ABSTRAK Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai dapatkan, gunakan, simpan, dan buang (DAGUSIBU) serta penggunaan antibiotik yang bijak menjadi permasalahan yang perlu diperhatikan. Penggunaan antibiotik yang bijak merujuk pada penggunaan antibiotik secara rasional, dengan mempertimbangkan dampak munculnya dan penyebaran bakteri resisten. Kegiatan penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan warga Dusun Randusari, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta mengenai pentingnya pemahaman DAGUSIBU obat khususnya antibiotik dengan baik dan benar. Kegiatan penyuluhan diawali dengan pengenalan mengenai DAGUSIBU obat secara umum dan dilanjutkan secara khusus mengenai antibiotik. Media penyuluhan yang digunakan diantaranya berupa leaflet, Microsoft Powerpoint, dan buku saku. Sebelum penyampaian materi, dilakukan pre-test dan setelahnya, dilakukan post-test untuk mengetahui tingkat pemahaman warga. Kegiatan penyuluhan dihadiri oleh 29 warga. Pengetahuan warga sebelum diberikan penyuluhan dan sesudahnya menunjukkan adanya peningkatan, dari nilai rata-rata yang hanya 59,3 menjadi 87,8. Dalam kegiatan penyuluhan, warga terlihat sangat antusias dengan aktif bertanya dan berdiskusi selama acara berlangsung. Kata Kunci: Penyuluhan, DAGUSIBU, Antibiotik, Randusari ABSTRACT The lack of public awareness regarding the proper handling of antibiotics, including their storage, disposal, and use (DAGUSIBU), represents a significant challenge that requires urgent attention. The term "wise use of antibiotics" refers to the rational use of antibiotics, which entails considering the impact of the emergence and spread of resistant bacteria. The objective of this counselling is to enhance the knowledge of residents of Randusari Hamlet, Mojosongo Village, Jebres District, Surakarta City, regarding the significance of comprehending DAGUSIBU drugs, particularly antibiotics, in an accurate and effective manner. This counselling initiative commenced with an introduction to DAGUSIBU drugs in general and proceeded to a specific focus on antibiotics. The counselling medium employed included leaflets, Microsoft PowerPoint, and pocket books. Before the delivery of the material, a pre-test was conducted, followed by a post-test to ascertain the level of comprehension among the residents. The counselling activity was attended by 29 residents. The knowledge of residents before and after the counselling demonstrated a notable improvement, with an average score of 59.3 increasing to 87.8. During the counselling activities, residents demonstrated a high level of engagement, with active questioning and discussion occurring throughout the event. Keywords: Counseling, DAGUSIBU, Antibiotic, Randusari