Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Peran Aktif Keluarga Dalam Mengendalikan Penyakit Hipertensi Nisak, Raudhotun; Daris, Hamidatus
Jurnal of Community Health Development Vol 1 No 01 (2020): Journal Of Community Health Development terbitan bulan Juli 2020
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman, Jurusan Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.512 KB) | DOI: 10.20884/1.jchd.2020.1.01.2711

Abstract

Penyakit hipertensi merupakan salah satu jenis penyakit kronis yang membutuhkan pengendalian jangka panjang. Pengendalian tersebut membutuhkan peran aktif keluarga dalam membantu penderita sehingga hipertensi dapat terkontrol. Oleh karena itu, upaya peningkatan kesadaran bagi masyarakat, perlu dilakukan untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya peran aktif keluarga bagi pengendalian hipertensi. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan peran aktif keluarga dalam mengendalikan hipertensi. Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan kegiatan pendidikan kesehatan kepada penderita dan keluarga penderita hipertensi tentang penyakit hipertensi, pencegahan dan pengendaliannya. Sebanyak 56 peserta hadir dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini dan mengikuti kegiatan dengan antusias dari awal samapai akhir. Peran keluarga dalam pengendalian penyakit hipertensi sangat penting. Berbagai upaya pengendalian penyakit ini tidak bisa dilakukan oleh penderita sendiri, namun memerlukan bantuan keluarga dalam pengendaliannya.
Upaya Peningkatan Pengetahuan tentang Rumah Sehat pada Masyarakat Di Ds.Kiyonten, Kec. Kasreman Kabupaten Ngawi rohmawati, dhian luluh; Nisak, Raudhotun
Jurnal of Community Health Development Vol 2 No 1 (2021): Journal Of Community Health Development terbitan bulan Januari 2021
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman, Jurusan Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (752.063 KB) | DOI: 10.20884/1.jchd.2021.2.1.3605

Abstract

Abstrak Rumah merupakan suatu bangunan yang digunakan untuk tempat tinggal yang layak untuk dihuni. Rumah yang sehat harus memiliki konsep kebersihan, kesehatan dan keindahan. Jika rumah menjadi tidak sehat maka akan menimbulkan banyak masalah. Dusun Pondok, Desa Kiyonten, Kec. Kasreman, Kab. Ngawi terdiri dari 3 RT yaitu RT 04, 05 dan 06 yang masih memiliki rumah yang belum memenuhi kriteria rumah yang sehat. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah memberikan pendidikan kesehatan terkait dengan kriteria rumah sehat sehingga diharapkan masyarakat mengetahui dan mampu untuk menerapkan rumah yang sehat di rumahnya. Metode yang digunakan adalah dengan memberikan penyuluhan melalui ceramah dan leaflet. Materi yang disampaikan antara lain definisi rumah sehat, kriteria rumah sehat, syarat rumah sehat dan akibat jika rumah menjadi tidak sehat. Sasaran pengabdian masyarakat ini adalah warga Dusun Pondok. Saat acara berlangsung warga antusias mendengarkan dan aktif bertanya, secara keseluruhan kegiatan berjalan dengan lancar, masyarakat memberikan respon baik terhadap acara yang telah dilaksanakan. Kata kunci : ceramah, leaflet, penyuluhan, rumah sehat Abstract A house is a building that is used as a place to live that is suitable for habitation. A healthy home must have the concept of cleanliness, health and beauty. If the house becomes unhealthy it will cause many problems. Dusun Pondok, Desa Kiyonten, Kec. Kasreman, Kab. Ngawi consists of 3 RTs, namely RT 04, 05 and 06 which still have houses that do not meet the criteria for a healthy house. The purpose of this community service is to provide health education related to the criteria for a healthy house so that people are expected to know and be able to implement a healthy house in their house. The method used is to provide counseling through lectures and leaflets. The material presented includes the definition of a healthy house, criteria for a healthy home, requirements for a healthy house and consequences if the house becomes unhealthy. The target of this community service is the residents of the Dusun Pondok. When the event was taking place, the residents were enthusiastic about listening and actively asking questions, overall the activities went well, the community responded well to the events that had been carried out. Keywords : counseling, healthy home, leaflet, lecture
EDUKASI DAN DETEKSI DINI PENYAKIT MELALUI GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS) DI DSN SIMO II DS SIMO WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS KWADUNGAN KABUPATEN NGAWI Prawoto, Edy; Nisak, Raudhotun; Hidayah, Nurul
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 7, No 2 (2024): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v7i2.399

Abstract

Change of lifestyle have led to an increase in various diseases, especially non-communicable diseases (NCDs). The increase in these diseases not only affects the health status of individuals, but also adds to the burden and financing of the state. The Healthy Living Community Movement (Germas) is one of the alternative solutions offered to reduce the prevalence of NCDs and other diseases that result from unhealthy lifestyles. The purpose of this community service activity is to conduct early detection of disease and educate residents to actively participate in the healthy living community movement. This activity was carried out on May 8 to June 2, 2023 in the Simo II Hamlet area, Simo Village, Kwadungan District, Ngawi Regency. The results of the implementation of this activity are that a small proportion of residents experience hypertension (23 people), Diabetes Mellitus (6 people), hyperuricemia (12 people), and hypercholesterolemia (8 people). The education that has been provided has also increased the knowledge of local residents where good knowledge is 75%, sufficient knowledge is 15%, and poor knowledge is 10%. This change in knowledge is expected to improve the behavior of the community to be active in Germas so that it can reduce the prevalence of diseases that arise due to unhealthy lifestyles in order to improve optimal health levels
Upaya Penguatan Kader Posbindu Dalam Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular (PTM) di Dusun Watukaras, Desa Jenggrik, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi Sa’adah, Hamidatus Daris; Nisak, Raudhotun; Prawoto, Edy
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 6, No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v6i1.321

Abstract

Peningkatan kematian akibat Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi ancaman serius kesehatan masyarakat karena menambah beban ekonomi dan social keluarga dan masyarakat. Dari 100 orang penyandang PTM sebanyak 60 orang tidak menyadari dirinya mengidap PTM, sehingga terlambat dalam mendapatkan penanganan yang mengakibatkan terjadinya komplikasi. Skrining factor resiko Penyakit Tidak Menular seperti pengukuran tekanan darah, Gula darah sewaktu, Indeks Massa Tubuh dan lain-lain dapat dilakukan secara mandiri oleh setiap orang, namun masih banyak pula yang memerlukan bantuan melalui Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu). Tujuan: Kegiatan Kader Posbindu dibuat bertujuan untuk memberikan pengetahuan umum tentang Penyakit Tidak Menular beserta factor resikonya yang memudahkan bagi kader Posbindu dalam mengenal, mendeksi sedini mungkin dan mengendalikannya setelah terkena. Sehingga diharapkan dapat menjadi contoh/agen perubah bagi masyarakat di lingkungan sekitarnya. Metode: Penelitian ini adalah penelitian naratif studi literature yang menggambarkan Upaya Penguatan Posbindu dalam mendeksi dini penyakit tidak menular (PTM). Hasil: Penelitian yang didapatkan 20 ibu kader  yang memenuhi kriteria. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat diambil Saran yang diberikan adalah Penguatan materi terkait tugas kader posbindu,  Praktek/Simulasi pemeriksaan kesehatan sederhana, dan Pemberian Alat Pemeriksaan kesehatan kepada kader posbindu yang dilakukan dalam waktu sehari dengan memperhatikan proktokol kesehatan. Kegiatan ini dihadiri sebanyak 15 orang yang terdiri dari Bu kasun, Kader, dan Programer Penyakit Tidak Menular Puskesmas. Kesimpulan: Kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan meliputi kegiatan  penguatan kader dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dalam pelaksanaan posbindu. Pendampingan pada kader perlu adanya keberlanjutan untuk meningkatkan keberlanjutan kegiatan Posbindu dan peningkatan kesehatan masyarakat. 
Gerakan Masyarakat Sehat Peduli Lansia melalui Skrining Kesehatan dan Pemberian Layanan Terapi Bekam di Dusun Jegolan Kabupaten Ngawi Jawa Timur Hidayah, Nurul; Nisak, Raudhotun; Prawoto, Edy; Hartono, Aris
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 4 No 6 (2024): JAMSI - November 2024
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.1408

Abstract

Hipertensi pada lansia dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup dan peningkatan angka kematian. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengidentifikasi Gerakan masyarakat sehat peduli lansia melalui skrining kesehatan dan pemberian layanan Terapi bekam Di Dusun Jegolan. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pemeriksaan Tekanan darah, penyuluhan kesehatan dan terapi bekam. Populasi target: lansia hipertensi sejumlah 30 orang. Hasil kegiatan berupa pengukuran tekanan darah pre bekam 12 (40%) menderita hipertensi derjat 1, 18 (60%) menderita hipertensi derajat 2. Pengukuran tekanan darah setelah terapi bekam didapatkan hasil 10(33%) pre hipertensi, 15 (50%) hipertensi derajat 1, dan 5(16%) hipertensi derajat 2. Tingkat pengetahuan partisipan tentang hipertensi sebelum diberikan penyuluhan 18 (60%) kategori Kurang, 8 (26%) Cukup dan 4(13%) kategori baik, dan setelah dilakukan penyuluhan 6(20%) kategori kurang, dan 24 (80%) kategori baik. Terapi bekam dilakukan pada semua peserta dan hasilnya menunjukkan penurunan sementara tekanan darah pada sebagian besar peserta pasca bekam. ensi pada lansia merupakan faktor risiko utama bagi berbagai penyakit kardiovaskular, seperti serangan jantung, stroke, dan gagal ginjal, yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup dan peningkatan angka kematian. Tujuan: Pengabdian masyarakat ini untuk mengidentifikasi Gerakan masyarakat sehat peduli lansia melalui skrining kesehatan dan pemberian layanan Terapi komplementer bekam Di Dusun Jegolan. Metode: skreening hipertensi melalui pemeriksaan Tekanan darah, penyuluhan kesehatan dan pemberian terapi bekam. Populasi target pada kegiatan ini adalah lansia dengan hipertensi yang tinggal di Dusun Jegolan Sejumlah 30 orang. Hasil: hasil pengukuran tekanan darah pre bekam didapatkan data partisipan menderita hipertensi derajat 1 sebanyak 12 orang (40%), dan hipertensi derajat 2 sebanyak 18 orang (60%), sedangkan pengukuran tekanan darah setelah bekam didapatkan hasil partisipan dengan pre hipertensi sebanyak 10 orang (33%) hipertensi derajat 1 sebanyak 15 orang (50%) dan hipertensi derajat 2 sebanyak 5 orang (16%). Tingkat pengetahuan partisipan tentang hipertensi sebelum diberikan penyuluhan 18 orang (60%) kategori Kurang, 8 orang (26%) Cukup dan 4 orang (13%) sudah Baik, dan setelah dilakukan penyuluhan 6 orang (20%) kategori kurang, dan 24 orang (80%) kategori baik. Sebagian besar peserta (90%) juga menyatakan niat untuk mulai mengadopsi pola makan yang lebih sehat dan meningkatkan aktivitas fisik. Terapi bekam dilakukan pada semua peserta dan hasilnya menunjukkan penurunan sementara tekanan darah pada sebagian besar peserta pasca bekam.
Edukasi Kesehatan Tentang Perkembangan Anak Berdasarkan Denver Developmental Screening Test (DDST) Pada Seluruh Siswa di TK Kartika IV/24 Ngawi Sa’adah, Hamidus Daris; Nisak, Raudhotun; Prawoto, Edy; Koesmadi, Dita Primashanti
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 8, No 1 (2025): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v8i1.513

Abstract

Masa balita merupakan periode pertumbuhan dasar yang dapat mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada usia ini otak anak mengalami perkembangan yang sangat pesat yang dikenal dengan istilah Masa Emas (The Golden Age). Gangguan perkembangan anak di Amerika Serikat pada tahun 2014 sebesar 5,76 % dan meningkat pada tahun 2016 menjadi 6,9 %. Di Indonesia sebesar 7,51 % anak balita mengalami gangguan perkembangan. Gangguan tumbuh kembang anak dapat dikendalikan sejak awal, tergantung kepada orang tua dalam memberikan stimulasi pada anak.Salah satu metode untuk mendeteksi kelainan perkembangan anak yaitu dengan Denver Development Screening Test (DDST). Hasil studi pendahuluan di TK Kartika IV/24 Ngawi didapatkan fakta bahwa para orang tua belum memahami secara maksimal penerapan metode skrining perkembangan anak dengan DDST (Denver Development Screening Test).  Hasil identitikasi di TK Kartika IV/24 Ngawi didapatkan hasil bahwa ditemukan sejumlah 27 siswa    (77,1%) memiliki perkembangan yang normal dengan tidak ada delay, tidak ada caution, dan terdapat advance, sedangkan sejumlah 8 siswa (22,9 %) memiliki lebih dari satu delay sehingga dinyatakan suspect (dicurigai) mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Dengan demikian perlu adanya upaya penyuluhan atau sosialisasi kepada orang tua  tentang metode skrining pemantauan perkembangan anak dengan DDST sekaligus pemantauan langsung terhadap perkembangan pada anak yang berada di TK tersebut.
Optimalisasi Self Care Behaviour Melalui Edukasi Pada Penderita Hipertensi di Dsn. Ngrandu Desa Bangunrejo Lor Kec. Pitu Kab Ngawi Nisak, Raudhotun; Sa'adah, Hamidatus Daris; Prawoto, Edy; Al Khasanah, Andhin
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 8, No 2 (2025): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v8i2.468

Abstract

Hipertensi termasuk penyakit katastropik kardiovaskuler yaitu penyakit yang dapat mengancam nyawa, membutuhkan perawatan medis dengan jangka waktu lama dan biaya tinggi sehingga perlu dilakukan upaya pengendalian tekanan darah. Self care behavior dapat diartikan sebagai salah satu bentuk perilaku penderita hipertensi untuk tetap mengoptimalkan status kesehatannya serta meminimalkan dampak gangguan yang terjadi. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan edukasi sebagai bentuk penguatan terhadap self care behaviour pada penyakit hipertensi sehingga kualitas hidup penderita lebih optimal. Kegiatan ini dilakukan mulai 2 sampai dengan 31 Mei 2024 di dusun Ngrandu desaBangunrejo Lor Kecamatan Pitu Kabupaten Ngawi. Hasil pelaksanaan kegiatan menunjukkan bahwa sebagian besar warga memiliki hipertensi dengan berbagai kategori yaitu pra hipertensi, hipertensi derajat I,II dan hipertensi sistolik. Edukasi sebagai bentuk penguatan self care behaviour pada hipertensi telah memberikan peningkatan pada warga dimana pengetahuan baik menjadi 73,3%, cukup 16,7% dan kurang 10%. Adanya peningkatan pengetahuan ini diharapkan semakin meningkatkan self care behaviour sebagai upaya dalam mengoptimalkan kualitas hidup warga khususnya yang menderita hipertensi
Upaya Peningkatan Derajat Kesehatan Lansia Melalui Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Lansia Nisak, Raudhotun; Prawoto, Edy; Admadi, Tri
APMa Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2: Juli 2021
Publisher : STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47575/apma.v1i2.253

Abstract

Kelompok umur lanjut usia (lansia) merupakan kelompok umur yang rentan dengan berbagai masalah kesehatan akibat munculnya penyakit degeneratif. Lansia membutuhkan pendampingan dalam pencegahan dan penatalaksanaan kesehatannya sehingga perlu dibentuk pos pelayanan terpadu (posyandu) lansia sebagai bentuk kepedulian terhadap lansia. Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan memberikan penyuluhan tentang posyandu lansia dan pelatihan kader posyandu lansia. Kegiatan ini menghasilkan posyandu lansia dengan nama Gatotkaca dan telah membentuk kader posyandu lansia yang sebanyak 5 orang. Posyandu lansia merupakan salah satu wadah kesehatan bagi lansia yang dengan memberdayakan masyarakat setempat guna meningkatkan kesadaran dalam menjaga kesehatan berbasis masyarakat dengan memanfaatkan potensi warga setempat sebagai kader kesehatan posyandu lansia. Posyandu lansia yang telah terbentuk ini, hendaknya dapat dilakukan secara rutin selama sekali dalam sebulan sehingga sehingga dapat senantiasa memfasilitasi kesehatan lansia.