Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan Faktor Budaya dan Gaya Hidup dengan Perilaku Seks Pranikah pada Remaja Wulandari, Mike Ayu; Kartika, Defi Eka; Pradessetia, Rezky; Syafrizal , Raja
Healthcaring: Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2023): Vol : 2 No : 2 (2023 ) : Periode Juli 2023
Publisher : Information Technology and Science (ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/healthcaring.v2i2.2525

Abstract

Seks pranikah pada remaja sudah sampai pada tingkat yang menghkawatirkan di kota-kota besar di Indonesia. Faktor-faktor yang menyebabkan perilaku seks pranikah yaitu faktor pengetahuan, dukungan sosial dan keluarga, religiusitas, teknologi dan nilai budaya. Seks pranikah terjadi pada berbagai suku, agama dan kebudayaan. Minang merupakan suku yang berfalsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah. Atau adat yang didasarkan /ditopang oleh syariat agama islam Agama islam dalam kitabnya mengharamkan kegiatan zina. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan faktor budaya dan gaya hidup dengan perilaku seks pranikah pada remaja di SMA N Kota Bukittingi. Metode: metode penelitian menggunakan metode cross sectional dan sampel pada penelitian ini 147 remaja. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan data diuji dengan Chi-Square (?<0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan pada nilai budaya dan gaya hidup (p=.528). Disarankan untuk keperawatan komunitas mengoptimalkan lagi pelayanan kesehatan peduli remaja (PKPR), pihak Guru BK di sekolah memberikan layanan untuk mencegah perilaku seks pranikah seperti layanan informasi, layanan bimbingan kelompok, layanan konsultasi dengan orang tua
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEPRESI PADA LANSIA Wisanti, Eka; Putri, Dewi Kurnia; Wulandari, Mike Ayu; Pradessetia, Rezky
Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 13 No 1 (2024): Al-Asalmiya Nursing Jurnal Ilmu Keperawatan (Journal of Nursing Sciences)
Publisher : Institut Kesehatan dan Teknologi Al Insyirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35328/keperawatan.v13i1.2648

Abstract

Penuaan merupakan proses alamiah yang terjadi pada kehidupan manusia. Seiring dengan bertambahnya jumlah lansia, masalah kesehatan yang muncul menjadi semakin kompleks. Salah satu masalah yang cukup kompleks paling sering terjadi adalah permasalahan psikososial atau yang disebut dengan stressor psikososial yaitu depresi. Banyak faktor yang dapat memengaruhi depresi pada lansia yaitu usia, jenis kelamin, pendidikan, riwayat pekerjaan, dan riwayat penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang memengaruhi masalah depresi lansia. Penelitian ini merupakan kuantitatif dengan desain korelasi dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampling adalah consecutive sampling berjumlah 50 lansia. Instrumen penilaian depresi lansia menggunakan Geriatric Depression Scale (GDS). Analisis data menggunakan uji Chi-Square. Hasil analisis faktor yang memengaruhi depresi pada lansia yang berpengaruh signifikan yaitu usia (pvalue 0.004), pendidikan (pvalue 0.003), dan riwayat penyakit (pvalue 0.001). Hal ini menunjukkan bahwa usia, pendidikan, riwayat penyakit, menjadi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap masalah depresi lansia. Diharapkan petugas kesehatan khususnya perawat dapat mengedukasi dan memotivasi lansia untuk melakukan kontrol kesehatan secara rutin sehingga dapat mencegah munculnya gejala dan komplikasi penyakit yang meningkatkan depresi pada lansia.
Gambaran Self Acceptance, Dukungan Sosial, Tingkat Kecemasan Pada Narapidana Wulandari, Mike Ayu
Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 4 (2025): Juli 2025 - Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Indonesian Scientific Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59395/1mxcjs85

Abstract

Kecemasan merupakan salah satu masalah psikologis yang kerap dialami oleh narapidana selama menjalani masa pidana, terutama pada tahap awal masa hukuman. Kecemasan ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk tingkat penerimaan diri (self acceptance) dan dukungan sosial yang diterima. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan karakteristik self acceptance, dukungan sosial, dan tingkat kecemasan pada narapidana laki-laki di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pekanbaru. Metode yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif dengan pendekatan univariat. Sampel berjumlah 97 responden, diambil secara purposive sampling dengan kriteria narapidana laki-laki berusia 18–65 tahun dan telah menjalani minimal 1/3 masa pidana. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner terstandar meliputi Skala Self Acceptance, Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS), dan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat self acceptance sedang (51,5%), dukungan sosial tinggi (50,9%), dan tingkat kecemasan sedang (35,1%). Temuan ini menunjukkan bahwa penerimaan diri dan dukungan sosial memiliki peranan penting dalam kondisi psikologis narapidana, khususnya dalam mengelola kecemasan selama masa tahanan. Oleh karena itu, pendekatan psikososial yang memperkuat self acceptance dan meningkatkan dukungan sosial sangat diperlukan sebagai bagian dari pembinaan di lembaga pemasyarakatan.