Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

DISAIN DAN PENGUJIAN SISTEM KENDALI SUHU ASAP KAYU KARET UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMBUATAN KARET SIT ASAP BERBASIS MIKROKONTROLLER Wibowo, Suhermanto Agung; Subrata, I Dewa Made; Suprapto, Anjar; Lisyanto, Lisyanto
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 35, Nomor 2, Tahun 2017
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v35i2.399

Abstract

Pengasapan karet RSS adalah metode pengawetan dan pengeringan karet lembaranmenggunakan asap kayu bakar agar jamur tidak tumbuh saat penyimpanan. Pada umumnya pengasapan karet RSS konvensional membutuhkan waktu 5-6 hari dan konsumsi kayu asap sebanyak 4 m3 per ton karet kering. Selain itu mutu RSS juga ditentukan oleh pengontrolan yang rutin mengenai bahan bakar kayu dan suhu ruang pengasapan. Penelitian ini berupaya meningkatkan mutu karet RSS dan efisiensi energi proses pengasapan karet RSS dengan menerapkan sistem kendali otomatis berbasis mikrokontroller yang dapat mengatur konsentrasi asap dan suhu.  Sistem kendali ini merupakan sistem yang akan mengatur suhu dan kepekatan asap pada setiap tingkatan suhu. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan perancangan dan pengujian pengendalian suhu dan konsentrasi ruang asap karet RSS menggunakan mikrokontroller. Prosedur penelitian ini mencakup; 1) Disain dan Konstruksi, 2) Merancang perangkat keras  kendali, 3) Merancang perangkat lunak, 4) Kalibrasi Sensor LM 35 dan 5) Pengujian sistem kendali pada ruang pengasap. Hasil pengujian sistem kendali suhu dan konsentrasi asap adalah proses pengasapan karet RSS terbagi pada 4 tingkatan suhu yaitu suhu 400C-450C selama 12 jam, suhu 450C-500C selama 12 jam, suhu 500C-550C selama 12 jam, dan suhu 550C-600C selama 24 jam. Keberhasilan pengujian ini dicapai selama 60 jam atau 2,5 hari. Mutu karet RSS berwarna coklat transparan, tidak timbul gelembung dan lembaran tidak tambah panjang atau putus. Karet RSS menjadi dominan mutu RSS 1 setelah terjadi penguapan air sebesar 35,78%. Adapun panjang karet RSS berkurang sebesar 3,81%, lebar berkurang sebesar 8,95% dan ketebalan bertambah sebesar 4,36%. Penggunaan kayu bahan bakar asap sekitar 2 m3 dengan kapasitas karet RSS 1.000 Kg.
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR TEKNIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MESIN PRODUKSI SMK NEGERI 2 TANJUNGBALAI T.A 2016/2017 Situmorang, Mariaman; ., Lisyanto
JURNAL PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN Vol 19, No 1 (2017): April 2017
Publisher : FT Unimed

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Menggambar Teknik mata pelajaran Menggambar Teknik siswa kelas X Teknik Mesin Produksi di SMK Negeri 2 Tanjungbalai tahun ajaran 2016/2017. Menggambar Teknik merupakan salah satu program mata diklat pada pendidikan kejuruan program studi keahlian Teknik Mesin Produksi. Melalui tindakan berupa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz, diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar Menggambar Teknik pada siswa kelas X Teknik Mesin Produksi. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas model Arikunto yang dilaksanakan dalam 2 siklus, dimana dalam setiap 1 siklus dilaksanakan dalam 1 pertemuan dan pada setiap siklus diselesaikan melalui tahap perencanan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap pengamatan, dan tahap refleksi. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas X TP SMK Negeri 2 Tanjungbalai terdiri dari 30 orang. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pilihan berganda dan Esay. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz dapat meningkatkan hasil belajar Menggambar teknik mata pelajaran Menggambar Teknik pada siswa kelas X Teknik Mesin Produksi di SMK Negeri 2 Tanjungbalai. Hal tersebut dapat dilihat dari pencapaian persentase ketuntasan belajar secara klasikal yakni 40% pada siklus I dan 86,67% pada siklus II, serta pencapaian nilai rata-rata kelas sebesar 61,17 pada siklus I dan 82 pada siklus II.Kata kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Quiz, Hasil Belajar Siswa, Menggambar Teknik.
REKAYASA BAHAN MAKANAN DARI SINGKONG DALAM MENSEJAHTERAKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT DI KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA Pasca Dwi Putra; Lisyanto Lisyanto; Adek Cerah Kurnia Azis; Andri Zainal
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 25, No 3 (2019): JULI - SEPTEMBER
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v25i3.15396

Abstract

Singkong merupakan sumber karbohidrat bagi manusia setelah padi. Banyak masyarakat khususnya pedesaan yang memanfaatkan singkong sebagai sumber karbohidrat yang dikonsumsi setiap hari. Disamping itu, singkong banyak dijadikan olahan berupa keripik dan produk lainnya. Salah satunya di Kabupaten Labuhan Batu Utara Provinsi Sumatera Utara yang merupakan daerah dengan luas wilayah sebagian besar merupakan daerah pertanian dan perkebunan. Adapun produk olahan singkong yang dihasilkan didaerah ini berupa keripik singkong. Terdapat beberapa masalah yang dihadapi mitra berkaitan dengan produk olahan singkong ini seperti pemasaran yang hanya dilakukan didaerah sekitar, variasi produk yang terbatas berupa keripik singkong yang merupakan produk yang sudah banyak dikenal dan dikonsumsi oleh orang banyak serta kemasan dar produk yang masih sederhana dan kurang memiliki nilai jual. Adapun metode dalam menyelesaikan permasalahan ini berupa pendampingan terhadap mitra baik dari segi kewirausahaan, variasi produk, maupun desain kemasan produk. Hasil dari kegiatan ini berupa rekayasa bahan baku dan variasi produk lain selain keripik singkong sehingga menghasilkan produk yang inovasi dan kreatif dibandingkan dengan daerah lain. Selain itu, pemasaran tidak hanya dilakukan didaerah sekitar saja tetapi luar daerah melalui pemasaran lewat market place sehingga produk lebih dikenal secara luas. Kemasan yang lebih menarik membuat produk dari singkong ini lebih memiliki nilai ekonomi yang lebih besar.Kata Kunci: Kewirausahaan; Market Place; Variasi Produk; Rekayasa Bahan Makanan.AbstractCassava is a source of carbohydrates for humans after rice. Many communities, especially rural areas, use cassava as a source of carbohydrates consumed every day. Besides that, cassava is often made into processed in the form of chips and other products. One of them is in Labuhan Batu Utara Regency, North Sumatra Province which is an area with an area of mostly agricultural and plantation areas. The processed cassava products produced in this area are cassava chips. There are several problems faced by partners related to cassava processed products such as marketing which is only done in the surrounding area, limited product variation in the form of cassava chips which is a product that is widely known and consumed by many people and packaging of products that are still simple and have little value selling. The method of solving this problem is in the form of assistance to partners in terms of entrepreneurship, product variation, and product packaging design. The results of this activity are in the form of engineering raw materials and variations of other products besides cassava chips so as to produce innovative and creative products compared to other regions. In addition, marketing is not only done in the surrounding area but outside the region through marketing through market places so that the product is more widely known. More attractive packaging makes cassava products have more economic value.Keywords: Entrepreneurship, Marketplace, Product Variation, Food Engineering. 
PENGEMBANGAN BAK UJI UNTUK MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PENGUKURAN TORSI RODA TRAKSI Lisyanto .; E. Namaken Sembiring; M.Sjahrul Annas
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 20 No. 1 (2006): Jurnal Keteknikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19028/jtep.020.1.%p

Abstract

ABSTRACT Measurement of torque and performance of traction wheel is generally employed a device of big soil bin. The device however is not to be employed as a leaming media in the classroom scale. Development the model of soil bin to measure tourque and performance of traction wheel, wich can be used in the classroom, is necessary, in order to gain effective and simplicity for learning systtem. Development of the model can be designed by decreasing the dimension of the bin to be smaller, whereas the main component and the shape of the bin are remaining the same,and by the development are needed, i.e.: 1) type of contact surface made of sandy loam soil, rubber, and iron plate, 2) dynamic loade of wheel of 50 N, 100 N, and 150 N. Model of soil bin that will be developed will has a dimension of 1 m length, 0.4m widht, and 0.8 m height. The model suitable as a media of learning system in classroom scale for exploring the measurement method of torque and performance of traction wheel. The higher the dynamic wheel loads the more increasing the maximum torque. In results of the experiment, rubber give the more higher torque (0.53 N m) than torque resulted by soil (0.34 N m) and iron (0.21 N m). Keyword: soil bin, torque, traction, learning media system
MEKANISME DAN TORSI PENGEPRASAN TUNGGUL TEBU MENGGUNAKAN PISAU BAJAK PIRING YANG DIPUTAR Lisyanto Lisyanto; E Namaken Sembiring; I Nengah Suastawa; Radite P A Setiawan; M H Bintoro Djoefrie
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 21 No. 1 (2007): Jurnal Keteknikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19028/jtep.021.1.%p

Abstract

ABSTRACT Cutting of sugar cane stubble is one of important activities in sugar cane agriculture system. Problems on labor and low quality of cutting have not been solved by manual cutting system. In addition, a kind of farm machinery, which work in rotating ways did not give a good result in doing the cutting of sugar cane stubble. Due to low quality of cutting and broken sugar cane stubble, it is not used any more. The problem of broken sugar cane stubble in mechanical cutting system should be solved by changing the system of cutting mechanism, prefering impact cutting to chips forming. The goal of the study is to analyze the mechanism of cutting on sugar cane stubble by using rotating disk plow and to develop a mathematical model in order to determine cutting force of sugar cane stubble. Method of analyzing on movement of node on edge is used to discribe a curve of edge movement. A mathematical model of cutting force was developed base on instant cutting area which was calculated using Simpson method, numerical integration system. Equations resulted from this study can be applied to simulate the movement of edge using input parameters, mainly: tilt angle, disk angle, angular velocity,linier velocity. Variety of PA 198 has the higher specific cutting resistance per area of cutting than the other varieties. The mathematical model developed can be used to determine the cutting force with a good result. Diterima: 12 Desember 2006, Disetujui: 12 Maret 2001  
DISAIN DAN PENGUJIAN SISTEM KENDALI SUHU ASAP KAYU KARET UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMBUATAN KARET SIT ASAP BERBASIS MIKROKONTROLLER Suhermanto Agung Wibowo; I Dewa Made Subrata; Anjar Suprapto; Lisyanto Lisyanto
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 35, Nomor 2, Tahun 2017
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v35i2.399

Abstract

Pengasapan karet RSS adalah metode pengawetan dan pengeringan karet lembaranmenggunakan asap kayu bakar agar jamur tidak tumbuh saat penyimpanan. Pada umumnya pengasapan karet RSS konvensional membutuhkan waktu 5-6 hari dan konsumsi kayu asap sebanyak 4 m3 per ton karet kering. Selain itu mutu RSS juga ditentukan oleh pengontrolan yang rutin mengenai bahan bakar kayu dan suhu ruang pengasapan. Penelitian ini berupaya meningkatkan mutu karet RSS dan efisiensi energi proses pengasapan karet RSS dengan menerapkan sistem kendali otomatis berbasis mikrokontroller yang dapat mengatur konsentrasi asap dan suhu.  Sistem kendali ini merupakan sistem yang akan mengatur suhu dan kepekatan asap pada setiap tingkatan suhu. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan perancangan dan pengujian pengendalian suhu dan konsentrasi ruang asap karet RSS menggunakan mikrokontroller. Prosedur penelitian ini mencakup; 1) Disain dan Konstruksi, 2) Merancang perangkat keras  kendali, 3) Merancang perangkat lunak, 4) Kalibrasi Sensor LM 35 dan 5) Pengujian sistem kendali pada ruang pengasap. Hasil pengujian sistem kendali suhu dan konsentrasi asap adalah proses pengasapan karet RSS terbagi pada 4 tingkatan suhu yaitu suhu 400C-450C selama 12 jam, suhu 450C-500C selama 12 jam, suhu 500C-550C selama 12 jam, dan suhu 550C-600C selama 24 jam. Keberhasilan pengujian ini dicapai selama 60 jam atau 2,5 hari. Mutu karet RSS berwarna coklat transparan, tidak timbul gelembung dan lembaran tidak tambah panjang atau putus. Karet RSS menjadi dominan mutu RSS 1 setelah terjadi penguapan air sebesar 35,78%. Adapun panjang karet RSS berkurang sebesar 3,81%, lebar berkurang sebesar 8,95% dan ketebalan bertambah sebesar 4,36%. Penggunaan kayu bahan bakar asap sekitar 2 m3 dengan kapasitas karet RSS 1.000 Kg.
ENHANCING ELECTRICAL AUTOMOTIVE PROJECT DESIGN SKILLS WITH A CONTEXTUAL APPROACH Henry Iskandar; Selamat Triono; Hidir Efendi; Lisyanto; Dwiki Muda Yulanto
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol. 11 No. 2 (2024): JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
Publisher : Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwiajaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jptm.v11i2.58

Abstract

Learning innovations integrating the latest scientific theory sources emphasize the importance of students' technical skills in facing the transformation of Industry 4.0 technology. This study aims to determine the improvement of technical skills with the SAM (Successive Approximation Model) instructional design approach in Automotive Electrical and Electronics Engineering (AEEE) courses based on Industry 4.0. In this study, 20 respondents were divided into three groups. The SAM model is used as a practical learning instruction. The study results show that the SAM instructional design can improve students' abilities in analyzing, thinking critically, and solving problems. However, soft skills are obstacles, such as communication, action, and Emotional management skills. Student demographic data and pretest data compared to satisfaction data show a significant increase. Thus, the SAM instructional design is effective as one of the strategies for improving students' technical skills. This implication can reference more structured and directed skill passport learning.
PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA CHOPPER BLENDER PENGOLAHAN PAKAN TERNAK DI DESA KLAMBIR LIMA, KECAMATAN HAMPARAN PERAK Suprapto, Suprapto; Jubaidah, Jubaidah; Lisyanto, Lisyanto; Iskandar, Henry; Panjaitan, Binsar; Riadi, Selamat; Aldori, Yopan
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8, No 8 (2025): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v8i8.%p

Abstract

Pemanfaatan limbah pertanian dan perkebunan di pedesaan seringkali masih belum optimal, padahal memiliki potensi signifikan sebagai sumber pakan ternak alternatif. Permasalahan yang dihadapi mitra yaitu pakan hijau yang tidak tercacah sempurna  sering terbuang percuma, biaya pakan konsentrat tinggi, serta ketiadaan mesin pencacah. Pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pengolahan pakan ternak melalui penerapan mesin Chopper Blender Teknologi Tepat Guna (MTTG-CB). Metode pelaksanaan kegiatan meliputi observasi, desain dan fabrikasi mesin, pelatihan operasional dan perawatan, uji coba lapangan, dan pendampingan teknis. Hasil implementasi MTTG-CB mampu mencacah 100 kg pakan hijauan dalam ±30 menit dengan ukuran 2-5 cm. Pelatihan dan pendampingan berhasil meningkatkan keterampilan mitra dalam penggunaan dan perawatan mesin. Melalui pemanfaatan limbah lokal, mitra dapat menghemat waktu dan menekan biaya pakan hingga 40%. Kegiatan ini terbukti meningkatkan efisiensi dan produktivitas peternak, serta berpotensi besar untuk direplikasi oleh peternak lain dalam mendukung ketahanan pangan berbasis lokal.
Influence of Indium Tin Oxide (ITO) poling temperature in vacuum on surface roughness of Polyvinylidene Fluoride(PVDF) film Suprapto, Suprapto; Lisyanto, Lisyanto; Eswanto, Eswanto; Riadi, Selamat; Gunawan, Safri; Iskandar, Henry; Jubaidah, Jubaidah; Muhtadin, Muhtadin
Jurnal Polimesin Vol 21, No 6 (2023): December
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jpl.v21i6.4454

Abstract

The surface roughness is a significant parameter of the performance of PVDF thin film sensors. In this work, we have investigated the effect of ITO poling in vacuum at various temperature on the surface roughness of uniaxially stretched PVDF film. The influence of poling temperature on the surface roughness of PVDF film was examined using atomic force microscopy (AFM). In this work, the AFM data are obtained through the database, and topography is analyzed using Gwydion Software (GS). GS has characterized surface roughness in terms of Average Roughness (Ra), Root Mean Square (Rrms), and Arithmetic average height (Rz). The results show that the GS can detect and measure profile thickness and roughness on a nanoscale with reliable accuracy. The results confirm that the increased poling temperature can reduce the roughness of the surface.