Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

The Effect of Finger grip Relaxation on Decreasing Anxiety of Pre-Sectio Caesarea Patients at RSIA Masyita Makassar Alam, Rizqy Iftitah; Jama, Fatma; Nurlian, Sri
International Journal of Nursing and Health Services (IJNHS) Vol. 5 No. 1 (2022): International Journal of Nursing and Health Services (IJHNS)
Publisher : Alta Dharma Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35654/ijnhs.v5i1.453

Abstract

Introduction: Finger-grip relaxation was essential to manage emotions and develop emotional intelligence. Finger-grip relaxation helps the body, mind, and spirit to achieve relaxation. Objective: The study aimed to examine the effect of Finger-grip relaxation on decreasing anxiety of pre-section Caesarea patients at RSIA Masyita Makassar. Method: This study used the quasi-experimental study, one group, pre-test - post-test without control design. Ten samples were carried out using the observation sheet. Ten respondents met the inclusion criteria. This study used a pre-experimental one-group pre-test - post-test without control with the intervention sampling technique. Results: The results found that there was a difference in anxiety levels before and after undergoing Finger-grip relaxation with p-value = 0.00 < ? = 0.05. Before undergoing Finger-grip relaxation (pre-test), there were 6 mothers with moderate anxiety, 2 mothers with mild anxiety, and 2 mothers with severe anxiety. After undergoing Finger-grip relaxation (post-test), eight mothers with mild anxiety and 2 mothers with moderate anxiety. Thus, it can be concluded that there was an influence of Finger-grip relaxation in decreasing the anxiety of pre-Sectio Caesarea patients. Recommendation: This study can be used as a source of information, especially in the field of medical-surgical nursing
Study Spasial Kejadian Stunting di Kelurahan Banggae Kec. Banggae Kabupaten Majene Tahun 2024 Nurlian, Sri; Haslina, Haslina; Nurbayani, Nurbayani
Mutiara: Multidiciplinary Scientifict Journal Vol. 3 No. 1 (2025): Multidiciplinary Scientifict Journal
Publisher : Al Makki Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57185/mutiara.v3i1.323

Abstract

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan gizi kronis, yang dapat mempengaruhi perkembangan fisik dan kognitif. Di Kabupaten Majene, prevalensi stunting mencapai 35%. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan sebaran kejadian stunting di Kelurahan Banggae, Kecamatan Banggae, berdasarkan berbagai faktor. Metode penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan deskriptif menggunakan perangkat lunak ArcGIS 10.8. Responden terdiri dari 91 bayi dan balita yang mengalami stunting, dengan pengumpulan data sekunder dan primer terkait riwayat kehamilan, berat lahir, pemberian makanan pendamping ASI, dan usia ibu saat menikah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 64,8% balita stunting berusia >23 bulan. Sebanyak 53,8% ibu menikah pada usia cukup, dan 24,2% balita stunting memiliki berat badan lahir rendah. Selain itu, 29,7% balita berasal dari ibu yang mengalami kekurangan energi kronis (KEK), dan hanya 60,4% balita menerima ASI eksklusif. Angka kejadian stunting di Kelurahan Banggae cukup tinggi, dipengaruhi oleh usia ibu saat menikah, berat lahir, dan status gizi ibu. Penelitian ini menunjukkan perlunya intervensi gizi yang lebih baik serta peningkatan kesadaran tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif untuk mencegah stunting.
Study Spasial Kejadian Stunting di Kelurahan Banggae Kec. Banggae Kabupaten Majene Tahun 2024 Nurlian, Sri; Haslina, Haslina; Nurbayani, Nurbayani
Mutiara: Multidiciplinary Scientifict Journal Vol. 3 No. 1 (2025): Mutiara: Multidiciplinary Scientifict Journal
Publisher : Al Makki Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57185/mutiara.v3i1.323

Abstract

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan gizi kronis, yang dapat mempengaruhi perkembangan fisik dan kognitif. Di Kabupaten Majene, prevalensi stunting mencapai 35%. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan sebaran kejadian stunting di Kelurahan Banggae, Kecamatan Banggae, berdasarkan berbagai faktor. Metode penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan deskriptif menggunakan perangkat lunak ArcGIS 10.8. Responden terdiri dari 91 bayi dan balita yang mengalami stunting, dengan pengumpulan data sekunder dan primer terkait riwayat kehamilan, berat lahir, pemberian makanan pendamping ASI, dan usia ibu saat menikah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 64,8% balita stunting berusia >23 bulan. Sebanyak 53,8% ibu menikah pada usia cukup, dan 24,2% balita stunting memiliki berat badan lahir rendah. Selain itu, 29,7% balita berasal dari ibu yang mengalami kekurangan energi kronis (KEK), dan hanya 60,4% balita menerima ASI eksklusif. Angka kejadian stunting di Kelurahan Banggae cukup tinggi, dipengaruhi oleh usia ibu saat menikah, berat lahir, dan status gizi ibu. Penelitian ini menunjukkan perlunya intervensi gizi yang lebih baik serta peningkatan kesadaran tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif untuk mencegah stunting.