Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Hubungan antara Penerimaan Diri dan Dukungan Sosial dengan Stres pada Ibu yang Memiliki Anak Autis di SLB Autis di Surakarta Azizah R, Nurul; ., Machmuroch; Adi Nugroho, Arista
Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Ilmiah Psikologi CandraJiwa
Publisher : Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hubungan antara Penerimaan Diri dan Dukungan Sosial dengan Stres pada Ibu yang Memiliki Anak Autis di SLB Autis di Surakarta   The Correlation between Self Acceptance and Social Support toward Stress in Mothers with Autism Children in SLB Autism in Surakarta     Nurul ‘Azizah Rahmawati, Machmuroch , Arista Adi Nugroho Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret     ABSTRAK Autis adalah gangguan perkembangan yang sifatnya kompleks, mencakup aspek interaksi sosial, komunikasi, dan aktivitas serta minat yang terbatas yang sulit untuk dipahami oleh ibu yang memiliki anak autis, sehingga dapat menyebabkan stres. Penerimaan diri dan dukungan sosial diharapkan dapat membantu ibu yang memiliki anak autis untuk menghindari stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Hubungan antara penerimaan diri dan dukungan sosial dengan stres pada ibu yang memiliki anak autis di SLB Autis di Surakarta, 2. Hubungan antara penerimaan diri dengan stres pada ibu yang memiliki anak autis di SLB Autis di Surakarta, dan 3. Hubungan antara dukungan sosial dengan stres pada ibu yang memiliki anak autis di SLB Autis di Surakarta.   Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak autis di SLB Autis di Surakarta, yaitu SLB Autis AGCA Center, SLB Autis Alamanda, dan SLB Autis Harmony sebanyak 81 0rang. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, dengan sampel sebanyak 68 orang. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala stres pada ibu yang memiliki anak autis, skala penerimaan diri, dan skala dukungan sosial. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis pertama adalah analisis regresi dua prediktor, selanjutnya untuk menguji hipotesis kedua dan ketiga menggunakan analisis korelasi parsial. Dari hasil analisis regresi dua prediktor, diperoleh nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,678; p = 0,000 (p < 0,05) dan F hitung 14,916 > F tabel 3,267. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara penerimaan diri dan dukungan sosial dengan stres pada ibu yang memiliki anak autis di SLB Autis di Surakarta. Secara parsial menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara penerimaan diri dengan stres pada ibu yang memiliki anak autis dengan koefisien korelasi (r) sebesar -0,338; serta terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan stres pada ibu yang memiliki anak autis yang ditunjukkan oleh koefisien korelasi (r) sebesar -0,354. Nilai R2 dalam penelitian ini sebesar 0,460 atau 46%; terdiri atas kontribusi penerimaan diri terhadap stres pada ibu yang memiliki anak autis sebesar 22,27% dan dukungan sosial terhadap stres pada ibu yang memiliki anak autis sebesar 23,73%. Ini berarti masih terdapat 54% faktor lain yang mempengaruhi stres pada ibu yang memiliki anak autis. Kata kunci: stres pada ibu yang memiliki anak autis, penerimaan diri, dukungan sosial
Hubungan antara Moral Judgment Maturitydengan Perilaku Menyontek pada Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Surakarta Maria Veronikha K, Tri; Yusuf, Munawir; ., Machmuroch
Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa Vol 2, No 4 Des (2013): Jurnal Ilmiah Psikologi CandraJiwa
Publisher : Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hubungan antara Moral Judgment Maturitydengan Perilaku Menyontek pada Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Surakarta     The Relationship between Moral Judgment Maturitywith Academic Dishonesty Behavior of Class X in SMA Negeri 8 Surakarta     Tri Maria Veronikha K, Munawir Yusuf, Machmuroch Program Studi Psikologi FakultasKedokteran UniversitasSebelasMaret       ABSTRAK   Kecurangan dalam dunia pendidikan dengan cara menyontek sering kali dilakukan oleh siswa ketika mengerjakan tugas-tugas di sekolah baik tugas harian maupun ujian. Perilaku menyontek berkaitan dengan aspek moral karena dianggap sebagai perbuatan yang mengarah pada indikasi ketidakjujuran.Kematangan pertimbangan moral (moral judgment maturity) merupakan bagian dari perkembangan individu yang harus dioptimalkan.Moral judgment maturity yang optimal akan membuat individu mampu mengambil keputusan-keputusan moral yang memperhatikan kepentingan orang-orang lain secara luas dan terhindar dari suatu keputusan moral berwawasan sernpit yang dapat merugikan diri mereka sendiri dan orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  hubungan antara moral judgment maturity dengan perilaku menyontek pada siswa kelas X SMA Negeri 8 Surakarta. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara moral judgment maturity dengan perilaku menyontek pada siswa kelas X SMA Negeri 8 Surakarta.Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 8 Surakarta dengan sampel penelitian berjumlah 100 siswa yang diambil dengan teknik cluster random sampling.Pengumpulan data menggunakan dua skala, yaitu skala perilaku menyontek dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,900 dan skala Sociomoral Reflection Measure—Short Form(SRM-SF) dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,656. Teknik analisis data menggunakan  analisis korelasi product moment, dengan bantuan komputer program SPSS for Windows release versi 20.0. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar -0,245; p = 0,014 (p < 0,05). Hasil tersebut menunjukkan ada hubungan yang negatif yang signifikan antara moral judgment maturity dengan perilaku menyontek pada siswa kelas X SMA Negeri 8 Surakarta. Peranan atau sumbangan efektif moral judgment maturity dengan perilaku menyontek = 6%,  ditunjukkan oleh nilai Rsquare =0,060. Subjek dalam penelitian ini pada umumnya memiliki tingkat moral judgment maturity yang tinggi ditunjukkan oleh persentase sebesar 86%, dan mempunyai tingkat perilaku menyontek yang sedang ditunjukkan dengan persentase sebesar 79%.   Kata kunci:moral judgment maturity, perilaku menyontek
Perbedaan Tingkat Prestasi Belajar antara Siswa yang Mengalami dan Tidak Mengalami Adiksi Internet di SMA Negeri 1 Salatiga Nugraheni, Sayekti Asih; ., Machmuroch; Hikmayani, Nur Hafidha
Nexus Pendidikan Kedokteran dan Kesehatan Vol 1, No 1 (2012): Nexus Pendidikan Kedokteran & Kesehatan
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14.275 KB)

Abstract

Background: Internet addiction is potentially experienced by young people, including students. Students with internet addiction may suffer from lack of sleep, fatigue, decreased performance on social activity, anxiety, and apathy. Furthermore, internet addiction may cause negative effects on students’ achievement level. This study aims to examine the difference of learning achievement level between students of SMA Negeri 1 Salatiga who were addicted and not addicted to the internet. Methods: This was an analytical observational research using cross-sectional approach, conducted from May to July 2012 at SMA Negeri 1 Salatiga. Subjects were 11th grade students majoring science who were sampled using simple random sampling method. Eighty subjects were asked to fill out the Youngs Diagnostic Questionnaire (YDQ) and the Lie Scale of the Minnesota Multiphasic Personality Inventory (L-MMPI), both were Bahasa Indonesia versions. Status of having internet addiction was identified from the YDQ scores, while learning achievement level was determined from students’ average scores at the first and second semester. Data were analyzed using independent t test, χ2 test, and prevalence ratio (PR). Results: Seventeen students (21,25%) were found to be addicted to internet, 11 (64,7%) of which showed poor learning achievement. Statistical analysis showed a significant difference of students’ scores between those having and not having internet addiction (82,99 versus 84,72; t = -3,792; p < 0.001). The learning achievement levels also differed significantly between the two groups (χ2 = 6,128; p = 0,013), where poor achievement level was found two times higher in group of students having internet addiction (PR = 2,04). Conclusions: There was a significant difference of learning achievement level between students having and not having internet addiction at SMA Negeri 1 Salatiga. Keywords: Internet addiction, learning achievement level
Perbedaan Tingkat Kecemasan antara Siswa Program Akselerasi dengan Program RSBI di SMA Negeri 1 Yogyakarta Deswandari, Alva Putri; ., Machmuroch; Wicaksono, Bagus
Nexus Pendidikan Kedokteran dan Kesehatan Vol 1, No 1 (2012): Nexus Pendidikan Kedokteran & Kesehatan
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14.275 KB)

Abstract

Background: Anxiety is a state of excessive or unjustified tense, characterized by feelings of worry, uncertain or fear. Teens especially students are susceptible to anxiety. Students of acceleration program are required to finish their study faster than any other programs, whereas students of RSBI program are required to use English actively. This study aims to find out the difference of anxiety levels between accelerated program students and RSBI program students at SMA Negeri 1 Yogyakarta. Methods: The study was an analytical observational research with cross sectional approach, conducted in Juli 2012 at SMA Negeri 1 Yogyakarta. Subjects were selected using different techniques, i.e. total sampling for students of acceleration program and cluster random sampling for students of RSBI program. Sixty-two subjects were asked to fill in T-MAS questionnaire; subjects were identified as anxious if their T-MAS scores ≥ 21. Data obtained were analyzed by Chi-square test using SPSS 17.0 for Windows. Results: The analyses showed a Chi-square value of 1,676 (p = 0,196). This study found no significant difference of anxiety levels between students of acceleration program and students of RSBI program at SMA Negeri 1 Yogyakarta. Conclusions: There was no difference of anxiety levels between students of acceleration programs and students of RSBI program at SMA Negeri 1 Yogyakarta. The finding highlights the need to conduct further research controlling other anxiety-related factors and using larger sample size. Keywords: Anxiety, Acceleration program, RSBI program
Tingkat Burnout ditinjau dari Strategi Coping dan Efikasi Diri pada Perawat Rumah Sakit Jiwa Surakarta Widyo Retno, Nurasih; ., Machmuroch; Nanda Priyatama, Aditya
Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa Vol 3, No 3 Des (2014): Jurnal Ilmiah Psikologi CandraJiwa
Publisher : Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tingkat Burnout ditinjau dari Strategi Coping dan Efikasi Diri pada Perawat Rumah Sakit Jiwa Surakarta     Level of Burnout Observed From Coping Strategy and Self Efficacy in Nurses of Surakarta Mental Hospital     Nurasih Widyo Retno, Machmuroch, Aditya Nanda Priyatama Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret       ABSTRAK   Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat burnout ditinjau dari strategi coping dan efikasi diri pada perawat rumah sakit jiwa Surakarta. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, dan menggunakan purposive quota incidental sampling sebagai teknik pengambilan sampel. Subjek penelitian ini berjumlah 40 orang perawat rumah sakit jiwa Surakarta. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan hasil Fhitung sebesar 7,162; p<0,00. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara strategi coping dan efikasi diri dengan burnout pada perawat rumah sakit jiwa Surakarta. Secara parsial, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara strategi coping dan efikasi diri dengan burnout. Sumbangan relatif yang diberikan strategi coping dan efikasi diri terhadap burnout adalah 27,9%. Sumbangan efektif yang diberikan strategi coping terhadap burnout sebesar 13,8%, sumbangan efektif yang diberikan efikasi diri terhadap burnout sebesar 14,1%, dan 72,1% dijelaskan oleh variabel lain. Kata kunci: (Burnout, Strategi Coping, Efikasi Diri)
Hubungan Antara Pesimisme dengan Prokrastinasi Akademik dalam Menyelesaikan Skripsi pada Mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas Sebelas Maret Surakarta Agung N, Jaya; ., Machmuroch; Arif Karyanta, Nugraha
Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa Vol 3, No 4 Mar (2015): Jurnal Ilmiah Psikologi CandraJiwa
Publisher : Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hubungan Antara Pesimisme dengan Prokrastinasi Akademik dalam Menyelesaikan Skripsi pada Mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas Sebelas Maret Surakarta     Correlation Between Pessimism and Academic Procrastination In Completing Thesis On Students Of Psychology Medical Faculty Sebelas Maret University Surakarta     Jaya Agung Nugroho, Machmuroch, Nugraha Arif Karyanta Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebalas Maret       ABSTRAK   Skripsi merupakan tugas akhir bagi mahasiswa S1 sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana. Pengerjaan skripsi diharapkan dapat selesai dalam waktu satu semester, tetapi dalam pelaksanaannya tidak semua mahasiswa lancar menyelesaikan skripsi dalam jangka waktu tersebut. Pada saat mahasiswa merasa gagal dalam memenuhi target penyelesaian skripsi, maka akan muncul rasa takut akan gagal kembali dan menjadi pesimistik untuk dapat memenuhi target yang diharapkan. Sikap pesimitik ini dapat dilihat dari adanya perilaku prokrastinasi dalam menyelesaikan skripsi. Prokrastinasi menjadi strategi coping yang dilakukan mahasiswa untuk menghindari rasa takut gagal dan sikap pesimis yang mereka rasakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pesimisme dengan prokrastinasi akademik dalam menyelesaikan skripsi pada mahasiswa Prodi Psikologi FK UNS. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel incidental purposive sampling dengan subjek penelitian sebanyak 47 mahasiswa Psikologi FK UNS angkatan 2006 sampai 2008 yang sedang mengerjakan skripsi. Pengambilan data dilakukan menggunakan skala prokrastinasi akademik dalam menyelesaikan skripsi dengan nilai validitas bergerak antara 0,300 sampai dengan 0,779 dan nilai reliabilitas (α) 0,954; skala pesimisme dengan nilai validitas bergerak dari 0,288 sampai dengan 0,663 dan nilai reliabilitas (α) 0,827. Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi product moment Pearson dibantu program SPSS for windows versi 20.0. Berdasarkan hasil analisis dengan  product moment Pearson, diperoleh nilai koefisien korelasi (r) = 0,577; (p<0,05) dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara pesimisme dengan prokrastinasi akademik dalam menyelesaikan skripsi. Hal ini menunjukkan hipotesis dalam penelitian ini diterima. Peran pesimisme terhadap prokrastinasi akademik dalam menyelesaikan skripsi sebesar 33,3%.   Kata kunci: Pesimisme, Prokrastinasi Akademik, Skripsi, Mahasiswa
Kecemasan Berbicara di Kelas Ditinjau dari Komunikasi dalam Keluarga dan Self-Efficacy pada Siswa Kelas VII SMP N 3 Widodaren Kabupaten Ngawi Laras Listiyani, Wulan; ., Machmuroch; ., Hardjono
Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa Vol 4, No 1 Jun (2015): Jurnal Ilmiah Psikologi CandraJiwa
Publisher : Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecemasan Berbicara di Kelas Ditinjau dari Komunikasi dalam Keluarga dan Self-Efficacy pada Siswa Kelas VII SMP N 3 Widodaren Kabupaten Ngawi     Speaking Anxiety in the Classroom Observed From Family Communication and Self-Efficacy in the VII Grader of SMP N 3 Widodaren of Ngawi Regency     Wulan Laras Listiyani, Machmuroch, Hardjono Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret       ABSTRAK   Proses pembelajaran yang efektif memerlukan interaksi timbal-balik antara guru dan siswa maupun antarsiswa di dalam kelas. Proses pembelajaran siswa di kelas dapat dilakukan melalui kegiatan berbicara dalam bentuk bertanya, menjawab, berpendapat, berdiskusi, bercerita, dan mempresentasikan tugas. Situasi kelas yang formal dan lingkungan sekolah yang baru dapat membuat siswa merasa cemas, sehingga dapat memengaruhi partisipasi siswa di kelas termasuk dalam hal berbicara. Kecemasan berbicara di kelas yang dirasakan oleh siswa diduga terkait dengan self-efficacy dan komunikasi dalam keluarga yang dimilikinya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui: 1. Hubungan antara self-efficacy dan komunikasi dalam keluarga dengan kecemasan berbicara di kelas pada siswa kelas VII SMP N 3 Widodaren Kabupaten Ngawi, 2. Hubungan antara self-efficacy dengan kecemasan berbicara di kelas pada siswa kelas VII SMP N 3 Widodaren Kabupaten Ngawi, dan 3. Hubungan antara komunikasi dalam keluarga dengan kecemasan berbicara di kelas pada siswa kelas VII SMP N 3 Widodaren Kabupaten Ngawi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP N 3 Widodaren Kabupaten Ngawi. Teknik sampling penelitian ini adalah total sampling. Data penelitian dikumpulkan menggunakan skala kecemasan berbicara di kelas, skala self-efficacy, dan skala komunikasi dalam keluarga. Teknik analisis untuk menguji hipotesis pertama analisis regresi ganda, adapun untuk menguji hipotesis kedua dan ketiga digunakan analisis korelasi parsial. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan negatif yang signifikan antara self-efficacy dan komunikasi dalam keluarga secara bersama-sama dengan kecemasan berbicara di kelas (R= 0,820, p<0,05, dan Fhitung 66,629 > Ftabel 3,138). Ada hubungan negatif yang signifikan antara self-efficacy dengan kecemasan berbicara di kelas (r= -0,684, p<0,05). Ada hubungan negatif yang signifikan antara komunikasi dalam keluarga dengan kecemasan berbicara di kelas (r=-0,396, p<0,05). Self-efficacy dan komunikasi dalam keluarga secara bersama-sama memberi sumbangan efektif sebesar 67,2% terhadap kecemasan berbicara di kelas (R2= 0,672). Kata Kunci: kecemasan berbicara di kelas, self-efficacy, komunikasi dalam keluarga, siswa kelas VII
Hubungan antara Pola Asuh Otoriter Orangtua dengan Perfeksionisme Maladaptif pada Siswa SMA Negeri 7 Surakarta Herlina Sekartini, Rahayu; ., Machmuroch; Arif Karyanta, Nugraha
Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa Vol 4, No 1 Jun (2015): Jurnal Ilmiah Psikologi CandraJiwa
Publisher : Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hubungan antara Pola Asuh Otoriter Orangtua dengan Perfeksionisme Maladaptif pada Siswa SMA Negeri 7 Surakarta   Correlation between Authoritarian Parenting Style and Maladaptive Perfectionism on students of SMA Negeri 7 Surakarta     Rahayu Herlina Sekartini, Machmuroch, Nugraha Arif Karyanta Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret     ABSTRAK Perfeksionisme adalah keyakinan bahwa seseorang harus menjadi sempurna pada segala aspek dan hasil atau pekerjaan yang tidak sempurna tidak dapat diterima. Perfeksionisme muncul berhubungan dengan orangtua yang suka menuntut, mengontrol, mengkritik, dan menghukum, yang merupakan karakteristik dari pola asuh otoriter. Orangtua otoriter mensyaratkan kesempurnaan bagi anaknya dengan menuntut tidak adanya kesalahan dan kecenderungan untuk memberi tanda penolakan dan hukuman. Hal ini menyebabkan anak membentuk standar kesempurnaan yang tinggi pada apa yang ia kerjakan, agar memperoleh penghargaan serta tidak mendapat kritik, dan hukuman dari orangtuanya. Ketika kesempurnaan itu menyebabkan gangguan, maka pada saat itulah perfeksionisme berubah menjadi maladaptif.   Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh otoriter orangtua dengan perfeksionisme maladaptif pada siswa SMA Negeri 7 Surakarta. Populasi penelitian adalah siswa kelas X dan XI SMA Negeri 7 Surakarta. Responden penelitian sebanyak 6 kelas dengan total 175 siswa, yang ditentukan menggunakan cluster random sampling. Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah skala perfeksionisme maladaptif (r=0,316-0,589, α=0,879) dan skala pola asuh otoriter orangtua (r=0,314-0,547, α=0,883). Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi product moment Pearson. Berdasarkan hasil analisis korelasi product moment Pearson diperoleh nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,425; p=0,00 (p<0,01). Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara pola asuh otoriter orangtua dengan perfeksionisme maladaptif pada siswa SMA Negeri 7 Surakarta. Nilai R2 dalam penelitian ini sebesar 0,180, hal ini menunjukkan bahwa kontribusi pola asuh otoriter orangtua terhadap perfeksionisme maladaptif sebesar 18%. Ini berarti, masih terdapat 82% variabel lain yang mempengaruhi perfeksionisme maladaptif selain pola asuh otoriter orangtua. Kata kunci: pola asuh otoriter orangtua, perfeksionisme, perfeksionisme maladaptif, siswa SMA
Pengaruh Pelatihan Pengenalan Diri Terhadap Peningkatan Harga Diri Remaja Panti Asuhan Pamardi Yoga Surakarta Restuti, Novialita; ., Machmuroch; Abdul Hakim, Mohammad
Wacana Vol 7, No 2 (2015)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115.178 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v7i2.86

Abstract

Pengaruh Pelatihan Pengenalan Diri Terhadap Peningkatan Harga Diri Remaja Panti Asuhan Pamardi Yoga Surakarta The Influence of Self Knowing Training to Increase The Self Esteem Of Orphan Adolescent in Pamardi Yoga Surakarta Orphanage Novialita Restuti, Machmuroch, Moh. Abdul Hakim Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret ABSTRAK Salah satu permasalahan yang dihadapi anak panti asuhan adalah kecenderungan untuk rendah diri, terlebih anak panti asuhan yang menginjak usia remaja dimana sedang terjadi masa transisi dan anak mulai mencari jati diri. Hal ini dapat diatasi di antaranya dengan memberikan pelatihan pengenalan diri untuk meningkatkan harga diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan pengenalan diri positif terhadap peningkatan harga diri remaja penghuni Panti Asuhan Pamardi Yoga. Pelatihan pengenalan diri positif merupakan suatu rangkaian pelatihan yang bertujuan untuk memberikan pemahaman dan keterampilan untuk mengenali diri berikut kelebihan serta kelemahannya sehingga peserta dapat memaksimalkan potensi yang dimiliki. Pelatihan pengenalan diri positif menggunakan metode ceramah, diskusi kasus, dan simulasi. Penelitian ini merupakan quasi eksperiment dengan desain penelitian adalah non-randomized pretest-postest control group design. Jumlah subjek penelitian sebanyak 20 orang remaja.Pelatihan pengenalan diri dan restrukturisasi kognitif diberikan oleh dua orang fasilitator sebanyak dua kali pertemuan dengan durasi setiap pertemuan selama 100 menit. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan skala State Self Esteem Scale dengan indeks korelasi bergerak dari 0,320 sampai 0,757 dan koefisian reliabilitas (α) 0,900. Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan Independent Sample T Test didapatkan nilai t hitung sebesar 3,899 dan probabilitas (p) signifikansi 0,0005 (uji satu sisi) dengan t tabel 1,743. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa t hitung lebih besar dari t tabel. Oleh karena probabilitas (p) 0,0005 lebih kecil dari = 0,05 dan t hitung sebesar 3,899 > t tabel 1,743 maka dapat disimpulkan bahwa pelatihan pengenalan diri positif berpengaruh terhadap peningkatan harga diri remaja penghuni panti asuhan Pamardi Yoga. Kata kunci : harga diri, remaja penghuni panti asuhan, pelatihan pengenalan diri.
Peningkatan Motivasi Belajar Dengan Layanan Bimbingan Karir Pada Siswa Kelas V Sdn Sanggrahan Surakarta Shofwan Muis, Ahmad; ., Machmuroch; Nanda Priyatama, Aditya
Wacana Vol 10, No 2 (2018)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.376 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v10i2.125

Abstract

ABSTRAK Hasil belajar siswa ditentukan oleh banyak faktor salah satunya motivasi belajar. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan fenomena di SDN Sanggrahan yang menempati peringkat akhir ujian nasional di tingkat kota yang ternyata disebabkan oleh rendahnya motivasi belajar siswa.  Melalui layanan bimbingan karir diharapkan dapat meningkatkan motviasi belajar siswa. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan untuk mengetahui pelaksanaan layanan bimbingan karir yang efektif untuk meningkatka nmotivasi belajar. Subjek penelitian ini adalah 17 siswa kelas V SDN Sanggrahan Surakarta. Desain penelitian yang digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Layanan Bimbingan Karir dengan dua siklus. Para siswa diberikan materi, lembar kerja dan mengikuti pameran karir dengan menghadirkan inspirator berupa 5 praktisi profesi berbeda. Instrumen pelatihan yang digunakan adalah modul yang berisi arahan materi dan lembar kerja siswa. Metode pengumpulan data penelitian yaitu berupa skala motivasi belajar. Teknik analisis data menggunakan persentase dengan skala motivasi belajar untuk menunjukkan tingkat motivasi belajar siswa. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan motivasi belajar dan perubahan positif pada siswa. Siklus 1, tingkat motivasi siswa meningkat dari 66,1% menjadi 75%. Siklus 2, tingkat motivasi belajar siswa meningkat menjadi 82,2%. Hasil tersebut diperkuat dengan penuturan siswa yang menyebutkan bahwa mereka menyukai layanan bimbingan karir yang digunakan.   Kata kunci : Layanan Bimbingan Karir, Motivasi Belajar, Siswa.