Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Pengabdian Kesehatan

EDUKASI DAN DETEKSI DINI PENYAKIT MELALUI GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS) DI DSN SIMO II DS SIMO WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS KWADUNGAN KABUPATEN NGAWI Prawoto, Edy; Nisak, Raudhotun; Hidayah, Nurul
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 7, No 2 (2024): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v7i2.399

Abstract

Change of lifestyle have led to an increase in various diseases, especially non-communicable diseases (NCDs). The increase in these diseases not only affects the health status of individuals, but also adds to the burden and financing of the state. The Healthy Living Community Movement (Germas) is one of the alternative solutions offered to reduce the prevalence of NCDs and other diseases that result from unhealthy lifestyles. The purpose of this community service activity is to conduct early detection of disease and educate residents to actively participate in the healthy living community movement. This activity was carried out on May 8 to June 2, 2023 in the Simo II Hamlet area, Simo Village, Kwadungan District, Ngawi Regency. The results of the implementation of this activity are that a small proportion of residents experience hypertension (23 people), Diabetes Mellitus (6 people), hyperuricemia (12 people), and hypercholesterolemia (8 people). The education that has been provided has also increased the knowledge of local residents where good knowledge is 75%, sufficient knowledge is 15%, and poor knowledge is 10%. This change in knowledge is expected to improve the behavior of the community to be active in Germas so that it can reduce the prevalence of diseases that arise due to unhealthy lifestyles in order to improve optimal health levels
Upaya Penguatan Kader Posbindu Dalam Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular (PTM) di Dusun Watukaras, Desa Jenggrik, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi Sa’adah, Hamidatus Daris; Nisak, Raudhotun; Prawoto, Edy
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 6, No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v6i1.321

Abstract

Peningkatan kematian akibat Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi ancaman serius kesehatan masyarakat karena menambah beban ekonomi dan social keluarga dan masyarakat. Dari 100 orang penyandang PTM sebanyak 60 orang tidak menyadari dirinya mengidap PTM, sehingga terlambat dalam mendapatkan penanganan yang mengakibatkan terjadinya komplikasi. Skrining factor resiko Penyakit Tidak Menular seperti pengukuran tekanan darah, Gula darah sewaktu, Indeks Massa Tubuh dan lain-lain dapat dilakukan secara mandiri oleh setiap orang, namun masih banyak pula yang memerlukan bantuan melalui Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu). Tujuan: Kegiatan Kader Posbindu dibuat bertujuan untuk memberikan pengetahuan umum tentang Penyakit Tidak Menular beserta factor resikonya yang memudahkan bagi kader Posbindu dalam mengenal, mendeksi sedini mungkin dan mengendalikannya setelah terkena. Sehingga diharapkan dapat menjadi contoh/agen perubah bagi masyarakat di lingkungan sekitarnya. Metode: Penelitian ini adalah penelitian naratif studi literature yang menggambarkan Upaya Penguatan Posbindu dalam mendeksi dini penyakit tidak menular (PTM). Hasil: Penelitian yang didapatkan 20 ibu kader  yang memenuhi kriteria. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat diambil Saran yang diberikan adalah Penguatan materi terkait tugas kader posbindu,  Praktek/Simulasi pemeriksaan kesehatan sederhana, dan Pemberian Alat Pemeriksaan kesehatan kepada kader posbindu yang dilakukan dalam waktu sehari dengan memperhatikan proktokol kesehatan. Kegiatan ini dihadiri sebanyak 15 orang yang terdiri dari Bu kasun, Kader, dan Programer Penyakit Tidak Menular Puskesmas. Kesimpulan: Kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan meliputi kegiatan  penguatan kader dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dalam pelaksanaan posbindu. Pendampingan pada kader perlu adanya keberlanjutan untuk meningkatkan keberlanjutan kegiatan Posbindu dan peningkatan kesehatan masyarakat. 
Edukasi Kesehatan Tentang Perkembangan Anak Berdasarkan Denver Developmental Screening Test (DDST) Pada Seluruh Siswa di TK Kartika IV/24 Ngawi Sa’adah, Hamidus Daris; Nisak, Raudhotun; Prawoto, Edy; Koesmadi, Dita Primashanti
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 8, No 1 (2025): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v8i1.513

Abstract

Masa balita merupakan periode pertumbuhan dasar yang dapat mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada usia ini otak anak mengalami perkembangan yang sangat pesat yang dikenal dengan istilah Masa Emas (The Golden Age). Gangguan perkembangan anak di Amerika Serikat pada tahun 2014 sebesar 5,76 % dan meningkat pada tahun 2016 menjadi 6,9 %. Di Indonesia sebesar 7,51 % anak balita mengalami gangguan perkembangan. Gangguan tumbuh kembang anak dapat dikendalikan sejak awal, tergantung kepada orang tua dalam memberikan stimulasi pada anak.Salah satu metode untuk mendeteksi kelainan perkembangan anak yaitu dengan Denver Development Screening Test (DDST). Hasil studi pendahuluan di TK Kartika IV/24 Ngawi didapatkan fakta bahwa para orang tua belum memahami secara maksimal penerapan metode skrining perkembangan anak dengan DDST (Denver Development Screening Test).  Hasil identitikasi di TK Kartika IV/24 Ngawi didapatkan hasil bahwa ditemukan sejumlah 27 siswa    (77,1%) memiliki perkembangan yang normal dengan tidak ada delay, tidak ada caution, dan terdapat advance, sedangkan sejumlah 8 siswa (22,9 %) memiliki lebih dari satu delay sehingga dinyatakan suspect (dicurigai) mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Dengan demikian perlu adanya upaya penyuluhan atau sosialisasi kepada orang tua  tentang metode skrining pemantauan perkembangan anak dengan DDST sekaligus pemantauan langsung terhadap perkembangan pada anak yang berada di TK tersebut.
Optimalisasi Self Care Behaviour Melalui Edukasi Pada Penderita Hipertensi di Dsn. Ngrandu Desa Bangunrejo Lor Kec. Pitu Kab Ngawi Nisak, Raudhotun; Sa'adah, Hamidatus Daris; Prawoto, Edy; Al Khasanah, Andhin
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 8, No 2 (2025): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v8i2.468

Abstract

Hipertensi termasuk penyakit katastropik kardiovaskuler yaitu penyakit yang dapat mengancam nyawa, membutuhkan perawatan medis dengan jangka waktu lama dan biaya tinggi sehingga perlu dilakukan upaya pengendalian tekanan darah. Self care behavior dapat diartikan sebagai salah satu bentuk perilaku penderita hipertensi untuk tetap mengoptimalkan status kesehatannya serta meminimalkan dampak gangguan yang terjadi. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan edukasi sebagai bentuk penguatan terhadap self care behaviour pada penyakit hipertensi sehingga kualitas hidup penderita lebih optimal. Kegiatan ini dilakukan mulai 2 sampai dengan 31 Mei 2024 di dusun Ngrandu desaBangunrejo Lor Kecamatan Pitu Kabupaten Ngawi. Hasil pelaksanaan kegiatan menunjukkan bahwa sebagian besar warga memiliki hipertensi dengan berbagai kategori yaitu pra hipertensi, hipertensi derajat I,II dan hipertensi sistolik. Edukasi sebagai bentuk penguatan self care behaviour pada hipertensi telah memberikan peningkatan pada warga dimana pengetahuan baik menjadi 73,3%, cukup 16,7% dan kurang 10%. Adanya peningkatan pengetahuan ini diharapkan semakin meningkatkan self care behaviour sebagai upaya dalam mengoptimalkan kualitas hidup warga khususnya yang menderita hipertensi