Di era digital, anak usia dini mengalami kesulitan menyimak dan berbicara, ditandai ketidakmampuan memahami perintah, kurangnya fokus, keterbatasan kosakata, dan kesulitan mengekspresikan diri. Literasi multimodal mengintegrasikan stimulus visual, auditori, dan kinestetik melalui bercerita interaktif, role play, gerak-lagu, dan video. Penelitian ini bertujuan untuk Mengkaji dan menganalisis efektivitas literasi multimodal dalam meningkatkan keterampilan menyimak dan berbicara untuk mengoptimalkan perkembangan bahasa anak usia dini secara holistik. Penelitian ini mengkaji efektivitas literasi multimodal menggunakan metode Action Research Kemmis dan Mc Taggart dengan dua siklus (perencanaan, tindakan, observasi, refleksi) bertema kebersihan diri. Dari 11 anak usia 4-5 tahun di RA Rahmah El Yunusiyyah, 90,9% mencapai perkembangan sangat baik dalam menyimak dan memahami cerita, sementara minimal 72,7% berkembang sesuai harapan dalam keterampilan berbahasa lainnya. Literasi multimodal terbukti efektif mengoptimalkan perkembangan bahasa anak usia dini secara holistik. Penerapan literasi multimodal melalui media audio storytelling merupakan strategi yang efektif untuk mengembangkan keterampilan bahasa anak usia dini. Implementasi pendekatan ini, dengan memperhatikan rekomendasi yang diberikan, berpotensi memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan kualitas pendidikan bahasa pada jenjang PAUD.