Cokorda Istri Raka Marsiti
Universitas Pendidikan Ganesha

Published : 130 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

PEMANFAATAN TEPUNG AMPAS TAHU MENJADI KUE KERING KAASSTENGELS ., Kadek Dian Utami Dewi; ., Cokorda Istri Raka Marsiti,S.Pd., M.Pd; ., Luh Masdarini, S.Pd
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 3, No 1 (2015):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v3i1.4990

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji: 1) Formulasi kue kering kaasstengels dari tepung ampas tahu. 2) Kualitas kue kering kaasstengels dari tepung ampas tahu dengan 75% tepung ampas tahu dan 25% tepung terigu dilihat dari aspek rasa, warna dan tekstur. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi. Data dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif kuantitatif. Panelis dalam penelitian ini merupakan panelis terlatih yang terdiri dari 9 guru SMK Negeri 2 Singaraja, 8 guru SMK Negeri 1 Seririt dan 8 dosen Tata Boga. Hasil penelitian menunjukkan (1) Proses pengolahan tepung ampas tahu menjadi kue kering kaasstengels terdiri dari 9 tahap pengolahan yaitu 1) tahap persiapan bahan dan alat, 2) proses pengocokan margarin dan kuning telur dilanjutkan dengan masukkan keju edam, 3) proses pencampuran tepung ampas tahu, tepung terigu, baking powder, dan maizena, 4) proses pengadukan adonan, 5) proses pengerolan adonan, 6) proses pencetakan adonan, 7) pemberian garnish di atas adonan kue kaasstengels yang sudah dibentuk, 8) proses pengovenan kue kering kaasstengels, 9) proses pengemasan. (2) Kualitas kue kering kaastengels dari aspek rasa diperoleh persentase 85,33% dengan kategori baik, dari aspek warna diperoleh persentase 100% dengan kategori baik, dari aspek tekstur diperoleh persentase 96% dengan kategori baik. Kata Kunci : pengolahan,kualitas, kue kering kaasstengels, tepung ampas tahu This research is aims to examine: 1) The formulation of castengels from tofu flour. 2) The quality of the flour pastries castengels tofu with tofu 75% flour and 25% wheat flour from the aspects of flavor, color and texture. Data collection methods used in this research is the method of observation. Data were analyzed using quantitative descriptive technique. Panelists in this study are trained panelists consisting of nine teachers of SMK Negeri 2 Singaraja, eight teachers of SMK Negeri 1 Seririt and eight lecturers Catering. Results showed (1) The processing of pulp flour into dry cake castengels consists of 9 processing stages: 1) stage of the preparation of materials and equipment, 2) the process of shaking margarine and egg yolks followed by add edam cheese, 3) mixing process pulp flour, wheat flour, baking powder, and cornstarch, 4) dough mixing process, 5) the process of rolling the dough, 6) dough molding process, 7) giving garnish above castengels cookie dough that has been formed, 8) the oven pastries castengel, 9) packaging process. (2) Quality of pastries castengel acquired taste percentage of aspects of 85.33% with a good category, from the aspect of color obtained with a percentage of 100% good category, from the aspect of textures obtained with a percentage of 96% good category. keyword : processing, quality, pastries castengel, flour tofu
UJI SELERA DODOL TERONG BELANDA (TAMARILLO) DILIHAT DARI RASA, TEKSTUR, DAN WARNA ., Komang Ratna Dewi; ., Dra. Damiati, M.Kes; ., Cokorda Istri Raka Marsiti,S.Pd., M.Pd
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 3, No 1 (2015):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v3i1.5975

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui selera masyarakat terhadap dodol terong belanda, dilihat dari aspek rasa, tekstur, dan warna. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu metode observasi. Dodol terong belanda diuji selera oleh 50 orang panelis konsumen yang diambil dari masyarakat umum Desa Selat Pandan Banten yang dilihat dari aspek rasa, tekstur dan warna. Instrumen pengumpulan data yang digunakan yaitu lembar uji selera. Selanjutnya dianalisis menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) selera masyarakat terhadap dodol terong belanda ditinjau dari segi rasa dengan perolehan persentase 82% (41 orang) berada pada kategori suka dan 18% (9 orang) berada pada kategori tidak suka. Dilihat dari segi tekstur dengan perolehan persentase 78% (39 orang) berada pada kategori suka dan 22% (11 orang) berada pada kategori tidak suka, sedangkan dilihat dari segi warna 98% (49 orang) berada pada kategori suka dan 2% (1 orang) berada pada kategori tidak suka. Kata Kunci : Terong belanda, Dodol, Selera This study aims to determine the tastes of society to dodol tamarillo, seen from the aspect of flavor, texture, and color.This research is an experimental research and data collection techniques were used that method of observation. Dodo tamarillo taste tested by a consumer panel of 50 people drawn from the general public Desa Pandan Banten Strait as seen from the aspect of flavor, texture and color. Data collection instruments used are taste test sheet. Then analyzed using quantitative descriptive analysis . The results showed (1) the public taste toward dodol tamarillo in terms of flavor with the acquisition of the percentage of 82% ( 41 people ) are in the category of love and 18 % ( 9 people ) are in the category of dislike . In terms of texture with the acquisition of the percentage of 78 % ( 39 people ) are in the category of love and 22 % ( 11 people ) are in the category do not like , whereas in terms of color of 98 % ( 49 people ) are in the category of love and 2 % ( 1 people ) are in the category of dislike . keyword : tamarillo , Dodol , Tastes
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTUAN JOB SHEET TERHADAP HASIL BELAJAR HOUSEKEEPING SISWA KELAS XI AKOMODASI PERHOTELAN (EKSPERIMEN DI SMKN 1 SUKASADA) ., Ni Made Sri Arsani; ., Ni Made Suriani, S.Pd, M.Par.; ., Cokorda Istri Raka Marsiti, S.Pd., M.Pd.
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 8, No 2 (2017):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v8i2.18629

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) berbantuan Job Sheet pada mata pelajaran Housekeeping di SMKN 1 Sukasada. Dalam upaya meningkatkan hasil belaja etrdapat tiga ranah yang akan dinilai yaitu ranah Kognitif, Afektf, dan Psikomotor. Populasi dalam penelitian ini yaitu Siswa kelas XI Akomodasi Perhotelan SMKN 1 Sukasada, sementara sampel penelitian yang digunakan yaitu Siswa Kelas XI AP.2 SMKN 1 Suksada. Metode pengumpulan data pada penelitian ini yaitu mengukur hasil belajar siswa pada ranah kognitif dengan menggunakan tes pilihan ganda, ranah afektif dengan menggunakan penilaian sikap, dan pada ranah psikomotor mengunakan penilaian praktek. Hasil penelitian yang diperoleh, pada semester ganjil presentase Ketuntasan Klasikal sejumlah 55,88 %sedangkan pada rekapitulasi hasil belajar siswa semester genap presentase Ketuntasan Klasikal yaitu sejumlah 82,35 %. Terjadi peningkatan sebanyak 26,47 %dari hasil presentase yang diperoleh. Hal ini menandai adanya pengaruh dengan diterapkannya Model Pembelajaran TTW (Think –Talk- Write) Berbantuan Job Sheet dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI Akomodasi Perhotelan khususnya Kata Kunci : Model Pembelajaran TTW, Job Sheet, Housekeeping, Hasil Belajar (Kognitif, afektif, Psikomotor), Ketuntasan Klasikal. This study aims to improve student learning outcomes by applying the Think Talk Write (TTW) learning model assisted by Job Sheet on Housekeeping subjects at Vocational High School specially at SMKN 1 Sukasada. In an effort to improve learning outcomes there are three domains that will be assessed, namely the cognitive, affective, and psychomotor domains. The population in this study is Class XI Accommodation Hospitality Students at SMKN 1 Sukasada, while the research sample used is Class XI AP.2 Students of SMKN 1 Suksada. The method of data collection in this study is to measure student learning outcomes in the cognitive domain by using multiple choice tests, affective domains using attitude assessment, and in the psychomotor domain using practical assessment. The results of the study were obtained, in the odd semester the classical completeness percentage was 55.88% while the recapitulation of the even semester students' learning outcomes in the classical completeness percentage was 82.35%. An increase of 26.47% from the percentage results obtained. This marks the influence of the implementation of the TTW Learning Model (Think-Talk-Write) Assisted by Job Sheet in an effort to improve the learning outcomes of class XI Hospitality Accommodation in particularkeyword : TTW Learning Model, Job Sheet, Housekeeping, Learning Outcomes (Cognitive, Affective, Psychomotor), Classical completeness.
PEMANFAATAN TEPUNG UMBI GADUNG (DIOSCOREA HISPIDA DENNST) MENJADI KUE KERING KAASTENGELS Periawan, Putu Adi; Marsiti, Cokorda Istri Raka; Suriani, Made
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 10, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v10i2.22131

Abstract

Abstrak Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) kualitas kue kering kaastengels tepung gadung yang dilihat dari aspek rasa, warna dan tekstur. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode observasi dengan menggunakan instrumen berupa uji lembar organoleptik dengan 3 tingkat yaitu baik, cukup dan kurang. Panelis dalam penelitian ini merupakan panelis terlatih yang terdiri dari 25 orang panelis. Teknik analisis data digunakan teknik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan kualitas kue kering kaastengels tepung gadung dilihat dari aspek (1) rasa dengan skor rata-rata 2,84 berada pada kategori baik sesuai dengan tolak ukur rasa gurih dan terasa keju, (2) aspek warna dengan skor rata-rata 2,84 berada pada kategori baik sesuai dengan tolak ukur warna kuning keemasan, (3) aspek tekstur dengan skor rata-rata 2,72 berada pada kategori baik dengan tolak ukur memiliki tekstur rapuh dan tidak mudah patah. Kata Kunci : Kue Kering Kaastengels, Kualitas, Tepung Gadung. Abstract This eksperimental study is aims at describing the (1) quality of kaastengels cookies of a gadung flour that is seen in the sense of the taste, colour and textures. The method of collecting data used in this study is an observation method using the instrument of a form of organicptic tissue test with 3 levels is good, enough and less. Panelists in this study were trained panelists consisting of 25 panelists. Data analysis techniques used quantitative descriptive techniques. The results showed that the quality of gadung flour kaastengels cookies was seen from aspects (1) of taste with an average score of 2,84 in the good category, (2) colour aspects with an average score 2,84 in the good category according to the golden yellow benchmark, (3) textural aspects with an average score of 2,72 are in the good category with benchmark having a brittle texture and not easily broken. Keywords: Kaastengels cookies, quality, gadung flour.
IDENTIFIKASI HIDANGAN KHAS USABA SAMBAH DI DESA TENGANAN PEGRINGSINGAN ., Ni Luh Sri Lestari; ., Cokorda Istri Raka Marsiti, S.Pd., M.Pd.; ., Ni Desak Made Sri Adnyawati, S.Pd, M.Pd.
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 8, No 2 (2017):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v8i2.13614

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hidangan khas prosesi usaba sambah dari tahap persiapan, pelaksanaan, dan penutup dilihat dari teknik persiapan, pengolahan, dan penyajian dalam pengolahan hidangan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yaitu metode observasi dan wawancara, sedangkan instrumen penelitian yang digunakan yaitu lembar observasi dan panduan wawancara yang kemudian dianalisis menggunakan teknik deskriptif. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa hidangan khas di Desa Tenganan Pegringsingan dapat dilihat dari teknik persiapan, pengolahan, penyajian. Subjek dalam penelitian ini adalah Kepala Desa Tenganan Pegringsingan, Kepala Dusun Desa Tenganan Pegringsingan, Juru Patus, dan penduduk asli Desa Tenganan Pegringsingan. Hasil penelitian dari hidangan khas disini dapat dibagi menjadi 3 tahap dilihat dari teknik persiapan, pengolahan, dan penyajiannya yaitu (1) hidangan khas pada tahap persiapan usaba sambah dimana hidangan pokoknya meliputi pengepunjung, jajanan meliputi patulaya dan uduan (2) hidangan khas pada tahap pelaksanaan usaba sambah hidangan pokoknya meliputi ketambat, hidangan lauk pauk meliputi cacah, marus, pesan les, be mejakan, petis, hidangan sayuran meliputi ononan dan pademare, jajanan meliputi kembung merah, kembung putih, plegantung, abug, jambal angina, (3) hidangan khas pada tahap penutup usaba sambah hidangan sayuran meliputi kuah barak, hidangan lauk pauk meliputi madam, lawar penyu, lawar tuung, sayur blimbing, jejeruk, jajanan meliputi kukus merah, kukus putih, dan kembung merah.Kata Kunci : Hidangan Khas, Usaba Sambah, Tenganan Pegringsingan This study aims to identify typical dishes of the procession of frying from the preparation, execution and closing stages seen from the preparation, processing, and serving techniques in the processing of dishes. Data collection method used in the research is observation and interview method, while the research instrument used is observation sheet and interview guide which then analyzed by using descriptive technique. In this study shows that typical dishes in the village of Tenganan Pegringsingan can be seen from the preparation techniques, processing, presentation. Subjects in this study were Village Head of Tenganan Pegringsingan, Head of Dusun Desa Tenganan Pegringsingan, Patronman, and native of Tenganan Pegringsingan Village. The results of the research of typical dishes here can be divided into 3 stages seen from the preparation, processing, and presentation techniques that are (1) typical dishes in the preparation stage of usaba sambah where the main dishes include pengepunjung, snacks include patulaya and uduan (2) usaba sambah main dishes include ketambat, dish side dishes include cacah, marus, messages les, be mejakan, petis, vegetable dishes include ononan and pademare, snacks include red bloating, white bloating, plegantung, abug, jambal angina, (3) at the closing stage usaba sambah vegetables include barrack sauce, dish dishes include madam, lawar turtle, lawar tuung, vegetables blimbing, jejeruk, snacks include steamed red, white steamed, and red bloated.keyword : Typical Dish, Usaba Sambah, Tenganan Pegringsingan
Kajian Potensi Objek Wisata Budaya di Kawasan Wisata Lovina ., Kadek Arianti; ., Cokorda Istri Raka Marsiti, S.Pd., M.Pd.; ., Ni Made Suriani, S.Pd, M.Par.
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 8, No 2 (2017):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v8i2.15988

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi objek wisata budaya di Kawasan Wisata Lovina. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan lokasi penelitian yaitu di tujuh desa yang merupakan bagian dari Kawasan Wisata Lovina, diantaranya Desa Temukus, Tigawasa, Kaliasem, Kalibukbuk, Anturan, Tukad Mungga, dan Desa Pemaron. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik snowball. Pengumpulan data dilakukan melalui metode observasi dan wawancara yang menghasilkan jenis data primer dan telaah dokumen yang menghasilkan jenis data sekunder. Data dianalisis melalui 4 tahap yaitu (1) pengambilan data, (2) reduksi data, (3) penyajian data, (4) penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat potensi wisata budaya di Kawasan Wisata Lovina yang meliputi (1) Bangunan bersejarah dan museum yang berupa Tugu Belanda dan Makam Keramat Karang Rupit dari Desa Temukus, Seka Roras, Sarkopah dari Desa Tigawasa, Puri Ayodya di Desa Kalibukbuk dan Pemandian Tirta Mumbul di Desa Anturan (2) Pusat seni dan kerajinan tangan yang berupa Krisna wisata oleh – oleh di Desa Temukus, Anyaman bambu (sokasi) di Desa Tigawasa, Art Shop Pantai Binaria dan Ingka (anyaman lidi) di Desa Anturan (3) Peninggalan keagamaan yang berupa Mertiwi di Desa Tigawasa, Candi Budha Kalibukbuk dan Pura Kawitan Majapahit di Desa Kalibukbuk, Pura Siwa Manik Dalang di Desa Pemaron, (4) Upacara Madyaning Karya Pamulungan Agung di Pura Labuan Aji dan Meboros Kijang (rusa) di Desa Tigawasa, Sampi Gerumbungan di Desa Kaliasem, Megebeg-gebegan dan Ngelawang Barong Bangkal di Desa Tukad Mungga, (5) Wisata Kuliner yang berupa Ikan bakar dan Kecap Meliwis di Desa Temukus, Gula Merah dan Timbungan di Desa Tigawasa.Kata Kunci : Potensi, Wisata, Budaya, Kawasan Wisata Lovina The aim of this research was to describe about the cultural tourism potential in the Lovina Tourist Area. The current research was a description research with the located in 7 villages which is the part of Lovina Tourist Area, there are: Temukus, Tigawasa, Kaliasem, Kalibukbuk, Anturan, Tukad Mungga, and Pemaron Village. The data in this study were taken by snowball technique with the first informant is Mr. Nyoman Sutrisna.MM as head of the Tourism Government. The data collected by observation and interview method that result a primary data and document review that result a secondary data. Data were analyzed with the 4 steps, there are (1) data retrieval, (2) data reduction, (3) presented of data, (4) conclusion. The results of this study is states that there are a cultural tourism potential in Lovina Tourist Area which is : (1) Historical Building and Museum there are Monumen Tugu Belanda and Makam Keramat Karang Rupit in Temukus Village, Sekaa Roras and sarkopah from Tigawasa village, Puri Ayodya from Kalibukbuk, etc. (2). Art Centre and Handicraft which is Krisna wisata oleh oleh in Temukus village, Sokasi (bamboo handicraft) from Tigawasa village, and Art Shop in Kalibukbuk village. (3) Religious heritage such as Mertiwi in Tigawasa Village, Candi Budha Kalibukbuk and Pura Kawitan Majapahit in Kalibukbuk Village, Pura Siwa Manik Dalang in Pemaron Village, (4) Madyaning Karya Pamulungan Agung ceremony in Labuan Aji Tample and Meboros Kijang (Deer) in Tigawasa Village, Sampi Gerumbungan in Kaliasen Village, Megebeg-gebegan and Ngelawang Barong Bangkal in Tukad Mungga Village, (5) Culinary Tour like, grilled fish and Kecap Meliwis in Temukus Villave, Palm Sugar and Timbungan in Tigawasa Village. keyword : Potency, Travel, Culture, Lovina Tourist Area
PEMANFAATAN KULIT MELON MENJADI SELAI Apsari, Desak Putu Nita; Damiati, Damiati; Marsiti, Cokorda Istri Raka
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 10, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v10i1.22119

Abstract

Abstrak Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui kualitas selai kulit melon yang dilihat dari aspek warna, rasa, dan konsistensi. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode observasi dengan menggunakan instrumen berupa lembar uji organoleptik dengan 3 tingkatan yaitu baik, cukup, dan kurang. Panelis dalam penelitian ini merupakan panelis terlatih yang terdiri dari 20 orang panelis. Teknik analisis data yang digunakan teknik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan kualitas selai kulit melon dilihat dari aspek warna berada pada kategori baik dengan skor (2,85) yaitu memiliki warna hijau kekuningan, kualitas selai kulit melon dilihat dari aspek rasa berada pada kategori baik dengan skor (2,8) yaitu memiliki rasa manis dan asam, dan kualitas selai kulit melon dilihat dari aspek konsistensi berada pada kategori baik dengan skor (2,85) yaitu memiliki konsistensi kental dan berserat. Kata kunci : Selai, kualitas, kulit melon Abstract This experimental study aims at identifying the quality of melon skin jam form its color, taste, and consistency aspects. The data of the study were collected through observation method by using organoleptic expert judgment sheets with three different levels, namely: good, fair, and poor. The panelists of the study were trained panelists, which consisted of 20 panelists. The data were analyzed using descriptive quantitative technique. The results of the study show that the quality of melon skin jam in terms of its color is categorized into good with a score of 2.85, it has yellowish green color, from the taste aspect, the quality of the melon skin jam is categorized into good with a score of 2.8, it has sweet and sour taste, and the quality of the melon skin jam from the consistency aspect can be categorized into good with a score of 2.85, it has thick and fibrous texture. Keywords: jam, quality, melon skin
POTENSI OBJEK WISATA ALAM HUTAN RAYA, DESA SELAT KECAMATAN SUKASADA, KABUPATEN BULELENG Budiartini, Luh Putu; Adnyawati, Ni Desak Made Sri; Marsiti, Cokorda Istri Raka
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 10, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v10i1.22114

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi objek wisata alam Hutan Raya, Desa Selat Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Jenis data dalam penelitian ini adalah Data Kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui metode observasi, metode wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis melalui 4 tahap yaitu (1) pengambilan data, (2) reduksi data, (3) penyajian data, (4) penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa objek wisata alam Hutan Raya, Desa Selat, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng telah memenuhi 5 komponen potensi wisata alam yakni (1) Komponen Daya Tarik/atraksi meliputi adanya Bumi Perkemahan, Air Terjun Tukad Basak, wahana selfi, Tracking ke dalam hutan, Monument Mayor Metra, (2) Komponen aksesibilitas meliputi kondisi jalan menuju lokasi objek wisata (3) Komponen amenitas meliputi: tersedianya lahan parkir, warung makan, toilet, dan pos informasi (4) Komponen kelembagaan meliputi: Surat Keterangan Menteri Kehutanan dan Surat Keterangan Bupati Buleleng untuk ijin pengelolaan Hutan Raya, Desa Selat, (5) Komponen lingkungan meliputi sertifikat AMDAL atas keberadaan objek wisata Hutan Raya, Desa Selat Kata Kunci : Potensi, wisata alam, Hutan Raya Desa Selat Abstract This study aims to determine the potential of the natural attractions of Hutan Raya, Selat Village, Sukasada District, Buleleng Regency. This research is a type of descriptive research. the type of data in this study is qualitative data. Data collection is done through observation methods, interview methods and documentation the data is analyzed through 4 stages, namely: (1) data collection, (2) data reduction, (3) data presentation (4) conclusion. The results of this study indicate that natural forest attractions, strait villages, sukasada sub-districts, buleleng regencies have fulfilled 5 components of natural potential, namely (1) pull / pull component attractions include the campsite, Tukad Basak Waterfall, Wahana Selfi, Tracking into the forest, visiting the metra major monument, (2) Accessibility components include the condition of the road to the location of the tourist attraction, (3) The amenities component includes: the availability of parking lots, food stalls, toilets, and information posts, (4) Institutional Components include: Minister of Forestry Certificate and Buleleng Regent Certificate for Greater Forest Management permits, Selat Village, (5) Environmental components include an AMDAL certificate for the existence of a forest tourism object, Selat Village Key Word : Potential, Nature Tourism, Forest, Selat Village
Be Keren Sebagai Kuliner Tradisional Khas Puri Agung Bangli, Kabupaten Bangli, Provensi Bali ., Dewa Gede Maha Wijaya Putra; ., Cokorda Istri Raka Marsiti, S.Pd., M.Pd.; ., Dra. Risa Panti Ariani, M.Si.
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 8, No 2 (2017):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v8i2.13451

Abstract

Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk memperoleh ciri khas kuliner tradisional be keren dari jenis bahan, jenis peralatan, proses pengolahan, dan penyajian. Informan kunci dalam penelitian ini adalah pengelingsir Puri Agung Bangli yang ditentukan dengan menggunakan snowball sampling. Pengumpulan data dilakukan di lapangan dengan metode observasi dan wawancara bertahap. Data dianalisis melalui tiga proses yaitu reduksi data, display data serta mengambil verifikasi. Hasil penelitian ini adalah: pengertian be keren adalah salah satu jenis makanan tradisional bali yang sangat unik, dimana ayam/bebek yang dibumbui dengan bumbu khas bali (base genep) kemudian dibungkus dengan pelepah daun pinang atau disebut dengan upih, sejarah be keren, pada jaman kerajaan, raja meminta kepada juru masak kerajaan untuk membuat makanan berbahan dasar ayam yang menarik yang nantinya disebut dengan be keren, perkembangan be keren dimulai pada jaman kerajaan dimana be keren disajikan sebagai makanan raja, namun saat ini bekeren sudah dijual secara umum. Ciri khas be keren: bahan dasar menggunakan siap bali yang di pembungkus mengunakan pelepah pinang, peralatan mengunakan tungku sekam, proses pengolahan menjadi ciri khas adalah mengeren selama 12 jam, dan penyajian be keren mengunakan dulang khas Bali.Kata Kunci : Kata Kunci : Be Keren, Kuliner Tradisional, Puri Agung Bangli This qualitative research aims to obatain the traditional culinary characteristics of be keren seen from the type of materials, types of equipment, processing, and presentation. The key informant in the study were elders Puri Agung Bangli was determined by using snowball sampling. Data collection was conducted in the field with the method of observation and gradual interview. The data were analyzed through three processes: data reduction, display data and drawing conclusions and verification. The results of this study were of be keren: which is very unique, where the chickens/duck flavored with Balinese spice (base genep) and then wrapped with betel leaves or bark called upih history of be keren, in the kingdom era, the king ask to the royal chef to make food-based , be keren development begins in the royal era where be keren to be served as king's food, but now be keren have been sold in general, the distinctive feature of be keren: using basic ingredient of bali chicken and wrapped using a husk furnace, the process of processing being characteristic is mengeren for 12 hours, the presentation of be keren using the tray of balinese.keyword : Keywords: Be Keren, Traditional Culinary, Puri Agung Bangli
REINVENTARISASI MAKANAN TRADISIONAL KHAS KECAMATAN BUSUNGBIU, KABUPATEN BULELENG SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN SENI KULINER BALI ., Ni Luh Meliawati; ., Cokorda Istri Raka Marsiti,S.Pd., M.Pd; ., Ni Made Suriani, S.Pd, M.Par.
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 4, No 1 (2016):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v4i1.6542

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengetahui makanan pokok khas Kecamatan Busungbiu (2) mengetahui lauk pauk khas Kecamatan Busungbiu (3) mengetahui sayuran khas Kecamatan Busungbiu (4) mengetahui jajanan khas Kecamatan Busungbiu, dan (5) mengetahui minuman khas Kecamatan Busungbiu. Penelitian ini mengambil lokasi di Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng. Teknik pengumpulan sampel yaitu memilih tiga desa dari total 15 desa di Kecamatan Busungbiu. Teknik pengumpulan data dengan metode (1) observasi, dan (2) wawancara. Lembar observasi dan panduan wawancara digunakan sebagai instrumen penelitian, sedangkan analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) makanan pokok khas Kecamatan Busungbiu yaitu nasi tulen, nasi moran biu, nasi moran sele sawi, nasi moran sele bun, nasi moran kladi, nasi moran jagung. (2) lauk pauk khas Kecamatan Busungbiu yaitu tum bungkil, tum be celeng, be sit-sit, lawar getih, lawar nyuh, lawar nangka, lawar don blimbing, jejeruk, sate empol, urutan be celeng, betutu, bandut, kerupuk susu kambing, dan sambel tingkih, serapah kakul. (3) sayuran khas Kecamatan Busungbiu yaitu jukut paku, plecing paku, jukut don kladi, plecing papah kladi, lablaban base kables. (4) jajanan khas Kecamatan Busungbiu yaitu jaja klaudan, jaja batun bedil, sumping biu, pulung-pulung ubi, jaje godoh, timus, sumping waluh, jaja tening, begobes. (5) minuman khas Kecamatan Busungbiu yaitu kopi, es krim susu kambing, loloh kakap isen.Kata Kunci : reinventarisasi, seni kuliner, Busungbiu This study aims to: (1) know the staple food at Busungbiu (2) know the typical side dishes of Busungbiu (3) know the typical vegetables at Busungbiu (4) know the typical snacks at Busungbiu, and (5) know the typical beverages at Busungbiu. This study took place at Busungbiu, Buleleng. The techniques of sample collection were selecting at three villages from total of 15 villages at Busungbiu. Techniques to collect the data were (1) observation, and (2) interviews. Observation and interview guide was used as a research instrument, while data analysis was done in a form of descriptive qualitative. The results showed that, (1) the typical food at Busungbiu are nasi tulen, nasi moran biu, nasi moran sele sawi, nasi moran sele bun, nasi moran kladi, nasi moran jagung, (2) the typical side dishes of Busungbiu namely tum bungkil, tum be celeng, be sit-sit, lawar getih,lawar putih, lawar nangka, lawar don blimbing, jejeruk, sate empol, urutan be celeng, betutu, bandut, krupuk susu kambing, sambel kukus, dan sambel tingkih, serapah kakul. (3) the typical vegetable at Busungbiu namely jukut paku, plecing paku, jukut don kladi, plecing papah kladi, lablaban base kables. (4) the typical snacks at Busungbiu namely jaje klaudan, jaje batun bedil, sumping biu, pulung-pulung ubi, jaje godoh, timus, sumping waluh, jaja tening, begobes. (5) the typical beverages at Busungbiu are coffee, ice cream goat's milk, loloh kakap isen.keyword : Reinventarisation, culinary art, Busungbiu
Co-Authors ., Agnesita Purwanto ., Agus Very Frengky ., DESAK PUTU NITA APSARI ., Dewa Gede Maha Wijaya Putra ., Dzikri Hidayat ., Gusti Ayu Dwi Indrasari ., Hanifa Firdaus ., I Dewa Ayu Nyoman Prajna Paramita ., Ida Bagus Komang Krisnanda w ., Irham Sani ., Kadek Arianti ., Kadek Meli Anggarsari ., Luh Putu Budiartini ., Ni Kadek Sri Wahyuni ., Ni Luh Sri Lestari ., Ni Made Ayu Arisna ., NI MADE EVA YULIANA ., Ni Made Sri Arsani ., Ni Wayan Sugi Astika Dewi ., PUTU ADI PERIAWAN ., Putu Dedo Hendrawan ., Putu Dika Indrawan ., Putu Ellis Octaviyani ., YULI ANITIAS Agnesita Purwanto . Agus Very Frengky . Anggarsari, Kadek Meli Apsari, Desak Putu Nita Budi Utomo Budi Utomo BUDI UTOMO . Budi Utomo ., Budi Utomo Budiartini, Luh Putu Damiati - Desak Nyoman Kartika Dewi Desak Nyoman Kartika Dewi . Desak Putu Nita Apsari DESAK PUTU NITA APSARI . Dewa Gede Maha Wijaya Putra . Dewi, Desak Nyoman Kartika Dzikri Hidayat . Febrianto, Muh. Feliatra Gst Ayu Purwaningsih . Gusti Ayu Dwi Indrasari . Gusti Ketut Arianti . Hanifa Firdaus . I Dewa Ayu Nyoman Prajna Paramita . I Komang Murtiasa I Nyoman Sujana I Wayan Aris Styadi Putra . Ida Ayu Kade Daranindra Cintia Dewi Ida Ayu Putu Hemy Ekayani Ida Bagus Komang Krisnanda W Ida Bagus Komang Krisnanda w . Iga Garnish . Iga Garnish ., Iga Garnish Inten Ihromi May INTEN IHROMI MAY . Irham Sani Irham Sani . Ishak, Ahmad Saphari Kadek Arianti . Kadek Dewi Kariani . Kadek Dewi Kariani ., Kadek Dewi Kariani Kadek Dian Utami Dewi . Kadek Harumini . Kadek Harumini ., Kadek Harumini Kadek Meli Anggarsari Kadek Meli Anggarsari . Ketut Pande Triana d . Komang Ratna Dewi . Komang Ratna Dewi ., Komang Ratna Dewi Komang, Trisna Dewi Krisnanda W, Ida Bagus Komang Lestari, Ni Luh Sri Luh Masdarini Luh Putu Budiartini Luh Putu Budiartini . Luh Putu Desy Yusanti . Luh Santiasih Made Riki Ponga Kusyanda May, Inten Ihromi Muh. Febrianto Ni Desak Made Sri Adnyawati Ni Kadek Ayu Handayani . Ni Kadek Sri Wahyuni . Ni Ketut Susilawati Ni Luh Debiani . Ni Luh Meliawati . Ni Luh Meliawati ., Ni Luh Meliawati Ni Luh Sri Lestari Ni Luh Sri Lestari . Ni Luh Vera Dwiyani Ni Made Ayu Arisna . NI MADE EVA YULIANA . Ni Made Novia Kritina Dewi Ni Made Ritasari . Ni Made Sri Arsani . Ni Made Suriani Ni Nyoman Yudiantari . Ni Nyoman Yudiantari ., Ni Nyoman Yudiantari Ni Putu Yulita Astira Eka Putri Ni Wayan Sugi Astika Dewi . Ni Wayan Sukerti Periawan, Putu Adi Putu Adi Periawan PUTU ADI PERIAWAN . Putu Dedo Hendrawan Putu Dedo Hendrawan . Putu Desinatalia . Putu Dika Indrawan . Putu Eka Suriawan . Putu Eka Suriawan ., Putu Eka Suriawan Putu Ellis Octaviyani . Qiftijah . Qiftijah ., Qiftijah Rahayu Arinta, Fenty Risa Panti Ariani Rismayani, Kadek Suprapto . Suprapto . Trisna Dewi Komang Tsani Hartani Suprapto YULI ANITIAS . Yulianitias Yulianitias Yulianitias, Yulianitias Yusuf, Karman