Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

POTENSI KERAGAMAN JENIS MANGROVE TEKOLABBUA, KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN (Potential Diversity Of Tekolabbua Mangroves, Pangkajene And Kepulauan Regency) Nirawati, Nirawati; Djafar, Muliana; Hadija, Hadija; athira, Ain
JURNAL HUTAN LESTARI Vol 12, No 1 (2024): JURNAL HUTAN LESTARI
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jhl.v12i1.60753

Abstract

Information related to the potential of mangroves in the preservation and breeding of forest ecosystems is not comprehensive enough to support the function of mangrove forest ecosystems at large. This study aims to determine the potential diversity of mangrove species in Tekolabbua district pangkajene and islands. The method used was systematic line sampling with random start and data analysis using quantitative descriptive approach to determine the potential diversity of mangrove species based on the structure, composition, and diversity of mangrove species. The results showed that the structure of mangrove stands in the diameter class was dominated by Avicennia alba species in each diameter class. The composition of mangrove species found were Sonneratia alba, Avicennia alba, and Rhizophora mucronata with INP at the seedling growth rate of Avicennia alba 200% and at the sapling and tree level the highest INP was found in Avicennia alba with an INP value of 105.799% sapling level and 159.97% tree level INP. While the lowest INP value is found in Rhizophora mucronata species with an INP value for the sapling level of 95.54% and an INP value for the tree level of 45.16%.  The species diversity index is classified as low with a moderate level of evenness, indicating that the Tekolabbua mangrove community, Pangkajene Regency and the islands are classified as still unstable.Keywords: Stand, Structure, Species, Composition, Mangrove.AbstrakInformasi terkait potensi mangrove dalam pelestarian dan pemuliaan ekosistem hutan belum cukup komprehensifnya dalam medukung fungsi ekosistem hutan mangrove secara luas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi keragaman jenis Mangrove di Tekolabbua kabupaten pangkajene dan kepulauan. Metode yang digunakan adalah systematic line sampling with random start dan Analisis data mengunakan pendekatan deskriptif kuantitatif untuk mengetahui potensi keragaman jenis mangrove berdasarkan struktur, komposisi, dan keragaman jenis mangrove. Hasil penelitian menunjukkan struktur tegakan mangrove pada kelas diameter didominasi oleh spesies Avicennia alba pada setiap kelas diameter. Komposisi jenis mangrove yang ditemukan adalah Sonneratia alba, Avicennia alba, dan Rhizophora mucronata dengan INP pada laju pertumbuhan semai Avicennia alba 200% dan pada tingkat pancang dan pohon INP tertinggi terdapat pada Avicennia alba dengan nilai INP sebesar tingkat pancang 105,799% dan INP tingkat pohon 159,97%. Sedangkan nilai INP terendah terdapat pada spesies Rhizophora mucronata dengan nilai INP untuk tingkat pancang 95,54% dan nilai INP untuk tingkat pohon 45,16%.  Indeks keanekaragaman jenis tergolong rendah dengan tingkat kemerataan sedang, menunjukkan bahwa komunitas mangrove Tekolabbua Kabupaten Pangkajene dan kepulauan tergolong masih labil.Kata kunci: Struktur, Tegakan, Komposisi, Keragaman, Kemerataan, Mangrove
IDENTIFIKASI BENTUK PARTISIPASI DAN UPAYA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN HUTAN MANGROVE DI WILAYAH PESISIR KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN irma, Ade; Nirawati, Nirawati; M, Muh Faisal; Imran, Andi Nur; Djafar, Muliana
Jurnal Eboni Vol 5 No 2 (2023): November
Publisher : Program Studi Kehutanan Universitas Muslim Maros

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46918/eboni.v5i2.1986

Abstract

Partisipasi merupakan keikutsertaan atau keterlibatan masyarakat setempat dalam kegiatan pelestarian hutan mangrove guna menjaga sumber daya pesisir tersebut agar tetap lestari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk partisipasi masyarakat dalam pengelolaan hutan mangrove, untuk mengetahui upaya masyarakat dalam pengelolaan hutan mangrove di wilayah pesisir Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Penelitian ini dilaksanakan di 6 kecamatan 9 Desa/Kelurahan wilayah pesisir Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2023. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan panduan wawancara/kuesioner, dengan melibatkan responden sejumlah 58 masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir. Data yang diperoleh dianalisis deskriktif kuantitatif untuk mengetahui bentuk partisipasi dan upaya masyarakat dalam pengelolaan hutan mangrove. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk partisipasi masyarakat dalam pengelolaan hutan mangrove yaitu sebanyak (93,10%) dikategorikan sudah baik, adapun bentuk partisipasinya yaitu menanam, membibit dan mengawasi hutan mangrove, Upaya masyarakat dalam pengelolaan hutan mangrove yaitu sebanyak (89,66%) dikategorikan sudah baik, adapun upaya masyarakat dalam melakukan penanaman yaitu melakukan penanaman kembali, pemasangan ajir/patok, menyiram bibit mangrove menggunakan pompa air dari laut dan pemasangan jaring.
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN DI DESA BONTO MANURUNG. (Studi Kasus Pada KTH Ujung Bulu Desa Bonto Manurung) Nirawati, Nirawati; Nur Imran, Andi; Nurul Muhlisa, Andi; Rahmi, Rahmi
Jurnal Eboni Vol 6 No 2 (2024): November
Publisher : Program Studi Kehutanan Universitas Muslim Maros

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46918/eboni.v6i2.2573

Abstract

Partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan khususnya pembangunan kehutanan sangat diperlukan saat ini. Keterlibatan masyarakat hendaknya dapat dilakukan mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan hingga proses evaluasi. Selama ini keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan masih kurang sehingga berdampak pada proses pelaksanaan dan hasil kegiatan yang kurang maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauhmana partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan pengelolaan hutan kemasyarakatan Di Desa Bonto Manurung. Penelitian ini berlokasi di Desa Bonto Manurung Kecamatan Tompobulu Kabupaten Maros khususnya pada wilayah Hutan kemasyarakatan yang dimanfaatkan oleh Kelompok Tani Hutan (KTH) Ujung Bulu dengan 3 KUPS yaitu KUPS Getah Pinus, KUPS Pola Agroforestry dan KUPS Aren. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 orang. Jenis penelitian ini adalah penelitian survey, dengan analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Partisipasi kelompok tani hutan (KTH) ujung bulu dalam proses perencanaan pengelolaan hutan kemasyarakatan pada 3 KUPS tersebut adalah 1) KUPS getah Pinus yaitu Perencanaan anggaran pada kegiatan pengelolaan dan penyadapan getah pinus, merencanakan jadwal penyadapan, menentukan lokasi dan tempat penyadapan getah pinus, menentukan tujuan pemasaran hasil getah pinus, 2) KUPS Pola Agroforestry adalah Penyiapan Bibit tanaman Kayu dan Tanaman Sela, Penyiapan Lokasi dan areal tanam untuk lahan agroforestry dan penyusunan anggaran dan kebutuhan kelompok, dan 3) KUPS Aren adalah merencanakan waktu penyadapan dan pemanenan Nira, Penyusunan rencana anggaran dan kebutuhan kelompok, Perencanaan pengelolaan pasca panen dan Pemasaran produk turunan hasil air nira
STRUKTUR DAN KOMPOSISI JENIS TUMBUHAN PADA HUTAN RAKYAT TONGKONAN LEMBANG TURUNAN KECAMATAN SANGALLA KABUPATEN TANA TORAJA Wahyudi, Wahyudi; Sudiyanto, I wayan; Nirawati, Nirawati
Jurnal Eboni Vol 6 No 2 (2024): November
Publisher : Program Studi Kehutanan Universitas Muslim Maros

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46918/eboni.v6i2.2584

Abstract

Tongkonan community forest has an important role in Torajanese livelihood. The forest could serve daily needs and diverse ceremonial materials for local people. The existence of this forest also has an ecological function in soil and water preservation. This research aims to study the structure and composition of vegetation in tongkonan community forest and determine the useful plant species for the local people. The research method was done by counting and identifying plants in plot samples for the study of the plant community structure and composition and brief interviews with the local people to reveal the purpose of the plant species. There are 30 plants species that found in plot samples belongs to 28 genera and 18 families. According to the family level, the dominant plant species in observation were Fabaceae (14,28 %) and Myrtaceae (10,71 %). Pine tree (Pinus merkusii) had the highest basal area of 7163.054 cm2 and the species with the highest Important Value of 35.486 %. Several species, however commonly cultivated in this area such as kakao (Theobroma cacao) and kopi (coffea robusta). Generally in the village, around 35 plant species (51,47 %) are used as a source of food, while 39 species (57,35 %) are used for other purposes, such as traditional medicine, firewood, materials for tools and crafting, and ornamental plant species.
PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT MELALUI DISEMINASI HASIL PENELITIAN TANAMAN AREN DI KABUPATEN MAROS Sukri, Hadija; Nur Imran, Andi; Nirawati, Nirawati; Laban, Sartika; Lahasima , Edwin Nussy
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 10 No. 1 (2024): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 10 NO. 1 OKTOBER 2024
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v10i1.37010

Abstract

Salah satu strategi peningkatan pengetahuan petani adalah melalui diseminasi hasil  penelitian. Melalui diseminasi, semua hasil penelitian dapat sampai kepada masyarakat luas dan para petani secara khususnya petani aren sehingga memberikan wawasan yang mendalam kepada petani untuk dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam, peningkatan hasil panen, dan mengurangi resiko kerusakan lingkungan. Tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah menyebarluaskan hasil penelitian yang berhubungan dengan tenaman aren untuk peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani aren di Desa Bonto Manurung Kabupaten Maros. Metode yang digunakan dalam program pemberdayaan wilayah di Desa Bonto Manurung, Kabupaten Maros ini adalah metode partisipatif yang akan bertujuan secara inklusif melibatkan semua pihak mitra pemerintah dan mitra sasaran. Diseminasi hasil penelitian melalui kuliah umum dan seminar memberikan akses kepada petani aren terhadap pengetahuan yang lebih dalam tentang budidaya aren. Diseminasi harus diikuti dengan pelatihan berkelanjutan agar dapat meningkatkan keterampilan petani, berdampak positif pada ekonomi lokal, dan mendukung konservasi lingkungan. ABSTRACT One of the strategies to increase farmers' knowledge is through the dissemination of research results. Through dissemination, all research results can reach the wider community and farmers in particular palm farmers to provide deep insight to farmers to be able to optimize the use of natural resources, increase yields, and reduce the risk of environmental damage. The purpose of this community service activity is to disseminate the research results related to palm trees to increase the knowledge and skills of palm farmers in Bonto Manurung Village, Maros Regency. The method used in this regional empowerment program in Bonto Manurung Village, Maros Regency, is a participatory method that will aim to involve all government partners and target partners inclusively. Dissemination of research results through public lectures and seminars gives access to palm farmers to deeper knowledge of palm cultivation. Dissemination should be followed by continuous training to improve farmers' skills, positively impact the local economy, and support environmental conservation. Keywords: Dissemination, research, aren, superior crops, aren cultivation.