Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

RANCANG BANGUN MESIN PENGGULUNG BENANG GELASAN OTOMATIS UNTUK PENGRAJIN BENANG GELASAN DI DESA KUTAMANDIRI KECAMATAN TANJUNGSARI KABUPATEN SUMEDANG Prijatna, Dedy; Saukat, Muhammad
Dharmakarya Vol 6, No 2 (2017): Juni
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (873.636 KB)

Abstract

Saat ini proses penggulungan benang gelasan masih dilakukan secara manual dengan menggunakan putaran tangan, sehingga membutuhkan tenaga kerja yang banyak dan beban kerja yang cukup memberatkan. Penelitian ini bertujuan rancang bangun mesin penggulungan benang gelasan disertai dengan otomatisasi agar mendapatkan effisiensi dalam melakukan produksi benang gelasan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode rekayasa yaitu melakukan suatu kegiatan perancangan (design) yang tidak rutin, sehingga didalamnya terdapat suatu kontribusi baru, baik dalam bentuk proses maupun produk. Gulungan benang yang digunakan terdiri atas 4 (empat) ukuran berdasarkan nama gulungan. Berdasarkan hasil pengujian awal waktu yang dibutuhkan untuk menggulung benang berdasarkan nama gulungan adalah unyil 2,76 detik, snap 3,99 detik, gajah 20,56 detik dan 1000 yard 5,02 detik. Mesin penggulung benang hasil rancangan terdiri atas motor servo, besi penghubung pedal, pedal motor servo, head pengarah benang, meja kerja, poros penggulungan benang, bearing, belt dan pulley. Sistem elektronik yang digunakan pada mesin penggulung benang otomatis,dirancang berbasis mikrokontroler. Bagian utama rangkaian ini terdiri atas sensor keberadaan benang, sensor putaran motor, penampil nilai parameter penggulungan benang, pengendali kecepatan dan putaran motor, pengendali penggulungan benang.
ANALISIS MUTU DAN ANALISIS FINANSIAL USAHA PEMBUATAN BRIKET AMPAS TEBU LIMBAH HASIL PENGOLAHAN DI PABRIK GULA (Studi Kasus PT. PPG Rajawali II Unit PG. Jatitujuh, Majalengka, Jawa Barat) Aldila Sela; Muhammad Saukat; Totok Herwanto
Seminar Nasional Biologi, Saintek, dan Pembelajarannya (SN-Biosper) Seminar Nasional Biologi, Saintek, dan Pembelajarannya I Tahun 2019 ISBN: 978-602-9250-40-4
Publisher : Seminar Nasional Biologi, Saintek, dan Pembelajarannya (SN-Biosper)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Limbah ampas tebu hasil pengolahan di pabrik gula PT. PG Rajawali II Unit PG. Jatitujuh, Majalengka sangat melimpah dan belum dimanfaatkan dengan optimal.  Ampas tebu digunakan sebagai bahan bakar boiler di dalam proses pengolahannya, akan tetapi penggunaan ampas tebu di pabrik tersebut hanya 24,48 ton/hari dengan jumlah total sebanyak 3.570.000 ton selama musim giling berlangsung. Hal ini menyebabkan penumpukan ampas tebu yang cukup memakan tempat. Ampas tebu dapat dijadikan sebagai energi alternatif dan berpotensi sebagai salah satu usaha yang dapat dikembangkan saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk menggunakan limbah ampas tebu sebagai bahan baku untuk pembuatan briket arang, dengan perhitungan analisis kelayakan finansialnya sehingga dapat diketahui apakah produksi ini dapat dikembangkan atau tidak. Pada penelitian ini ampas tebu digunakan sebagai bahan baku dengan proses pengarangannya menggunakan alat reaktor gasifikasi TEP I. Reaktor gasifikasi ini merupakan alat yang digunakan untuk mengubah biomassa menjadi gas, akan tetapi pada proses pengarangan ini hasil yang diambil yaitu berupa arang. Arang yang dihasilkan digiling sampai berbentuk serbuk kemudian disaring dengan menggunakan mesh 80. Arang tersebut kemudian dicampurkan dengan bahan perekat sebanyak 5% dari jumlah arang yang digunakan. Setelah berbentuk adonan kemudian briket di cetak menggunakan alat pencetak dan selanjutnya dikeringkan di dalam oven pada suhu 70oC selama 48jam. Dari penelitian ini briket yang dihasilkan memiliki nilai kalor rata-rata 5069 kal/g; kadar air 5,41%; kadar abu 13,98%;  kadar zat terbang 46,64%; uji banting 0,53%; waktu nyala 15,32 detik dan lama pembakaran 31,25 menit. Beberapa nilai yang dihasilkan memenuhi standar briket yang ada pada SNI-Nomor 102 tahun 2000 mengenai syarat mutu briket arang meliputi parameter kadar air, kadar abu, kadar zat terbang dan nilai kalor. Dari pembuatan briket tersebut dihitung juga analisis kelayakan finansial usahanya dimana nilai yang diberikan bahwa NPV>0 sebesar Rp. 15.633.313, B/C Ratio ≥1  sebesar 1,2438 dan IRR sebesar 25,4% sehingga produksi briket ampas tebu ini layak untuk dikembangakan.
Pengaruh Peningkatan Kapasitas Tahap Esterifikasi Minyak Kemiri Sunan (Reutalis trisperma) sebagai Bahan Baku Produksi Biodiesel Eki Dwiyan Saputra; Sarifah Nurjanah; Haryono Haryono; Ade Moetangad Kramadibrata; Efri Mardawati; Wahyu Daradjat; Handarto Handarto; Totok Herwanto; S. Rosalinda; Muhammad Saukat; Dedy Prijatna
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 13, No 2 (2019): TEKNOTAN, Desember 2019
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.784 KB) | DOI: 10.24198/jt.vol13n2.4

Abstract

Ketergantungan terhadap bahan bakar fosil menjadi permasalahan utama yang sedang terjadi. Biodiesel merupakan energi terbarukan berasal dari minyak nabati yang dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Kemiri sunan (Reutalis trisperma) merupakan salah satu tanaman yang bisa digunakan menjadi bahan baku pembuatan biodiesel. Karena nilai FFA yang tinggi menyebabkan reaksi esterifikasi harus dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peningkatan kapasitas terhadap mutu dan rendemen dari minyak kemiri sunan hasil esterifikasi. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan pendekatan korelasi regresi dengan nilai determinan terbaik. Esterifikasi dilakukan dengan menggunakan lima perlakuan kapasitas yaitu A = 200 mL; B = 400 mL; C = 600 mL; D = 800 mL; dan E = 1000 mL. Parameter mutu yang diuji pada penelitian ini adalah rendemen, densitas, viskositas kinematik, bilangan asam dan FFA, kadar air, indeks bias, dan warna. Hasil penelitian menunjukan peningkatan kapasitas pada proses esterifikasi mempengaruhi mutu minyak. Perlakuan E merupakan hasil terbaik yang diperoleh, karena memiliki nilai terbaik pada 5 parameter dari 8 parameter keseluruhan. Perolehan nilai rendemen, bilangan asam, FFA, densitas, viskositas kinematik, indeks bias dan warna (oHUE) pada perlakuan E secara berturut adalah 82,04%, 2,9702 mg-KOH/g-minyak, 4,61%, 0,9486 g/cm3, 4,94 mm2/s, 0,9939%, 0,0008951, dan 87,47991 (Yellow Red).
ANALISIS ERGONOMI DAN ANALISIS BIAYA EKSTRAKTOR SARI BUAH JAMBU BIJI Totok Herwanto; Muhammad Saukat; Irfan Fauzi
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 8, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ekstraktor sari buah jambu telah dirancang untuk meratifikasi 53.200 ton produksi tahunan jambu Indonesia yang kurang termanfaatkan. Namun analisis rancangan ergonomik dan biayanya belum terungkap.  Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif untuk mengungkap kinerja ergonomik dan biayanya. Hasil dari aspect antropomeri menunjukkan bahwa ekstraktor ini sesuai dengan standar antropomerik operasi untuk operator setinggi 162 cm yang memiliki nilai indeks angkat (NIA) lebih dari satu (NIA >1). Namun dengan nilai kebisingan antara 89,87-91,58 db ekstraktor ini tidak memenuhi syarat standar. Sebaliknya, analisis biayanya menunjukkan bahwa ekstraktor ini secara ekonomis wajar dengan nilai NPV, IRR, dan BCR berturut-turut Rp 16.251.680,51; 34,77%, dan 1,23, di mana  waktu pengembalian investasi tercapai pada tahun ketiga. Kata kunci: ekstraktor jus jambu, analisis ergonomik dan biaya
Rancang Bangun Model Mesin Peremuk dan Pengaduk Berondong Ketan Secara Mekanik Muhammad Saukat; Yulinda Silviana Dewi; Sudaryanto Sudaryanto; Totok Herwanto
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 11, No 1 (2017): TEKNOTAN, April 2017
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (930.525 KB) | DOI: 10.24198/jt.vol11n1.1

Abstract

Berondong ketan merupakan salah satu makanan tradisional Indonesia yang perlu dilestarikan keberadaannya. Kelompok pengrajin berondong ketan di Sentra Industri Berondong Ketan Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung belum menggunakan mesin pada proses pembuatan berondong ketan, sehingga beberapa pekerja mengeluhkan rasa nyeri pada telapak tangan mereka ketika melakukan pengadukan. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan rancang bangun model mesin peremuk dan pengaduk berondong ketan. Metode yang digunakan adalah metode penelitian rekayasa yaitu melakukan suatu perancangan guna mendapatkan kinerja sesuai dengan persyaratan yang ditentukan. Berdasarkan hasil perhitungan rancang bangun model mesin peremuk dan pengaduk berondong ketan secara mekanik menunjukkan bahwa kapasitas tampung hopper 0,542 kg, kebutuhan daya penggerak secara teoritis 7,115 W (9,538 × 10-3 HP), kecepatan putar rol 24 rpm, kecepatan putaran kritis 2421 rpm, umur bantalan 348221 jam, lendutan rangka 0,391 mm, kekuatan las 8700 N, jumlah sabuk berdasarkan daya tersedia adalah 1 buah, kapasitas teoritis 7,960 kg/jam, kapasitas aktual input dan output (manual) masing-masing bernilai 5,045 kg/jam dan 4,760 kg/jam, kapasitas aktual input dan output (mesin) masing-masing bernilai 6,393 kg/jam dan 5,902 kg/jam, efisiensi 74,15 %, konsumsi daya aktual 3,469 W (±4,650x10 HP), rendemen 92,33%, dan tingkat ketercampuran gabah ketan 73,11%.Kata kunci: berondong ketan, mesin peremuk dan pengaduk, model, rancang bangun, uji kinerja
KAJIAN PENGARUH KADAR AIR DAN UKURAN BAHAN TERHADAP RENDEMEN DAN KUALITAS MINYAK AKAR WANGI (Vetiveria zizanoides L.) Sarifah Nurjanah; Sudaryanto Zain; Muhammad Saukat; Galih Adhi Respati
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 6, No 1 (2012)
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan rendemen dan kualitas minyak akar wangi dapat dilakukan dengan penanganan awal akar wangi. Penanganan awal akar wangi dapat dilakukan dengan pengeringan dan pengecilan ukuran. Penelitian ini bertujuan mengetahui ukuran dan kadar air awal akar wangi yang paling baik agar menghasilkan rendemen penyulingan yang tinggi dengan kualitas yang memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) minyak akar wangi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari 2 faktor yaitu kadar air 18%, 21%, 24% dan ukuran bahan 5 cm, 10 cm, 15 cm. Kriteria yang diamati meliputi laju destilasi, rendemen minyak akar wangi, warna, bobot jenis, indeks bias, bilangan asam, bilangan ester, bilangan ester setelah asetilasi, dan kelarutan di dalam alkohol 95%. Hasil penelitan menunjukkan bahwa kadar air dan ukuran bahan berpengaruh pada rendemen penyulingan dan bobot jenis minyak akar wangi yang dihasilkan. Perlakuan terbaik ditunjukkan pada kondisi kadar air 18% dan ukuran bahan 5 cm. Kata kunci: Akar wangi (Vetiveria ziznoides L.), Rendemen, Mutu
KAJIAN RASIO MASSA DAUN-BATANG TANAMAN NILAM (Pogostemon cablin Benth) PADA PROSES PENYULINGAN MINYAK NILAM Sarifah Nurjanah; Sudaryanto Zain; Muhammad Saukat; Budhi Indrawan
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 5, No 3 (2011)
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rasio massa daun-batang tanaman nilam (Pogostemon cablin Benth) pada proses penyulingan minyak nilam (Patchouli Oil) diduga merupakan salah satu faktor penyebab yang mempengaruhi kualitas rendemennya. Metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap dengan tiga kali ulangan dilakukan pada perbandingan massa daun dan batang dengan lima perlakuan rasio, yaitu: 70:30, 60:40, 50:50, 40:60 dan 30:70 persen. Parameter yang diamati adalah rendemen, bobot jenis, indeks bias, kadar minyak, kelarutan dalam alkohol, bilangan asam dan bilangan ester. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio massa daun-batang pada proses penyulingan berpengaruh nyata terhadap rendemen minyak nilam. Semakin tinggi rasio daun-batang, semakin tinggi rendemennya, namun semakin rendah bobot jenis, indeks bias, kadar dan bilangan asam minyak nilamnya. Berdasarkan rendemen minyak perlakuan rasio terbaik adalah pada 60:40 persen. Sedang berdasarkan mutu minyak, nilai tertinggi diperoleh pada rasio 30:70 persen, mencakup bobot jenis, indeks bias, kadar minyak, bilangan asam dan bilangan ester. Namun secara umum teridentifikasi bahwa mutu minyak nilam yang dihasilkan memenuhi kriteria standar Indonesia (SNI 06-2385-2006). Kata kunci: Rasio massa daun-batang, Penyulingan, Minyak nilam, Mutu rendemen
Rancang Bangun Sistem Informasi Laboratorium Studi Kasus di Laboratorium Jasa Uji FTIP - Universitas Padjadjaran Danu Setio Wihananto; Roni Kastaman; Muhammad Saukat
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 12, No 1 (2018): TEKNOTAN, April 2018
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3078.984 KB) | DOI: 10.24198/jt.vol12n1.1

Abstract

Pengelolaan data dengan menggunakan media kertas akan menimbulkan masalah pada ruang simpan yang dibutuhkan. Bantuan penggunaan aplikasi Microsoft Excel di Laboratorium Jasa Uji FTIP dalam pengelolaan data selama ini tidak dapat dilakukan secara optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membangun sebuah sistem aplikasi manajemen proses pengujian dan pengelolaan alat dan bahan kimia serta meningkatkan sistem pengelolaan data di Laboratorium Jasa Uji FTIP dengan DBMS (Database Management System). Penelitian ini menggunakan metode rekayasa dalam membuat rancangan sistem informasi dan menggunakan metode analisis deskriptif dalam mengumpulkan kebutuhan informasinya.Hasil dari penelitian ini adalah sebuah aplikasi berekstensi *.accdb berukuran 25.808 KB (25 MB) yang dapat dibuka dengan aplikasi Microsoft Access minimal versi 2007.Sistem informasi ini memiliki setidaknya 6 fitur tambahan yang tidak terdapat pada sistem di Laboratorium Jasa Uji FTIP saat ini diantaranya pembatasan akses dengan sistem login, pencarian order berdasarkan nama konsumen dan tanggal penyerahan sampel, pelacakan status pengujian, notifikasi bahan kimia yang akan habis, penyimpanan data identitas konsumen, dan integrasi data order dengan data stok bahan kimia. Tingkat kesesuaian hasil pengujian blackbox dari 68 item bentuk pengujian pada sistem informasi ini dengan hasil yang diharapkan adalah sebesar 98,53%.Kata kunci: DBMS, laboratorium, Microsoft Access, sistem informasi
DESAIN DAN UJI KINERJA MESIN PENCACAH RUMPUT GAJAH TIPE REEL Wahyu K. Sugandi; Asep Yusuf; Muhammad Saukat
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 10, No 1 (2016): TEKNOTAN, Agustus 2016
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1171.357 KB)

Abstract

Kebutuhan rumput gajah untuk pakan ternak di daerah Lembang terus meningkat tetapi panjang potongan masih ada yang diatas 5 cmpadahal standar untuk silase (pakan ternak) mempunyai ukuran potongan rumput 1-5 cm. Penelitian ini yaitu metode rekayasa dengan tahapan penelitian sebagai berikut: (1) Pengukuran karakteristik rumput gajah, (2) Analisis desain mesin pencacah rumput gajah yang meliputi desain silinder pisau pencacah, desain hoper, rangka dan sistem transmisi (3) Pembuatan prototipe mesin pencacah rumput gajah, (4) Uji fungsional mesin pencacah rumput gajah (5) Uji kinerja mesin pencacah rumput dan (6) Pengukuran panjang potongan rumput.Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumput gajah memiliki rata – rata panjang daun 99,4 cm, lebar daun 2,65 cm, tebal daun 0,23 cm, berat daun 7,8 gram.Mesin hasil rancangan memiliki dimensi panjang 800 mm, lebar 750 mm dan tinggi 104 mm. Daya yang dibutuhkan untuk mencacah rumput gajah adalah 1,6 kW dan kapasitas mesin adalah 1988 kg/jam. Panjang hasil pemotongan terhadap rumput gajah adalah 1 – 3 cm.Kata Kunci: Rumput Gajah, Uji Kinerja Mesin, Daya Pemotongan
Analisis Energi Pada Proses Prapanen Tebu (Studi Kasus Di PT. PG. Rajawali II Unit PG. Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat) Adams Rizan Abdalla; Totok Herwanto; Muhammad Saukat; Handarto Handarto
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 11, No 2 (2017): TEKNOTAN, Agustus 2017
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1159.662 KB) | DOI: 10.24198/jt.vol11n2.2

Abstract

Industri merupakan salah sektor yang paling banyak menggunakan energi. Sektor industri membutuhkan 44 % dari total ketersediaan energi nasional. Industri gula tebu merupakan salah satu dari 10 jenis industri yang paling banyak menggunakan energi sehingga diperlukan analisis penggunaan energi pada industri gula untuk dapat meningkatkan efisiensi penggunaan energi serta menekan biaya penggunaan energi. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis penggunaan energi dan mengidentifikasi kemungkinan penghematan energi pada kegiatan prapanen tebu dengan metode analisis deskriptif. Analisis energi dihitung berdasarkan penggunaan energi pada setiap kegiatan prapanen tebu mulai dari proses pengolahan tanah hingga proses pengangkutan ke pabrik. Hasil penelitian ini dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan jenis tanaman tebu plant cane (PC) dan ratoon cane (RC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa prapanen tebu PC menggunakan energi sebesar 55.192,73 MJ/ha dengan energi spesifik tanaman tebu PC sebesar 731,19 MJ/ton. Pada prapanen tebu RC menggunakan energi sebesar 43.054,14 MJ/ha dengan energi spesifik tanaman tebu RC sebesar 620,38 MJ/ton.Kata Kunci : Industri gula, prapanen tebu, tanaman tebu PC, tanaman tebu RC, penghematan energi