Claim Missing Document
Check
Articles

The diversity of aquatic insects surrounding the gold mining areas of central sulawesi and their relation with mercury levels and water quality Hasriyanty Hasriyanty; Alam Anshary; Shahabuddin Saleh; Mohammad Yunus; Flora Pasaru
Jurnal Entomologi Indonesia Vol 19 No 3 (2022): November
Publisher : Perhimpunan Entomologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5994/jei.19.3.235

Abstract

Human activities may influence the diversity of aquatic insects in rivers. This study aims to assess the diversity of aquatic insects and their relation with mercury levels and water quality along rivers located near the gold mine in Poboya, Central Sulawesi. The insects were collected at six locations based on human activity levels. At each site, the mercury level of water was measured using atomic absorption spectrophotometry (AAS). In addition, water temperature, acidity, dissolved oxygen, and total dissolved solids were determined. The study recorded 23 species of aquatic insects belonging to 7 orders and 14 families. Mercury levels in the rivers did not exceed the threshold except at two sites and did not affect aquatic insects’ diversity. The diversity of aquatic insects, however, tends to decrease downstream. The diversity of aquatic insects, particularly the Ephemeroptera, Plecoptera, and Trichoptera orders, tended to be higher at the higher dissolved oxygen sites.
Adopsi Petani Terhadap Pelaksanaan Konsep Pengendalian Hama Terpadu Tanaman Bawang Merah (Allium cepa var. aggregatum L.) Di Desa Solove Kabupaten Sigi Satrio Wibowo Salingkat; Alam Anshary; Shahabuddin Shahabuddin
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 5 No 2 (2017): April
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perbedaan tingkat adopsi petani terhadap komponen Pengendalian Hama Terpadu antara petani alumni Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu dan petani yang belum mengikuti Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu tanaman Bawang merah. Metode penelitian digunakan dalam bentuk survei secara random dengan wawancara langsung kepada responden petani dengan pertanyaan yang telah tersaji dalam kuisioner. Sampel responden petani sebanyak 40 orang yang terdiri dari 20 orang petani SLPHT dan 20 orang petani Non SLPHT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat adopsi petani SLPHT lebih tinggi daripada petani Non SLPHT dengan nilai rata-rata yaitu 14,30 untuk petani SLPHT dan 10,25 untuk petani non SLPHT serta terdapat hubungan yang signifikan antara faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat adopsi dengan tingkat adopsi petani SLPHT terhadap komponen PHT yaitu faktor keuntungan relatif (6,73), kompabilitas (6,99), kompleksitas (10,65), triabilitas (15,38), observabilitas (14,17) dan keputusan inovasi (9,37).
Efektifitas Tanaman Serai (Andropogan nardus L.) Sebagai Tanaman Penolak Liriomyza sp.(Diptera : Agromizidae) Pada Pertanaman Bawang Merah Lembah Palu Ariana Lamba; Flora Pasaru; Shahabuddin Shahabuddin
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 5 No 4 (2017): Agustus
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas tanaman serai (Andropogan nardus L.) sebagai tanaman penolak hama Liriomyza sp. pada pertanaman Bawang Merah Lembah Palu. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan Penanaman Tanaman Serai (PTS) 4, 2 dan 0 minggu sebelum tanaman bawang merah ditanam, serta kontrol (tanpa tanaman serai). Variabel pengamatan yaitu populasi imago Liriomyza sp. dan tingkat serangan Liriomyza sp. serta produksi bawang merah lembah palu. Hasil penelitian menunjukkan tanaman serai dapat menekan populasi imago dan tingkat serangan Liriomyza sp. pada perlakuan PTS 4 minggu dibanding PTS 2 dan 0 minggu serta kontrol sebelum penanaman bawang merah pada pengamatan 5 dan 6 MST. Perlakuan tanaman serai sebagai tanaman penolak tidak berpengaruh terhadap produksi bawang merah lembah palu.
Pengaruh Ekstrak Rimpang Jeringau (Acorus calamus L.) Terhadap Larva Ulat Daun Bawang Merah, Spodoptera exigua Hubn. Selmiana Rahman; Flora Pasaru; Shahabuddin Shahabuddin
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 6 No 3 (2018): Juni
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ulat daun bawang merah (Spodoptera exigua Hubn.) merupakan hama utama pada pertanaman bawang merah, yang dapat menurunkan hasil produksi, sehingga mengakibatkan kerugian yang cukup besar bagi petani. Rimpang jeringau (Acorus calamus L.) dapat berperan sebagai racun perut, racun kontak, anti-feedant dan repellent bagi serangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beberapa konsentrasi Ekstrak Rimpang Jeringau (ERJ) terhadap mortalitas larva S. exigua. Penelitian dilaksanakandi Laboratorium Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako Palu pada bulan Juni sampai September 2016. Pengujian aktivitas insektisida ERJ dilakukan dengan menggunakan metode pencelupan dan disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 tingkat konsentrasi ERJ, yaitu K0: Kontrol (Tanpa Perlakuan) K1: ERJ (1,5%), K2 : ERJ (2%), K3 : ERJ (2,5%), K4 : ERJ (3%) dan K5 : ERJ (3,5%).Hasil penelitian menunjukkan bahwa ERJ 3% menunjukkan aktivitas insektisida yang tertinggi. ERJ 3% menyebabkan kematian larva S. exiguainstar 3 sebesar 65,42% dan menghambat pembentukan pupa dan imago S. exigua sebesar 99,1%
POPULASI Sycanus sp. (Hemiptera: Reduviidae) Pada Perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di PT. Letawa Kabupaten Mamuju Utara Ruslan Lapuasa; Shahabuddin Shahabuddin; Moh. Hibban Toana
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 8 No 1 (2020): Februari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui populasi Sycanus sp. pada umur tanam berbeda serta untuk mengetahui peran tanaman berbunga dalam mengundang musuh alami khususnya Sycanus sp. pada perkebunan kelapa sawit di PT. Letawa, Kabupaten Mamuju Utara. Metode penelitian menggunakan metode survei terdiri dari tiga kategori umur tanam kelapa sawit yaitu TBM (Tanaman Belum Menghasilkan), TM 10 (Tanaman Menghasilkan berumur lebih 10 Tahun), dan TM 20 (Tanaman Menghasilkan berumur lebih 20 Tahun). Satu kategori umur tanam terdiri dari tiga blok. penelitian dilakukan pada waktu pagi (06:30-11:00) dan siang (13:00-17:00). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kategori umur kelapa sawit tidak berpengaruh nyata terhadap populasi Sycanus sp. namun rata-rata populasi predator Sycanus sp. tertinggi ditemukan pada 3 blok kelapa sawit kategori umur tanam TBM sebesar 17,67 ekor/blok. sedangkan rata-rata populasi Sycanus sp. terendah ditemukan pada 3 blok kelapa sawit kategori umur tanam TM 20 sebesar 2,07 ekor/blok. Sycanus sp. ditemukan hinggap pada tanaman Lavender (Lavendula sp.) yang berperan sebagai tanaman pengundang musuh alami.
SURVEI JENIS CENDAWAN ENTOMOPATOGEN PADA LAHAN PERKEBUNAN KOPI, KAKAO DAN VEGETASI HUTAN MENGGUNAKAN UMPAN PUPA Conopomorpha cramerella Snellen Agus Setiawan; Alam Anshary; Shahabuddin Shahabuddin
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 8 No 2 (2020): April
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui jenis cendawan entomopatogen pada lahan perkebunankopi, kakao dan vegetasi hutan menggunakan umpan C.cramerella Snellen. Penelitian dilaksanakan pada bulan oktober 2017 sampai februari 2018.Pengambilan sampel jenis cendawan entomopatogen di lakukan di tiga lokasi yaitu perkebunan kopi dan vegetasi hutan di Desa Dongi-Dongi,Kecamatan Nokilalaki dan di perkebunan kakao di Desa Tongoa Kec. Palolo Kabupaten Sigi, Sulawesi TengahIdentifikasi dilakukan di Laboratorium Hama Penyakit tanaman Fakultas Pertanian, Untad, Palu. Tahap pertama penelitian yaitu mengambil pupa C. cramerella dan sampel tanah dari perkebunan kopi, kakao dan vegetasi hutan tahap kedua menginfeksi pupa menggunakan tanah dari tiap lokasi kemudian di identifikasi. Cendawan entomopatogen yang berhasil di koleksi berjumlah 27 isolat yang terdiri dari 4 genus yaitu Aspergilus, Verticillium, Fusarium dan Beauveria,Pada pertanaman kopi di temukan 7 isolat cendawan Aspergilus, 1 isolat Verticilium lecanii dan 1 isolat Fusarium pada pertanaman kakao di temukan 6 isolat cendawan Aspergilus, 1 isolat cendawan Fusarium dan 2 isolat tidak teridentifikasi jenis genusnya pada lokasi vegetasi hutan di temukan 7 isolat cendawan Aspergilus, 1 isolat cendawan Verticilium lecanii dan 1 isolat Beauveria.
PENGARUH NAUNGAN DAN SERESAH TERHADAP Helopeltis spp. (HEMIPTERA:MIRIDAE) PADA TANAMAN KAKAO (Theobroma cacao L.) Hairil Rahmat; Flora Pasaru; Shahabuddin Shahabuddin
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 9 No 3 (2021): Juni
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh naungan dan serasah terhadap jumlah jenis, populasi, intensitas serangan dan populasi predator Helopeltis spp. yang terdapat pada sentra perkebunan kakao di lembah Napu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2018 di Desa Watumaeta, Banyusari, Wasa, dan Kaduaa, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Penelitian ini menggunakan metode porposive sampling dengan Rancangan Acak kelompok (RAK) pola faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah persentase naungan (N) yang terdiri dari dua taraf yaitu: N1 = 0-40% dan N2 = 60-100%, faktor kedua adalah serasah (S) pada lingkungan kakao yang terdiri dari dua faktor yaitu: S1 = Serasah dengan kepadatan 1 ton dan S2 = Serasah dengan kepadatan 6 ton dengan 4 kombinasi perlakuan, setiap perlakuan diulang 4 kali, sehingga terdapat 16 satuan unit percobaan. Perlakuan yang berpengaruh nyata diuji lanjut dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) taraf 0,05%. Hasil penelitian ditemukan 2 spesies Helopeltis spp. yang terdapat pada perkebunan kakao rakyat di Kecamatan Lore utara, Kabupaten Poso yakni Helopeltis antonii Signoret dan Helopeltis theivora Waterhouse. Populasi Helopeltis spp. terendah 1,52 individu/ pohon pada perlakuan seresah 1 ton per plot (S1) pada pengamatan minggu ke delapan. Intensitas serangan Helopeltis spp. terendah pada perlakuan seresah 1 ton per plot (S1) pada pengamatan minggu keenam yaitu 17,62 %. Populasi predator Helopeltis spp. tertinggi pada perlakuan seresah 6 ton (S2) pada pengamatan minggu ke empat yaitu 127,3 individu per plot.
KEANEKARAGAMAN SEMUT (HYMENOPTERA: FORMICIDAE) PADA EKOSISTEM TANAMAN KAKAO DENGAN KETEBALAN SERESAH DAN JARAK DARI HUTAN YANG BERBEDA DI KECAMATAN LORE UTARA Suyadi Suyadi; Shahabuddin Shahabuddin; Hasriyanty Hasriyanty
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 9 No 2 (2021): April
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman semut pada ekosistem tanaman kakao dengan perlakuan saresah dan jarak dari hutan di Kecematan Lore Utara. Manfaat dari penelitian ini adalah diharapkan menjadi salah satu acuan untuk mengetahui keragaman semut serta memanfaatkannya sebagai salah satu agens hayati. Semut pada pohon Kakao dan pada permukaan tanah dilakukan dengan pemberian umpan berupa ikan tuna dan larutan gula. Kemudian mengambil beberapa semut yang tertarik dengan umpan dengan menggunakan pinset serangga untuk selanjutnya dimasukkan kedalam botol sampel yang sebelumnya telah di isi dengan alkohol 70%. Pada penelitian ini ditemukan 10.793 individu yang terbagi ke 3 sub famili (Formicinae, Dolichoderinae, dan Ponerinae) dan 10 spesies semut (Oecophilla smaragdina, Anoplolepis gracilipes, Polyrhachis aberrans, Dolichoderus thoracicus, Odontomachus simillimus, dan Odontomachus biolleyi). Indeks keanekaragaman dianalisis menggunakan indeks keanekaragaman Shannon – Wiener (H’) dan tergolong kategori sedang.
PENGARUH Beauveria bassiana DAN MIKORIZA TERHADAP SERANGAN ULAT BAWANG Spodoptera exigua Hubner (Lepidoptera: noctuidae) Suciawanti Suciawanti; Shahabuddin Saleh; Hasriyanty Hasriyanty; Valentino Valentino
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 10 No 1 (2022): Februari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hama yang banyak ditemukan pada pertanaman bawang merah adalah Spodoptera exigua Hubner (lepidoptera: noctuidae). Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Beauveria bassiana dan Mikoriza terhadap serangan Ulat Bawang (Spodoptera exigua). Penelitian ini disusun dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan pola faktorial, yang terdiri dari 2 faktor, faktor pertama yaitu pengaplikasian pupuk Mikoriza (M) dengan dosis 0 gram/tanaman (M0), 5 gram/tanaman (M1), dan 10 gram/tanaman (M2). Sementara faktor kedua yaitu bioinsektisida B. bassiana (B) dengan pengaplikasian setiap 5 hari (B1) dan pengaplikasian setiap 10 hari (B2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa; 1) Kombinasi perlakuan B. bassiana dan Mikoriza tidak berpengaruh terhadap populasi S. exigua di semua usia tanaman. Namun secara terpisah, perlakuan B. bassiana berpengaruh nyata terhadap populasi S. exigua di semua usia tanaman. Perlakuan Mikoriza berpengaruh terhadap populasi dan serangan S. exigua di semua usia tanaman; dan 2) Aplikasi B. bassiana dan mikoriza hanya berpengaruh nyata pada usia 7 MST.
TOKSISITAS EKSTRAK SERAI WANGI TERHADAP ULAT GRAYAK (Spodoptera frugiperda J.E Smith) (LEPIDOPTERA ; NOCTUIDAE) HAMA TANAMAN JAGUNG Arum Sekar Wangi; Shahabuddin Saleh; Moh. Hibban Toana
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 10 No 5 (2022): Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui toksisitas ekstrak minyak atsiri Serai wangi (Cymbopogon nardus L) berdasarkan nilai LC50. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan konsentrasi dan 4 ulangan,. Konsentrasi serai wangi yang digunakan yaitu 0% (kontrol), 5%, 10%, 15% dan 20%. Toksisitas larva (LC50) minyak atsiri serai wangi yaitu berada pada konsentrasi 8.6% dengan mortalitas tertinggi terdapat pada konsentrasi 20% yang menyebabkan kematian larva hingga 95%. Oleh karena itu, Serai wangi dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati.