Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Prosiding University Research Colloquium

Analisis Ketidaksantunan Tokoh Bagong dalam Pagelaran Wayang Kulit Ki Seno Nugroho Prakoso, Imam
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 11th University Research Colloquium 2020: Bidang Sosial Humaniora dan Ekonomi
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang bentuk ketidaksantunan yang digunakan dalam pertunjukan wayang kulit. Penelitian ini menggunakan pendekatan teori ketidaksantunan Culpeper yang terdiri dari lima aspek yaitu ketidaksantunan langsung (Bald on record), ketidaksantunan positif (positive impoliteness), ketidaksantunan negative (negative impoliteness), sarkasme (mock politeness), dan ketidaksantunan tidak langsung (off-record impoliteness). Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif dengan mendeskripsikan setiap data berupa tuturan verbal ke dalam kategorisasi ketidaksantunan berbahasa Culpeper. Data diperoleh dengan metode simak melalui video unggahan di laman resmi youtube miliki Ki Seno Nugroho bernama “Dalang Seno”. Pemilihan lakon juga didasarkan pada judul yang mengangkat tema atau memunculkan tokoh Bagong seperti Semar Mbangun Kayangan, Semar Boyong, Semar Mantu, Semar Mbangun Pendhapa, Semar Mbangun Pura Kencana, Bagong Dhuta, Bagong Gugat, dan Bagong Mbangun Desa. Selain itu, tuturan verbal yang menjadi data penelitian ini hanya terdiri dari cerita inti lakon tanpa babak limbukan dan gara-gara. Hal tersebut dikarenakan limbukan dan gara-gara sudah mengalami modifikasi yang jauh dari struktur dramatik pertunjukan wayang serta digunakan untuk sarana hiburan antara dalang dengan kru pemusik maupun penonton. Lakon-lakon yang dipilih kemudian diunduh untuk mempermudah pemerolehan data dengan menggunakan teknik catat. Tahap terakhir dari metode penelitian ini adalah mengklasifikasikan data yang terkumpul ke dalam beberapa aspek ketidaksantunan Culpeper dengan memakai metode padan pragmatik. Hasil yang didapatkan yaitu adanya bentuk ketidaksantunan secara langsung, positif, negatif, sarkasme, dan tidak langsung. Selain itu, ketidaksantunan tokoh Bagong dilatarbelakangi oleh ekspresi kemarahan, kritik, maupun humor terhadap tokoh lain sebagai mitra tutur seperti sesama punakawan lain, raja, hingga dewa.