Diabetes mellitus diketahui sebagai masalah global yang dapat menimbulkan komplikasi terjadinya kematian dini. Salah satu faktor risiko yang dapat dirubah adalah merokok, tidak hanya menyebabkan diabetes melitus, merokok juga dapat meningkatkan komplikasi kardiovaskular pada orang dengan hipertensi. Penelitian ini bertujuan melihat hubungan hipertensi dengan kejadian diabetes melitus pada populasi perokok. Penelitian ini memanfaatkan data sekunder dari Survei Aspek Kehidupan Rumah Tangga Indonesia ke-5. Jumlah sampel yang dianalisa dalam studi ini melibatkan seluruh populasi eligble yaitu perokok berusia >15 tahun yang dilakukan pengukuran sampel darah kering serta tekanan darah sebanyak 3 kali yaitu 1.962 orang. Analisa data dilakukan melalui regresi logistik dengan meggunakan ukuran POR. Hasil studi menunjukkan terdapat hubungan yang posistif antara hipertensi dengan diabetes mellitus pada populasi perokok POR 1,30 (95% CI 0,85-1,97) setelah diadjust variabel usia, indeks masa tubuh, aktifitas fisik, dan konsumsi buah dan sayur. Lebih lanjut juga diketahui perokok hipertensi yang menghisap >20 batang/hari nilai hubungannya lebih kuat (POR 2,4; 95% CI 0,75 - 8,99) dibandingkan perokok hipertensi yang menghisap <20 batang/hari (POR 2,05; 95% CI 1,36 - 3,15). Berdasarkan hasil tersebut, perlu intensifikasi promosi pengurangan konsumsi rokok yang diikuti upaya intervensi lain sebagai upaya untuk mencegah dampak rokok dan hipertensi terhadap komplikasi diabetes melitus.