Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Sosiolinguistik dalam Pembelajaran Teks Fabel dengan Pendekatan Komunikatif Anasti, Huriyah Padhilah; Thahar, Harris Effendi; Afnita, Afnita
Jurnal Basicedu Vol. 6 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i1.1983

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana kontribusi sosiolinguistik dalam pembelajaran teks fabel dengan menggunakan pendekatan komunikatif pada kelas VII SMP Negeri 2 Kerinci. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah proses pembelajaran teks fabel dengan pendekatan komunikatif. Dalam pengumpulan data teknik yang digunakan adalah wawancara dengan guru dan siswa, hal ini mengingat keterbatasan akses dan ruang gerak pada masa pandemi sekarang ini. Adapun hasil yang diperoleh adalah pada pembelajaran teks fabel kelas VII SMP Negeri 2 Kerinci dapat diterapkan pendekatan komunikatif dengan baik. pembelajaran tersebut dimulai dari pembuka, inti, dan penutup yang kesemua langkah tersebut memperhatikan prinsip pendekatan komunikatif. Dalam pembelajaran dengan pendekatan komunikatif tersebut juga terdapat kontribusi sosiolinguistik di dalamnya, mulai dari proses penyusunan perangkat pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, hingga penggunaan bahasa dalam proses pembelajaran. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran teks fabel terdapat kontribusi kajian sosiolinguistik dalam menerapkan pendekatan komunikatif.
Afiksasi dalam Bahasa Kerinci di Daerah Pulau Tengah dan Pemanfaatannya dalam Pembelajaran Anasti, Huriyah Padhilah; Liusti, Siti Ainim
Jurnal Basicedu Vol. 6 No. 3 (2022)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i3.2587

Abstract

Salah satu proses morfologis yang amat penting adalah afiksasi. Proses afiksasi amat berbeda-beda dalam berbagai bahasa, salah satunya bahasa Kerinci di daerah Pulau Tengah. Adapun tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan jenis afiks dan proses pembubuhannya dalam bahasa Kerinci di daerah Pulau Tengah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara. Hasil yang diperoleh adalah berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada tuturan masyarakat dalam bahasa Kerinci di Pulau Tengah, diperoleh 5 jenis afiks dengan 57 ragam bentuk afiks. Ragam afiks tersebut terdiri dari 12 prefiks, 9 sufiks, 5 infiks, 27 kombinasi afiks, dan 4 simulfiks. Afiks-afiks tersebut mengalami proses pembubuhan pada berbagai bentuk dasar. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Kerinci di daerah Pulau Tengah merupakan bahasa daerah yang mengalami afiksasi yang secara aktif digunakan oleh masyarakat bahasa dalam bertutur yang berlangsung pada bentuk dasar nomina, verba, adjektiva, dan numeralia. Afiksasi juga merupakan kajian yang penting dalam pembelajaran yang dapat dimanfaatkan baik untuk siswa di sekolah maupun untuk mahasiswa di tingkat perkuliahan. Kajian afiksasi memberikan kontribusi terhadap sumber ajar pembelajaran morfologi di tingkat perkuliahan dan pembelajaran bahasa daerah di tingkat persekolahan.
Sosiolinguistik dalam Pembelajaran Teks Fabel dengan Pendekatan Komunikatif Anasti, Huriyah Padhilah; Thahar, Harris Effendi; Afnita, Afnita
Jurnal Basicedu Vol. 6 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i1.1983

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana kontribusi sosiolinguistik dalam pembelajaran teks fabel dengan menggunakan pendekatan komunikatif pada kelas VII SMP Negeri 2 Kerinci. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah proses pembelajaran teks fabel dengan pendekatan komunikatif. Dalam pengumpulan data teknik yang digunakan adalah wawancara dengan guru dan siswa, hal ini mengingat keterbatasan akses dan ruang gerak pada masa pandemi sekarang ini. Adapun hasil yang diperoleh adalah pada pembelajaran teks fabel kelas VII SMP Negeri 2 Kerinci dapat diterapkan pendekatan komunikatif dengan baik. pembelajaran tersebut dimulai dari pembuka, inti, dan penutup yang kesemua langkah tersebut memperhatikan prinsip pendekatan komunikatif. Dalam pembelajaran dengan pendekatan komunikatif tersebut juga terdapat kontribusi sosiolinguistik di dalamnya, mulai dari proses penyusunan perangkat pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, hingga penggunaan bahasa dalam proses pembelajaran. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran teks fabel terdapat kontribusi kajian sosiolinguistik dalam menerapkan pendekatan komunikatif.
Afiksasi dalam Bahasa Kerinci di Daerah Pulau Tengah dan Pemanfaatannya dalam Pembelajaran Anasti, Huriyah Padhilah; Liusti, Siti Ainim
Jurnal Basicedu Vol. 6 No. 3 (2022)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i3.2587

Abstract

Salah satu proses morfologis yang amat penting adalah afiksasi. Proses afiksasi amat berbeda-beda dalam berbagai bahasa, salah satunya bahasa Kerinci di daerah Pulau Tengah. Adapun tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan jenis afiks dan proses pembubuhannya dalam bahasa Kerinci di daerah Pulau Tengah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara. Hasil yang diperoleh adalah berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada tuturan masyarakat dalam bahasa Kerinci di Pulau Tengah, diperoleh 5 jenis afiks dengan 57 ragam bentuk afiks. Ragam afiks tersebut terdiri dari 12 prefiks, 9 sufiks, 5 infiks, 27 kombinasi afiks, dan 4 simulfiks. Afiks-afiks tersebut mengalami proses pembubuhan pada berbagai bentuk dasar. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Kerinci di daerah Pulau Tengah merupakan bahasa daerah yang mengalami afiksasi yang secara aktif digunakan oleh masyarakat bahasa dalam bertutur yang berlangsung pada bentuk dasar nomina, verba, adjektiva, dan numeralia. Afiksasi juga merupakan kajian yang penting dalam pembelajaran yang dapat dimanfaatkan baik untuk siswa di sekolah maupun untuk mahasiswa di tingkat perkuliahan. Kajian afiksasi memberikan kontribusi terhadap sumber ajar pembelajaran morfologi di tingkat perkuliahan dan pembelajaran bahasa daerah di tingkat persekolahan.
Tindak Tutur Ilokusi Anak Usia 5 Tahun Berdasarkan Perbedaan Gender: Perspektif John Searle Anasti, Huriyah Padhilah; Wulandari, Sovia
Prosiding Seminar Nasional Humaniora Vol. 4 (2025): Prosiding Seminar Nasional Humaniora
Publisher : Jurusan Sejarah, Seni, dan Arkeologi, FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study was to describe the types of illocated speech acts and their differences based on gender in children aged 5 years. The method used is descriptive qualitative with data sources of illocutionary speech acts produced by children aged 5 years based on gender differences. The data collection techniques used were listening and speaking proficiently, listening proficiently and the listening technique without speaking proficiency. The results of this study were found 16 data which became the basis of the study in distinguishing between illocutionary speech acts of children aged 5 years based on gender differences. In girls, there was no commissive speech act, while boys found complete illocutionary speech act. The difference is seen in girls who are more polite and detailed than boys. The resulting speech acts are also in accordance with the social activities they do. Abstract Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan jenis tindak tutur ilokusi dan perbedaannya berdasar gender pada anak usia 5 tahun. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dengan sumber data tindak tutur ilokusi yang dihasilkan oleh anak usia 5 tahun berdasarkan perbedaan gender. Teknik pengumpulan data digunakan simak dan cakap, simak libat cakap dan teknik simak bebas libat cakap. Adapun hasil dari penelitian ini adalah ditemukan 16 data yang menjadi dasar kajian dalam membedakan antara tindak tutur ilokusi anak usia 5 tahun berdasarkan perbedaan gender. Pada anak perempuan tidak ditemukan tindak tutur komisif, sedangkan pada anak laki-laki ditemukan tindak tutur ilokusi yang lengkap. Perbedaan terlihat pada anak perempuan lebih sopan dan rinci dibandingkan laki-laki. Tindak tutur yang dihasilkan juga sesuai dengan aktifitas sosial yang mereka lakukan.
Problematika Keterampilan Berbahasa Produktif pada Anak Tunarungu Anasti, Huriyah Padhilah; Ilaturahmi, Auzi
Prosiding Seminar Nasional Humaniora Vol. 4 (2025): Prosiding Seminar Nasional Humaniora
Publisher : Jurusan Sejarah, Seni, dan Arkeologi, FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan problematika yang dialami oleh anak tunarungu dalam keterampilan produksi bahasa baik secara lisan maupun tulisan dan solusi yang dapat digunakan. Metode yang digunakan yaitu kajian kepustakaan dengan menggunakan literatur berupa artikel yang terbit di berbagai jurnal pada kurun waktu 5 tahun terakhir, yaitu sejak tahun 2021 hingga tahun 2025 yang memiliki kajian mengenai bahasa anak tunarungu. Artikel yang digunakan berjumlah 15 artikel yang kemudian ditelaah dan dikaji. Adapun hasil dari penelitian ini adalah ditemukan bahwa anak tunarungu mengalami permasalahan berupa kesulitan pengujaran huruf konsonan, huruf vokal, kesalahan pelafalam kata dan produksi kalimat. Pada tataran kalimat anak juga masih belum memahami struktur kalimat yang benar terutama pada kalimat tanya, sehingga sering terjadi kesalahan urutan struktur dan penghilangan elemen fungsional kalimat. Beberapa metode dan media dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan bahasa produktif anak tunarungu seperti metode audiolingual, phonetic replacement, index card match. Selain metode tersebut dapat pula digunakan media berupa flashcard dan media writeable.