Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Penentuan Batas DAS Tojo Berbasis GIS Menggunakan Perangkat HEC HMS 4.4 dan QGIS 3.16 Aswar Amiruddin; Asta Asta; Rosmalia Handayani
Borneo Engineering : Jurnal Teknik Sipil Volume 5 Nomor 3 Tahun 2021
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/be.v5i3.2223

Abstract

Watershed delineation is the process of determining an area that contributes to the flow of rainfall (precipitation) into runoff to the outlet. The watershed delineation analysis in this study used the HEC-HMS version 4.4 and QGIS 3.16 . HEC HMS version 4.4 has GIS tools that have been directly integrated to facilitate the watershed delineation process. The study area in this research is the Tojo watershed which is located in Central Sulawesi Province. The digital elevation model (DEM) data source used is DEMNAS BIG with a spatial resolution is 8,1 meters. The results of watershed delineation using HEC-HMS 4.4 software are the same as the results of watershed delineation using QGIS 3.16 software. There is a slight difference in the watershed boundary in some parts when zoomed in. The watershed area produced by each GIS Softwares are HEC-HMS 212,583 km2, QGIS 212,5404 km2. The HEC-HMS 4.4 software gives quite good results on the boundary analysis of the Tojo watershed, so the HEC-HMS 4.4 software can also be used in other researches in the field of water resources. 
Debit Banjir Rancangan DAS Tojo Metode HSS ITB 1 Aswar Amiruddin; Saparuddin Saparuddin; Triyanti Anasiru
Borneo Engineering : Jurnal Teknik Sipil Volume 4 Nomor 2 Tahun 2020
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/be.v4i2.1582

Abstract

Floods often occur in several regions in Indonesia. The problem is the flooding with its uncertain characteristics is one of the environmental problems that has not been handled optimally. The method of converting rain data into discharge data for flood analysis has been widely presented in previous studies. The methods used to analyze flood discharge also vary, starting from rational, empirical, statistical models to the unit hydrograph model. This research aims to determine the flood discharge design for return periods 2, 5, 10, 20, 25, 50, and 100 years in Tojo watershed, Tojo Una-una Regency using the synthetic unit hydrograph method of ITB-1. Research methods are data collection and data analysis. Data collection was carried out at several agencies and collecting from online sources. Results of this research design flood discharge that was analyzed by synthetic unit hydrograph of ITB-1 method. The maximum design flood discharge at Tojo watershed are 82.375m3/s for a 2-year, 98.21 m3/s for a 5-year, 104.77 m3/s for a 10-year, 111.83 m3/s for a 20-year, 113.3 m3/s for a 25-year, 118.87 m3/s for a 50-year, 123.86 m3/s for a 100-year return period
Pengembangan Microcontent Untuk Pembelajaran Matematika Pada Muhammadiyah Boarding School Daarul Ilmi Tarakan Jero Budi Darmayasa; Irianto Aras; Aswar Amiruddin; Ramli Ramli; Bayu Kurniawan
MATAPPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 5 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : STKIP Andi Matappa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31100/matappa.v5i2.1782

Abstract

Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini dilaksanakan bersama mitra dari Sekolah Menengah Atas (SMA). Mitra pada PKM ini adalah Bayu Kurniawan, S.Pd, wali kelas Xb SMA MBS Daarul Ilmi Tarakan. Permasalahan yang memungkinkan untuk dicarikan solusinya terkait situasi dan kondisi pembelajaran matematika di kelas Xb diantaranya: 1) video pembelajaran yang kurang variatif dan masih monoton pada satu bentuk yaitu screen dan audio, 2) penilaian pembelajaran yang masih terbatas pada soal Pilihan Ganda dan Essay (belum menyentuh project dan penilaian kinerja), 3) waktu guru terlalu banyak habis dalam penyusunan video pembelajaran, 4) kedekatan (komunikasi) belum terbangun dengan baik antara mitra dengan siswa kelas Xb. Memperhatikan hal tersebut, salah satu solusi yang rencana digunakan adalah membuat Microcontent yang variatif, dikemas dalam video pembelajaran yang berkualitas dalam bentuk video. Adapun microcontent disematkan dalam google classroom atau Edpuzzle sehingga bisa memanfaatkan fitur penilaian test dan non-test (rubric penskoran) dengan mudah dan efektif. Setelah dilaksanakan kegiatan, terdapat beberapa manfaat yang diperoleh baik oleh mitra ataupun tim pelaksana, diantaranya: a) Peningkatan kemampuan mitra dalam merancang content pembelajran, b) Peningkatan kualitas media pembelajraan berupa video, c) terjalin komunikasi dan kerjasama yang bagus antara pendidik di SMA MBS Daarul Ilmi dengan tim Universitas Borneo Tarakan, d) tersebarluasnya konsep Microcontent dalam pembelajaran daring di Kaltara dan sekitarnya. 
PEMODELAN HUJAN-ALIRAN DAS DI KOTA TARAKAN MENGGUNAKAN MODEL HEC-HMS Aswar Amiruddin
JURNAL SIPIL SAINS Vol 12, No 1 (2022)
Publisher : Program Stud Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/sipilsains.v12i1.3985

Abstract

Diperlukan analisis terkait dengan debit banjir rencana untuk memperoleh desain pengaturan sungai yang optimal salah satunya dengan melakukan pemodelan hujan-aliran pada daerah aliran sungai atau DAS. Perangkat lunak yang digunakan dalam melakukan pemodelan hujan-aliran pada penelitian ini adalah HEC-HMS hasil pengembangan US Army Corps of Engineers (USACE). Perangkat HEC-HMS dapat melakukan pemodelan sistem DAS yang rumit dengan cara menyederhanakan system DAS tersebut, sehingga peneliti tertarik untuk mengkaji pemodelan hujan-aliran salah satu DAS di Tarakan menggunakan perangkat HEC-HMS. Tingkat ketelitian hasil simulasi pemodelan perangkat HEC-HMS sangat tergantung pada data yang tersedia serta metode yang digunakan oleh penggunanya. Tahap penelitian kali ini dimulai dari mengumpulkan data-data pendukung, menganalisis data-data untuk memperoleh parameter yang dianalisis oleh perangkat HEC-HMS kemudian melakukan pembahasan berdasarkan hasil pemodelan perangkat HEC-HMS. Hasil penelitian diperoleh parameter-parameter DAS antara lain, Luas DAS Binalatung (ADAS) 15,58 km2, Panjang Sungai Utama DAS (L) 7,65 km, dengan curve number (CN) 80,132. Hasil pemodelan HEC-HMS menunjukkan debit aliran puncak untuk periode ulang 2 tahun adalah 2 tahun adalah 27,1 m3/s, periode ulang 5 tahun 31,5 m3/s, periode ulang 25 tahun 34,8 m3/s dan periode ulang 50 tahun 35,6 m3/s.
PELATIHAN TEKNIK PEMIJAHAN INDUK LELE DENGAN METODE KAWIN SUNTIK PADA POKDAKAN TAPAL BATAS, KECAMATAN SEBATIK TENGAH, KABUPATEN NUNUKAN Kartina Kartina; Awaludin Awaludin; Khairunnisa Khairunnisa; Aswar Amiruddin
Jurnal Pengabdian Masyarakat Borneo Vol 6, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpmb.v6i3.2978

Abstract

Sejalan dengan program pemerintah, saat ini dilakukan upaya mendorong masyarakat melalui program untuk mewujudkan ketahanan pangan di penjuru Negeri, termasuk pulau Sebatik. Pulau Sebatik merupakan pulau terdepan dari Provinsi Kalimantan Utara yang berbatasan langsung dengan Tawau, Sabah Malaysia. Diantara program yang dilaksanakan adalah penerapan teknologi dalam perikanan budidaya, misalnya untuk komoditas ikan air tawar. Program tersebut, diharapkan tidak hanya untuk memberdayakan ekonomi, namun juga menjadi benteng ketahanan pangan untuk warga sekitar. Kelompok Petani Lele Pokdakan Tapal Batas, Kecamatan Sebatik Tengah, merupakan salah satu kelompok yang saat ini aktif dalam budidaya lele. Lele dipilih sebagai komoditi yang dikembangkan karena Ikan lele merupakan salah satu komoditi perikanan yang mengalami peningkatan dalam produksi karena permintaan pasar yang meningkat, serta tidak sulit untuk dibudidayakan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan bagi mitra dalam budidaya lele khususnya kemampuan mitra dalam penyediaan benih melalui pelatihan pemijahan semibuatan dengan Teknik kawin suntik. Tahapan kegiatan terdiri dari (1) survey lokasi; (2) perjanjian kemitraan; (3) sosialisasi program; (4) penyuluhan; (5) pelatihan pemijahan semi buatan dengan kawin suntik. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan mitra terkait budidaya khususnya pemijahan buatan dengan kawin suntik dan peningkatan keterampilan mitra, dimana mitra mampu mempraktekkan kawin suntik induk lele secara tepat, hingga mampu menghasilkan benih secara mandiri.
PEMODELAN HUJAN-ALIRAN DAS DI KOTA TARAKAN MENGGUNAKAN MODEL HEC-HMS Aswar Amiruddin
JURNAL SIPIL SAINS Vol 12, No 2 (2022)
Publisher : Program Stud Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/sipilsains.v12i2.3859

Abstract

Diperlukan analisis terkait dengan debit banjir rencana untuk memperoleh desain pengaturan sungai yang optimal. Model hidrologi yang digunakan pada penelitian kali ini adalah model HEC-HMS yang dikembangkan oleh US Army Corps of Engineers (USACE). Model HEC-HMS dapat digunakan untuk menirukan sistem DAS yang kompleks dengan membuat penyederhanaan, berdasarkan uraian peneliti tertarik untuk mengkaji model hujan-aliran salah satu DAS Tarakan menggunakan model HEC-HMS. Tingkat akurasi hasil simulasi model HEC-HMS tergantung pada ketersediaan data dan metode yang dipilih oleh user. Hasil penelitian diperoleh parameter-parameter DAS seperti Luas DAS Binalatung (A) 15,58 km2, Panjang Sungai Utama DAS (L) 7,65 km, dengan curve number (CN) 80,132. Hasil pemodelan HEC-HMS menunjukkan Debit banjir maksimum untuk kala ulang 2 tahun adalah 2 tahun adalah 27,1 m3/s, kala ulang 5 tahun 31,5 m3/s, kala ulang 25 tahun 34,8 m3/s dan kala ulang 50 tahun 35,6 m3/s.
Kinerja Pozzolan Glasspowder Pada Karakteristik Mekanis dan Fisis Paving Blok Geopolimer Muhammad Sofyan; Amry Dasar; Ade Okvianti Irlan; Irma Wirantina K; Rr Mekar Ageng Kinasti; Velizar Sujanes; Aswar Amiruddin
Borneo Engineering : Jurnal Teknik Sipil Volume 7 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/be.v1i1.3318

Abstract

  Fly ash merupakan salah satu bahan pozzolan yang diperoleh dari limbah hasil pembakaran batu bara. fly ash pada dasarnya tidak memiliki kemampuan mengikat seperti semen portland. Dibutuhkan larutan aktivator agar fly ash dapat memiliki daya ikat seperti semen portland. Selain fly ash, limbah kaca dari industri maupun rumah tangga dapat diolah untuk dapat dimanfaatkan sebagai material yang dapat memperbaiki kinerja bahan geopolimer karena mengandung  senyawa silica (SiO2) dan zat kapur (CaO) yang cukup signifikan. Penelitian berfokus pada glass powder yang digunakan sebagai subtitusi fly ash pada paving blok geopolimer dengan persentase 0%, 15%, 30%, 45% dan 60%. Kinerja paving blok diuji berdasarakan kuat tekan dan penyerapan air. Pengujian dilakukan pada saat sampel berumur 7 hari. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai kuat tekan optimum terdapat pada paving block geopolymer dengan variasi glass powder 15% dan fly ash 85% yaitu 30,67 MPa yang termasuk paving block mutu B. Penyerapan air terendah terdapat  pada paving block geopolymer variasi glass powder 15%, paving block yang dihasilkan pada penelitian ini adalah paving block dengan mutu B.
THE MODELING OF RAINFALL-RUNOFF OF DAS TOJO CENTRAL SULAWESI USING HEC-HMS SOFTWARE Teguh Hilmansyah; Aswar Amiruddin; Moh Amin; Sukardi Nurdin
J-PEN Borneo : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpen.v6i1.3468

Abstract

In the hydrological cycle, the rain falling on the ground surface in a watershed (DAS) then undergoes a process of evaporation, infiltration, and surface runoff. This conversion of rain into runoff surface can be used as a basis for calculating the discharge of the design flood. Analyzing flood design is one of the calculations in water resource planning. River flow discharge is an indicator of the output of a watershed system, especially in the process of converting rainfall into a surface flow. Flood discharge in a watershed is generally expressed as a hydrograph. One method that can be used to analyze the conversion of rain into flow is the HEC-HMS software. The purpose of this research is to determine the design of flood discharge and flow hydrograph of Tojo River using HEC-HMS software. In this article, the HEC-HMS model components used to analyze hydrographs are SCS CN for the runoff volume model and SCS UH for the direct runoff model. From the results of modeling using HEC-HMS, the peak flow discharge of the Tojo watershed in Central Sulawesi are 133.8 m3/s for a 2-year design flood, 239.8 m3/s for a 5-year design flood, 329.5 m3/s for 10-year design flood, 442.5 m3/s for 20-year design flood, 589.8 m3/s for 50-year design flood and 727.1 m3/s for 100-year design flood. Furthermore, the results of this study can be used for flood control planning and other water resource planning.Keywords: Flood Design, Das Tojo, HEC-HMS
KOLAM TERPAL BUNDAR UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN BUDIDAYA IKAN LELE POKDAKAN TAPAL BATAS DESA AJI KUNING KECAMATAN SEBATIK TENGAH KABUPATEN NUNUKAN Aswar Amiruddin; Kartina; Awaludin; Khaerunnisa
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat ITK (PIKAT) Vol. 4 No. 1 (2023): PIKAT : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Institut Teknologi Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35718/pikat.v4i1.873

Abstract

Ikan merupakan salah satu kelompok pangan penghasil protein hewani. Teknologi budidaya ikan lele semakin berkembang dan relatif mudah dikuasai masyarakat dengan modal yang relatif murah. Mitra pkm kali ini adalah pokdakan tapal batas dengan permasalahan usaha budidaya ikan lele yang masih belum stabil dengan hasil yang tidak menentu. Tim PKM Universitas Borneo Tarakan (UBT) melakukan sosialisasi rencana kegiatan program kemitraan masyarakat (PKM) kepada kelompok pembudidaya ikan (pokdakan) tapal batas melalui sosialisasi perkembangan teknologi budidaya ikan lele yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan mitra. Salah satu teknologi yang banyak diadopsi oleh pembudidaya ikan adalah menggunakan wadah kolam terpal bundar. Sehingga tim PKM UBT memfasilitasi mitra dengan kolam terpal bundar diameter 2 m tinggi 1,2 m sebanyak 2 unit. Selain itu tim juga melakukan praktik pemijahan buatan bagi indukan lele untuk meningkatkan hasil budidaya pokdakan tapal batas. Hasil dari kegiatan ini yaitu mitra memperoleh edukasi mengenai teknologi budidaya ikan dalam kolam terpal bundar, mitra memiliki dua fasilitas kolam baru bermanfaat sebagai wadah pemijahan dan wadah pembesaran benih ikan lele serta mitra mampu melaksanakan sistem pemijahan buatan (kawin suntik) memanfaatkan hormon ovaprim dan menghasilkan larva ikan lele yang banyak.
Analisis Tinggi Muka Air Kanal Bandara Kota Tarakan Akibat Pengaruh Pasang Surut Menggunakan HEC-RAS 6.0 Aswar Amiruddin; Muhamad Roem; Rahmat Faizal
TERAS JURNAL : Jurnal Teknik Sipil Vol 13, No 2 (2023): Volume 13 Nomor 2, September 2023
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/tj.v13i2.868

Abstract

Abstrak Banjir akibat air pasang atau banjir rob merupakan salah satu bencana yang sering terjadi di wilayah pesisir yang menggenangi bagian daratan di wilayah pesisir yang memiliki ketinggian (elevasi) lebih rendah dari muka air laut pasang tinggi. Kejadian banjir akibat pasang ini sudah memasuki area pemukiman penduduk di beberapa titik lokasi di Tarakan termasuk di sekitar kanal bandara Kota Tarakan. Berdasarkan pengamatan lapangan terdapat pemukiman warga di sisi kiri aliran kanal bandara Kota Tarakan, sehingga genangan mengganggu aktivitas warga. Berdasarkan permasalahan tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tinggi muka air pada penampang kanal bandara Kota Tarakan akibat pasang surut dan banjir rancangan periode ulang 5 dan 10 tahunan. Metode yang digunakan untuk menganalisis tinggi muka air kanal bandara Kota Tarakan yakni menggunakan software HEC-RAS. Berdasarkan hasil analisis tinggi muka air menggunakan HEC-RAS diperoleh tinggi muka air penampang kanal bandara Kota Tarakan akibat banjir 5 tahunan dan 10 tahunan yang terjadi bersamaan dengan pasang tertinggi (HHWL) diperoleh tinggi muka air pada penampang sta 0+100 – 1+000 sebesar 3,8 m dan penampang 1+100 – 1+500 sebesar 3,81 m. Dari hasil penelitian ini maka disarankan pemerintah membangun pengendalian banjir dengan membuat tanggul dengan elevasi +4,5 m dari datum muka air terendah (LLWL). Kata kunci: Banjir rancangan, HEC-RAS, pasang surut, tinggi muka air,  Abstract Floods caused by high tides or tidal floods are one of the disasters that often occur in coastal areas that inundate the mainland areas in coastal areas that have lower elevations than the high tide sea level. The occurrence of tidal floods has entered residential areas at several locations in Tarakan, including around the Tarakan City airport canal. Based on field observations, there are residential areas on the left side of the Tarakan City airport canal, so the inundation disturbs the activities of the residents. Based on this problem, this study aims to determine the water level in the section of the Tarakan City airport canal due to tidal floods and floods with a 5-year and 10-year return period. The method used to analyze the water level of the Tarakan City airport canal is by using the HEC-RAS software. Based on the analysis results of the water level using HEC-RAS, the water level in the Tarakan City airport canal section due to a 5-year and 10-year flood that occurs simultaneously with the highest tide (HHWL) was obtained the water level at the sta 0+100 - 1+000 section is 3,8 m and the section of 1+100 - 1+500 is 3,81 m. From the results of this study, it is recommended that the government build flood control by constructing embankments with an elevation of +4,5 m from the lowest water level datum (LLWL). Keywords: Flood design, HEC-RAS, tides, water level,