Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pemahaman Kurikulum Merdeka di Pendidikan Keguruan : Studi pada Calon Guru Sekolah Dasar Zahra, Ince Raudhiah; Kurniati, Nurdiyah; Mannan, Muhammad Nur; Supriyatna, Yana
Tunas: Jurnal Penelitian Pendidikan Dasar Vol. 2 No. 1 (2025)
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kurikulum pendidikan formal, termasuk pada jenjang Sekolah Dasar yang dinamis membuat tidak hanya guru, namun juga calon guru perlu dipersiapkan memahami kurikulum yang baru. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman mahasiswa calon guru sekolah dasar terkait kurikulum merdeka dan mengetahui pengalaman belajar mereka terkait kurikulum tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif, sehingga terfokus pada menjelaskan keadaan yang sebenarnya tanpa dilakukan perlakuan. Teknik random sampling digunakan untuk memperoleh sampel mahasiswa sebanyak 152 orang dengan tingkat semester berbeda. Hasil menunjukkan bahwa mahasiswa semester I, III, dan V memiliki tingkat pemahaman yang bervariasi terhadap kurikulum merdeka, namun semakin tinggi semester maka semakin besar kecenderungan mereka untuk memahami kurikulum merdeka. Sebagian besar pengalaman belajar kurikulum tersebut mereka peroleh dari hampir seluruh mata kuliah yang ada di program studi yang telah mengintegrasikan pemahaman kurikulum merdeka di dalamnya. Namun, penggunaan Platform Merdeka Mengajar (PMM) pada tingkat mahasiswa masih rendah.
Studi Pemahaman dan Kesiapan Calon Guru Sekolah Dasar terhadap Transisi PAUD-SD Zahra, Ince Raudhiah; Fitri Anjarwati; Nurdiyah Kurniati; Fitri Aida Sari
Early Childhood Journal Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru PAUD FKIP Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dominasi paradigma kesiapan masuk jenjang Sekolah Dasar masih menitikberatkan pada pencapaian akademik seperti membaca, menulis, dan berhitung. Untuk itu, Kemendikbudristek menekankan pentingnya transisi yang menyenangkan dan ramah anak dari jenjang PAUD menuju Sekolah Dasar melalui kebijakan Transisi PAUD-SD. Kebijakan ini memerlukan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk calon guru SD. Untuk itu, dilakukan penelitian kualitatif untuk mengidentifikasi pemahaman calon guru SD terkait konsep transisi PAUD-SD, pemahaman mereka terhadap regulasi terkait, dan kesiapan mereka untuk mendukung kebijakan tersebut. Data yang dikumpulkan diperoleh dari hasil wawancara terhadap 30 orang mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Analisis data dilakukan menggunakan model Miles dan Huberman dengan tiga tahapan, yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan serta verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden belum memiliki pemahaman yang mendalam terkait konsep transisi PAUD-SD maupun regulasi yang menyertainya. Mayoritas responden telah menyadari bahwa pemahaman terkait psikologis dan tahapan perkembangan anak diperlukan untuk mendukung transisi PAUD-SD, namun masih banyak responden yang belum mempersiapkan hal tersebut.
Student's interest in PENILIK as sustainable development extracurricular program to support agricultural awareness Yani, Mely; Layyinah, Syifa Qalbiyatul; Zahra, Ince Raudhiah; Achwani, Annie Satriani; Riandi, Riandi; Sholihat, Rini; Amprasto, Amprasto
Jurnal Inovasi Pendidikan IPA Vol. 9 No. 1: April 2023
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jipi.v8i1.50393

Abstract

This study is a descriptive study that aims to describe the implementation of the PENILIK (Pasukan Petani Cilik) Program and find out students' interest in the program to support the agricultural awareness of students. PENILIK is an extracurricular program in regenerative agriculture in a school environment that focuses on training in farming competencies, which has several stages, such as identification, analysis, implementation, and reflection. This program is an effort to implement the value of education sustainable development to increase students' interest and awareness in the agricultural area. Student's response was taken from a questionnaire given to 26 extracurricular members who are able and committed to accomplish the program at one of the schools which has high potential area for agriculture. Based on the questionnaire results, students have a high interest in the program, and the programs can positively impact students, especially in increasing their awareness of the importance of agriculture. Furthermore, this program brings an opportunity for the school and surround society to explore the agricultural potency adjust with the goals of education sustainable development.  Therefore, support from all stakeholder, parents and the community involved in implementing the program's sustainability is needed.
Interactive video's urgency on guided inquiry laboratory to improve integrated science process skills Zahra, Ince Raudhiah; Chandra, Didi Teguh; Rusdiana, Dadi
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol. 16 No. 1 (2023): March-May
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpipfip.v16i1.57969

Abstract

This study aimed to describe the analysis phase results on the ADDIE product development method, which forms the basis for the need for interactive videos in guided inquiry laboratory learning to improve integrated science process skills. The analytical procedures used were identifying gaps in the performance of students' integrated science process skills, identifying the cause, collecting infrastructure information, and determining appropriate products. Data was collected through tests and questionnaires from 42 students and 7 middle school science teachers in West Java. The results show that students' integrated science process skills are low. The cause is the rare provision of learning that facilitates students to design experiments. Students need more intensive guidance, but teachers have limitations in facilitating all the difficulties students face when designing and conducting experiments. Based on the results of an analysis of student characteristics, teacher difficulties, and availability of infrastructure, the interactive video in guided inquiry laboratory learning is suitable for addressing issues of readiness, time management, and difficulties in guiding students so it is hoped that integrated science process skills can improve. Peningkatan keterampilan proses sains terintegrasi menggunakan video interaktif pada inkuiri laboratorium terbimbingPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil fase analisis pada metode pengembangan produk ADDIE yang menjadi dasar diperlukannya video interaktif pada pembelajaran laboratorium inkuiri terbimbing untuk meningkatkan keterampilan proses sains terintegrasi. Prosedur analisis yang digunakan adalah mengidentifikasi kesenjangan keterampilan proses sains terintegrasi peserta didik, mengidentifikasi penyebab kesenjangan, mengumpulkan informasi infrastruktur, dan menentukan produk yang sesuai. Pengumpulan data dilakukan melalui tes dan angket dari 42 peserta didik dan 7 guru IPA SMP di Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan proses sains terintegrasi peserta didik tergolong rendah. Penyebabnya adalah kurang optimalnya pemberian pembelajaran yang memfasilitasi peserta didik untuk merancang eksperimen. Peserta didik membutuhkan bimbingan yang lebih intensif, namun guru memiliki keterbatasan dalam memfasilitasi semua kesulitan yang dihadapi peserta didik saat merancang dan melakukan percobaan. Berdasarkan hasil analisis karakteristik peserta didik, kesulitan guru, dan ketersediaan sarana prasarana, video interaktif dalam pembelajaran laboratorium inkuiri terbimbing dipilih karena sesuai untuk mengatasi masalah kesiapan, manajemen waktu, dan kesulitan dalam membimbing peserta didik sehingga diharapkan keterampilan proses sains terintegrasi dapat meningkat.