Claim Missing Document
Check
Articles

The Role Of Coprophagous Beetles On Dung Decomposition And Enhacement Soil Fertility: Effect Of Body Size, Species Diversity And Biomass Shahabuddin Shahabuddin
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 15 No 1 (2008): Maret
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh keragaman spesies, ukuran dan biomassa kumbang koprofagus dalam merombak kotoran hewan dan meningkatkan kesuburan tanah. Percobaan dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan perlakuan jumlah dan panjang tubuh spesies kumbang koprofagus. Peubah tergantung yang diamati adalah persentase kotoran yang terdekomposisi dan kadar bahan organik serta N,P,K total tanah sebagai indikator kesuburan tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase kotoran hewan yang terdekomposisi lebih dipengaruhi oleh ukuran dan biomassa kumbang yang terlibat dibandingkan dengan jumlah spesies. Persentase kotoran yang terdekomposisi berkorelasi positif dengan ukuran kumbang koprofagus. Kadar N,P,K total tanah meningkat mengikuti jumlah kotoran hewan yang terdekomposisi yang mengindikasikan bahwa aktifitas perombakan kotoran hewan oleh kumbang koprofagus berpengaruh positif terhadap kesuburan tanah.
Uji Aktivitas Insektisida Ekstrak Daun Serai Terhadap Ulat Daun Kubis (Plutella xylostella L.) di Laboratorium Shahabuddin Shahabuddin; Alam Anshary
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 17 No 3 (2010): Desember
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The study was conducted to evaluate effects of varied concentrations of methanol extract of lemon grass, Andropogon nardus L. (10.5%, 9.5%, 8.5%, 7,5%, 6.5%, and 0% as control) on mortality and feeding activity of the third-instars of P.xylostella larvae. It was used a randomized complete design with three replicates. The results showed that the leaf extract of Andropogon nardus at 8.5 % was the best treatment as it could caused high mortality of P. xylostella (66.67 %) and it was able to deter the feeding activity up to 82.66 %. The data suggested that extracts of Andropogon nardus contains toxic oil and feeding activity repellant.
PENGENDALIAN ULAT GRAYAK Spodoptera frugiperda J.E Smith (Lepidoptera:Noctuidae) PADA TANAMAN JAGUNG (Zea mays) MENGGUNAKAN Crotalaria juncea dan Brachiaria mulato II SEBAGAI TANAMAN PENOLAK-PENARIK Sesa, Jufrianto Yakub; Saleh, Shahabuddin; Khasanah, Nur
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 12 No 3 (2024): Juni
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrotekbis.v12i3.2137

Abstract

Tanaman jagung yang di tanam bersamaan dengan Crotalaria juncea dan Brachiaria mulato II merupakan cara pengendalian hayati untuk pengendalian ulat grayak Spodoptera frugiperda pada tanaman jagung. Tujuan penelitian untuk menguji pengaruh pengendalian ulat grayak S. frugiperda J.E Smith (Lepidoptera: Noctuidae) pada tanaman jagung (Zea mays) menggunakan Crotalaria juncea dan Brachiaria mulato II sebagai tanaman penolak-penarik terhadap, kepadatan populasi larva S. frugiperda pada tanaman jagung, intensitas serangan tanaman jagung pada fase vegetative dan keanekaragama arthropoda pada tanaman jagung. Penelitian menggunakan metode Eksperimental yang membandingkan antara tanaman jagung perlakuan penolak-penarik dan tanaman jagung tanpa perlakuan penolak-penarik (Kontrol). Pengamatan dilakukan setiap minggu selama fase vegetative, yang dimulai pada tiga minggu setelah tanam. Pengamatan kepadatan populasi larva dan intensitas serangan dilakukan secara langsung pada tanaman jagung sampel dan pengamatan keanekaragaman arthropoda menggunakan tiga perangkap yaitu nampan kuning, pitfall dan jaring ayun. Data kepadatan populasi larva dan intensitas serangan dianalisis menggunakan Uji T, sedangkan keanekaragaman arthropoda dianalisis berdasarkan analisis indeks keanekaragam Shannon wienner (H’). Berdasakan hasil penelitian yang dilakukan pada lahan penelitian tanaman jagung kedua perlakuan dapat disimpulkam bahwa penggunaan tanaman C. juncea dan B. mulato II dapat mengurangi kepadatan populasi larva S. frugiperda dan intensitas serangan tanaman jagung pada fase vegetative. Nilai keanekaragaman arthropoda pada tanaman jagung menggunakan perlakuan Crotalaria juncea dan Brachiaria mulato II (H’ 2,453) dan tanaman jagung tanpa perlakuan Crotalaria juncea dan Brachiaria mulato II (H’ 2,435) yang tergolong dalam kategori sedang.