Type 2 Diabetes Mellitus (DMT2) is a non-communicable disease characterized by persistent and preventable increases in blood sugar. To prevent it requires good knowledge, attitudes, and behaviour. The purpose of this study was to determine the relationship between the level of knowledge, attitudes, and behaviour of Universitas Muhammadiyah Yogyakarta medical students towards the prevention of DMT2. This research is a quantitative study with a descriptive observational study design involving 197 respondents based on a convenience sampling technique. The results of the analysis showed that out of 197 respondents consisting of 193 people (98.0%) had good knowledge about diet and no respondents had bad knowledge about physical activity. Based on attitude, 191 respondents (97.0%) had a positive attitude towards diet and 185 people (93.9%) also had a positive attitude towards physical activity. Furthermore, based on the respondents' behaviour towards exercise habits, as many as 130 people (66.0%) have exercise habits. Based on the results of the chi-square test, it was found that several aspects had a relationship, namely knowledge about eating patterns with attitudes about eating patterns (p = 0.010), attitudes about eating patterns with attitudes about physical activity (p = 0.000), and attitudes about physical activity with behaviour (p= 0.007). Therefore, only a few aspects have a relationship. The results of this study are expected to be used as material for evaluating medical study programs regarding increasing promotion and prevention efforts related to DM. Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2) merupakan salah satu penyakit tidak menular yang ditandai dengan peningkatan gula darah secara persisten dan dapat dicegah. Dalam upaya pencegahannya diperlukan pengetahuan, sikap, dan perilaku yang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta terhadap pencegahan DMT2. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi observasional deskriptif yang melibatkan 197 responden berdasarkan teknik convenience sampling. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari 197 responden terdiri dari 193 orang (98,0%) memiliki pengetahuan yang baik tentang pola makan dan tidak ada responden yang memiliki pengetahuan buruk tentang aktivitas fisik. Berdasarkan sikap, sebanyak 191 responden (97,0%) memiliki sikap positif terhadap pola makan dan 185 orang (93,9%) juga memiliki sikap positif terhadap aktivitas fisik. Selanjutnya, berdasarkan perilaku responden terhadap kebiasaan olahraga, sebanyak 130 orang (66,0%) memiliki kebiasaan olahraga. Berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh hasil bahwa beberapa aspek memiliki hubungan yaitu pengetahuan tentang pola makan dengan sikap tentang pola makan (p= 0,010), sikap tentang pola makan dengan sikap tentang aktivitas fisik (p= 0,000), dan sikap tentang aktivitas fisik dengan perilaku (p= 0,007). Oleh karena itu, hanya beberapa aspek saja yang memiliki hubungan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi program studi kedokteran mengenai peningkatan upaya promosi dan pencegahan terkait DM.