Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Revitalisasi Budaya Pulau Buru Melalui Gerakan Seniman Masuk Sekolah: Pelatihan Menulis Sastra Lisan di SMPN 21 Buru sebagai Upaya Edukatif Susiati, Susiati; Taufik; Azwan; Bahta, Fida; Ami, Iin Sulastri Ode
Room of Civil Society Development Vol. 3 No. 3 (2024): Room of Civil Society Development
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Masyarakat Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59110/rcsd.351

Abstract

Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan pelatihan menulis dan praktik materi sastra lisan kepada siswa SMPN 21 Buru. Metode dalam pengabdian ini menggunakan pendekatan PAR (Participatory Action Research), yakni pelatihan berupa edukasi berbasis teori dan praktik terkait pelatihan menulis dan praktik materi sastra lisan yang meliputi tiga tahapan, yakni tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Sasaran pelaksanaan kegiatan PkM ini adalah siswa SMPN 21 Buru kelas VII dan kelas VIII. Peserta pelatihan berjumlah 12 orang. Adapun hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian ini digiatkan pada tiga tahap, yakni tahap persiapan, tahap pelaksanakan meliputi edukasi berbasis teori dan edukasi berbasis praktik, dan tahap evaluasi. Melalui edukasi berbasis teori, para siswa GSMS memperoleh pengetahuan terkait materi etika budaya (etika budaya pulau Buru), materi Gebarpolo (pengetahuan tradisional masyarakat pulau Buru), materi dongeng dan cerita rakyat pulau Buru, pengenalan permainan rakyat, ungkapan (idiom) masyarakat pulau Buru, dan materi dasar-dasar gerak/acting. Selanjutnya, pada edukasi berbasis praktik, para siswa GSMS memperagakan materi sastra lisan sesuai dengan gestur, intonasi, mimik, dan penjiwaan yang tepat. Kemudian itu, pada tahap evaluasi, para siswa GSMS mementaskan hasil pembelajaran melalui pagelaran akbar yang dilaksanakan oleh pengelola GSMS Kabupaten Buru dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buru. Dari hasil kegiatan ini, para siswa GSMS sangat senang dan antusias karena berkat pelatihan ini mereka mendapatkan wawasan yang luas tentang sastra lisan Pulau Buru.
PRAKTIK TRADISI MA’TINGGORO TEDONG DI TANA TORAJA PERSPEKTIF FIKIH PENYEMBELIHAN DALAM ISLAM Azwan; Nurinayah
Comparativa: Jurnal Ilmiah Perbandingan Mazhab dan Hukum Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Program Studi Perbandingan Mazhab, Fakultas Syariah, Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24239/comparativa.v5i1.135

Abstract

Ma'tinggoro is a tradition of slaughtering or slaughtering animals, especially buffalo, the ma'tinggoro tradition can be found in the Tana Toraja area which has the ma'tinggoro process in traditional ceremonies, namely the solo sign. The research method used in this study uses descriptive qualitative research. The data source in this study used data from interviews, observations, documentation and literature reviews. In the interview activity involving the secretary of the MUI Tana Toraja who was the main informant in this study, the results of the research described that the practice of the ma'tinggoro tradition is a tradition carried out in the slaughter of animals, especially buffalo and is usually found during the Wednesday Solo traditional ceremony.
Pengajaran bahasa inggris melalui program kemah sastra sma kabupaten buru Iye, risman; Azwan; Susiati; Harziko; Taufi; Bugis, Riki; Tenriawali, A. Yusdianti; Akbar, Riyaldi
Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2022): Februari
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/jam.v2i1.20

Abstract

Pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah memiliki peranan penting dalam mengembangkan bakat siswa untuk itu sebagai bentuk penerapan metode seorang pengajar harus mampu kreatif agar mata pelajaran yang diajarkan dapat dipahami oleh siswa. Pengabdian kepada Masyarakat ini yakni Kegiatan “Kemah Sastra” bertujuan untuk menumbuhkembangkan pengetahuan dan minat tentang bahasa dan sastra kepada siswa SMA di kota Namlea untuk lebih kreatif dalam berkarya. Selain itu, melalui kegiatan ini mahasiswapun dapat membiasakan diri dalam melakukan berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat. Kegiatan ini juga menjadi ajang unjuk kreatifitas mahasiswa dalam bidang sastra. Kemah sastra yang dilaksanakan di Desa Lala, Kecamatan Lilialy, Kabupaten Buru selama tiga hari yakni pada tahun 2020. Hari pertama para peserta dikumpulkan di tengah lapangan untuk dibagi berdasarkan kelompok dalam hal ini memberikan edukasi kepada siswa tentang pembelajaran bahasa Inggris. Hasil Pengabdian Kegiatan kemah sastra memberikan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Melalui kegiatan kemah sastra, pemahaman dan pengetahuan para siswa dan mahasiswa tentang bahasa dan sastra dapat meningkat. Selain itu, para peserta kemah sastra dapat menumbuhkan minat dan bakat tentang seni sastra. 
Revitalisasi Budaya Pulau Buru Melalui Gerakan Seniman Masuk Sekolah: Pelatihan Menulis Sastra Lisan di SMPN 21 Buru sebagai Upaya Edukatif Susiati, Susiati; Taufik; Azwan; Bahta, Fida; Ami, Iin Sulastri Ode
Room of Civil Society Development Vol. 3 No. 3 (2024): Room of Civil Society Development
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Masyarakat Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59110/rcsd.351

Abstract

Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan pelatihan menulis dan praktik materi sastra lisan kepada siswa SMPN 21 Buru. Metode dalam pengabdian ini menggunakan pendekatan PAR (Participatory Action Research), yakni pelatihan berupa edukasi berbasis teori dan praktik terkait pelatihan menulis dan praktik materi sastra lisan yang meliputi tiga tahapan, yakni tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Sasaran pelaksanaan kegiatan PkM ini adalah siswa SMPN 21 Buru kelas VII dan kelas VIII. Peserta pelatihan berjumlah 12 orang. Adapun hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian ini digiatkan pada tiga tahap, yakni tahap persiapan, tahap pelaksanakan meliputi edukasi berbasis teori dan edukasi berbasis praktik, dan tahap evaluasi. Melalui edukasi berbasis teori, para siswa GSMS memperoleh pengetahuan terkait materi etika budaya (etika budaya pulau Buru), materi Gebarpolo (pengetahuan tradisional masyarakat pulau Buru), materi dongeng dan cerita rakyat pulau Buru, pengenalan permainan rakyat, ungkapan (idiom) masyarakat pulau Buru, dan materi dasar-dasar gerak/acting. Selanjutnya, pada edukasi berbasis praktik, para siswa GSMS memperagakan materi sastra lisan sesuai dengan gestur, intonasi, mimik, dan penjiwaan yang tepat. Kemudian itu, pada tahap evaluasi, para siswa GSMS mementaskan hasil pembelajaran melalui pagelaran akbar yang dilaksanakan oleh pengelola GSMS Kabupaten Buru dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buru. Dari hasil kegiatan ini, para siswa GSMS sangat senang dan antusias karena berkat pelatihan ini mereka mendapatkan wawasan yang luas tentang sastra lisan Pulau Buru.
Revitalisasi Budaya Pulau Buru Melalui Gerakan Seniman Masuk Sekolah: Pelatihan Menulis Sastra Lisan di SMPN 21 Buru sebagai Upaya Edukatif Susiati, Susiati; Taufik; Azwan; Bahta, Fida; Ami, Iin Sulastri Ode
Room of Civil Society Development Vol. 3 No. 3 (2024): Room of Civil Society Development
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Masyarakat Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59110/rcsd.351

Abstract

Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan pelatihan menulis dan praktik materi sastra lisan kepada siswa SMPN 21 Buru. Metode dalam pengabdian ini menggunakan pendekatan PAR (Participatory Action Research), yakni pelatihan berupa edukasi berbasis teori dan praktik terkait pelatihan menulis dan praktik materi sastra lisan yang meliputi tiga tahapan, yakni tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Sasaran pelaksanaan kegiatan PkM ini adalah siswa SMPN 21 Buru kelas VII dan kelas VIII. Peserta pelatihan berjumlah 12 orang. Adapun hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian ini digiatkan pada tiga tahap, yakni tahap persiapan, tahap pelaksanakan meliputi edukasi berbasis teori dan edukasi berbasis praktik, dan tahap evaluasi. Melalui edukasi berbasis teori, para siswa GSMS memperoleh pengetahuan terkait materi etika budaya (etika budaya pulau Buru), materi Gebarpolo (pengetahuan tradisional masyarakat pulau Buru), materi dongeng dan cerita rakyat pulau Buru, pengenalan permainan rakyat, ungkapan (idiom) masyarakat pulau Buru, dan materi dasar-dasar gerak/acting. Selanjutnya, pada edukasi berbasis praktik, para siswa GSMS memperagakan materi sastra lisan sesuai dengan gestur, intonasi, mimik, dan penjiwaan yang tepat. Kemudian itu, pada tahap evaluasi, para siswa GSMS mementaskan hasil pembelajaran melalui pagelaran akbar yang dilaksanakan oleh pengelola GSMS Kabupaten Buru dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buru. Dari hasil kegiatan ini, para siswa GSMS sangat senang dan antusias karena berkat pelatihan ini mereka mendapatkan wawasan yang luas tentang sastra lisan Pulau Buru.