Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

STUDI PERBANDINGAN SIFAT MEKANIK SERAT BAMBU Illya, Gregoria; Bali, Ika
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v5i2.10029

Abstract

Natural fibers have application in almost every item used in our daily routine and been contributing explicitly to the economic prosperity and sustainability in our lives. Among the natural fiber plants, bamboo is the most popular, because of its versatile applications and significant contribution to the environment. Bamboo fibers have been used in various application such as decoration, weaving, paper makin, textile, and high-performance composites for the past many years. They have several advantages such as superior tensile strength, low density, and high flexibility under flexible and compressive loads. In order to meet the requirements of each bamboo application, there is a need to study the mechanical properties of bamboo fibers. This study reviews mechanical properties of bamboo fibers for various species, extraction methods, plant age, sizes, and moisture contents.  Keywords: bamboo fiber; bamboo extraction method; mechanical properties; mechanical testing; tensile strength AbstrakIndonesia kaya akan tanaman yang dapat diambil seratnya untuk diolah menjadi produk yang bermanfaat. Di antara tanaman penghasil serat alami, bambu adalah yang paling populer, karena memiliki aplikasi yang serba guna, mudah tumbuh, tidak memerlukan perawatan dan dapat mengurangi pencemaran udara. Serat bambu telah digunakan dalam berbagai aplikasi seperti dekorasi, perabot, tekstil, kertas dan komposit. Beberapa keunggulan serat bambu adalah memiliki kekuatan tarik yang besar, densitas yang rendah dan fleksibilitas yang tinggi. Dalam rangka memenuhi persyaratan masing-masing aplikasi dari serat bambu, diperlukan studi mengenai sifat mekanik serat bambu. Penelitian ini membandingkan beberapa penelitian yang sudah dilakukan mengenai sifat mekanik serat bambu berdasarkan spesies, metode pengolahan dari batang bambu menjadi serat, umur tanaman, ukuran serat dan kadar kelembaban. Serat bambu yang dihasilkan dapat memiliki sifat mekanik yang optimal jika bambu yang dipilih adalah dari spesies tertentu, memiliki kadar kelembaban yang rendah dan menggunakan metode ekstraksi yang tepat.
ANALISIS DOSIS RADIASI PADA JARINGAN TUMOR DENGAN SIMULASI PROGRAM MCNP-5 Pandiangan, Tumpal; Bali, Ika
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v5i2.9348

Abstract

Direct measurement of each radiation dose to the patient's organs is not possible. In general, to estimate the dose absorbed by human organs is approached by measurements in human phantoms, but this approach is still too rough because the composition of phantoms is not easily made the same as the actual organ composition. Currently, for important matters such as the accuracy of determining the absorption dose by human organs, the Monte Carlo simulation method (MCNP) with special software is used. This has led to a growing desire for scientists to make the transition from using phantoms to computing software for medical physics applications. However, until now no comprehensive document has been written to introduce the use of the MCNP program to simulate its application in medical physics. The purpose of this study was to analyze the absorbed dose of gamma radiation in tumor tissue in the breast by simulating changes in distance and tumor size using the MCNP-5 program. This can be useful in ensuring the application of radiation protection to the patient and the environment in which the patient is located. The results showed that the radiation dose in cell 1 (tumor tissue) with a change in the distance between the radiation source and cell 1 was getting bigger, resulting in a decrease in the dose in cell 1, while the effect of cell volume 1 was greater, the greater the dose received by cell 1. In addition, through this simulation it can be seen that for each addition of 1 cm3 the volume of cell 1 for tumor tissue can increase the absorption energy by 3.5x10e-12 Gray. Keywords: MCNP-5; simulation; radiation dose; tumor tissue AbstrakPengukuran setiap dosis radiasi pada organ pasien tidak dimungkinkan secara langsung. Pada umumnya untuk memperkirakan dosis yang diserap oleh organ tubuh manusia didekati dengan pengukuran pada phantom manusia, namun pendekatan ini juga masih terlalu kasar karena komposisi phantom tidak mudah dibuat sama dengan komposisi organ yang sebenarnya. Sehingga saat ini, untuk hal-hal yang penting seperti ketepatan penentuan dosis serap oleh organ tubuh manusia, digunakan metode simulasi Monte Carlo (MCNP) dengan perangkat lunak khusus. Hal ini mendorong meningkatnya keinginan para ilmuwan melakukan transisi dari penggunaan phantom ke penggunaan komputasi perangkat lunak untuk aplikasi fisika medis. Namun sampai saat ini belum tersedia dokumen komprehensif yang ditulis untuk memperkenalkan penggunaan program MCNP guna mensimulasikan aplikasinya dalam fisika medis. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dosis serap radiasi gamma pada jaringan tumor di payudara melalui simulasi perubahan jarak dan besar tumor menggunakan program MCNP-5. Hal ini dapat berguna dalam memastikan penerapan proteksi radiasi pada pasien dan lingkungan tempat pasien. Hasil penelitian menunjukkan dosis radiasi pada sel 1 (jaringan tumor) dengan perubahan jarak antara sumber radiasi dengan sel 1 semakin besar, mengakibatkan besar dosis di sel 1 semakin menurun, sedangkan pengaruh volume sel 1 yang semakin besar maka dosis yang diterima sel 1 semakin besar juga. Selain itu, melalui simulasi ini dapat diketahui untuk setiap penambahan 1 cm3 volume sel 1 jaringan tumor dapat meningkatkan energi serap sebesar 3,5x10e-12 Gray.
Pengembangan Teknik Enhancement dan Segmentation untuk Mendeteksi Tumor Dini di Paru-paru Tumpal Pandiangan; Ika Bali
Journal of Medical Physics and Biophysics Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : Indonesian Association of Physicists in Medicine (AIPM/AFISMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (874.491 KB)

Abstract

Pengembangan Teknik Enhancement dan Segmentation untuk Mendeteksi Tumor Dini di Paru-paru
Prediksi Lendutan Akibat Bond Slip Pada Dinding Beton Bertulang [Prediction of Deflection Due to Bond Slip on Reinforced Concrete Walls] Ika Bali; Sadikin Sadikin
FaST - Jurnal Sains dan Teknologi (Journal of Science and Technology) Vol 1, No 1 (2017): November
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Deflection occurs on reinforced concrete wall when it reaches the ultimate strength can be contributed by the deflection due to bending, shear and bond slip. The bond slip occurs when the loss of bond between concrete and steel reinforcement, causing the stress distribution becomes disturbed. This generates an additional deflection on the walls of reinforced concrete. This analysis study was conducted to predict the additional deflection due to the bond slip on reinforced concrete walls that were subjected to lateral load at the ultimate strength condition of the walls. The deflection due to bond slip at the ultimate strength condition of the walls is estimated by the strength-of-material concept. The wall ultimate strength is determined as the minimum of flexural and shear strengths that based on a strength-of-material concept, and the shear strength and the Softened strut-and-tie model, respectively. The specimens of reinforced concrete walls used in this study are the reinforced concrete walls with a single curvature that available in the literature. The results of this study indicated that the deflection due to bond slip provides the additional deflection average of 5.5% of the total deflection due to bending and shear as the wall reaches the ultimate strength. This study shows that the effect of deflection due to bond slip is smaller than the deflection due to shear and bending.BAHASA INDONESIA ABSTRAK: Lendutan terjadi pada dinding beton bertulang saat mencapai kekuatan batas dapat dikontribusikan oleh lendutan akibat lentur, geser dan bond slip. Bond slip terjadi ketika hilangnya ikatan antara beton dan baja tulangan, menyebabkan distribusi tegangan menjadi terganggu. Hal ini menghasilkan lendutan tambahan pada dinding beton bertulang. Studi analisis ini dilakukan untuk memprediksi lendutan tambahan akibat bond slip pada dinding beton bertulang yang mengalami beban lateral pada kondisi kekuatan batas dinding. Lendutan akibat bond slip pada kondisi kekuatan batas dinding diestimasi dengan konsep kekuatan material. Kekuatan batas dinding ditentukan berdasarkan minimum dari kekuatan lentur dan geser yang berturut-turut didasarkan pada konsep kekuatan material dan model Softened strut-and-tie. Spesimen dari dinding beton bertulang yang digunakan dalam penelitian ini adalah dinding beton bertulang dengan kelengkungan tunggal yang tersedia dalam literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lendutan akibat bond slip memberikan rata-rata lendutan tambahan 5,5% dari total lendutan akibat lentur dan geser saat dinding mencapai kekuatan batas. Studi ini menunjukkan bahwa pengaruh lendutan akibat bond slip lebih kecil dari pada lendutan akibat geser dan lentur.
PARTIAL STRESSING METHOD EFFECTIVENESS IN POST TENSION PRESTRESSED CONCRETE SYSTEM Bali, Ika; Wicaksana, Satria; Hariandja, Binsar
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 7, Nomor 3, Agustus 2024
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v7i3.29068

Abstract

Concrete material has moderately strong in compression but relatively weak in tension. To overcome this problem, we may apply three kinds of system, i.e., reinforced concrete (R/C) system, composite concrete (C/C) system, and prestressed concrete (P/C) system. In prestressed concrete system, a compressive force is applied to annihilate the tension region in the concrete section. Unfortunately, this compression force creates upward displacement, called camber, with such magnitude that may not be overcome by downward displacements due to the gravity loads. To reduce the magnitude of the troublesome camber, the camber can be decreased by reducing the magnitude of the prestressing force, by assigning some of the total moment to be resisted by additional mild steel. This kind of system, which is called the partial stressing system, is the main concern of this study. The objective of this study is to investigate the effectiveness of partial stressing method in reducing the camber due to the fully stressing method in post tension prestressed concrete system. The research deals with the partial stressing system applied to two cases i.e., rectangular and box girder types based on the real project of bridge girders. The maximum total moment is divided into two portions, one portion is carried out by prestressing tendon, and the other portion is carried out by mild steel. The results of this study indicated that the application of the partial system effectively reduces the magnitude of the cambers due to the fully stressing system. The linear reduction of prestressing force results in linear reduction of the camber for both cases of the rectangular and the box girder types. The box girder has better performance in reducing the stresses and the camber. Since the camber has been reduced significantly by the application of the partial stressing system, hence reduces the construction cost of bridge girders considered. Abstrak Material beton memiliki kuat tekan yang cukup kuat tetapi relatif lemah terhadap gaya tarik. Untuk mengatasi masalah ini, dapat diterapkan tiga macam sistem, yaitu sistem beton bertulang (R/C), sistem beton komposit (C/C), dan sistem beton prategang (P/C). Dalam sistem beton prategang, gaya tekan diterapkan untuk menghilangkan daerah tegangan di bagian beton. Sayangnya, gaya tekan ini menciptakan perpindahan ke atas, yang disebut camber atau kelengkungan, dengan besarnya sedemikian rupa sehingga tidak dapat diatasi oleh perpindahan ke bawah karena beban gravitasi. Untuk mengurangi besarnya camber yang bermasalah, kita dapat mengurangi camber dengan mengurangi besarnya gaya prategang, dengan menetapkan sebagian momen total yang harus ditahan oleh baja tulangan tambahan. Sistem semacam ini, yang disebut sistem tegangan parsial, menjadi perhatian utama dari studi ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas metode tegangan parsial dalam mereduksi camber akibat metode tegangan penuh pada sistem beton prategang pasca tarik. Penelitian ini membahas tentang sistem tegangan parsial yang diterapkan pada dua kasus yaitu tipe gelagar persegi panjang dan gelagar kotak berdasarkan proyek nyata dari gelagar jembatan. Momen total maksimum dibagi menjadi dua bagian, satu bagian dilakukan oleh tendon prategang, dan bagian lainnya dilakukan oleh baja ringan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan sistem parsial efektif mengurangi besarnya kelengkungan akibat sistem tegangan penuh. Pengurangan linier dari gaya prategang menghasilkan reduksi linier dari camber untuk kedua kasus tipe persegi panjang dan gelagar kotak. Gelagar kotak memiliki kinerja yang lebih baik dalam mengurangi tegangan dan camber. Karena camber telah berkurang secara signifikan dengan penerapan sistem tegangan parsial, konsekuensinya dapat mengurangi biaya konstruksi gelagar jembatan tersebut.
Peningkatan Kemampuan Motorik Anak dengan Membatik di Rumah Belajar Pelangi Nusantara Bali, Ika; Ukas, Rahmadiah Josina; Azkia, Naurah Satya; Wijaya, Hans Perdana; Pasya, Intan Kumala; Putri, Mutiara Anisa; Sabila, Silfa; Putranti, Zefanya Febe; Bangkara, B. M. A. S. Anaconda; Kaswandi, Carolus
Jurnal Pelita Pengabdian Vol. 3 No. 1 (2025): Januari
Publisher : DPPM Universitas Pelita Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan adalah hal penting untuk masa depan anak. Namun, banyak yang harus berhenti sekolah karena keterbatasan ekonomi, sehingga anak-anak tersebut tidak dapat melanjutkan pendidikan formal dan mengembangkan kemampuan motorik halus. Manfaat perkembangan motorik bagi anak adalah meningkatkan perkembangan dan aktivitas peredaran darah, pencernaan, pernapasan dan saraf, meningkatkan pertumbuhan fisik, meningkatkan perkembangan keterampilan, emosi intelektual dan keterampilan sosial. Indonesia kaya akan budaya, salah satunya batik, yang dapat meningkatkan kemampuan motorik anak melalui teknik lilin dan pewarnaan. Oleh karena itu, penulis mengadakan kegiatan sosial di Rumah Belajar Pelangi Nusantara untuk belajar batik bersama anak-anak di tempat tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak, edukasi budaya, meningkatkan kepercayaan diri, dan menciptakan lingkungan belajar yang aman. Metode yang digunakan adalah penelitian partisipatoris berbasis komunitas, melibatkan anak-anak secara langsung dalam pembelajaran batik sederhana. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan kemampuan motorik halus, kreativitas, dan kepercayaan diri anak-anak, serta lingkungan belajar yang aman dan lebih mendukung di Rumah Belajar Pelangi Nusantara. Selain itu, kegiatan ini menekankan manfaat budaya dan pendidikan dari batik untuk perkembangan anak secara menyeluruh, terutama bagi mereka yang memiliki akses terbatas ke pendidikan formal. Kesimpulannya, kemampuan motorik halus anak-anak meningkat, namun terdapat perbedaan antara anak yang belajar di sekolah formal dan informal dengan keterbatasan ekonomi. Disarankan agar kegiatan ini diperluas ke lebih banyak lokasi dan melibatkan lebih banyak anak dari berbagai latar belakang sosial-ekonomi, serta lingkungan belajar yang aman dan mendukung untuk jangka panjang dapat disediakan.