Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pre-service Biology teacher’s Perception about Evolution Learning at Senior High School: A Case Study of Biology Education Students’ at Universitas Sebelas Maret Surakarta Alanindra Saputra
Bioeducation Journal Vol 1 No 1 (2017): Bioeducation Journal
Publisher : Universitas Negeri Padang Address: Biology Education Study Program Faculty Mathematics and Natural Science (FMIPA) Jl. Prof. Dr. Hamka Air Tawar Barat, Padang-West Sumatera-Indonesia Telp. +62751-7057420 - Fax.+62751-7058772 - Ph. +6281363229286

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/bioedu.v1i1.16

Abstract

Evolution is one of biology material that learn in senior high school. Many differences on understanding evolution theory give effect this material cannot be taught optimally. The main factor that cause it is religiousity and the low of teachers’ background knowledge. This research conducted to analyze biology preservice teacher about evolutionary learning at senior high school. This descriptive research did at Biology Education Study Program, Universitas Sebelas Maret Surakarta on August 2016 until January 2017. Population were students of Biology Education Study Program Universitas Sebelas Maret Surakarta on semester five in academic year 2015/2016 that took evolutionary course in two parallel class with total 47 students. Sampling used total sampling. Data was the result of students’ last paper analysis. The result showed that 100% students said that evolution material is needed and important to teach for senior high school students; with various reason. For the method of teaching evolution, 75% students suggest that evolution should be teach by some interesting methods. Furthermore, students (±20%) also gave opinion that evolution can be taught by using prehistoric site, such as Sangiran and Trinil to give direct experience to them.
PENINGKATAN KETERAMPILAN MERANCANG EKSPERIMEN SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI GUIDED INQUIRY DI SMP NEGERI 5 SURAKARTA KELAS VIII F TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Alanindra Saputra; Sri Widoretno; Slamet Santosa
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 9, No 1 (2012): Prosiding Seminar Nasional IX Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK   Hasil observasi pembelajaran di SMP Negeri 5 Surakarta khusus pada kelas VIII-F menunjukkan belum optimal dalam proses pembelajaran dan pemanfaatan potensi yang ada. Pembelajaran pada umumnya masih didominasi oleh guru.  Guru adalah satu-satunya sumber ilmu sehingga siswa cenderung pasif dan hanya mendengarkan apa yang disampaikan guru, akibatnya siswa tidak mengembangkan kemampuannya untuk menggali segala fenomena alam di bidang biologi. Kegiatan percobaan umumnya jarang dilakukan, apalagi keterlibatan dalam merancang percobaan. Percobaan umumnya sudah tersedia petunjuk pelaksanaan percobaan, sehingga siswa hanya membuktikan yang sudah tersedia pada petunjuk pelaksanaan percobaan. Akibatnya keterampilan siswa dalam merancang eksperimen masih kurang. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan merancang eksperimen siswa kelas VIII F SMP Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2011/ 2012 melalui penerapan strategi Guided Inquiry. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang dilaksanakan dalam 4 siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas VIIIF SMP Negeri 5 Surakarta  tahun pelajaran 2011/2012. Data penelitian diperoleh melalui penyebaran angket pembelajaran dan observasi. Teknik analisis data adalah dengan teknik analisis deskriptif baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Validasi data dengan menggunakan metode belah dua (split half method). Hasil penelitian membuktikan bahwa dengan pelaksanaan tindakan kelas melalui penerapan strategi Guided Inquiry dapat meningkatkan keterampilan merancang dan melaksanakan eksperimen dalam pembelajaran Biologi. Hal ini didasarkan pada hasil observasi. Prosentase capaian indikator keterampilan merancang eksperimen berdasarkan hasil observasi siklus I adalah 47,29 (meningkat 32,82%), siklus II 56,53 (meningkat 9,24%), siklus III 71,21 (meningkat 14,68%), dan siklus IV 75,03 (meningkat 3,82%). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi Guided Inquiry dapat meningkatkan keterampilan merancang eksperimen siswa kelas VIII F SMP Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.   Kata kunci:  Keterampilan merancang eksperimen, Strategi Guided Inquiry.
PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILL) DI INDONESIA Putri Agustina; Alanindra Saputra
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 9, No 1 (2012): Prosiding Seminar Nasional IX Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK   Permasalahan mendasar dalam sistem pendidikan di Indonesia terutama pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah belum mampu menghasilkan kualitas SDM yang mempu bersaing dengan bangsa lain. Kualitas yang rendah ini ditandai dengan rendanya keterserapan lulusan di dunia industri sehingga mengakibatkan bertambahnya jumlah pengangguran dimana yang terbanyak ada pada lulusan SMA. Berdasarkan permasalahan terse-but, diperlukan upaya untuk membekali kemampuan pada siswa agar dapat hidup dan bersa-ing di dunia kerja salah satunya melalui pelaksanaan pembelajaran berbasis kecakapan hidup (life skill). Pelaksanaan pembelajaran berbasis kecakapan hidup dapat dilakukan dengan mengintegrasikan aspek-aspek kecakapan hidup pada mata pelajaran salah satunya Biologi. Permasalahan yang muncul dalam implementasi pembelajaran berbasis kecakapan hidup di-antaranya adalah bagaimana merancang perangkat pembelajaran berbasis kecakapan hidup, bagaimana mengembangkan kegiatan pembelajaran berbasis kecakapan hidup dan bagaimana memahami aspek-aspek kecakapan hidup dalam setiap mata pelajaran serta kesulitan dalam mengintegrasikan setiap aspek-aspek kecakapan hidup dalam setiap pokok materi pelajaran sesuai dengan format yang tersedia.   Kata Kunci: Pembelajaran Biologi, kecakapan hidup, life skill
KOMPOSISI DAN KEMELIMPAHAN ZOOPLANKTON DI LAGUNA GLAGAH KABUPATEN KULONPROGO PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Alanindra Saputra; Enggar Lestari; Suwarno Hadisusanto
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 10, No 1 (2013): Seminar Nasional X Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian bertujuan untuk: 1) mengidentifikasi jenis zooplankton  di laguna Glagah; 2) meng-identifikasi kemelimpahan zooplankton di laguna Glagah; 3) mempelajari hubungan faktor fisiko-kimia  lingkungan dengan kemelimpahan zooplankton di laguna Glagah. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 10 Desember 2012 di laguna Glagah desa Glagah kecamatan Temon Kabupaten Kulonprogo DIY. Peng-ambilan sampel dilakukan pada 3 stasiun pengamatan untuk mengidentifikasi faktor fisiko-kimia (pH, DO, dan alkalinitas) dan mengedentifikasi zooplankton. Pengamatan dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pa-da pukul 08.00 WIB (pagi) dan 13.00 WIB (siang). Pengujian faktor fisiko-kimia dan identifikasi zoo-plankton dilakukan di laboratorium ekologi Fakultas Biologi UGM.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa zooplankton yang ditemukan di laguna Glagah berjumlah 27 spesies yang dikelompokkan dalam 7 fungsional grup dengan rata-rata kemelimpahan sebesar 689.3333 individu/L pada pagi hari dan 1640.3333 individu/L pada siang hari. Zooplankton yang paling melimpah adalah  Nauplius.  Analisis regresi korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara faktor fisiko-kimia lingkungan dengan kemelimpahan zooplankton yang ditemukan di laguna Glagah.   Kata kunci: Kemelimpahan, Komposisi, Zooplankton, Laguna, Glagah, Fisiko-Kimia
PEMBERDAYAAN KELOMPOK SADAR WISATA MUTIARA MAS DALAM PENGELOLAAN INFORMASI KEPARIWISATAAN PANTAI KRAKAL GUNUNG KIDUL Nurmiyati Nurmiyati; Murni Ramli; Puguh Karyanto; Alanindra Saputra
SEMAR (Jurnal Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni bagi Masyarakat) Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : LPPM UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/semar.v4i1.808

Abstract

Managing and packaging information of tourism destination is one of the important components of tourism at the regional level. However, the activities to manage the tourism information at the local level have not been handled well, due to the minimum knowledge and skills of local human resources on how to manage and develop the tourism information system. This community services aimed to empower the Group of Tourism Activist called Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Mutiara Mas to organizing and managing the tourism information of Krakal Beach, which is located at District of Gunung Kidul, DI Yogyakarta Province. The community services had been done in 2015, following some steps, i.e. 1) Exploration and identification the tourism objects, 2) Focus Group Discussion to collect some data from the perspective of local people, 3) Interview to some important figures to explore more information, 4) Do training for participants, and 5) Monitoring the program. Method to empowering the member of POKDARWIS called 3Mp, which is abbreviation of the first M is Mengumpulkan (Collecting), the second M is Mengolah (Processing), the third M is Memberikan (Giving), and the small p is for pelayanan (services). The result of community services were website of Krakal Beach tourism, pamphlet, direction board, and map of Krakal tourism destination. Another result was the establishment of a group of tourism guide called Kelompok Krakal Kreatif (in brief K3), which is a part of POKDARWIS with special tasks, i.e. to manage the information of Krakal tourism, and to guide tourist to know and enjoy the pleasures of Krakal Beach by providing various information services. Key Words: Pokdarwis empowerment, model 3Mp, tourism info, tourism guide, Krakal Beach