Peran penting pendidikan dan lembaga pendidikan sangat diperlukan dalam proses pemantapan nilai-nilai karakter pada generasi muda di jenjang pendidikan tinggi. Hal ini akan berdampak pada kematangan jiwa dan karakter individu generasi muda, serta pendampingan peran lembaga dalam proses pendidikan karakter yang mereka lalui pada jenjang pendidikan tinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif analisis yang menggunakan teknik analisis studi kepustakaan (Library Research). Studi kepustakaan merupakan metode pengumpulan data yang diarahkan kepada pencarian data dan informasi melalui dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, foto-foto, gambar, maupun dokumen elektronik yang dapat mendukung dalam proses penulisan. Fenomena kenakalan remaja/mahasiswa, intoleransi, terkikis-nya nilai-nilai keber- samaan, gotong royong, kejujuran, dan nasionalisme serta tumbuhnya budaya korupsi merupakan realitas yang menggambarkan kegagalan institusi pendidikan dalam menyelenggarakan pendidikannya, khususnya pada pengembangan karakter peserta didik. Implementasi pendidikan karakter pada jenjang pendidikan tinggi, diantaranya pada kegiatan ko-kurikuler dan ektrakurikuler.