Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Mapping Road Capacity on Secondary Arterial Roads in Medan City Using Web-Based Geographic Information System Septiningtiyas , Dina Tri; Samiran; Pasaribu, Hadianti Muhdinar; Mabrur, Muhammad; Efrida, Rizki; Rifq, Muhammad Ar
International Journal of Research in Vocational Studies (IJRVOCAS) Vol. 3 No. 4 (2024): IJRVOCAS - Special Issues - International Conference on Science, Technology and
Publisher : Yayasan Ghalih Pelopor Pendidikan (Ghalih Foundation)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53893/ijrvocas.v3i4.94

Abstract

Medan City is the third largest city in Indonesia which has a population in 2022 of 2,494,512 people, with a population density of 9,413 people/km2. Based on BPS data in 2022, the number of motorized vehicles in Medan City is 288,378. One of the main problems in Medan is the existence of traffic jams. This study discusses the mapping of road capacity on secondary arterial roads in Medan City. The method used is Web GIS-based mapping which provides mapping information in digital form. The data in the study ar e traffic volume data, road geomic data, and Medan City administration maps. From the results of the study, the large road capacity in the research area was obtained namely Yos Sudarso A Road amounting to 1,485.8 smp / hour, Yos Sudarso B Road amounting to 1,485.8 smp / hour, Putri Hijau Road amounting to 1,744.2 smp / hour, Balai Kota Road amounting to 1,744.2 smp / hour, and Guru Pattimpus Road amounting to 1,679.6 smp / hour.
PERHITUNGAN DAYA DUKUNG PONDASI DALAM SPUN PILE PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN PRINCETON BOUTIQUE LIVING, DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL DARI HASIL UJI SPT Hasibuan, Julainy Zuhbani; Lumban Gaol, Sri Angreni; Simanullang, Juwita Virnalizzi; Pasaribu, Hadianti Muhdinar
JURNAL DARMA AGUNG Vol 32 No 4 (2024): AGUSTUS
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Darma Agung (LPPM_UDA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/ojsuda.v32i4.4634

Abstract

Penggunaan pondasi tiang pancang sebagai solusi pondasi bangunan menjadi penting ketika tanah di bawahnya tidak memiliki daya dukung yang memadai untuk menopang beban bangunan yang bekerja di atasnya (Sardjono HS, 1988). Penelitian ini bertujuan untuk menghitung nilai daya dukung pondasi tiang pancang tunggal dan kelompok berdasarkan data Standar Penetration Test (SPT) dengan menggunakan metode Meyerhoff (1976).Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai daya dukung pondasi tiang pancang tunggal dengan diameter 0,8 meter dan kedalaman tanah 19,9 meter, berdasarkan data SPT pada Bore Hole 1, adalah sebesar 2257,812 kN (225,7812 ton). Sementara itu, nilai daya dukung pondasi tiang pancang kelompok dengan diameter yang sama dan kedalaman yang sama, dihitung berdasarkan Efisiensi menurut Converse-Labarre sebesar 11410,979 kN (1141,0979 ton) dan berdasarkan Efisiensi menurut Los Angeles Group sebesar 6747,224 kN (674,722 ton).
STUDI PERBANDINGAN SPEKTRUM RESPONS DESAIN SNI 1726:2019 TERHADAP SNI 1726:2012 DI PROVINSI SUMATERA UTARA Sitompul, Mizanuddin; Pasaribu, Hadianti Muhdinar; Oktaviani, Tetra
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 11, No 1 (2022): Volume 11 Nomor 1 Mei 2022
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jts.v11i1.23010

Abstract

Currently, seismic load code for building and other structures SNI 1726:2019 have been enacted as a revision of SNI 1726:2012. Based on earthquake maps on both standards, North Sumatra is one of the provinces located in the earthquake area with high intensity. From the results of previous studies found changes in the spectrum design responses due to the establishment of SNI 1726:2019 as a revision of SNI 1726:2012 in Indonesia. Researchers are interested in discussing this change by reviewing 33 cities / regencies in North Sumatra Province. The results showed that there were changes in the site coefficients Fa and FV, spectral acceleration parameters SS, S1, SDS, and SD1 in most of the cities reviewed. In addition, there is also an anomalous phenomenon that occurs in the cities / regencies with Ss 0.8 g.
Pemanfaatan Irigasi Air Tanah Dangkal Sebagai Sumber Air Irigasi Tanah Pertanian pada Musim Kemarau Sitompul, Mizanuddin; Pasaribu, Hadianti Muhdinar; Harahap, Muhammad Ari Subhan
Jurnal Ilmiah Madiya (Masyarakat Mandiri Berkarya) Vol. 3 No. 1 (2022): Edisi Mei 2022
Publisher : Politeknik Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51510/madiya.v3i1.717

Abstract

Pada sektor pertanian, air adalah salah satu unsur yang sangat penting. Agar tanaman pertanian bisa tumbuh dengan baik sepanjang tahun, air harus terjamin ketersediannya. Hal tersebutlah yang melatarbelakangi tim kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk mengaplikasikan ilmunya kepada petani yang masih memanfaatkan irigasi tadah hujan seperti di Desa Pantai Gemi, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat. Hal utama dan prioritas yang menjadi permasalahan pada Desa Pantai Gemi khususnya Kelompok Tani Setia Kawan yang menjadi mitra pengabdian adalah tidak tersedianya air pada saat musim kemarau untuk mengairi sawah/tanaman holtikultura. Tidak tersedianya air mengurangi produktivitas petani. Dibutuhkan sumber air alternatif sebagai penyedia air pada musim kemarau. Solusi yang ditawarkan pada kegiatan ini berupa pemanfaatan air tanah dangkal sebagai sumber air irigasi melalui pembangunan irigasi air tanah dangkal. Metode ini memanfaatkan air tanah dangkal dengan bantuan mesin pompa air yang mengalirkan air tanah yang sudah di bor sebelumnya untuk kemudian dialirkan langsung ke areal pertanian. Water is one of the most important elements in the agricultural sector. The availability of water must be guaranteed so that plants can grow well throughout the year. This is the background for the community service activity team to apply their knowledge to farmers who still use rain-fed irrigation, such as in Pantai Gemi Village, Stabat District, Langkat Regency. The main thing and priority that becomes a problem in Pantai Gemi Village, especially the Setia Kawan Farmer Group which is a service partner is the unavailability of water during the dry season to irrigate rice fields/horticultural crops. The unavailability of water reduces the productivity of farmers. An alternative water source is needed as a water provider in the dry season. The solution offered in this activity is the use of shallow groundwater as a source of irrigation water through the construction of shallow groundwater irrigation. This method utilizes shallow groundwater with the help of a water pump machine that drains groundwater that has been drilled previously and then flows directly to agricultural areas.
ANALISIS DEFORMASI GALIAN DALAM PADA TITIK TEPI DINDING DIAFRAGMA DENGAN METODE ELEMEN HINGGA MELALUI STUDI EVALUASI MODEL TANAH Pasaribu, Hadianti Muhdinar
Educational Building: Jurnal Pendidikan Teknik Bangunan dan Sipil Vol. 4 No. 1 JUNI (2018): EDUCATIONAL BUILDING
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/eb.v4i1.10038

Abstract

Banyaknya pembangunan infrastruktur yang merupakan salah satu tolak ukur kemajuan suatu daerah menyebabkan terjadinya penyempitan lahan didaerah tersebut. Sehingga pemanfaatan ruang dan lahan sangat dibutuhkan untuk menunjang kemajuan pesatnya pembangunan infrastruktur. Salah satu inovasi terbaik dalam mengatasi masalah keterbatasan lahan adalah membuat bangunan bawah tanah sehingga memberi ruang yang lebih untuk pembangunan. Pembangunan yang cukup terbaru di Indonesia saat ini adalah pembangunan MRT (Mass Rapid Transit) yang dilakukan di Jakarta. Pembangunan ini dalam pelaksanaannya membutuhkan proses konstruksi terowongan (tunneling) dan galian dalam untuk tiap stasiunnya. Pada penelitian ini, penulis terpusat terhadap masalah galian dalam pada stasiun Senayan dari proyek konstruksi MRT Jakarta. Permasalahan terbesar dalam suatu pekerjaan galian dalam adalah adanya deformasi lateral pada dinding bangunan bawah tanah dalam hal ini yang digunakan adalah dinding diafragma (D-Wall) dan juga adanya penurunan tanah disekitar galian. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengecekan agar tidak terjadi keruntuhan. Metode konstruksi yang digunakan pada stasiun Senayan adalah metode konstruksi Top-Down. Pada penelitian ini dilakukan analisis deformasi horizontal dan penurunan tanah menggunakan software Plaxis 3D dengan dua pemodelan tanah, yaitu model tanah Mohr Coulomb dan Hardening Soil. Hasil deformasi horizontal yang diperoleh menggunakan model tanah Hardening Soil lebih mendekati  monitoring dilapangan dibandingkan dengan model tanah Mohr-Coulomb. Penelitian ini berfokus pada bagian-bagian tepi pada dinding diafragma melengkapi jurnal sebelumnya yang berfokus pada titik tengah dari dinding diafragma. Besarnya deformasi horizontal pada tahap akhir galian (penimbunan kembali tanah hingga dasar muka tanah) di titik P#80 (di tepi dinding diafragma) tercatat pada monitoring inclinometer sebesar 4.15 mm, dan deformasi yang dihasilkan menggunakan model Hardening Soil sebesar 9.57 mm sedangkan  menggunakan model Mohr-Coulomb sebesar 16.05 mm. Hasil deformasi horizontal yang diperoleh menggunakan model tanah Hardening Soil lebih mendekati  monitoring dilapangan dibandingkan dengan model tanah Mohr-Coulomb meskipun hasil yang diperoleh cukup jauh dari monitoring dilapangan.  Kata Kunci : Galian Dalam, Deformasi Horizontal, Model Mohr Coulomb, Model Hardening Soil, Plaxis 3D  The number of infrastructure development which is one of the benchmarks of the progress of a region causes the narrowing of land in the area. So that the utilization of space and land is needed to support the rapid progress of infrastructure development. One of the best innovations in overcoming the problem of land limitations is to make the underground building giving more space for development. The most recent development in Indonesia today is the construction of MRT (Mass Rapid Transit) conducted in Jakarta. This development in its implementation requires tunneling and deep trenching process for each station. In this study, the authors centered on the deep trenching problems at the Senayan station from the Jakarta MRT construction project. The biggest problem in a deep trenching work is the lateral deformation of underground building walls in this case which is used diaphragm wall (D-Wall) and also the decrease of soil around the excavation. Therefore, it is necessary to check to avoid collapse. The construction method used in Senayan station is a Top-Down construction method. In this research, horizontal deformation and soil degradation analysis using Plaxis 3D software with two soil modeling, Mohr Coulomb and Hardening Soil soil model. The result of the horizontal deformation obtained using Soil Hardening Soil model is closer to monitoring the field compared to the Mohr-Coulomb soil model. This study focuses on the edges of the diaphragm wall complementing the previous journal focusing on the midpoint of the diaphragm wall. The magnitude of the horizontal deformation at the final stages of excavation (backfill) to P # 80 (on the edge of the diaphragm wall) was recorded in inclinometer monitoring of 4.15 mm, and the resulting deformation using the Hardening Soil model of 9.57 mm while using the Mohr model -Coulomb of 16.05 mm. The horizontal deformation results obtained using the Soil Hardening Soil model is closer to the field monitoring than the Mohr-Coulomb soil model although the results obtained are quite far from the field monitoring.Keywords: Deep Excavation, Horizontal Deformation, Mohr Coulomb Model, Hardening Soil Model, Plaxis 3D.
Pemanfaatan Air Tanah Dangkal Sebagai Air Irigasi Pertanian Di Desa Sambirejo Pasaribu, Hadianti Muhdinar; Samiran, Samiran; Delisma Siregar; Palghe Tobing; Sitompul, Mizanuddin
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2023): Edisi Desember
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51510/komposit.v1i2.1438

Abstract

Salah satu unsur yang sangat penting pada sektor pertanian adalah air. Tersedianya air harus terjamin agar tanaman pertanian bisa tumbuh dengan baik sepanjang tahun. Pada lahan pertanian yang dikelola oleh Kelompok Tani Suka Tani tidak memiliki jaringan irigasi teknis. Petani menjadikan air hujan sebagai sumber utama air irigasi. Kelompok tani sering mengalami kekurangan bahkan tidak tersedianya air pada saat persiapan/pembajakan lahan, persemaian, maupun pada masa tanam terutama dengan kondisi cuaca yang tidak menentu (ekstrim) seperti saat ini. Ketersediaan air selalu menjadi masalah utama yang dihadapi oleh petani terutama saat musim tanam tiba. Solusi yang ditawarkan adalah penyediaan air irigasi pertanian dengan memanfaatkan air tanah dangkal melalui pembangunan sistem irigasi perpompaan sebanyak 1 unit pada lahan pertanian yang dikelola oleh Kelompok Tani Suka Tani yang menjadi mitra. Pemanfaatan air tanah dangkal dengan melakukan pengeboran sumur pada titik lokasi air tanah dangkal di lahan pertanian mitra, kemudian dengan bantuan mesin pompa air, mengalirkan air tanah langsung maupun melalui selang buang ke areal pertanian. Dengan penyediaan air irigasi melalui pembangunan irigasi perpompaan ini bisa menjadi sumber air irigasi tambahan tanaman pangan dan holtikultura bagi kelompok tani sehingga bisa meningkatkan produktifitas usaha tani mitra dan bisa mencegah terjadinya gagal panen.