Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH DAN AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH ( Studi Pada SKPD Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir) -, Sumiyati; -, Zulbahridar; Safitri, Devi
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Ekonomi Vol 2, No 2 (2015): Wisuda Oktober 2015
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Ekonomi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to examine the influence of regional financial statement and financial statement accessibility on financial management accountability. The populations in this study were officials echelon II dan III which consist of heads of SKPD, SKPD finance department expenditures and receipts SKPD in district Rokan Hilir. The sampling method using purposive sampling method. The data of this research using primary data directly through questionnaire and analyzed using SPSS version  16. The data were analyzed to test the hypothesis using multiple linear regression analysis approach. The results of this study showed regional financial statement and accesibility of financial management accountability effect on financial management.Keywords: regional financial statement, accessibility, and accountability
APLIKASI KOMPOS SEBAGAI PUPUK ORGANIK UNTUK MENINGKATKAN KANDUNGAN FENOL PADA TANAMAN JAHE MERAH Setiyo, Yohanes; Tika, I Wayan; -, Sumiyati; Suhendra, Lutfi
Agrotekno Vol. 15, No. 2 Agustus 2009
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (49.266 KB)

Abstract

This research was aimed to optimize the production ofvolatile oil and oleoresin of red ginger crops by optimizingthe usage of compost as fertilizer. Compost was applied as anorganic fertilizer to red ginger crops in poly-bag withfertilization doses 0, 0.2, 0.4, 0.6, 0.8, and 1 kg for one kgcrops planting and red ginger was harvested at 8 and 9months after planting.Red ginger contained volatile oil of 3.8-3.97% DM, totalphenol of 5.7 - 6.4% DM, and ability to catch free radical ofDPPH compound of phenol of 2.5 - 2.6% DM. The quality ofthe red ginger was measured at the age of between 8 and 9months. Depended upon its volatile oil content, ability tocatch free radical DPPH compound of phenol, and its contenton phenol, hence harvest time of ginger could be minimizedto 8 months.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA TERHADAP KEBERANIAN BERKOMUNIKASI DI KELOMPOK B -, Sumiyati
Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter Vol 3, No 4 (2018): Edisi Desember 2018
Publisher : Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pokok permasalahan yang diangkat dalam tulisan ini adalah: 1) masih banyak anak yang belum menguasai bahasa. 2). masih banyak anak yang belum berani berkomunikasi dengan orang lain. 3). kemampuan untuk mengungkapkan pikiran,perasaan,sikap,dan pendapat melalui bahasa yang sederhana secara tepat bagi anak Taman Kanak-Kanak masih kurang, 4). Media boneka masih belum banyak diminati. Bagaimanakah kemampuan berbahasa anak Kelompok B. Apakah penggunaan media boneka dapat meningkatkan kemampuan berbahasa anak ? Berdasarkan pokok masalah, tujuan penelitian adalah : Untuk meningkatkan kemampuan berbahasa terhadap keberanian berkomunikasi di Kelompok B. Subyek penelitian adalah Kelompok B dengan jumlah anak laki-laki 9, perempuan 6 dengan materi kemampuan bahasa. Metode yang digunakan adalah bercakap-cakap dan bercerita menggunakan boneka (sandiwara boneka) sebagai upaya peningkatan kemampuan berbahasa. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang meliputi 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, refleksi. Alat pengumpul data menggunakan lembar pengamatan dan hasil tindakan. Dari penelitian ini dapat di deskripsikan bahwa sebelum tindakan tingkat Taman Kanak-Kanak antusiasan, 57 % ketepatan, 66% keberanian 71%, kemauan 71%. Sedangkan setelah diadakan tindakan menjadi 9,5%, 4,7%, 4.7%.4.7%. Hasil kesimpulan bahwa melalui media boneka, dapat meningkatkan keberanian berkomunikasi sehingga ada peningkatan kemampuan berbahasa. Dengan nilai analisis perkembangan; belum berkembang mencapai 61,9 % sebelum perbaikan dan menjadi 6,3 % anak yang belum berkembang.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI PERMAINAN DAKON DI KELOMPOK BELAJAR B -, Sumiyati
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia Vol 4, No 3 (2019): Edisi Oktober 2019
Publisher : Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan Kemampuan Berhitung anak usia 4 sampai 6 tahun dalam pembelajaran masih sangat kurang dan setiap pelaksanaannya selalu tidak berhasil hanya beberapa anak saja yang mampu atau menguasai pembelajaran tersebut oleh karena itu perlu adanya pola baru yaitu melalui Penerapan Media Permainan Dakon. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Adanya peningkatan kemampuan berhitung anak dengan menggunakan metode bermain Dakon (2) efektifitas bermain Dakon agar dapat meningkatkan kemampuan berhitung anak dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan itu dilakukan penelitian tindakan kelas, peneliti dibantu guru kelompok B dan 15 anak didik Penelitian ini dilakukan dengan dua siklus tindakan. Siklus pertama di titik beratkan pada peningkatan partisipasi dan kemampuan berhitung dalam menghitung biji talok dengan memasukkan biji talok ke dalam lubang dakon dan siklus kedua pada peningkatan berhitung dengan cara menyebut jumlah biji talok antara lubang dakon milik sendiri dan jumlah lubang dakon milik temanya. Setiap siklus terdiri atas tahapan: persiapan, tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, analisis dan refleksi. kondisi awal, dari 15 anak hanya  3 anak atau 20 %   sangat paham  lambang bilangan sedangkan  2 anak 13.33% paham  lambang bilangan dan 10 anak atau 66,67% belum paham, pada siklus I, maka dapat dilihat hasil penelitian bahwa anak yang mendapat nilai baik atau BSB (●) sejumlah 5 anak (33,33%), anak yang mendapat nilai cukup atau BSH (√) sejumlah 3 anak (20%), anak yang mendapat kurang atau BB (○) sejumlah 7 anak (46,67%), Setelah diadakan perbaikan siklus II anak yang dianggap mampu memperoleh nilai baik BSB (●) ada 12 anak (80%), anak yang mendapat nilai cukup atau BSH (√) sejumlah 2 anak (13.33%), anak yang mendapat kurang atau BB (○) sejumlah 1 anak (6,67%) dan telah mencapai standar ketuntasan belajar.
A TYPE OF DWARFISM FOUND IN SOUTH BENGKULU TO BE AN X-LINKAGE CHOIRUL MUSLIM; BHAKTI KARYADI; ACENG RUYANI; ICE PURNAMAWATI; HERNANI -; SUMIYATI -
Jurnal Biologi Udayana Vol 12 No 2 (2008): JURNAL BIOLOGI
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.484 KB)

Abstract

We have reported here a specific human short stature population in Kedurang District, South Bengkulu. AH those are men, described as a mild dwarf (130-150 cm), detected after 5 to 10 years old, caused by the failure on lumbar backbone growth and development, and only found among the men. In this investigation, we examine the inheritance pattern of the dwarfism by using pedigree analysis, study the morphological comparison between the disorder and normal person, and finally we ascertain the variation among the disorder. We accomplished a survey on pedigree family to at least 3-4 generations related to the disorder. The data are then tested with Chi-square test, and transformed to tree families and pedigree analysis. To investigate morphological performance and their variation, we collected morphometric measurements to both disorder and normal group of sample; they are the height, the vertebral bones length, head measurement, the leg and arm length (upper and fore side), and their indexes. The data were analyzed descriptively. To find out the variation, the quantitative expression and penetrance, we evaluated the data according to normal distribution with Z test. The result showed all the dwarfisms in Kedurang are men, who inherited his gene from his carrier mother. As a result, the gene has tightly linked to X chromosome and supposedly belongs to Spondylo Epiphypeseal Dysplasia Tarda (SEDT). These were concluded from 32 related family of dwarfism. We found 19 dwarf persons, grouped into young, adult, and older persons. The their height were shorter than normal (136,5 cm), and the length of vertebrae was under normal value (51,5 cm). Their frontal extremity were shorter than the normal one, but they are in proportion with any part comprised them. Their feet were shorter, but the proportion of leg is longer than calf. The rest is as normally. Among the dwarf person, there are variations of the length. The phenotypic expressivity is varied in the vertebrae, leg, and calf; but the rest is relatively invariable. Their penetrance is strong, mostly in the height, length of vertebrae, and legs. Based on morphological data we concluded that the disorder in the Kedurang, South Bengkulu belongs to SEDT (Spondyloepiphyseal dysplasia tardd).