Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Hubungan antara Tingkat Pendapatan dengan Tingkat Stres pada Lansia Putri, Medarissa Azzihra; Afifah, Alidina Nur; Savitri, Pitut Aprilia; Farsida, Farsida
Muhammadiyah Journal of Geriatric Vol. 4 No. 2 (2023): Muhammadiyah Journal of Geriatric
Publisher : Faculty of Medicine and Health Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/mujg.4.2.110-116

Abstract

Latar Belakang: Stres merupakan salah satu masalah kesehatan mental utama yang sering dihadapi oleh lansia. Tingkat stres pada lansia diartikan sebagai tinggi rendahnya masalah psikologis yang dialami oleh lansia sebagai stressor terhadap perubahan yang terjadi dalam hidupnya. Lansia yang memiliki pendapatan yang rendah akan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehingga dapat menimbulkan stres. Namun, semakin bertambahnya usia, maka individu mampu beradaptasi dengan situasi dan memiliki toleransi yang baik terhadap stressor. Tujuan: Diketahuinya gambaran usia, jenis kelamin, dan tingkat pendapatan serta hubungan antara tingkat pendapatan dengan tingkat stres pada lansia. Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 183 responden dengan teknik convenience sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner aspek penilaian stres dengan DASS-42. Data bivariat dianalisis dengan menggunakan Uji Mann-Whitney.  Hasil: Tidak terdapat hubungan antara tingkat pendapatan dengan tingkat stres pada lansia (p value > 0,05). Sebagian besar responden pada penelitian ini memiliki tingkat stres yang normal sebanyak 164 responden (89,6%), stres ringan sebanyak 10 responden (5,5%), stres sedang sebanyak 8 responden (4,4%), stres berat sebanyak 1 responden (0,5%), dan seluruh responden tidak ada yang mengalami stres sangat berat (0%). Simpulan: Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pendapatan dengan tingkat stres pada lansia.
Analysis of Resilience to Stress in Adolescents Student during the COVID-19 Pandemic Afifah, Alidina Nur; Utami, Yusri Hapsari; Maimunah, Annisa; Lismandasari, Lismandasari; Siti Ghassani, Fildzah
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 19 No. 3: SEPTEMBER 2023
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30597/mkmi.v19i3.24478

Abstract

Stress is a condition of worry or mental tension caused by a difficult situation, often referred to as pressure. Meanwhile, resilience comprises active and distinct biological processes that protect organisms from the effects of stress. The COVID-19 pandemic has significantly impacted mental health, specifically among adolescents navigating a transitional period. Therefore, this study aimed to determine the relationship between stress and resilience among adolescents student during the COVID-19 pandemic. An analytic cross-sectional design was used and the study was conducted between February to July 2021. The subjects comprised 238 people from 22 MAN in the Jabodetabek area, selected through Cluster Random Sampling. Primary data were obtained by filling out the 42-item Depression Anxiety Stress Scale (DASS-42) and Miller Smith Rating Scale for Stress Tolerance (MSRS-ST) online questionnaires through the Google form application. Furthermore, data were analyzed using Chi-square and Multiple logistics regression tests. The results showed that the majority of respondents totaling 185 (77.7%) had high stress levels with 202 (84.9%) having low resilience. There was a significant relationship between stress levels and resilience as demonstrated by p-value = 0.0002. The variable “difficulty in relaxing” had a 0.13 times potential impact as a factor associated with stress levels. On the other hand, the variable “not drinking alcohol” was found to have a 16.77 times higher potential to be a factor associated with resilience.
Treatment Compliance of Drug-Resistant Tuberculosis Patients in Compliance of Taking Medication Based on Peer Educator Characteristics at Muhammadiyah PKU Gamping Hospital Yogyakarta savitri, pitut; Afifah, Alidina Nur; Widayati, Nur
CoMPHI Journal: Community Medicine and Public Health of Indonesia Journal Vol. 5 No. 2 (2024): Oktober
Publisher : Perhimpunan Dokter Kedokteran Komunitas dan Kesehatan Masyarakat Indonesia (PDK3MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang Indonesia menempati urutan ke 8 jumlah kasus TB-RO di dunia. Salah satu tantangan dalam pengobatan TB-RO adalah kurangnya kepatuhan pasien dalam minum obat yang dipengaruhi oleh banyak faktor yang menjadi penghambat utama keberhasilan pengobatan. Untuk mendukung dan menjamin kepatuhan pengobatan pasien, diperlukan pendampingan rutin oleh kader kesehatan dari komunitas yang dikenal dengan istilah Pendukung Pasien atau Pasien Suporter (PS). Tujuan Penelitian ini ingin mengetahui gambaran karakteristik PS yang paling cocok untuk mendampingi pasien sehingga dapat mendukung kepatuhan pengobatan yang berdampak optimal pada keberhasilan pengobatan. Metode Penelitian ini menggunakan metode observasi deskriptif yang melibatkan 100 pasien DR TB ditinjau dari tingkat kepatuhan pengobatan dikaitkan dengan gambaran karakteristik 26 peer pendidik yang dibagi dalam 4 kategori yaitu usia, jenis kelamin, latar belakang pendidikan, dan pengalaman sebagai penderita TB. penyintas. Pengumpulan data penelitian dilakukan di PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta. Hasil observasi 100 pasien DR TB, 85% memiliki kepatuhan pengobatan dan 15% sisanya tidak patuh. Tingkat kepatuhan pengobatan pasien dipengaruhi oleh faktor 80% peer counselor mempunyai latar belakang pendidikan kesehatan, 64% mempunyai umur yang sama dengan pasien, 54% berjenis kelamin sama, dan hanya 5% dipengaruhi oleh peer counselor yang mempunyai pengalaman. sebagai penyintas DR TB. Kesimpulan Latar belakang PS yang berpendidikan, paling tinggi tingkat kepatuhan pasien minum obat sedangkan PS yang mempunyai latar belakang penyintas TB-RO paling sedikit tingkat kepatuhan pasien dalam meminum obat.
Perceptions of Medical Teachers and Students about Barriers and Capacities in Distance Learning Oktarina, Oktarina; Afifah, Alidina Nur; Adriansyah, Ahmad Fikri
Muhammadiyah Medical Journal Vol 3, No 1 (2022): Muhammadiyah Medical Journal (MMJ)
Publisher : Faculty of Medicine and Health Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/mmj.3.1.33-39

Abstract

Background: Currently, distance learning is booming and requires adaptation from students, teachers, and faculty. Identifying constraints is essential as inputs for faculty development. Purposes: to identify teacher and medical student perceptions of barriers and capacity in distance learning. Methods: This research was conducted using a cross-sectional survey of 42 medical teachers and 613 students Faculty Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta students. It utilized secondary data from the Quality Assurance Unit in October 2020. Six variables were studied in this research, i.e., technical constraints of distance learning, teachers' perceptions of the essential components in distance learning, student self-perceptions, teachers' and students' perceptions of web conference effectiveness, and teachers' self-perceptions and students' satisfaction. Results: The top 5 technical constraints of distance learning complained were signal interference, internet data plan, limited e-literatures, and lack of communication with the faculty. According to the teachers, the essential components were faculty commitment (90%), regulation (85%), technical support (79%), course management, and teaching-learning guidelines (77%). Most students experience learning difficulties during distance learning. However, only 45% of students felt their independent learning method is effective. Teachers and students agreed that web conferencing is ineffective for learning clinical skills but disagreed on cognitive knowledge. 74% of teachers stated that the presentation was engaging. Meanwhile, more than 25% of students were dissatisfied. Conclusion: The top 4 technical constraints were signal interference, internet data plan, limited e-literatures, and lack of communication with the faculty. The important components of distance learning were faculty commitment (90%), 83% of students experienced learning difficulties during distance learning.
Gambaran Tingkat Kecukupan Gizi Lansia dengan Depresi di Kecamatan Pondok Jagung Kushargina, Rosyanne; Afifah, Alidina Nur
Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF) Vol 2, No 1 (2021): Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF)
Publisher : Faculty of Medicine and Health Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.097 KB) | DOI: 10.24853/mjnf.2.1.24-31

Abstract

Latar Belakang: Populasi orang lanjut usia (lansia) terus meningkat. Peningkatan ini merupakan hasil yang baik dari berbagai upaya dari setiap negara dalam meningkatkan angka harapan hidup penduduk baik, terutama dalam bidang kesehatan. Asupan gizi dan gaya hidup memberikan pengaruh pada kesehatan fisik lansia. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gambaran kecukupan gizi lansia dengan depresi di Kecamatan Pondok Jagung. Metode: penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Sebanyak 100 orang lansia dengan depresi menjadi responden yang dipilih secara purposive dari Kecamatan Pondok Jagung. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara menggunakan kuesioner terstruktur. Analisis data dilakukan secara deskriptif melalui uji univariate. Hasil: Rata-rata tingkat kecukupan energi (laki-laki= 48,77%; Perempuan= 51,06%) termasuk pada kategori kurang. Rata-rata tingkat kecukupan zat gizi makro kecuali lemak termasuk pada kategori kurang yaitu protein (laki-laki= 77,5%; Perempuan= 79,74%), karbohidrat (laki-laki= 50,15%; Perempuan= 50,25%), dan serat (laki-laki= 17,16%; Perempuan= 17,02%). Rata-rata tingkat kecukupan lemak sudah baik yaitu termasuk pada kategori cukup (laki-laki= 56,89%; Perempuan= 56,47%). Tingkat kecukupan zat gizi mikro yaitu natrium (laki-laki= 53,68%; Perempuan= 54,06%) dan kalsium (laki-laki= 30,69%; Perempuan= 31%), berada pada kategori kurang. Kesimpulan: Rata-rata tingkat kecukupan energi, zat gizi makro (protein, karbohidrat, serat) dan zat gizi mikro (Na dan Ca) termasuk pada kategori kurang. Rata-rata tingkat kecukupan lemak sudah baik karena tergolong cukup.
Characteristic Overview of Drug-Sensitive Pulmonary Tuberculosis Patients with Type 2 Diabetes Comorbidity in Elderly That Visited RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi from January 2022 to October 2023 Ramadhan, Muhammad Widad; Afifah, Alidina Nur; Fachri, Muhammad; Farsida, Farsida
Muhammadiyah Journal of Geriatric Vol. 5 No. 1 (2024): Muhammadiyah Journal of Geriatric
Publisher : Faculty of Medicine and Health Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/mujg.5.1.14-21

Abstract

Background: Tuberculosis (TB) is a global health issue, with over 10 million cases worldwide, and Indonesia ranks as the second-highest country with TB cases. The comorbidity of diabetes mellitus (DM) increases the risk of TB, especially in elderly patients. TB patients with DM are challenging to treat, have low cure rates, and increase the risk of multi-drug resistance TB. Purpose: To understand the characteristic overview of elderly patients with drug-susceptible pulmonary tuberculosis along with type 2 diabetes. Method: This descriptive research utilized surveys with primary data from interviews with elderly patients at RSUD R Syamsudin SH and secondary data from the hospital, covering January 2022 to October 2023. Results: Out of 33 respondents, 20 were male and 13 female. Most (81.8%) had education up to high school, and 72.7% were unemployed. According to BMI, 36.4% had normal weight. Regarding drug adherence, 75.8% supervised it. All respondents had positive chest X-rays for TB, and 87.9% tested positive in molecular rapid tests. Random blood sugar levels showed 12 patients below 200 mg/dl. Among those tested for HbA1c, 78.8% did not undergo the exam, and 6.1% had levels <8%. Conclusion: TB DM predominantly affects elderly males. Most respondents were high school graduates, unemployed, and had normal BMI. They often took on the role of supervising drug adherence. In the Glucose Ad Random, more individuals had levels above 200, and among those tested for HbA1c, many exceeded 7%. All patients showed TB-consistent chest X-rays, with most testing positive in rapid molecular tests.