Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGOLAHAN TAHU BAKSO IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DI UMKM ARIANDI, DESA WAIPO, KEC. LETUARU, MALUKU TENGAH Maulana, Rizky Feriman; Sipahutar, Yuliati H.
JURNAL BLUEFIN FISHERIES Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jbf.v4i1.115

Abstract

Tahu bakso menjadi salah satu alternatif sumber protein nabati dan juga hewani mengingat keduanya dibuat dari tahu yang merupakan sumber protein nabati dan ikan yang merupakan sumber protein hewani. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui proses pengolahan tahu bakso ikan di UMKM Ariandi Desa Waipo, Kecamatan Letuaru, Maluku Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alur proses pengolahan Tuna bakso ikan cakalang. Penelitian dilakukan dengan observasi dan survei pada UMKM Ariandi dengan partisipasi langsung dari proses penerimaan bahan baku, sampai produk akhir tuna bakso ikan dengan pengujian mutu organoleptik bahan baku, mutu sensori produk akhir tuna bakso ikan, rendemen dan suhu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pengolahan tuna bakso ikan sudah dilakukan dengan baik. Hasil nilai organoleptik bahan baku ikan cakalang parameter lendir rata-rata 7.08; daging 7.17; bau 7.25 dan tekstur 7.58. Hasil sensori produk akhir tuna bakso ikan parameter kenampakan 7.25; bau 7.08; rasa 7.83 dan tekstur 8.3, rendemen 800% dan suhu pengolahan dan perebusa sudah diterapkan dengan baik. Kata Kunci : Mutu, tahu bakso ikan, rendemen, suhu. 
Karakteristik Mutu, Rendemen dan Sanitasi Pengolahan Abon Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) di Unit Mikro Kecil Menengah (UMKM) Rumah Abon Madiun, Kabupaten Madiun Sipahutar, Yuliati H.; Agustin, Iqfani Wahyu; Arif, Galih Anugrah Firman
JURNAL BLUEFIN FISHERIES Vol 5, No 1 (2023)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jbf.v5i1.152

Abstract

Abon merupakan suatu produk perikanan yang sudah dikenal sejak dulu oleh masyarakat, karena rasanya gurih dan mudah untuk membuatnya. Penelitian ini dilakukan dengan mengamati proses pembuatan abon ikan lele, mulai dari penerimanan bahan baku dan produk abon ikan lele, suhu pada setiap alur proses, nilai rendemen dan sanitasi lingkungan pengolahan. Penelitian dilakukan dengan observasi dan survei pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Rumah Abon Madiun, mulai dari penerimaan bahan baku, pengolahan produk sampai pada abon ikan lele. Pengukuran mutu dilakukan dengan uji organoleptik, uji sensori dan suhu. Parameter uji organoleptik ikan lele segar dilakukan sesuai SNI 2729 : 2013, dengan parameter kenampakan, daging, bau dan tekstur. Parameter sensori dengan parameter kenampakan bau, rasa dan tekstur sesuai SNI 7690 : 2013, pengukuran suhu menggunakan thermometer. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan proses pengolahan abon ikan lele telah dilakukan sesuai SNI. Nilai organoleptic bahan baku rata-rata 8. 54 ± 0.54 dan nilai produk akhir rata-rata 8. 07 ± 0.81, telah memenuhi standard SNI. Pengukuran suhu bahan baku rata-rata 24.54°C dan suhu penggorengan 126.18°C. Rendemen hasil penyiangan 68.45 % pada pencabikan 61.10 % dan produk akhir sebesar 28.14 %. Pengamatan sanitasi menunjukkan masih layak untuk digunakaan sebagai unit pengolahan.
Pengolahan Ikan Asar Di UMKM Totabuan Papua, Kota Jayapura Nabilah, Thitah Attyyah; Sipahutar, Yuliati H.; Sirait, Jaulim
JURNAL BLUEFIN FISHERIES Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jbf.v4i1.116

Abstract

Ikan asar cakalang (Katsuwonus pelamis) bisa menjadi buah tangan dari kota Jayapura. Ikan asar dibuat dari jenis ikan tuna sirip kuning dan ikan cakalang dengan melewati proses pengasapan hingga 2-4 jam, tergantung dari kondisi kayu bakar yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengolahan ikan asar cakalang.  Penelitian dilakukan dengan observasi dan survei pada UMKM Totabuan Papua, dengan partisipasi langsung dari proses penerimaan bahan baku, sampai produk akhir. Pengujian mutu dilakukan dengan uji organoleptik ikan cakalang segar dan mutu sensori ikan asar cakalang serta dilakukan pengukuran suhu dan  rendemen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pengasapan ikan asar cakalang belum sesuai dengan suhu pengasapan, namun penanganan bahan baku sudah dilakukan dengan baik.  Hasil nilai  organoleptik ikan cakalang segar parameter lendir rata-rata 8.17; daging 8.25; bau 8.08 dan tekstur 8.17. Hasil sensori ikan asar cakalang parameter kenampakan  rata-rata 8.33; bau 8.00; rasa 8.08 dan tekstur 8.50, suhu pengasapan 75,97°C belum diterapkan dengan baik, dan rendemen yang  91.13%.
Penerapan Sanitation Standard Operation Procedures (SSOP) dan Good Manufacturing Practice (GMP) dalam Pengolahan Fillet Ikan Ekor Kuning (Caesio Cuning) Beku Gusdi, Aldamal Tri; Sipahutar, Yuliati H.
PELAGICUS Volume 2 Nomor 3 Tahun 2021
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/plgc.v2i3.10013

Abstract

ABSTRAKIkan ekor kuning (Caesio cuning) merupakan satu dari banyak komoditas perikanan tangkap  di Perairan Provinsi Bangka Belitung dan menjadi komoditas ekspor dalam perdagangan internasional. Untuk itu, penanganan yang tepat dalam proses pengolahan sangat diperlukan. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui penerapan SSOP dan GMP pada proses pengolahan fillet ikan ekor kuning (Caesio cuning).  Metode dilakukan dengan pengamatan dan survei langsung pada proses penerapan persyaratan kelayakan dasar (GMP, SSOP) yang diawali dengan proses penerimaan bahan baku sampai pemuatan dengan melakukan beberapa pengujian mutu (organoleptic, mikrobiologi), pengamatan rendemen, aplikasi rantai dingin, sampai produktivitas. Data dianalisa secara deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian menginterpretasikan bahwa dalam aplikasi kelayakan dasar telah diterapkan dengan baik sesuai dengan SNI 2696:2013 tentang fillet ikan beku. Hasil Pengujian organoleptik bahan baku adalah 7,33 dan produk akhir adalah 7,77, pengujian mikrobiologi bahan baku ALT 3x105 kol/gr, E. coli <3, dan salmonella negatif, pengujian mikrobiologi produk akhir yaitu ALT 4x105 kol/gr, salmonella negatif dan E. coli <3. Penerapan rantai dingin telah dilakukan dengan baik yaitu <5oC. Rendemen pada proses pemotongan kepala, fillet dan perapihan yaitu 79,9%, 53,4%, dan 51,8% telah sesuai standar perusahaan, produktifitas pemfilletan dan perapihan yaitu 7,49 kg/jam/orang dan 58,91 kg/jam/orang.ABSTRACTRedbelly Yellowtail fusilier fish (Caesio cuning) is one of the capture fisheries commodities in the waters of Bangka Belitung Province and is an export commodity in international trade. Therefore, proper handling is needed in the processing process. This study aims to determine the application of GMP and SSOP in the processing of redbelly Yellowtail fusilier fish fillets (Caesio cuning). The method is carried out by direct observation and survey of the entire process of implementing the basic eligibility requirements (GMP, SSOP), from receiving raw materials to loading by carrying out testing of quality (organoleptic and microbiological) observing the application of cold chains, yields, to productivity. Data analysis was done descriptively. The results showed that the application of the basic feasibility of GMP and SSOP had been carried out well in accordance with SNI 2696: 2013 regarding frozen fish fillets, the results of the organoleptic quality test of raw materials were 7.33 and the final product was 7.77, microbiological testing of raw materials ALT 3x105 kol/gr, E. coli <3, and negative salmonella, microbiological testing of the final product, namely ALT 4x105 kol/gr, E. coli <3, and negative salmonella. Cold chain application has done well with that is <5oC. The yields in the process of cutting heads, fillets and trimming were 79.9%, 53.4%, and 51.8% in accordance with company standards, productivity during the fillet and tidying process was 7.49 kg/hour/person and 58.91 kg/hour/person.
Karakteristik Mutu Rajungan (Portunnus pelagicus) Pasteurisasi dalam Kaleng di BMI, Lampung Selatan, Lampung Sipahutar, Yuliati H.; Khamariah, Khomsyah; Sayuti, Mohammad; Arif, Galih AF
Proceedings of The Vocational Seminar on Marine & Inland Fisheries Volume 1 Nomor 1 Tahun 2024
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/voc_seminar.v1i1.15198

Abstract

Pengalengan merupakan salah satu bentuk pengolahan dan pengawetan ikan modern serta memerlukan pengemasan dan sterilisasi yang cermat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan metode pengolahan kepiting kalengan yang dipasteurisasi. Metode ini dilakukan melalui observasi dan survei yang mengikuti pelaksanaan penelitian di lapangan. Pengujian mutu dilakukan pada daging rajungan rebus dingin dan daging rajungan pasteurisasi dalam kaleng meliputi mutu sensori, mikrobiologi (Angka Lempeng Total/ALT. Escherichia coli dan Salmonella) dan kimia (chloramphenicol). Analisa data dilakukan dengan deskriptif.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengolahan rajungan pasteurisasi dalam kaleng dilakukan dengan baik, tetapi tidak sesuai dengan SNI 6929.3:2010 tentang cara menangani dan mengolah daging rajungan pasteurisasi dalam kaleng. Hasil uji nilai sensori daging rajungan rebus dingin rata-rata 8, dan sensori rajungan kaleng pasteurisasi nilai rata-rata 7. Penerapan rantai dingin telah diterapkan dengan baik dengan suhu rajungan pada receiving 1,9°C, sizing 3,3°C, picking 8,6°C, sortir 7,4°C, dark room 7,7°C, final checking8,3°C, mixing and before seaming 9,1°C. Hasil pengujian mikrobiologi produk akhir ALT 4x102 koloni/g, Coliform <3 (APM/g), E. coli <3.0 (APM/g), S. aureus <3 (APM/g), Listeria Negatif, Salmonella Negatif, Vibrio Negatif. Hasil uji antibiotik rajungan bahan baku rata-rata not detected ppb, sesuai dengan standar perusahaan dan SNI. Hasil pengujian fisik berupa filth tidak melebihi standar dan bobot tuntas pada produk akhir dinyatakan tidak kurang dari standar yang telah ditetapkan SNI minimal 90%.
Karakteristik Mutu, Rendemen dan Sanitasi Pengolahan Pempek Ikan Gabus (Channa Striata) di Unit Mikro Kecil Menengah (UMKM) Hj. E.Y. Palembang Apriansah, Donny; Ningsih, Pratiwi M; Whabyantara, Ezra R; Sipahutar, Yuliati H.; Arif, Galih AF
Proceedings of The Vocational Seminar on Marine & Inland Fisheries Volume 1 Nomor 1 Tahun 2024
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/voc_seminar.v1i1.15200

Abstract

Pempek merupakan jajanan khas palembang yang kenyal  dimakan dengan “cuko”  khas Palembang. Penelitian ini melibatkan proses pembuatan pempek ikan gabus, mulai penerimaan bahan baku hingga produk akhir pempek gabus. Proses ini mencakup pengukuran suhu tiap tahapan, rendemen dan sanitasi tempat produksi. Metode penelitian melalui observasi dan survei Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) EY. Pengukuran mutu bahan baku dan sensorik pempek dilakukan dengan menggunakan scoresheet SNI 7661:2019, sementara suhu diukur dengan termometer. Hasil penelitian menunjukkan proses pengolahan pempek sudah memenuhi standar SNI, dengan nilai organoleptik rata-rata bahan baku 8,5 dan produk akhir 8. Pengukuran suhu menunjukkan: penerimaan bahan baku 5.37°C, pembuatan surimi 19.25°C, penimbangan 13.97°C, pencampuran adonan 13.43°C, pembentukan adonan 31.84°C, perebusan 84.19°C, penirisan 36.92°C, pengemasan 31.73°C, penimbangan 31.42°C, dan pembekuan -12,56°C. Nilai rendemen dari berat awal daging lumat 5,43 kg menjadi pempek sebanyak 7,73 kg, menghasilkan rendemen 142,45%. Pengamatan sanitasi menunjukkan bahwa tempat tersebut layak digunakan sebagai unit produksi.
PELATIHAN PENGOLAHAN  FISH JELLY PRODUCT  BERBAHAN DASAR SURIMI DI DESA BANTEN, SERANG Hidayah, Nur; Safaruddin, Chotim; Bertiantono, Anugrah; Maulani, Aghitia; Sumandiarsha, I Ketut; Salampessy, Randi Bokhy S.; Nurbani, Siti Zachro; Dharmayanti, Niken; Permadi, Aef; Siregar, Resmi Ruminta; Masengi, Simson; Afifah, Rufnia Ayu; Purnamasari, Henny Budi; Sayuti, Mohammad; Sirait, Jaulim; Sipahutar, Yuliati H.; Asriani; Siswahyuningsih, Sri
JP2N : Jurnal Pengembangan Dan Pengabdian Nusantara Vol. 1 No. 2 (2024): JP2N: Januari - April 2024
Publisher : Yayasan Pengembangan Dan Pemberdayaan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62180/1h03bw15

Abstract

Desa Banten memiliki sumber daya perikanan yang melimpah. Ikan dapat diolah menjadi berbagai jenis olahan  fish jelly product , seperti siomay, otak-otak, nugget dan kaki naga. Pengolahan produk berbahan dasar ikan maupun surimi memerlukan ketrampilan khusus, sehingga butuh adanya pelatihan khusus kepada Masyarakat kelompok pengolah. Kegiatan pelatihan dilakukan untuk memberikan ketrampilan pengolahan fish jelly product  kepada kelompok pengolah ikan di desa banten. Kegiatan dilakukan secara bertahap, dimulai dengan penyampaian secara teori dilanjutkan dengan kegiatan praktek pengolahan produk siomay. Kegiatan pelatihan dapat memberikan pengetahuan dasar pengolahan fish jelly product  sekaligus mengembangkan kompetensi dan ketrampilan pengolahan berbahan dasar ikan atau surimi. Ketrampilan pengolahan yang telah dimiliki oleh Masyarakat pengolah dapat menjadi dasar diversifikasi produk hasil olahan yang dihasilkan oleh Masyarakat desa Banten
KARAKTERISTIK MUTU PENGOLAHAN RAJUNGAN (Portunnus pelagicus) PASTEURISASI DALAM KALENG DI PT. NCM, MAKASSAR Sipahutar, Yuliati H.; Wiran, La Ode Ibnu; Siregar, Arpan Nasri; Sirait, Jaulim
MARLIN Vol 5, No 1 (2024): (FEBRUARI) 2024
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/marlin.V5.I1.2024.25-35

Abstract

Pengalengan adalah metode pengawetan makanan dengan cara memanaskannya dalam suhu yang dapat membunuh mikroorganisme, dan kemudian menutupnya dalam kaleng. Penelitian bertujuan untuk  dengan mengetahui proses pengolahan rajungan pasteurisasi dalam kaleng. Metode dilakukan dengan observasi dan survei, dengan meninjau secara cermat langsung di lokasi pengolahan, mulai dari bahan baku masuk, proses pengolahan hingga pemuatan. Pengujian mutu bahan baku daging rajungan rebus dingin dan daging rajungan pasteurisasi dalam kaleng meliputi mutu sensori, mikrobiologi (Angka Lempeng Total/ALT. Escherichia coli dan salmonella) dan kimia (chloramphenicol).  Analisa data dilakukan dengan deskriptif.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa alur proses pengolahan ranjungan terdiri dari 12 tahapan yaitu receiving, sortasi, metal detecting, mixing, filling & weighing, seaming, Pasteurisasi, chilling, packing , chillstorage, stuffing. Hasil uji nilai sensori daging rajungan rebus dingin rata-rata  7.16,  dan sensori rajungan kaleng pasteurisasi nilai rata-rata 8.59. Hasil uji mikrobiologi daging rajungan rebus dingin ALT berkisar 3x101-1,3x102 kol/gram, E.coli < 3 dan Salmonella negative, chloramphenicol 0,012. Hasil uji mikrobiologi daging rajungan pasteurisasi dalam kaleng berkisar 3x101-1,3x102 kol/gram, E.coli < 3 dan Salmonella negative. Hasil uji kimia daging rajungan rebus dingin rata-rata kadar air 70%,chloramphenicol 0,012 ppb dan  rajungan kaleng pasteurisasi nilai rata-rata kadar air 70% dan chloramphenicol 0,11 ppb