Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PENINGKATAN KEMAMPUAN KADER MELALUI PELATIHAN SEBAGAI UPAYA DETEKSI DINI DAN PENCEGAHAN STUNTING DI DESA RANAH SINGKUANG KABUPATEN KAMPAR Sari, Septi Indah Permata; Harahap, Juraida Roito; Erowati, Dewi
EBIMA : Jurnal Edukasi Bidan di Masyarakat Vol 4 No 2 (2023): Ebima : Jurnal Edukasi Bidan di Masyarakat
Publisher : Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Stunting is a nutritional problem caused by chronic lack of nutritional intake over a long period of time starting in the first 1000 days of life (HPK), resulting in growth disorders in children. This disorder means that the child's height is lower or shorter (stunted) than the age standard, the child's weight and the child's motor skills. Kampar Regency is one of the districts in Riau Province which has stunting locus villages in 2019, with a prevalence of 32.05% of stunted toddlers. Ranah Singkuang Village is a village supported by the Riau Ministry of Health Poltekkes since 2020. Ranah Singkuang Village is 1 of 10 villages designated as a Stunting Locus since 2019. In 2020 it shows that there has been an increase in stunted toddlers in the last year, from 2019 to 2020 in 3 villages , one of which is Ranah Singkuang Village. The aim of this activity is to increase cadres' knowledge and skills in preventing and handling stunting. This activity was carried out offline for 19 cadres. The activity was carried out in 4 meetings, with the result that the average knowledge of cadres about stunting increased from the initial 60.66 to 90.66 with the lowest post test score being 70 and the highest being 90. This means that there was an increase in cadres' knowledge after being given health education and training. The results of the analysis of the implementation of community service activities show that there is a difference between knowledge before the training is carried out and after the training is carried out.
PENINGKATAN KEMAPUAN KADER KESEHATAN DALAM UPAYA PENINGKATAN DERAJAT KESEHATAN IBU HAMIL MELALUI PENDAMPINGAN IBU HAMIL DENGAN MUAL MUNTAH Sari, Septi Indah Permata; Erowati, Dewi
EBIMA : Jurnal Edukasi Bidan di Masyarakat Vol 5 No 1 (2024): Ebima: Jurnal Edukasi Bidan di Masyarakat
Publisher : Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mual dan muntah adalah masalah umum pada awal kehamilan. Masalah ini dimulai sekitar minggu ke-4 kehamilan, dan biasanya berlanjut sampai minggu ke-16. Penyebab mual dan muntah pada kehamilan tidak diketahui secara pasti. Satu teori, menyebutkan tingginya kadar hormon hCG pada kehamilan diduga menjadi penyebab mual dan muntah yang bekerja pada chemoreseptor trigger zone di pusat muntah yaitu medulla. Pengobatan untuk mengatasi mual muntah pada ibu hamil sudah dilakukan dengan berbagai cara dapat dilakukan dengan terapi secara farmakologi dan non farmakologi. Pengobatan mual-muntah yang kurang tepat menyebabkan komplikasi ibu dan janin menjadi parah, seperti berat badan lahir rendah, kelahiran prematur, dan mengurangi kualitas hidup pada wanita. Adaptasi yang lebih buruk terhadap kehamilan dikaitkan dengan stres prenatal, depresi, dan kecemasan. Di sisi lain, penyesuaian psikologis yang buruk berhubungan langsung dengan keparahan mual dan muntah selama kehamilan dan tingkat stres yang dirasakan berbanding terbalik dengan dukungan sosial yang dirasakan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan Tri Dharma perguruan tinggi. yang berlokasi di Desa Ranah Singkuang Kabupaten Kampar. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dalam upaya peningkatan derajat kesehatan ibu hamil melalui pendampingan ibu hamil dengan mual muntah. Kegiatan dilaksanakan 4 kali pertemuanp pada 15 orang kader kesehatan, dengan hasil rata-rata pengetahuan kader tentang mual-muntah meingkat dari yang awalnya 56 menjadi 78 dengan nilai post test terandah 50 dan tertinggi 90, artinya ada peningkatan pengetahuan kader setelah diberikan pendidikan kesehatan. Hasil analisis dari pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat menunjukkan adanya perbedaan antara pengetahuan sebelum dilaksanakan pelatihan dan sesudah dilaksanakan pelatihan. Kata Kunci : Pendampingan, Kader, mual muntah, ibu hamil Kepustakaan : 16 (2012-2019)
PENERAPAN AKUPRESUR PERICARDIUM UNTUK MENGURANGI MUAL MUNTAH IBU HAMIL TRIMESTER I Hindratni, Findy; Sari, Septi Indah Permata
EBIMA : Jurnal Edukasi Bidan di Masyarakat Vol 3 No 1 (2022): EBIMA: Jurnal Edukasi Bidan di Masyarakat
Publisher : Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36929/ebima.v3i1.478

Abstract

Mual dan muntah kehamilan adalah komplikasi kehamilan yang paling umum terjadi pada 85% ibu hamil (Saberi, Sadat, Abedzadeh-Kalahroudi, & Taebi, 2013). Masalah ini dimulai sekitar minggu ke-4 kehamilan, dan biasanya berlanjut sampai minggu ke-16 (Rad, Lamyian, Heshmat, Jaafarabadi, & Yazdani, 2012). Etiologi mual dan muntah kehamilan tidak diketahui dengan pasti, bisa disebabkan karena perubahan hormon, imunologis, dan anatomi (Saberi et al., 2013). Tingginya kadar hormon hCG pada kehamilan diduga menjadi penyebab mual dan muntah yang bekerja pada chemoreseptortriggerzone di pusat muntah di otak yaitu medulla. Produksinya sudah dimulai pada awal kehamilan, kira-kira pada hari implantasi (Wandira, 2016) Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan Tri Dharma perguruan tinggi. yang berlokasi di Klinik Taman Sari Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru. Sasaran pengabmas adalah Ibu hamil trimester I yang berjumlah 30 orang dengan bentuk pengabmas berupa pemberian intervesi akupresur pericardium, meningkatkan pengetahuan dan kemampuan ibu hamil dalam upaya mengatasi dan mengurangi mual muntah. Pelaksanaan kegiatan ini dalam bentuk pemberian materi akupresur pericardium dan memberikan intervensi akupresur pericardium selama 3 hari kepada ibu hamil trimester I dengan hasil mual muntah pada ibu hamil trimester I dapat teratasi dan tercapainya peningkatan kemampuan ibu hamil dalam mengatasi atau menurunkan mual muntah sehingga tidak terjadi mual muntah yang lebih parah. Kata Kunci : Akupresur pericardium, mual muntah, ibu hamil, trimester I Kepustakaan : 16 (2012-2019)
PEMBERDAYAAN IBU HAMIL MELALUI PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG PENTINGNYA GIZI SELAMA MASA KEHAMILAN UNTUK MENCEGAH TERJADINYA ANEMIA Sari, Septi Indah Permata; Susilawati, Elly
EBIMA : Jurnal Edukasi Bidan di Masyarakat Vol 5 No 2 (2024): Ebima: Jurnal Edukasi Bidan di Masyarakat
Publisher : Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Gizi seimbang ibu hamil adalah keadaan keseimbangan antara gizi yang diperlukan oleh ibu hami l untuk kesehatan ibu dan pertumbuhan dan perkembangan janinnya yang dapat dipenuhi oleh asupan gizi dari aneka ragam makanan. Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat–zat gizi daripada wanita yang tidak hamil karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang dikandungnya. Demikian pula, bila makanan ibu kurang tumbuh kembang janin akan terganggu, terlebih bila keadaan ibu pada masa sebelum hamil telah buruk pula. Status gizi ibu hamil sangat mempengaruhi kejadian anemia dalam kehamilan. Beberapa zat gizi bereran penting sebagai zat utama penyusun hemoglobin dalam darah yaitu zat besi dan protein, sebgaian yang lain mempengaruhi dalam absorbsi zat gizi lainnya seperti vitamin C. vitamin A dan Asam Folat juga menjadi zat gizi penting dalam hal mencegah terjadinya anemia pada ibu hamil. Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan Tri Dharma perguruan tinggi. yang berlokasi di Desa Umban Sari. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil melalui pendidikan kesehatan. Kegiatan dilaksanakan pada 10 orang ibu hamil, dengan hasil rata-rata pengetahuan ibu hamil mengenai nutrisi meingkat dari yang awalnya 50 menjadi 90 dengan nilai post test terandah 60 dan tertinggi 100, artinya ada peningkatan pengetahuan setelah diberikan pendidikan kesehatan. Hasil analisis dari pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat menunjukkan adanya perbedaan antara pengetahuan sebelum dilaksanakan pendidikan kesehatan dan sesudah diberikan.
THE EFFECT OF DRAGON FRUIT (HYLOCEREUS POLYRHIZUS) ON HEMOGLOBIN LEVELS IN PREGNANT WOMEN Sari, Septi Indah Permata; Harahap, Juraida Roito; Juliani, Fika
JURNAL IBU DAN ANAK Vol 9 No 1 (2021): Jurnal Ibu dan Anak, Volume 9, No.1, Mei 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Riau Under Health Ministry Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.538 KB) | DOI: 10.36929/jia.v9i1.386

Abstract

Low levels of hemoglobin in the blood can cause anemia. According to WHO, 40% of maternal deaths in developing countries are related to anemia in pregnancy caused by iron deficiency. In 100 grams of dragon fruit (Hylocereus Polyrhizus) contains 0.55-0.65 mg of iron and 8.00-9.00 mg of vitamin C. This type of research is a Quasy Experiment with one group pretest-posttest method. The sample of this study amounted to 20 pregnant women selected by purposive sampling technique. The results showed that the average Hb level of pregnant women before being given dragon fruit (Hylocereus Polyrhizus) was 12,250 (SD .8912) and after being given dragon fruit (Hylocereus Polyrhizus) the average Hb level of pregnant women was 13,600 (SD .6905). ). Based on the results of the T-dependent test, it was found that there was an effect of giving dragon fruit (Hylocereus polyrhizus) to hemoglobin levels in pregnant women (p = 0.000 (<0.05)). It is recommended for pregnant women to consume Dragon Fruit (Hylocereus Polyrhizus).
COMBINATION OF BABY EXERCISE AND CLASSICAL MUSIC TOWARDS SLEEP DURATION OF 3 MONTHS BABIES Sari, Septi Indah Permata; Pandiangan, Tiurlan Benedikta; Harahap, JUraida Roito; Yanti, Yanti
JURNAL IBU DAN ANAK Vol 9 No 2 (2021): Jurnal Ibu dan Anak, Volume 9, No.2, November 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Riau Under Health Ministry Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.317 KB) | DOI: 10.36929/jia.v9i2.395

Abstract

One important factor that causes babies not to grow optimally because of poor sleep quality. Poor sleep quality causes babies to be fussy and lazy to suckle. All of that can result in decreased body weight and impaired growth, physical development and affect the development of the baby's brain. The purpose of this study was to determine the effect of a combination of baby exercise and classical music to enhancement in baby’s sleep duration. This type of research is quantitative analytic with quasy experimental design. This research was conducted at the Independent Practice of Midwife Siti Julaeha Pekanbaru City in August 2019 to April 2020. The population was 40 babies. A sample of 20 with 10 intervention groups combined infant gymnastics and classical music and 10 music intervention groups alone were taken by consecutive sampling technique. Data analysis used independent t-test with 95% confidence level. The results of this study found an average increase in sleep duration of infants given a combination of baby gymnastics with classical music were 148, 10 minute (SD: 65, 119) and an average increase in sleep duration of infants given classical music 77, 00 minute (SD: 17, 353). There is influence of a combination of baby gymnastics and classical music to an increase in sleep duration of infants aged 3 months (p = 0. 007).
Effectiveness of “GUCHIRO” as an Alternative Food to Prevent Anemia in Pregnant Women Hindratni, Findy; Sari, Septi Indah Permata; Fathunikmah, Fathunikmah
JURNAL PROTEKSI KESEHATAN Vol 13 No 2 (2024): JPK: Jurnal Proteksi Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36929/jpk.v13i2.939

Abstract

Anemia in pregnant women can have serious impacts, including stunted fetal growth and the risk of bleeding. This study developed an innovative product “GUCHIRO”, a sago mocha with rosella flower jam (Hibiscus sabdariffa L.), to prevent non-pharmacological anemia. This study aims to evaluate the effectiveness of GUCHIRO in increasing the hemoglobin level of pregnant women. The method used was quantitative analytic with a sample of 25 pregnant women, carried out from January to October 2024 at the Riau Health Ministry Poltekkes Laboratory and PMB Dince Safrina Pekanbaru. The results showed that the average hemoglobin level increased from 10.281 mg/dL before consumption of GUCHIRO to 11.014 mg/dL after consumption. The difference in hemoglobin levels was significant with a value of p=0.000. This study shows that GUCHIRO is effective in increasing the hemoglobin level of pregnant women and can be a non-pharmacological alternative for the prevention of anemia. Keywords: GUCHIRO, anemia, pregnant women
UPAYA PENCEGAHAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PMB DINCE SYAFRINA RUMBAI PEKANBARU Sari, Septi Indah Permata; Septiana, Dewi
EBIMA : Jurnal Edukasi Bidan di Masyarakat Vol 6 No 1 (2025): Ebima: Jurnal Edukasi Bidan di Masyarakat
Publisher : Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Anemia pada kehamilan merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi dan dapat berdampak buruk pada ibu maupun janin. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh kekurangan zat besi, asam folat, atau vitamin B12 yang penting untuk pembentukan sel darah merah. Pendampingan ibu hamil sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya anemia, dengan memberikan edukasi terkait pentingnya asupan nutrisi yang cukup dan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Dengan adanya pendampingan yang baik, ibu hamil dapat lebih memahami cara menjaga kesehatannya dan mengurangi risiko komplikasi akibat anemia. Upaya pencegahan anemia dilakukan melalui edukasi tentang pola makan bergizi seimbang, terutama yang kaya zat besi seperti daging merah, hati, sayuran hijau, dan kacang-kacangan. Selain itu, ibu hamil dianjurkan untuk rutin mengonsumsi tablet tambah darah (TTD) sesuai anjuran tenaga kesehatan. Pendampingan juga mencakup pemberian informasi tentang cara mengoptimalkan penyerapan zat besi, misalnya dengan mengonsumsi makanan tinggi vitamin C, serta menghindari konsumsi teh atau kopi bersamaan dengan makanan tinggi zat besi. Dengan adanya pendampingan yang intensif dan berkelanjutan, risiko anemia selama kehamilan dapat ditekan, sehingga ibu hamil dapat menjalani kehamilan yang lebih sehat dan aman. Pencegahan anemia tidak hanya melindungi kesehatan ibu, tetapi juga berdampak positif terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin. Oleh karena itu, kerjasama antara ibu hamil, keluarga, dan tenaga kesehatan sangat dibutuhkan untuk menciptakan generasi yang sehat sejak dalam kandungan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan Tri Dharma perguruan tinggi. Kegiatan Pengabdian masyarakat ini dilakukan di PMB Dince Syafrina tahun 2024. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil dalam upaya mencegah anemia dalam kehamilan. Kegiatan edukasi ini dilaksanakan pada 10 ibu hamil, dengan hasil rata-rata pengetahuan ibu hamil meingkat dari yang awalnya rata-rata 55 menjadi 75 dengan nilai post test terandah 60 dan tertinggi 90. Artinya ada peningkatan pengetahuan ibu hamil setelah diberikan pendidikan kesehatan. Hasil analisis dari pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat menunjukkan adanya perbedaan antara pengetahuan sebelum dilaksanakan pelatihan dan sesudah dilaksanakan pelatihan.
The Effectiveness Of Pericardium Acupressure And Peppermint Aromatherapy To Reduce Nausea And Vomiting In Pregnant Women TM I Sari, Septi Indah Permata; Hindratni, Findy; Septiana, Dewi
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 11, No 4 (2025): Volume 11 No 4, April 2025
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v11i4.20050

Abstract

Latar Belakang: Mual dan muntah merupakan masalah yang terjadi pada trimester I dengan frekuensi muntah kurang dari 5 kali sehari selama kehamilan. Mual dan muntah terjadi pada 60-80% ibu hamil pertama (primigravida) dan 40-60% pada ibu multigravida. Penyebab mual dan muntah ibu hamil tidak diketahui dengan pasti, berdasarkan beberapa ahli menyebutkan mual dan muntah terjadi karena perubahan hormon, imunologis, dan anatomi. Akupresure dan aroma terapi merupakan terapi alternatif yang aman dan non-invasif.Tujuan Untuk mengetahui perbedaan   efektifitas   terapi   akupresur   dengan  aromaterapi   pappermint   terhadap penurunan emesis gravidarum pada ibu hamil trimester I.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Experimen dengan design Pretest- Posttest With Control Group. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester I yang datang di Klinik Taman Sari 6 sebanyak masing-masing 15 sample. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan di klinik Taman Sari bulan Februari – Agustus 2022. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling dengan sample berjumlah 30 orang. Penelitian dilakukan dengan cara kunjungan rumah, selanjutnya dilakukan pre-test, di lakukan akupresure pada kelompok perlakuan dan aroma terapi peppermint pada kelompok control dalam waktu 3 hari pada pagi hari dan setelah hari ke 3 dilakukan post-test. Instrumen dalam penelitian ini Lembar kuesioner Pregnancy- Unique Quantification of Emesis-24 (PUQE 24). Analisa data secara univariat dan bivariate menggunakan Uji Two Sample T Test.Hasil :  Hasil analisi univariat dari 15 responden pada masing-masing grup diperoleh rata-rata frekuensi mual dan muntah pada ibu hamil trimester I sebelum diberikan akupresur pada titik perikardium 6 adalah sebesar 2.26 (SD 0.46) dan sesudah diberikan terjadi penurunan frekuensi mual dan muntah dengan nilai rata-rata sebesar 1,53 (SD 0.51) ada perbedaan selisih rata-rata frekuensi mual dan muntah antara sebelum dan sesudah intervensi yaitu 0,75. Dan rata-rata frekuensi mual dan muntah pada ibu hamil trimester I sebelum diberikan aroma terapi peppermint adalah sebesar 2.33 (SD 0.49) dan sesudah diberikan terjadi penurunan frekuensi mual dan muntah dengan nilai rata-rata sebesar 1,8 (SD 0.41) ada perbedaan selisih rata-rata frekuensi mual dan muntah antara sebelum dan sesudah intervensi yaitu 0,53. Hasil analisis bivariate dengan uji mann whitney di dapatkan p-value  0,002 < α( 0,05) yang artinya ada pengaruh akupresur pericardium dan aroma terapi peppermin terhadap penurunan emesis gravidarum ibu hamil TM I.Kesimpulan: Ada pengaruh akupresur P6 dan aroma terapi peppermint untuk megurangi mual dan muntah pada ibu hamil TM I.Saran : Bagi tenaga kesehatan diharapkan untuk menerapkan akupresur pada titik perikardium 6 dan aroma terapi peppermint sebagai alternatif terapi non-farmakologi untuk ibu hamil trimester I dengan mual dan muntah. Kata Kunci : mual, muntah, acupresur P6, aroma terapi peppermint, ibu hamil ABSTRACT Background: Nausea and vomiting are problems that occur in the first trimester with a frequency of vomiting less than 5 times a day during pregnancy. Nausea and vomiting occur in 60-80% of first-time pregnant women (primigravida) and 40-60% of multigravida mothers. The cause of nausea and vomiting in pregnant women is not known for sure, based on several experts, nausea and vomiting occur due to hormonal, immunological, and anatomical changes. Acupressure and aromatherapy are safe and non-invasive alternative therapies.Purpose: To determine the difference in effectiveness between acupressure therapy and peppermint aromatherapy in reducing emesis gravidarum in pregnant women in the first trimester.Method: This study is a Quasi Experimental study with a Pretest-Posttest With Control Group design. The population of this study were all pregnant women in the first trimester who came to the Taman Sari 6 Clinic, 15 samples each. The population in this study were all pregnant women who underwent pregnancy check-ups at the Taman Sari clinic in February - August 2022. The sampling technique used Purposive Sampling with a sample of 30 people. The study was conducted by means of home visits, then a pre-test was carried out, acupressure was carried out on the treatment group and peppermint aromatherapy on the control group within 3 days in the morning and after the 3rd day a post-test was carried out. The instrument in this study was the Pregnancy-Unique Quantification of Emesis-24 (PUQE 24) questionnaire sheet. Univariate and bivariate data analysis used Two Sample T Test.Results: The results of univariate analysis of 15 respondents in each group obtained the average frequency of nausea and vomiting in pregnant women in the first trimester before being given acupressure at the pericardium point 6 was 2.26 (SD 0.46) and after being given there was a decrease in the frequency of nausea and vomiting with an average value of 1.53 (SD 0.51) there was a difference in the average frequency of nausea and vomiting between before and after the intervention, which was 0.75. And the average frequency of nausea and vomiting in pregnant women in the first trimester before being given peppermint aromatherapy was 2.33 (SD 0.49) and after being given there was a decrease in the frequency of nausea and vomiting with an average value of 1.8 (SD 0.41) there was a difference in the average frequency of nausea and vomiting between before and after the intervention, which was 0.53. The results of the bivariate analysis using the Mann Whitney test obtained a p-value of 0.002 <α(0.05), which means that there is an effect of pericardial acupressure and peppermint aromatherapy on reducing emesis gravidarum in pregnant women in the first trimester.Conclusion: There is an effect of P6 acupressure and peppermint aromatherapy to reduce nausea and vomiting in pregnant women in the first trimester.Suggestion: Health workers are expected to apply acupressure at the pericardium point 6 and peppermint aromatherapy as an alternative non-pharmacological therapy for pregnant women in the first trimester with nausea and vomiting. Keywords: Nausea,Vimoting, P6 Acupressure, Peppermint Aroma Therapy, Pregnant Women
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMPN 9 PEKANBARU Lailiyana, Lailiyana; Susilawati, Elly; Sari, Septi Indah Permata
EBIMA : Jurnal Edukasi Bidan di Masyarakat Vol 6 No 1 (2025): Ebima: Jurnal Edukasi Bidan di Masyarakat
Publisher : Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anemia is a health problem that is often experienced by adolescents, especially young women. This condition occurs when the body lacks hemoglobin in the blood, which functions to carry oxygen throughout the body. Adolescent girls are at a higher risk of developing anemia due to various factors, such as a poor nutritional diet, menstruation, and a lack of understanding of the importance of iron intake. The results of the 2020 Indonesian Demographic and Health Survey (SDKI) found that 29.6% of adolescent girls aged 10-18 years in Riau Province suffered from anemia. The impact of anemia on adolescents includes reduced productivity, especially low academic achievement and other creative activities. The main cause of anemia in adolescent girls is an imbalance in nutritional intake containing iron triggered by a lack of knowledge about foods containing iron. The purpose of this community service activity is to increase adolescent girls' knowledge about anemia. The activity was carried out at SMPN 9 Pekanbaru and was attended by 30 ninth grade female students. The method of the activity was to provide education in the form of counseling in one meeting for approximately 2 hours including brainstorming, games and questions and answers. The material presented was about; the definition of anemia, the causes and impact of anemia on the health of adolescent girls. The activity was evaluated using pretest and posttest questionnaires. The results showed an increase in adolescents' knowledge before and after the education, from an average score of 7.26 in the pretest to an average score of 9.76 in the posttest. Adolescents need to be regularly educated about anemia as a way to prevent anemia in adolescent girls and its impact on health.