Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmu Manajemen Terapan (JIMT)

Manajemen Proyek Lean and Agile: Mengukur Dampaknya Terhadap Keberhasilan Proyek Yogasara, Yogasara; Alijoyo, Franciskus Antonius
Jurnal Ilmu Manajemen Terapan Vol. 5 No. 3 (2024): Jurnal Ilmu Manajemen Terapan (Januari - Februari 2024)
Publisher : Dinasti Review Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jimt.v5i3.1686

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dampak terhadap keberhasilan proyek menggunakan metode Lean dan metode Agile. Metode ini mengatasi pelaksanaan strategi bisnis yang tidak efektif melalui praktik manajemen proyek yang buruk, seperti tidak mencapai tujuan, tidak selesai sesuai anggaran, tidak selesai tepat waktu dan kurangnya sumber daya manusia yang mengakibatkan kegagalan dalam proyek. Analisis ini menggunakan variabel independen yaitu berfokus pada penerapan metode Lean dan metode Agile. Variabel dependennya adalah keberhasilan proyek yang dapat diukur dengan berbagai indikator. Model variabel untuk mengukur keberhasilan proyek menggunakan metode Lean dan Agile yang dapat diimplementasikan dalam smartPLS 4.0. Model ini mencakup beberapa dimensi yang umumnya diterapkan dalam proyek Lean dan Agile yaitu antara lain variabel independen (X1) Lean Practices, variabel independen (X2) Agile Practices, variabel dependen (Y) Keberhasilan Proyek dan variabel mediator Kecepatan Proses. Data untuk variabel dependen ini dikumpulkan melalui hasil kuesioner yang disebarkan kepada responden yang memiliki pengalaman dalam pembuatan atau pengembangan proyek teknologi informasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana metode Lean dan Agile dapat diterapkan dalam manajemen proyek dan bagaimana kedua metode ini dapat meningkatkan keberhasilan proyek. Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan pengetahuan baru tentang bagaimana metode Lean dan Agile dapat diterapkan dalam manajemen proyek untuk meningkatkan keberhasilan proyek. Selain itu, hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi referensi bagi praktisi atau organisasi yang terlibat dalam manajemen proyek dalam menerapkan metode Lean dan Agile. Dalam konteks yang lebih luas, penelitian ini juga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat umum. Dengan meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan proyek, perusahaan dapat menghasilkan produk atau layanan yang lebih baik dan lebih cepat. Hal ini pada akhirnya dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan kesejahteraan masyarakat secara umum.
Manajemen Pengelolaan Unit Usaha Pesantren Berbasis Ekoproteksi (Studi kasus di Pondok Pesantren Riyadlul Ulum Wadda’wah Kota Tasikmalaya) Munawar, Asep; Alijoyo, Franciskus Antonius
Jurnal Ilmu Manajemen Terapan Vol. 5 No. 3 (2024): Jurnal Ilmu Manajemen Terapan (Januari - Februari 2024)
Publisher : Dinasti Review Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jimt.v5i3.1710

Abstract

Globalisasi membawa tantangan dan sekaligus memudahkan pemimpin dalam bidang pekerjaan untuk berpikir secara ekonomis. Kenaikan angka pengangguran setiap tahun menunjukkan bahwa lulusan institusi pendidikan kurang memiliki daya saing. Pendidikan telah menjadi kebutuhan utama dan juga menjadi tanggung jawab setiap individu. Untuk mencapai kehidupan yang makmur, mereka yang terlibat dalam pendidikan, baik sebagai pemberi maupun penerima, harus memiliki pemahaman tentang kewirausahaan untuk mencapai tujuan pendidikan. Dengan kata lain, mewujudkan jiwa kewirausahaan dapat mendukung pencapaian tujuan Pendidikan. Pondok Pesantren adalah salah satu institusi pendidikan dan pengembangan keterampilan yang memiliki banyak potensi, termasuk potensi ekonomi. Meningkatkan potensi ini menjadi tantangan bagi pesantren untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi pesantren itu sendiri dan masyarakat luas. Prinsip-prinsip dalam membangun unit bisnis di pesantren adalah: (1) unit bisnis bukan milik individu tetapi milik institusi, pimpinan tidak berhak membuat kebijakan sektoral terkait manajemen keuangan; (2) administrasi yang baik sangat penting untuk menjaga kepercayaan, harus ada laporan dan musyawarah rutin oleh pimpinan terkait perkembangan unit bisnis; (3) merekrut tenaga kerja yang ahli di bidangnya dan berasal dari internal institusi sehingga komunikasi dapat berjalan dengan lancar; (4) memperhatikan legalitas badan usaha untuk memaksimalkan peluang yang ada; (5) membentuk tim ahli, minimal tenaga senior untuk memantau perkembangan unit bisnis.