Witriana Latifa
Faculty Of Dentistry Of Moestopo University

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

EFEKTIVITAS DISTRAKSI VIDEO GAME TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN ANAK USIA 7-10 TAHUN PADA TINDAKAN ANESTESI INFILTRASI Rini Triani Sjamsul; Witriana Latifa Wibisono; Ika Anisyah Lubis; Roosje Rosita Oewen
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 8, Nomor 3, Desember 2021
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33854/jbd.v8i3.785

Abstract

Introduction: Children’s anxiety toward dental care in the clinic creates significant problems for the patient and the dental professionals. One of the techniques to overcome the anxiety of the patient is by using video game distraction. This study purpose to determined the effectiveness of video game distraction on reducing the level of anxiety in children between 7-10 years during infiltration anesthesia. Method: A pre-test post-test quasi-experimental study was conducted involving 32 purposive sampling subjects; divided into two groups (16 with video game distraction and 16 as a control). Facial Image Scale (FIS) was used to assess anxiety. Result: Independent t-test showed that there were significant differences between the two groups (p<0,05) with a decrease in the level of anxiety in the group with video game distraction by 47,40% while there was an increase of 72,40% in the control group. Conclusion: Video game distraction could be effective in reducing anxiety in children aged 7-10 years under infiltration anesthesia with a reduction rate of 47,40%.
DISTRAKSI VISUAL VIDEO ANIMASI DAN VIRTUAL REALITY DALAM MENGURANGI KECEMASAN ANAK USIA 7-10 TAHUN PADA TINDAKAN ANESTESI INFILTRASI Ika Anisyah Lubis; Witriana Latifa Wibisono; Rini Triani Sjamsul; Roosje Rosita Oewen
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 8, Nomor 1, Juni 2021
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33854/jbd.v8i1.786

Abstract

Introduction: Dental practitioners have numerous methods to control anxiety and pain in children, and distracting the child appears to be the most command technique used for behavior management during dental procedures. The audiovisual technique is used as a distraction method for reducing anxiety. This study aimed to compare the efficacy of using an audiovisual animation video and virtual reality distraction toward anxiety alteration on children age 7-10 years old on infiltration anesthesia. Method: The design of this study was pretest and post-test, thirty-two children were divided into two groups namely animation video group (n=16) and virtual reality groups distraction (n=16). Result: The efficacy of animation video distraction by 48,9% while using virtual reality is 43,75%. Data analysis using an independent t-test which results in a p-value less than 0,05 in which it was showed non-significant differences between the two groups. Conclusion: The two methods of distraction both animation video and virtual reality have the same effect on reducing anxiety in children age 7-10 years old on filtration anesthesia.
Association between eating pattern and food neophobia in children with Autism Spectrum Disorder (ASD): Parents' perceptions Roosje R. Oewen; Witriana Latifa; Rini Triani; Ika Anisyah; Syakriani Syahrir
Journal of Dentomaxillofacial Science Vol. 7 No. 3 (2022): (Available online: 1 December 2022)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15562/jdmfs.v7i3.1428

Abstract

Objective: To explain the correlation between cariogenic (high sugar diet) with Food Neophobia (FN) in Autism Spectrum Disorder (ASD) children. Material and Methods: This type of research is analytically observational with a cross-sectional design. Sampling technique purposive sampling, number of samples 65 respondents of parents/caregivers in LRD community members of suar autism. Data collection with a questionnaire for five eating patterns and FN three questions in the form of a Google Form. The data were analyzed descriptively, and the spearman rank correlation test was used to analyze the difference between diet and FN. Results: Children consume one to two spoons of sugar per day 95.4%; like sweet food 80%, sweet food between meals 80%; soft drinks 49.2%; non-sweet snacks 56.9%. Based on the category of the frequency distribution of neophobia food levels in children with ASD were light 32.31%, moderate 30.77%, and heavy 36.92%. Spearman rank correlation test r=0.06 p>0.05 was 0.36%. Conclusion: This research shows that diet pattern has a very low association with FN in children with autism spectrum disease.
DAYA HAMBAT EKSTRAK BAWANG PUTIH (Allium sativum) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Enterococcus faecalis ATCC 29212 Aryanto, Mirza; Tjiptoningsih, Umi Ghoni; Yordan, Belly; Alawiyah, Tuti; Latifa, Witriana; Khusnudhani, Annastasya
M-Dental Education and Research Journal Vol 3, No 2 (2023): M-Dental Education and Research Journal
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang: Infeksi intraradikular persisten disebabkan mikroorganisme yang sulit dibasmi dengan prosedur antimikroba intrakanal. Enterococcus faecalis merupakan bakteri yang umum pada kasus kegagalan endodontik. Perawatan saluran akar dilakukan untuk menghilangkan populasi mikroba dalam sistem saluran akar dan mencegah infeksi ulang. Larutan irigasi endodontik direkomendasikan karena memiliki aktivitas antimikroba yang luas. NaOCl adalah agen antimikroba yang sangat efektif, tetapi bersifat sitotoksik, sehingga dibutuhkan produk alternatif bahan alami yang memiliki sifat antibakteri, salah satunya adalah bawang putih. Tujuan: Mengetahui daya hambat ekstrak bawang putih terhadap pertumbuhan bakteri Enterococcus faecalis ATCC 29212. Bahan dan Metode: Penelitian ini adalah true experimental yang dilakukan menggunakan metode difusi cakram di laboratorium. Sampel yang diuji berjumlah 25 sampel berupa biakkan bakteri Enterococcus faecalis ATCC 29212 dalam media Mueller Hinton Agar (MHA). Variasi konsentrasi perlakuan adalah ekstrak bawang putih 100%, 75%, 50%, NaOCl 2,5% (kontrol positif), dan aquades (kontrol negatif). Hasil Penelitian: Hasil perhitungan secara statistik dengan besar rata-rata daya hambat ekstrak bawang putih pada konsentrasi 100%, 75%, 50% adalah 6,00 mm. Kesimpulan: Ekstrak bawang putih tidak menunjukkan daya hambat terhadap bakteri Enterococcus faecalis ATCC 29212 pada konsentrasi 100%, 75%, dan 50%.
EFEK DIET DAN DIETARY HABITS TERHADAP TERJADINYA RISIKO KARIES ANAK AUTISME SPECTRUM DISORDER Triani, Rini; Latifa, Witriana; Anisyah, Ika
M-Dental Education and Research Journal Vol 4, No 2 (2024): M-Dental Education and Research Journal
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Autism Spectrum Disorder (ASD) menurut World Health Organization (WHO) adalah kondisi gangguan perilaku sosial, komunikasi, aktivitas terbatas, pola perilaku, repetitive, resistensi terhadap perubahan rutinitas. Anak ASD memiliki keterbatasan terutama membersihkan rongga mulutnya, sehingga risiko terkena karies tinggi. Diet dan dietary habits pada anak ASD berbeda dari anak normal seperti mengulum makanan di dalam mulut, menyukai makanan bertekstur lunak, melakukan diet bebas gluten dan kasein. Anak ASD memiliki keterbatasan yang menghambat untuk melakukan kunjungan ke dokter gigi. Tujuan: Menjelaskan efek diet dan dietary habits dengan terjadinya karies gigi pada anak ASD menurut persepsi orang tua. Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel dengan consecutive sampling di Rumah Autis Tangerang, Sekolah Purba Andhika, dan Karunia Center Autism Boarding School; diperoleh 51 responden. Dilakukan pemeriksaan intraoral karies dan non karies, dan penyebaran kuesioner kepada orang tua. Data dianalisis dengan uji t-test untuk melihat efek diet dan dietary habits terhadap karies. Hasil: Hasil t-test diet dan dietary habits signifikan terhadap karies yaitu mengonsumsi buah p-value (0.018), sayur (0.043), snack (0.037) secara deskriptif. Diet yang tidak pernah dan jarang mengkonsumsi soft drinks (70.6%), kacang-kacangan (64.7%), sedangkan pada dietary habits mengkonsumsi gula (54.9%), makanan cepat saji (51%). Kesimpulan: Perubahan pola makan anak ASD menunjukkan sudah terdapat efek diet mengonsumsi buah, sayur, terhadap penurunan terjadinya karies serta dietary habits berupa pemberian snack terhadap terjadinya karies.
PERBANDINGAN ANTARA TEKNIK TELL-SHOW-DO DAN TELL-PLAY-DO DALAM PENURUNAN KECEMASAN DENTAL Anisyah, Ika; Valenzka, Verena; Wibisono, Witriana Latifa; Triani, Rini
Jurnal Ilmiah dan Teknologi Kedokteran Gigi (JITEKGI) Vol 21, No 1 (2025): MEI 2025
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32509/jitekgi.v21i1.5015

Abstract

Latar Belakang: Kecemasan dental adalah salah satu alasan utama anak menghindari kunjungan ke dokter gigi. Gejala fisik yang muncul meliputi mual, muntah, peningkatan tekanan darah, detak jantung cepat dan berdebar, serta ketakutan berlebihan terhadap prosedur perawatan gigi yang tidak dapat dijelaskan. Pengelolaan kecemasan dental merupakan faktor penting dalam mencapai hasil perawatan optimal pada pasien anak. Untuk mengatasi kecemasan ini, American Academy of Pediatric Dentistry (AAPD) merekomendasikan pendekatan non-farmakologis. Teknik manajemen perilaku yang umum digunakan adalah Tell-Show-Do (TSD), yang kemudian dimodifikasi menjadi Tell-Play-Do (TPD). Teknik ini lebih berhasil dalam mengurangi kecemasan anak selama perawatan gigi. Tujuan dari penulisan ini untuk menjelaskan perbandingan teknik TSD dan TPD dalam mengurangi tingkat kecemasan dental pada anak TK dan SD Nusa Melati. Bahan dan Metode: Jenis penelitian observasional analitik dengan desain Cross Sectional. Teknik pengambilan sampel dengan Purposive Sampling di klinik praktik mandiri dokter gigi. Subjek terdiri dari 30 anak TK dan SD diamati oleh peneliti sambil mengisi lembaran Facial Image Scale, kemudian dilakukan demo dengan kriteria masing-masing kelompok TSD dan TPD yang setelah itu akan dilakukan pemeriksaan intraoral dan pemberian stiker kembali sambil diamati oleh peneliti untuk dilihat hasil perbandingan penurunan kecemasannya. Hasil dan Pembahasan: Hasil uji perbandingan antara TSD dan TPD menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam penurunan kecemasan dental, dengan nilai p-value 0,389 (p0,05). Teknik TSD dapat juga mengurangi kecemasan anak selama kunjungan gigi seperti dengan teknik TSD. Kesimpulan: Terdapat penurunan signifikan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah dilakukan teknik TSD maupun TPD tetapi tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara teknik TSD dan TPD terhadap penurunan kecemasan dental.