Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Menjelajahi Dunia Tari Nusantara Melalui GSMS: Pelatihan Seni Tari Balumpa Gambus Bagi Siswa SD Al-Hilaal 2 Namlea Taufik; Susiati; Harziko; Pina, Wa Ode; Salamun, Asmita
Room of Civil Society Development Vol. 3 No. 3 (2024): Room of Civil Society Development
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Masyarakat Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59110/rcsd.354

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan pelatihan seni tari Balumpa Gambus kepada siswa. Peserta pelatihan berjumlah  sembilan orang siswa perempuan yang berasal dari kelas 4 dan 5 SD Al-Alhilaal 2 Namlea. Pelaksanaan kegiatan ini melalui tiga tahap, yaitu tahap awal, kedua, dan akhir. Kegiatan pengabdian ini diawali dengan mengatur jadwal dan tempat pelatihan. Hasil kesepatannya adalah pembelajaran dilaksakan di sekolah pada hari dan jam yang tidak mengganggu aktivitas belajar formal. Selajutnya melakukan seleksi bakat siswa dalam bidang seni tari. Tahap kedua, yaitu memberikan materi dan pelatihan tari Balumpa Gambus selama enam belas kali pertemuan. Tahap akhir adalah persentasi hasil pembelajaran dalam bentuk pagelaran seni dan budaya di Aula Kantor Bupati Buru. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa siswa telah menguasai dan mampu memperagakan setiap gerakan tari Balumpa Gambus dengan baik di depan umum serta dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa. Kegiatan Gerakan Seniman Masuk Sekolah sangat bermanfaat bagi siswa dan pihak sekolah yang ingin mengembangkan bakat seni siswa.
Enhancing Literacy and Character Building among Bupolo Millennials: Strategies and Impact of the Community Learning House on Buru Island Harziko, Harziko; Ami, Iin Sulastri Ode; Alimin, La Ode; Susiati; Umasugi, Selfa Yanti
APLIKATIF: Journal of Research Trends in Social Sciences and Humanities Vol. 3 No. 1 (2024): APLIKATIF: Journal of Research Trends in Social Sciences and Humanities
Publisher : Lembaga Junal dan Publikasi, Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59110/aplikatif.v3i1.339

Abstract

Revitalizing literacy among millennials, particularly those in remote regions like Buru Island, necessitates collaborative efforts from government bodies, literacy communities, and families. The Bupolo millennials face significant challenges in accessing quality reading materials. The establishment of the Community Learning House (RBK) on Buru Island aims to address these challenges by fostering a literacy culture. This study identifies effective strategies to enhance literacy and build character among Bupolo millennials through RBK. Using a descriptive qualitative approach with phenomenological methods, data were collected via participatory observation, semi-structured interviews, and documentation at RBK, Buru Island. Findings reveal nine key strategies: Oral Tradition Literacy, Media Literacy, Basic Literacy, Literacy Tourism with Coastal Children, Literacy Carnival, Literacy Enters Village, Mountaineering Literacy, School Literacy, and Sharing Literacy. These strategies cultivate qualities such as curiosity, honesty, tolerance, creativity, hard work, independence, cultural appreciation, nationalism, and social responsibility among Bupolo millennials.
Pengajaran bahasa inggris melalui program kemah sastra sma kabupaten buru Iye, risman; Azwan; Susiati; Harziko; Taufi; Bugis, Riki; Tenriawali, A. Yusdianti; Akbar, Riyaldi
Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2022): Februari
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/jam.v2i1.20

Abstract

Pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah memiliki peranan penting dalam mengembangkan bakat siswa untuk itu sebagai bentuk penerapan metode seorang pengajar harus mampu kreatif agar mata pelajaran yang diajarkan dapat dipahami oleh siswa. Pengabdian kepada Masyarakat ini yakni Kegiatan “Kemah Sastra” bertujuan untuk menumbuhkembangkan pengetahuan dan minat tentang bahasa dan sastra kepada siswa SMA di kota Namlea untuk lebih kreatif dalam berkarya. Selain itu, melalui kegiatan ini mahasiswapun dapat membiasakan diri dalam melakukan berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat. Kegiatan ini juga menjadi ajang unjuk kreatifitas mahasiswa dalam bidang sastra. Kemah sastra yang dilaksanakan di Desa Lala, Kecamatan Lilialy, Kabupaten Buru selama tiga hari yakni pada tahun 2020. Hari pertama para peserta dikumpulkan di tengah lapangan untuk dibagi berdasarkan kelompok dalam hal ini memberikan edukasi kepada siswa tentang pembelajaran bahasa Inggris. Hasil Pengabdian Kegiatan kemah sastra memberikan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Melalui kegiatan kemah sastra, pemahaman dan pengetahuan para siswa dan mahasiswa tentang bahasa dan sastra dapat meningkat. Selain itu, para peserta kemah sastra dapat menumbuhkan minat dan bakat tentang seni sastra. 
Desain Assessment as Learning Berbantuan Media Quizizz dalam Kegiatan Literasi di MTs Susiati; Agus Basuki, Imam; Harsiati, Titik
Imajeri: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 7 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/imajeri.v7i2.15261

Abstract

Asesmen merupakan salah satu bagian krusial sekaligus penentu pelaksanaan pembelajaran selanjutnya. Penerapan asesmen dalam lingkup pembelajaran formal atau non formal dapat berfungsi sebagai alat evaluasi pembelajaran dan pengukur tingkat pemahaman siswa. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis kebutuhan asesmen pada pelaksanaan kegiatan literasi dan mendeskripsikan desain pengembangan assessment as learning (AaL) untuk kegiatan literasi di sekolah berbasis pondok pesantren. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan yang menggunakan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation) yang dilaksanakan sampai tahap analysis dan design untuk mengembangkan desain ‘AaL’ berbantuan media Quizizz. Penelitian ini dilakukan dengan subjek 40 siswa kelas VII dan dua guru pendamping yang melaksanakan kegiatan literasi di MTs Satu Atap Darunnajah. Fokus penelitian yakni (1) desain ‘AaL’ dalam kegiatan literasi. dan (2) penggunaan media Quizizz sebagai media untuk melaksanakan ‘AaL’. Hasil dari penelitian ini berupa desain ‘AaL’ untuk kegiatan literasi dengan memanfaatkan media Quizizz yang dirancang melalui tahap menentukan indikator, menentukan jenis bacaan, menyusun soal, pelaksanaan literasi membaca, pengerjaan soal, dan evaluasi kegiatan. Desain ‘AaL’ tersebut dapat dikembangkan dengan berpedoman pada indikator soal yang didasari taksonomi Barret untuk memaksimalkan pelaksanaan literasi di sekolah berbasis pondok pesantren.
Analisis Penggusuran Dalam Kebijakan Penertiban Aset Daerah Oleh Pemerintah Provinsi Lampung Di Kecamatan Sukarame irwana, amelia; Abdul Halim; Meta Sari; Susiati
Jurnal Kajian Hukum Dan Kebijakan Publik | E-ISSN : 3031-8882 Vol. 2 No. 2 (2025): Januari - Juni
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62379/8y8a9r04

Abstract

    Penertiban aset daerah merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menegakkan tata kelola aset yang tertib, sah, dan berdaya guna. Namun, dalam praktiknya, kebijakan ini seringkali menimbulkan konflik, terutama ketika berkaitan dengan penggusuran warga yang telah lama menempati lahan tanpa kepastian hukum yang jelas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dinamika penggusuran yang terjadi dalam implementasi kebijakan penertiban aset oleh Pemerintah Provinsi Lampung di wilayah Sukarame. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi lapangan, dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan penertiban aset di Sukarame belum sepenuhnya berpihak pada prinsip keadilan sosial dan hak atas tempat tinggal yang layak. Kurangnya komunikasi dua arah antara pemerintah dan masyarakat terdampak serta minimnya solusi alternatif memperparah ketegangan di lapangan. Selain itu, aspek legalitas status lahan dan lemahnya partisipasi publik menjadi faktor penting yang perlu diperhatikan dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan.  
PENGUATAN KETAHANAN BELAJAR ANAK TUNAGRAHITA MELALUI PEMBERDAYAAN BERBASIS WILAYAH DAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF Lusiana Wulansari; Susiati; Siti Suedah
Setawar Abdimas Vol. 4 No. 2 (2025): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah BengkuluUniversitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/sa.v4i2.8439

Abstract

Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk memperkuat ketahanan belajar anak tunagrahita melalui strategi pemberdayaan berbasis wilayah dan penerapan pembelajaran kooperatif di kelas inklusi. Ruang kelas adalah ruang belajar bagi siswa dengan berbagai latar belakang, baik secara sosial, kemampuan, keterampilan, dan lainnya. Sebagai seorang pendidik, Guru harus mampu mengatasi keragaman tersebut. Terlebih lagi saat mengatasi siswa dengan tingkat kemampuan berbeda, seperti siswa tunagrahita di sekolah inklusi, karena penting untuk mengakui keunkan dan kebutuhan setiap siswa.  Metode pembelajaran kooperatif (berbasis kerja sama) bisa dijadikan salah satu solusi yang dapat diterapkan oleh guru di kelas sehingga siswa dapat bertahan dalam belajar melalui keterlibatan semua siswa.
Digital Ethics and Objectification: A Character and Culturally Based Education Approach to Addressing Online Misconduct Toward Public Figures Uswatul Ulya, Alaiky; Susiati
Jurnal VARIDIKA Volume 37 No 1, June 2025
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/varidika.v37i1.8796

Abstract

This study examines digital ethics violations through the sexual objectification of young female celebrities like Billie Eilish, whose culturally significant self-expression in works such as Lunch (2024) and Guess makes her a prime case study for analyzing online misconduct toward public figures. Employing Nussbaum's (1995) objectification framework and qualitative content analysis, the research reveals platform-specific patterns of harassment, with Instagram's visual interface fostering bodily fetishization while X/Twitter facilitates lyric-based vitriol, alongside the weaponization of artistic content for objectification purposes. These findings underscore the failure of current digital etiquette training and highlight the urgent need for character and culturally based education approaches that address online misconduct at its roots. By developing intersectional pedagogical strategies that examine platform architectures, deconstruct cultural narratives enabling public figure objectification, and cultivate critical awareness of digital power dynamics, this study proposes a paradigm shift from reactive moderation to proactive prevention. The research advocates for implementing culturally responsive character education programs incorporating real-world case studies of celebrity harassment, aligning with Sustainable Development Goal 16 while offering practical solutions to transform online spaces through education that tackles both individual behavior and the structural factors perpetuating gendered cyberviolence.
Menjelajahi Dunia Tari Nusantara Melalui GSMS: Pelatihan Seni Tari Balumpa Gambus Bagi Siswa SD Al-Hilaal 2 Namlea Taufik; Susiati; Harziko; Pina, Wa Ode; Salamun, Asmita
Room of Civil Society Development Vol. 3 No. 3 (2024): Room of Civil Society Development
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Masyarakat Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59110/rcsd.354

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan pelatihan seni tari Balumpa Gambus kepada siswa. Peserta pelatihan berjumlah  sembilan orang siswa perempuan yang berasal dari kelas 4 dan 5 SD Al-Alhilaal 2 Namlea. Pelaksanaan kegiatan ini melalui tiga tahap, yaitu tahap awal, kedua, dan akhir. Kegiatan pengabdian ini diawali dengan mengatur jadwal dan tempat pelatihan. Hasil kesepatannya adalah pembelajaran dilaksakan di sekolah pada hari dan jam yang tidak mengganggu aktivitas belajar formal. Selajutnya melakukan seleksi bakat siswa dalam bidang seni tari. Tahap kedua, yaitu memberikan materi dan pelatihan tari Balumpa Gambus selama enam belas kali pertemuan. Tahap akhir adalah persentasi hasil pembelajaran dalam bentuk pagelaran seni dan budaya di Aula Kantor Bupati Buru. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa siswa telah menguasai dan mampu memperagakan setiap gerakan tari Balumpa Gambus dengan baik di depan umum serta dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa. Kegiatan Gerakan Seniman Masuk Sekolah sangat bermanfaat bagi siswa dan pihak sekolah yang ingin mengembangkan bakat seni siswa.
Menjelajahi Dunia Tari Nusantara Melalui GSMS: Pelatihan Seni Tari Balumpa Gambus Bagi Siswa SD Al-Hilaal 2 Namlea Taufik; Susiati; Harziko; Pina, Wa Ode; Salamun, Asmita
Room of Civil Society Development Vol. 3 No. 3 (2024): Room of Civil Society Development
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Masyarakat Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59110/rcsd.354

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan pelatihan seni tari Balumpa Gambus kepada siswa. Peserta pelatihan berjumlah  sembilan orang siswa perempuan yang berasal dari kelas 4 dan 5 SD Al-Alhilaal 2 Namlea. Pelaksanaan kegiatan ini melalui tiga tahap, yaitu tahap awal, kedua, dan akhir. Kegiatan pengabdian ini diawali dengan mengatur jadwal dan tempat pelatihan. Hasil kesepatannya adalah pembelajaran dilaksakan di sekolah pada hari dan jam yang tidak mengganggu aktivitas belajar formal. Selajutnya melakukan seleksi bakat siswa dalam bidang seni tari. Tahap kedua, yaitu memberikan materi dan pelatihan tari Balumpa Gambus selama enam belas kali pertemuan. Tahap akhir adalah persentasi hasil pembelajaran dalam bentuk pagelaran seni dan budaya di Aula Kantor Bupati Buru. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa siswa telah menguasai dan mampu memperagakan setiap gerakan tari Balumpa Gambus dengan baik di depan umum serta dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa. Kegiatan Gerakan Seniman Masuk Sekolah sangat bermanfaat bagi siswa dan pihak sekolah yang ingin mengembangkan bakat seni siswa.
Enhancing Literacy and Character Building among Bupolo Millennials: Strategies and Impact of the Community Learning House on Buru Island Harziko, Harziko; Ami, Iin Sulastri Ode; Alimin, La Ode; Susiati; Umasugi, Selfa Yanti
APLIKATIF: Journal of Research Trends in Social Sciences and Humanities Vol. 3 No. 1 (2024): APLIKATIF: Journal of Research Trends in Social Sciences and Humanities
Publisher : Lembaga Junal dan Publikasi, Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59110/aplikatif.v3i1.339

Abstract

Revitalizing literacy among millennials, particularly those in remote regions like Buru Island, necessitates collaborative efforts from government bodies, literacy communities, and families. The Bupolo millennials face significant challenges in accessing quality reading materials. The establishment of the Community Learning House (RBK) on Buru Island aims to address these challenges by fostering a literacy culture. This study identifies effective strategies to enhance literacy and build character among Bupolo millennials through RBK. Using a descriptive qualitative approach with phenomenological methods, data were collected via participatory observation, semi-structured interviews, and documentation at RBK, Buru Island. Findings reveal nine key strategies: Oral Tradition Literacy, Media Literacy, Basic Literacy, Literacy Tourism with Coastal Children, Literacy Carnival, Literacy Enters Village, Mountaineering Literacy, School Literacy, and Sharing Literacy. These strategies cultivate qualities such as curiosity, honesty, tolerance, creativity, hard work, independence, cultural appreciation, nationalism, and social responsibility among Bupolo millennials.