Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

COMPARATIVE EXAMINATION OF CONVENTIONAL DIRECT SPUTUM AND INDIRECT SEDIMENTATION ON CYTOSPIN TUBERCULOSIS PATIENT SPUTUM SAMPLES Widodo Widodo; Devi Etivia Purlinda; Ahmad Riadi
Jurnal Riset Kesehatan Vol 11, No 1 (2022): MAY 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrk.v11i1.8406

Abstract

Microscopic examination of sputum using the Ziehl-Neelsen stain is the gold standard for Tuberculosis (TB), but it must be performed by experts with special skills. The purpose of this study is to accelerate the determination of the microscopic results using the Ziehl-Neelsen stain. This research is an experimental method in which the test sample is treated and the sputum sample is controlled with up to 25 samples. The method development is very important to increase the sensitivity and specificity of the results of TB examination using microscopes. This observation shows that the indirect cytospin method has a narrower reading range on a circle with a diameter of only 7 mm, making it easier for a bacterial count compared to the traditional direct method with a size of 2 x 3 cm oval shape. The results of the microscopic examination were 21 positive specimens and 4 negative specimens. Mycobacterium tuberculosis with Ziehl-Neelsen staining gave the same results with a sensitivity and specificity of 100%.
Respon pertumbuhan tanaman anggrek (dendrobium sp.) Pada beberapa konsentrasi air cucian ikan bandeng dan air cucian beras secara in vivo Rahman Hairuddin; Mayasari Yamin; Ahmad Riadi
Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/perbal.v6i2.1044

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pemberian air cucian ikan bandeng dan air cucian beras terhadap pertumbuhan tanaman anggrek dan untukmengetahuikonsentrasi yang tepatuntukpenggunaan air cucian ikan bandeng dan air cucian beras terhadappertumbuhan tanaman anggrek.Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Anggrek Fakultas Pertanian Kampus II Universitas Cokroaminoto Palopo, Kelurahan Batupasi, Kecamatan Wara Utara Kota Palopo.Penelitian dilaksanakan mulai dari Bulan Februari sampai Mei 2018. Metode penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap, yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan sehingga terdapat 12 unit percobaan. Adapun perlakuan yang digunakan yaitu P0 = kontrol, P1 = air cucian ikan bandeng 50 ml/tanaman dan air cucian beras 50 ml/tanaman. P2 = air cucian Ikan bandeng 100 ml/ tanaman dan air cucian beras 100 ml/tanaman. P3 = air cucian ikan bandeng 150 ml/tanaman dan air cucian beras 150 ml/tanaman.Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian air cucian ikan bandeng dan air cucian beras tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, lebar daun, berpengaruh nyata terhadap diameter batang karena penyerapan unsur hara yang tidak terpenuhi oleh tanaman. Perlakuan P1 menghasilkan tinggi tanaman terbaik dengan rata-rata 16.01 cm, jumlah daun terbaik dengan rata-rata 4.67 helai, lebar daun terbaik dengan rata-rata 44.67 cm, dan diameter batang terbaik dengan rata-rata 46.20 cm. Kata kunci: Air cucian beras, air cucian ikan bandeng, pertumbuhan tanaman anggrek.
KUANTIFIKASI TOKSISITAS Cr(III) DAN Cr(VI) TERHADAP PERTUMBUHAN FITOPLANKTON BERDASARKAN KONSENTRASI KLOROFIL DAN KERAPATAN SELNYA Ahmad Budi Junaidi; Ahmad Riadi; Rahmat Yunus; Uripto Trisno Santoso
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 4, No 2 (2010)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.08 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v4i2.2056

Abstract

Telah dilakukan penelitian pengaruh Cr(VI) dan Cr(III) terhadap pertumbuhan fitoplankton berdasarkan pengukuran kerapatan sel dan peningkatan konsentrasi klorofil. Fitolankton dikultur dalam media yang diberi nutrien dan mengandung Cr(VI) atau Cr(III) dengan konsentrasi bervariasi. Kerapatan sel dan konsentrasi klorofil ditentukan pada waktu kultur 16, 24, 32, 40, 48, 56 jam. Konsentrasi klorofil ditentukan secara spektrofotometri. Kerapatan sel dihitung menggunakan haemocytometer dengan pengamatan di bawah mikroskop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Cr(VI) dan Cr(III) menghambat laju pertumbuhan fitoplankton. Besarnya hambatan laju pertumbuhan sebanding dengan besarnya konsentrasi Cr(VI) dan Cr(III) dalam media kultur. Secara kuantitatif diperoleh harga EC50 Cr(VI) dan Cr(III) terhadap laju pertumbuhan fitoplankton berdasarkan kerapatan sel, masing-masing sebesar 0,0005 dan 0,0014 ppm, sedangkan berdasarkan konsentrasi klorofil, masing-masing sebesar 0,0012 dan 0,0056 ppm. Hal ini mengindikasikan bahwa Cr(VI) lebih toksik daripada Cr(III) terhadap pertumbuhan fitoplankton. Hal ini mengindikasikan bahwa penggunaan kerapatan sel sebagai parameter pertumbuhan fitoplankton yang dipengaruhi Cr(VI) dan Cr(III) memiliki sensitivitas yang lebih baik daripada penggunaan parameter peningkatan konsentrasi klorofil. Kata Kunci : Konsentrasi klorofil, kerapatan sel, Fitoplankton, Cr(VI), Cr(III). 
Perbandingan Berbagai Metode Pengecatan Spora pada Bacillus Cereus Widodo Widodo; Devi Etivia Purlinda; Ahmad Riadi
Jaringan Laboratorium Medis Vol 4, No 2 (2022): November 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jlm.v4i2.8493

Abstract

Endospores are formed by members of several genera of gram-positive bacteria, such as Bacillus and Clostridium. The spores are very resistant structurally; withstand the temperature of boiling water for two hours or more. They contain very little water and show very few chemical reactions. The favorable external environment will cause the spores to break down and the vegetative cells to appear to grow and reproduce. Identification of endospore-forming pathogens is important in food and medical microbiology. However, the spores contain multiple protective layers, which cannot be easily penetrated by simple staining or Gram staining techniques. Therefore, it is necessary to apply heat to help penetrate the color, with various methods of Gram stain, fluorescent spore painting, Schaeffer and Fulton spore painting and Client's spore painting method. The results of the fluorescent painting method have better results but require much more expensive equipment using a fluorescent microscope considering the facilities that must be provided for the Schaeffer and Fulton painting method as an alternative if they do not have these facilities.
Detection of rpoB Gene Mutations in Mycobacterium Tuberculosis widodo widodo; Ahmad Riadi; Devi Etevia Purlinda; Lilik Setyowatiningsih; roni roniafriansya
Journal of Applied Health Management and Technology Vol 5, No 3 (2023): July 2023
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jahmt.v5i3.10093

Abstract

Perkembangan pengobatan infeksi tuberculosis memberikan harapan kesembuhan total akan tetapi seiring berjalanya waktu pengunaan obat berdampak pada munculnya strain Mycobacterium tuberculosis yang resisten terhadap obat peningkatan kecepatan diaknostik terhadap resistensi perlu dikembangkan salah satunya methode molekuler berbasis PCR penentu mutasi gen yang disebakan resistensi obat salah satu target obat yang digunakan adalah rpoB, pengunaan Primer rpoB sebagai penanda terjadinya mutasi diharapkan mampu memberikan dampak sebagai alternatif deteksi cepat secara molekuler. Panjang pita rpoB 318 bp cocok untuk kelompok Mycobacterium tuberculosis diperoleh hasil menunjukan pada kodon 509 perubagan AGC menjadi AAT terjadi perubahan asam amino dari serin menjadi Apargarin, perubahan nukleotida  CAG menjadi CCG pada kodon 510 mengubah asam amino Glutamin menjadi prolin, kodon 514 perubahan nukleotida TTC menjadi TTG mengubah asam amino Phenylalanine menjadi leucine, kodon 515 terjadi perubahan nukleotida ATG menjadi GTG perubahan ini menyebakan perubahan asam amino Methionine menjadi Valine  . perubahan tersebut menyebabkan terjadinya resistensi terhadap obat Rifampicin
ANTIBODY SCREENING EXAMINATION ON VOLUNTARY BLOOD DONORS AT BLOOD DONATION UNITS BANYUMAS REGENCY IN 2023 ETIVIA, DEVI; Riadi, Ahmad; widodo, widodo; Lestari, Sri
Journal of Applied Health Management and Technology Vol 6, No 1 (2024): April 2024
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jahmt.v6i1.11364

Abstract

Blood donation is a humanitarian activity where someone donates blood voluntarily. Blood Donation Units are required to provide safe and quality blood products to avoid transfusion reactions. One effort that can be made is to carry out pre-transfusion examinations on donor blood, one of which is an antibody screening examination. The aim of the antibody screening examination is to detect the presence or absence of clinically significant irregular antibodies in both the patient and donor. The aim of this study was to determine the blood type, gender and age of antibody screening in voluntary blood donors at the Blood Donation Unit. This type of research is descriptive using observational methods which was carried out in March 2023 at the Banyumas Regency Blood Donation Unit. Samples were taken using a total sampling technique, namely all voluntary blood donors who underwent an antibody screening test. Data collection was carried out using the qwalist diagast tool and laboratory archives which were accessed via the SIMDONDAR system. The results of the antibody screening research from a total of 3198 voluntary blood donors showed that the highest results were in blood type O, namely 1236 (39%) donors, in men, namely 2196 (69%), and in the elderly (26).-60 years).namely 1531 (48%) donors
Screening dan Penentuan Status Gizi Serta Upaya Promosi Pencegahan Stunting, Wasting dan Obesitas Riadi, Ahmad; Hadipranoto, Ichsan; Lestari, Tri Wiji
Journal of Telenursing (JOTING) Vol 6 No 2 (2024): Journal of Telenursing (JOTING)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/joting.v6i2.13691

Abstract

This study aims to determine the prevalence of stunting, obesity, and wasting in toddlers. The research method used is quantitative with a descriptive approach. The results of the study showed that the number of toddlers who experienced Good Nutrition was 172 (78,5%), stunting 67 children (30,6%), wasting 12 (5.5%), and obesity 7 (3.2%). It was concluded that although most toddlers have normal nutritional status, cases of stunting and wasting still occur frequently. This study emphasizes the importance of regular monitoring of child growth, especially for families with toddlers, to ensure early detection and intervention. Keywords: Obesity, Stunting, Wasting
Perilaku Mekanik dan Fisik Bata Ringan Akibat Terpapar Suhu Tinggi Riadi, Ahmad; Maizir, Harnedi; Suryanita, Reni
Jurnal Rekayasa Sipil Vol. 17 No. 1 (2021)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jrs.17.1.72-84.2021

Abstract

Pertumbuhan penduduk Indonesia berkembang dengan pesat sehingga menyebabkan kebutuhan rumah tempat tinggal dan gedung lainnya akan semakin meningkat sesuai dengan keinginan dan kebutuhan manusia. Untuk mengurangi ketergantungan akibat keterbatasan material bangunan telah mendorong dunia konstruksi untuk melakukan peningkatan teknologi baru tentang bahan bangunan, seperti pengembangan teknologi material bangunan seperti bata ringan Cellular Light-weight Concrete (CLC) sebagai salah satu alternatif untuk menggantikan bata merah. Keuntungannya adalah bata ini lebih untuk dinding. Pengujian pemaparan suhu tinggi telah dilakukan pada beton namun penelitian bata ringan terpapar suhu tinggi belum banyak dilakukan oleh peneliti. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis dan membandingkan sifat mekanik dan fisik CLC serta kuat tekan pada saat sebelum dan sesudah terpapar suhu tinggi dengan ukuran bata ringan tinggi 20 cm lebar 10 cm dan panjang 60 cm serta komposisi campuran semen berbanding pasir sebesar  1:1, 1:2 dan 2:3 dengan usia sampel 28 hari. Analisis rambatan panas dilakukan menggunakan perangkat lunak LUSAS V19 dengan suhu paparan 100° C dan 200° C selama 30 dan 60 menit. Berdasarkan pengujian bata ringan setelah pemaparan suhu tinggi selama 60 menit, kuat tekan bata ringan ukuran kubus pada campuran semen berbanding pasir 1:1 mengalami penurunan kuat tekan sebesar 58.09% dibandingkan sebelum terpapar sedangkan bata ringan ukuran balok mengalami penurunan kuat tekan sebesar 37,77% dibandingkan sebelum terpapar. Selain penurunan kuat tekan, hasil penelitian ini juga menyimpulkan bahwa pemaparan suhu tinggi telah menyebabkan perubahan pada bata ringan seperti perubahan warna, perubahan ukuran lobang pori serta perubahan kuat tekan. Dengan demikian hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi praktisi terkait perbedaan sifat mekanik.
Preferensi Mukallaf Menunaikan Zakat Infaq Dan Sedekah Di Kecamatan Cempaga Riadi, Ahmad; Amrizal, Amrizal
Balance : Jurnal Akuntansi dan Manajemen Vol. 4 No. 2 (2025): Agustus 2025
Publisher : Lembaga Riset Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59086/jam.v4i2.961

Abstract

Sebagai umat Islam, perintah untuk menunaikan zakat, infaq, dan sedekah merupakan bagian dari ibadah yang memiliki dampak sosial besar. Namun, dalam kenyataannya, masih banyak umat Muslim yang enggan menunaikan kewajiban ini. Kajian ini bertujuan untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kecenderungan mukallaf dalam menunaikan kewajiban zakat serta praktik infaq dan sedekah di wilayah kecamatan Cempaga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif-evaluatif dengan menganalisis, menyajikan, dan menilai data secara analitik-argumentatif. Penilaian didukung teori untuk verifikasi dan justifikasi, kemudian disimpulkan secara jelas dan rinci. Hasil penelitian menunjukkan pemahaman masyarakat tentang zakat, infaq, dan sedekah masih terbatas akibat minimnya edukasi dan sosialisasi. Faktor seperti sifat materialistis, ketidakpercayaan terhadap pengelolaan dana, serta lemahnya kesadaran spiritual turut memengaruhi kepatuhan berzakat. Selain itu, gaya hidup konsumtif dan kurangnya edukasi dari tokoh masyarakat memperburuk kebiasaan berbagi. Oleh karena itu, diperlukan peran aktif lembaga zakat, pemerintah, dan tokoh agama dalam meningkatkan edukasi, transparansi, serta kesadaran sosial dan spiritual.   As Muslims, the command to give zakat, infaq, and sadaqah is a form of worship that carries significant social impact. However, in reality, many Muslims are still reluctant to fulfill this obligation. This study aims to understand the factors that influence the tendency of mukallaf (those obligated by Islamic law) in fulfilling the obligation of zakat, as well as the practice of infaq and sadaqah in the Cempaga sub-district. The research uses a descriptive-evaluative qualitative approach by analyzing, presenting, and assessing data in an analytical-argumentative manner. The evaluation is supported by theory for verification and justification, followed by clear and detailed conclusions. The findings show that public understanding of zakat, infaq, and sadaqah remains limited due to a lack of education and outreach. Factors such as materialistic attitudes, distrust in fund management, and weak spiritual awareness affect compliance with zakat obligations. Additionally, a consumptive lifestyle and the lack of education from community leaders worsen the habit of giving. Therefore, the active role of zakat institutions, the government, and religious figures is needed to enhance education, transparency, and social and spiritual awareness.
Perbandingan Berbagai Metode Pengecatan Spora pada Bacillus Cereus Widodo, Widodo; Purlinda, Devi Etivia; Riadi, Ahmad
Jaringan Laboratorium Medis Vol. 4 No. 2 (2022): November 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jlm.v4i2.8493

Abstract

Endospores are formed by members of several genera of gram-positive bacteria, such as Bacillus and Clostridium. The spores are very resistant structurally; withstand the temperature of boiling water for two hours or more. They contain very little water and show very few chemical reactions. The favorable external environment will cause the spores to break down and the vegetative cells to appear to grow and reproduce. Identification of endospore-forming pathogens is important in food and medical microbiology. However, the spores contain multiple protective layers, which cannot be easily penetrated by simple staining or Gram staining techniques. Therefore, it is necessary to apply heat to help penetrate the color, with various methods of Gram stain, fluorescent spore painting, Schaeffer and Fulton spore painting and Client's spore painting method. The results of the fluorescent painting method have better results but require much more expensive equipment using a fluorescent microscope considering the facilities that must be provided for the Schaeffer and Fulton painting method as an alternative if they do not have these facilities.