Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Pengaruh Peningkatan Kapasitas Tahap Esterifikasi Minyak Kemiri Sunan (Reutalis trisperma) sebagai Bahan Baku Produksi Biodiesel Eki Dwiyan Saputra; Sarifah Nurjanah; Haryono Haryono; Ade Moetangad Kramadibrata; Efri Mardawati; Wahyu Daradjat; Handarto Handarto; Totok Herwanto; S. Rosalinda; Muhammad Saukat; Dedy Prijatna
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 13, No 2 (2019): TEKNOTAN, Desember 2019
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.784 KB) | DOI: 10.24198/jt.vol13n2.4

Abstract

Ketergantungan terhadap bahan bakar fosil menjadi permasalahan utama yang sedang terjadi. Biodiesel merupakan energi terbarukan berasal dari minyak nabati yang dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Kemiri sunan (Reutalis trisperma) merupakan salah satu tanaman yang bisa digunakan menjadi bahan baku pembuatan biodiesel. Karena nilai FFA yang tinggi menyebabkan reaksi esterifikasi harus dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peningkatan kapasitas terhadap mutu dan rendemen dari minyak kemiri sunan hasil esterifikasi. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan pendekatan korelasi regresi dengan nilai determinan terbaik. Esterifikasi dilakukan dengan menggunakan lima perlakuan kapasitas yaitu A = 200 mL; B = 400 mL; C = 600 mL; D = 800 mL; dan E = 1000 mL. Parameter mutu yang diuji pada penelitian ini adalah rendemen, densitas, viskositas kinematik, bilangan asam dan FFA, kadar air, indeks bias, dan warna. Hasil penelitian menunjukan peningkatan kapasitas pada proses esterifikasi mempengaruhi mutu minyak. Perlakuan E merupakan hasil terbaik yang diperoleh, karena memiliki nilai terbaik pada 5 parameter dari 8 parameter keseluruhan. Perolehan nilai rendemen, bilangan asam, FFA, densitas, viskositas kinematik, indeks bias dan warna (oHUE) pada perlakuan E secara berturut adalah 82,04%, 2,9702 mg-KOH/g-minyak, 4,61%, 0,9486 g/cm3, 4,94 mm2/s, 0,9939%, 0,0008951, dan 87,47991 (Yellow Red).
Analisis Struktur dan Fungsional Greenhouse (Studi Kasus Kebun Percobaan dan Rumah Kaca Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran) Anadia Nafila; Dedy Prijatna; Totok Herwanto; Handarto Handarto
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 12, No 1 (2018): TEKNOTAN, April 2018
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (885.107 KB) | DOI: 10.24198/jt.vol12n1.4

Abstract

Bangunan greenhouse digunakan untuk menciptakan kondisi optimal dalam kegiatan budidaya tanaman dengan lingkungan terkendali. Kondisi bangunan greenhouse harus dapat memenuhi persyaratan teknis struktur maupun syarat tumbuh optimal tanaman sehingga diperlukan analisis struktur dan fungsional untuk menentukan kelayakan bangunan dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Hasil penelitian analisis struktur bangunan greenhouse menunjukkan bahwa tegangan tarik yang terjadi pada struktur atap, kuda-kuda, dinding tembok dan dinding plastik secara berurutan sebesar 1404 kg/m2, 571900 kg/m2, 1283 kg/m2, dan 2832 kg/m2. Tegangan lentur yang terjadi pada struktur gording sebesar 319100 kg/m2 dan pada kolom berkisar antara 1041000-42710000 kg/m2 serta lendutan yang terjadi pada kasau, gording, dan dinding relatif sangat kecil. Tegangan tekan pada pondasi akibat pembebanan keseluruhan bangunan mencapai 14392 kg/m2 yang mana daya dukung tanah dapat mencapai 20119 kg/m2 dengan begitu menunjukkan bangunan dalam kondisi yang layak terhadap pembebanan maupun evaluasi. Hasil analisis fungsional menjukkan bahwa suhu rata-rata di dalam bangunan mencapai 28 oC dengan kelembaban relatif sebesar 73% menunjukkan bahwa kondisi tersebut cukup memenuhi syarat optimal pertumbuhan tanaman tomat cherry pada fase vegetatif.Kata Kunci: analisis fungsional, analisis struktur, greenhouse, kelayakan
ANALISIS TEKNIK DAN UJI KINERJA EKSTRAKTOR JAMBU BIJI Totok Herwanto; Handarto Dan; Yayan Hendrawan
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 7, No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Spesifikasi teknik ekstraktor jambu biji yang dibuat Balai Besar Pengembangan Teknologi Tepat Guna-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia perlu dikaji ulang dan diuji kinerjanya. Metode analisis deskriptif digunakan dalam pengujian terhadap mesin untuk mengetahui kelayakan teknik tiap komponennya dan kemampuan kerja mesin. Hasil analisis teknik menunjukkan bahwa kebutuhan daya penggerak sebesar 0,64 kW, diameter poros sebesar 13,93 mm, panjang pasak sebesar 5,25 mm, diameter dalam kopling cakar sebesar 26,8 mm, diameter luar kopling cakar sebesar 53,0 mm, tinggi cakar pada kopling sebesar 15,0 mm, umur bantalan sebesar 25.677.202 jam, kekuatan rangka sebesar 0,47 × 103 N, dan kekuatan sambungan las sebesar 17.400 N. Berdasarkan hasiltersebut, tiap komponen layak untuk digunakan pada mesin. Hasil uji kinerja menunjukkan bahwa kapasitas teoritis sebesar 5.485,62 kg/jam, kapasitas aktual sebesar 627,77 ± 34,84 kg/jam, efisiensi mesin sebesar 11,44 ± 0,63 %, kebutuhan daya listrik mesin sebesar 1,15 ± 0,02 kW, efisiensi daya sebesar 53,24 ± 1,03 %, kebutuhan energi spesifik pengekstrakan sebesar 6,72 ± 0,38 kJ/kg, tingkat kehilangan bahan sebesar 6,92 ± 3,57 %, kadar sari buah dalam padatan sebesar 85,93 ± 1,35 %, kadar padatan dalam sari buah sebesar 4,11 ± 0,71 %, dan rendemen pengekstrakan sebesar 69,44 ± 3,41 %. Untuk meningkatkan kinerja mesin, perlu dilakukan perbaikan dan perawatan terhadap karet pada rakitan pengaduk. Kata kunci: analisis teknik, ekstraktor, jambu biji, sari buah, uji kinerja.
ANALISIS PENGUBAHAN IKLIM MIKRO DI DALAM KANDANG DOMBA GARUT DENGAN METODE PENGENDALIAN PASIF ”STUDI KASUS DI UPTD-BPPTD MARGAWATI, KABUPATEN GARUT” Zaida -; Handarto -; Gilang Ginanjar Natari
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 2, No 3 (2008)
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Domba Garut melepaskan kalor sensibel maupun kalor laten sebagai respon terhadap perubahan iklim di dalam kandang, terutama fluktuasi suhu bola kering. Karakteristik iklim mikro di dalam kandang pengendalian pasif yang fluktuatif, tidak selalu dapat mengubah iklim yang diharapkan sepanjang hari.Adanya keterbatasan sifat-sifat termofisika konstruksi kandang pengendalian pasif menghasilkan proses-proses fisik sejalan dengan fluktuasi iklim di luar kandang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengubahan iklim mikro di dalam kandang pengendalian pasif, dengan menggunakan metode deskriptif eksplanatori. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik iklim mikro di dalam kandang lebih konstan dibandingkan lingkungan luar, dengan intensitas suhu bola kering yang lebih tinggi. Kegagalan ventilasi yang terdiri dari pergerakan angin mati, angin turbulen, dan difusi uap air oleh radiasi matahari yang tidak optimal, menyebabkan pengendalian kelembaban di ruangan kandang bagian kiri tidak berjalan efektif.Proses fisik dari analisis perbandingan antara ruangan kandang bagian kanan maupun bagian kiri terhadap luar, didominasi oleh pemanasan humidifikasi. Domba Garut mengalami stres panas antara pukul 12.00 dan 14.30. Namun, pukul 13.00 sampai 13.30 menunjukkan iklim yang efektif untuk domba Garut, dimana kalor konveksi domba Garut adalah rendah antara 31% (450 W) dan 32% (481 W). Hasil penelitian secara keseluruhan menyimpulkan kandang pengendalian pasif menunjukkan kinerja yang baik dalam meredam cekaman iklim pada domba Garut dan efektif sebagai bangunan pengendali kalor, kelembaban, dan bau.Kata kunci : Fluktuasi Iklim, Kandang domba garut, Pengendali pasif, Pengubahan iklim mikro, Proses fisik
Analisis Energi Pada Proses Prapanen Tebu (Studi Kasus Di PT. PG. Rajawali II Unit PG. Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat) Adams Rizan Abdalla; Totok Herwanto; Muhammad Saukat; Handarto Handarto
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 11, No 2 (2017): TEKNOTAN, Agustus 2017
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1159.662 KB) | DOI: 10.24198/jt.vol11n2.2

Abstract

Industri merupakan salah sektor yang paling banyak menggunakan energi. Sektor industri membutuhkan 44 % dari total ketersediaan energi nasional. Industri gula tebu merupakan salah satu dari 10 jenis industri yang paling banyak menggunakan energi sehingga diperlukan analisis penggunaan energi pada industri gula untuk dapat meningkatkan efisiensi penggunaan energi serta menekan biaya penggunaan energi. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis penggunaan energi dan mengidentifikasi kemungkinan penghematan energi pada kegiatan prapanen tebu dengan metode analisis deskriptif. Analisis energi dihitung berdasarkan penggunaan energi pada setiap kegiatan prapanen tebu mulai dari proses pengolahan tanah hingga proses pengangkutan ke pabrik. Hasil penelitian ini dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan jenis tanaman tebu plant cane (PC) dan ratoon cane (RC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa prapanen tebu PC menggunakan energi sebesar 55.192,73 MJ/ha dengan energi spesifik tanaman tebu PC sebesar 731,19 MJ/ton. Pada prapanen tebu RC menggunakan energi sebesar 43.054,14 MJ/ha dengan energi spesifik tanaman tebu RC sebesar 620,38 MJ/ton.Kata Kunci : Industri gula, prapanen tebu, tanaman tebu PC, tanaman tebu RC, penghematan energi
Kajian Proses Destilasi Fraksinasi Biodiesel Kemiri Sunan (Reutealis trisperma) Fathia Salsabila Emmaputri; Sarifah Nurjanah; Efri Mardawati; M. Ade Moetangad Kramadibrata; Mimin Muhaemin; Wahyu Daradjat; Handarto Handarto; Totok Herwanto; S. Rosalinda
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 12, No 2 (2018): TEKNOTAN, Desember 2018
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1404.187 KB) | DOI: 10.24198/jt.vol12n2.5

Abstract

Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif yang berasal dari minyak nabati. Kemiri sunan (Reutealis trisperma) merupakan salah satu tanaman yang memiliki potensi sebagai bahan baku biodiesel. Untuk mendapatkan mutu biodiesel yang optimal, perlu dilakukan peningkatan asam lemak ester yang relevan melalui proses destilasi fraksinasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh temperatur destilasi fraksinasi terhadap mutu biodiesel, mengetahui fraksi biodiesel dengan rendemen dan mutu terbaik, serta mengetahui mutu biodiesel kemiri sunan. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan analisis deskriptif. Destilasi fraksinasi dilakukan dengan tiga perlakuan suhu yaitu A = 260-330°C; B = 330-348°C; dan C = 348-360°C. Percobaan dilakukan sebanyak tiga kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biodiesel terdestilasi pada perlakuan A dan B. Fraksi biodiesel terbaik apabila ditinjau dari kebutuhan mesin dan kebutuhan proses merupakan fraksi biodiesel hasil perlakuan A dengan perolehan nilai terbaik dari rendemen, viskositas kinematik, densitas, kadar air, bilangan asam, bilangan iod, titik nyala, serta angka setana secara berturut-turut adalah 16,08%; 2,69 mm2/s; 872,27 g/cm3; 0,22%; 0,27 mg KOH/g minyak; 17,83 g-I2/100 g minyak; 288,33°C; dan 71,50.Kata Kunci: Biodiesel, kemiri sunan, destilasi fraksinasi
Rancang Bangun Pemberi Pakan Ikan Otomatis Dedy Prijatna; Handarto Handarto; Yoshua Andreas
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 12, No 1 (2018): TEKNOTAN, April 2018
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jt.vol12n1.3

Abstract

Pemberian pakan ikan pada sistem budidaya ikan umumnya masih dilakukan dengan cara ditaburkan menggunakan tangan yang memyebabkan takaran pakan yang diberikan kurang tepat. Salah inovasi yang dilakukan adalah melalui rancang bangun alat pemberi pakan ikan otomatis. Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah melalui pendekatan perancangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat pemberi pakan ikan otomatis dilengkapi dengan alarm sebagai petanda pakan ikan pada hopper akan habis. Hasil pengujian alat menunjukkan ketepatan pemberian pakan secara otomatis sebesar 95,90%, ketepatan penambahan jumlah pemberian pakan sebesar 99,46% dan banyaknya pellet yang hancur kurang dari 1%.Kata kunci: budidaya, ikan nila, pemberi pakan otomatis, rancang bangun, model
IMPLEMENTASI MIKROKONTROLER PADA BROODER LISTRIK UNTUK KANDANG BROILER TIPE CLOSED HOUSE Gian Anantrio Putra; Handarto; Irfan Ardiansah; Iwan Setiawan

Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.709 KB) | DOI: 10.35891/agx.v10i1.1460

Abstract

Broilers are aves that require a constant air temperature to grow. Extreme temperature changes cause the broiler suffering from stress, slow growing, and even death. Brooder provides heat so the air temperature of poultry house is not below the minimum optimum air temperature for broiler growth. The objectives of this research are to modify the conventional electric brooder which aims to keep the poultry house's air temperature on its optimum range automatically and to observe application of microcontroller on modified electric brooder. This research use analitical descriptive and experimental methods. Verification and validation tests are applied for four levels of brooding: 500 W, 1,000 W, 1,500 W and 2,000 W. The results showed that the control system makes the electric brooder can be operated easily and automatically, and also can record the air temperature data in real-time. Broiler merupakan unggas yang membutuhkan suhu udara yang konstan untuk tumbuh. Perubahan suhu yang ekstrim menyebabkan broiler menderita stres, lambat tumbuh, dan bahkan mati. Brooder diperlukan untuk memberikan panas agar suhu kandang tidak berada di bawah nilai minimum suhu optimal bagi pertumbuhan broiler. Penelitian ini bertujuan modifikasi brooder listrik konvensional agar dapat menjaga suhu udara kandang broiler pada kisaran optimum secara otomatis dan menganalisis hasil implementasi microcontroller pada brooder listrik hasil modifikasi tersebut. Metode yang digunakan adalah metode deskripsi analitik dan rekayasa. Uji verifikasi dan uji validasi dilakukan terhadap brooder dalam empat tingkat penyalaan pemanas: 500 W, 1.000 W, 1.500 W dan 2.000 W. Hasilnya adalah sistem pengendali yang membuat brooder listrik dapat dioperasikan secara otomatis dengan mudah serta secara sekaligus merekam data suhu udara secara real-time.
Setting Priority for Improvement of Yogurt Production Process Using Quality Function Deployment (QFD) on Household Industry (IRT) X, Sumedang Totok Pujianto; Desy Amalia; Handarto Handarto
Agroindustrial Journal Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : APTA and DTIP FTP UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (829.357 KB) | DOI: 10.22146/aij.v4i1.27397

Abstract

This study aims to determine the priority of the yogurt production process improvement by the household industry (Industri Rumah Tangga = IRT) X, so that the products according to the needs and expectations of consumers. This is done by applying the method of Quality Function Deployment (QFD) which aims to find the gap between the needs and expectations of consumers by way of an industry to fulfill it from the side of the two basic components of technology: techno-ware and human-ware. The competency gap is analyzed through: (1) the relation between the requirements of the yogurt product and the production process; (2) the importance weight of both of them based on techno-ware and human-ware aspects; and (3) assessment of competency level and (4) assessment of industrial competency level based on techno-ware and human-ware aspects. The study involved 203 respondents in obtaining information about the needs and expectations of consumers in yogurt products (yogurt product requirements). Depth analysis of the yogurt production process was done by direct observation and interviews. Assessment of product requirements and production process in the form of a matrix involving 4 experts. Product requirements based on the results of this study were (1) the benefits of yogurt to help facilitate the digestive system; (2) the legality of (management of legality, halal certification, food safety in form of the acquisition of a number MD); (3) volume per pack of 250 ml; (4) price per pack was IDR 6,001 - 9,000; (5) type is strawberry flavor; (6) degree of acidity is medium; (7) smooth texture; (8) viscosity is medium; (9) type of packaging is plastic bottles; (10) the information listed on the packaging consists of the manufacture of packaging labels, expiration date, legality, brand, composition, nutritional value information, net weight, description of taste, production code, and manufacturers; and (11) additional pieces of fruit. The results of this study indicate that the company need to complete or replace some of the production facilities, improve the ability of workers, and improve the hygiene of workers and production facilities. A major reshuffle is necessary to eliminate the gaps in the following sequence of actions: (1) complete and / or replace some facilities of yogurt production processes adapted to financial circumstances; (2) provide guidance and monitoring of workers to perform all activities in the process of producing yogurt correctly; (3) adding to the completeness of workers with hygiene equipment; And (4) place the production facility in accordance with the sequence of processes.
UJI KINERJA DAN ANALISIS EKONOMI MESIN PENANAM PADI (STUDI KASUS DESA MEKARLUYU, KECAMATAN SUKAWENING, KABUPATEN GARUT, JAWA BARAT) Wahyu Kristian Sugandi; Handarto Handarto; Totok Herwanto; Chandra Irfan Hanif
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem Vol 7 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan & Agroindustri (Fatepa) Universitas Mataram dan Perhimpunan Teknik Pertanian (PERTETA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.756 KB) | DOI: 10.29303/jrpb.v7i1.98

Abstract

Kinerja sebuah mesin dan analisis ekonomi merupakan parameter yang mampu menentukan kelayakan operasi sebuah mesin pada suatu kegiatan usaha tani khususnya pertanian padi. Pemerintah melalui Kementrian Pertanian telah memberikan bantuan sebuah mesin penanam padi Indo Jarwo 2:1 kepada kelompok petani padi Desa Mekarluyu Kecamatan Sukawening Kabupaten Garut. Namun secara teknis mesin tersebut belum diuji baik kinerja mesinnya ataupun analisis ekonominya. Untuk itu, perlu dilakukan suatu penelitian berkenaan dengan uji kinerja dan analisis ekonomi mesin tersebut, sehingga mesin tersebut layak dan menguntungkan apabila diaplikasikan di kelompok tani Desa Mekarluyu. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai Agustus 2017 di Desa Mekarluyu, Kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan Uji kinerja dan melakukan analisi ekonomi mesin penanam padi. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, yaitu mengukur dan menghitung kinerja aktual mesin di lapangan dan menganalisis kebutuhan biaya ekonomi mesin tersebut dalam kegiatan budidaya padi sistem jajar legowo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapasitas kerja mesin penanam padi Indo Jarwo 2:1 adalah 0,04 ha/jam dengan daya yang dibutuhkan adalah sebesar 30 HP. Adapun hasil Analisis ekonomi dari mesin penanam padi indojarwo 2:1 adalah nilai BEP 0,003 tahun/ha, BCR 1,63/ha/tahun, NPV 92.493.315,44, dan IRR 96,86%.