Kapidi Taratallu Marzuki, Suci Fatmawati; Musdalifah S; Halim, Zainal Arifin
Jurnal Bangunan Konstruksi Vol 2 No 1 (2024): Barakka - Jurnal Bangunan Konstruksi
Publisher : PSTS FT UIM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63877/jbk.v2i1.50

Abstract

Banjir merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Banjir adalah suatu keadaan dimana suatu daerah tergenang air dalam jumlah besar. Banjir dapat terjadi karena dua faktor yaitu antropogenik dan faktor alam. Banjir di Desa Kapidi Kecamatan Mappedeceng Kabupaten Luwu Utara merupakan bencana banjir yang terjadi akibat hujan deras dengan intensitas tinggi dan jebolnya tanggul yang terkait dengan pembangunan saluran irigasi yang belum selesai dan tidak berfungsi. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi terhadap kebijakan penanganan banjir di Desa Kapidi, Mappedeceng, seiring dengan diterapkannya kebijakan seperti tahap tanggap darurat. Analisis data pada penelitian ini meliputi pengkajian dan implementasi pengelolaan banjir di desa Kapidi. Evaluasi meliputi efektivitas, efisiensi, kesesuaian, keadilan, konsistensi, dan daya tanggap. Implementasinya meliputi komunikasi, sumber daya, penjadwalan, dan birokrasi. Rekomendasi peneliti mengenai cara penanganan banjir di Desa Kapidi, Distrik Mapedecheng, Prefektur Beilugwu antara lain perlunya komunikasi yang baik antara pemerintah desa yaitu pemerintah pusat, dan fasilitas yang memadai untuk menangani banjir dan kemungkinan akan terjadi.
Analisis Perbandingan Kinerja Campuran Aspal dengan Agregat Kasar Dominan Bulat dan Agregat Kasar Dominan Pecah Menggunakan Uji Marshall Saputri, Nur Indah; Halim, Zainal Arifin
Jurnal Bangunan Konstruksi Vol 3 No 1 (2025): Barakka - Jurnal Bangunan Konstruksi
Publisher : PSTS FT UIM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63877/jbk.v3i1.136

Abstract

Penelitian ini membandingkan kinerja campuran aspal beton Asphalt Concrete-Base (AC-Base) menggunakan dua jenis agregat kasar: batu koral dan batu pecah. Fokus utama adalah perbandingan karakteristik Uji Marshall untuk menilai perbedaan signifikan dalam kinerja mekanis. Metode penelitian dilakukan di Laboratorium Fakultas Teknik, Universitas Islam Makassar, dengan pengujian Marshall untuk mengevaluasi flow, VIM, VMA, VFA, dan Marshall Quotient (MQ). Hasil menunjukkan bahwa kedua campuran aspal memiliki nilai stabilitas yang serupa dan memenuhi spesifikasi, namun terdapat perbedaan signifikan pada nilai flow. Campuran dengan agregat kasar 100% pecah memenuhi spesifikasi flow, sedangkan campuran dengan agregat koral tidak. Ini menunjukkan bahwa agregat pecah lebih efektif dalam memberikan deformabilitas. Secara keseluruhan, campuran aspal dengan agregat pecah menunjukkan kinerja lebih baik dalam kepadatan, stabilitas, dan nilai MQ. Rekomendasi yang dihasilkan untuk tidak menggunakan agregat koral dalam campuran AC-Base.