Articles
Pelatihan Pijat Oksitosin Untuk Meningkatkan Cakupan ASI Eksklusif
Jama, Fatma;
Asnaniar, Wa Ode Sri
Window of Community Dedication Journal Vol. 1 No. 1 (Juni, 2020)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33096/wocd.vi.30
Mother's milk is the best food for babies in their early years. Mother's milk has proven advantages that cannot be replaced by any food and drink because it contains the most appropriate, complete and always adjusts to the baby's needs at all times. The process of breastfeeding should ideally be done as soon as the baby is born. Exclusive breastfeeding is given to babies for 6 months without additional food. Based on a survey conducted in the Postpartum Room (Nuri Room) of Bhayangkara Hospital, breastfeeding mothers have the motivation to give exclusive breast milk to their children and found that 5 out of 7 mothers did not know how to increase the production of breast milk so that their previous child, was given formula milk when breast milk did not come out / not smoothly. Activities undertaken to overcome the problem in the form of Oxytocin Massage Training. The method used by lecture, discussion, demonstration, simulation, and role play methods.The results obtained are increased knowledge of breastfeeding mothers and families about oxytocin massage that can serve to increase milk production. Air Susu Ibu merupakan makanan terbaik bayi pada awal usia kehidupannya. ASI terbukti mempunyai keunggulan yang tidak dapat digantikan oleh makanan dan minuman manapun karena ASI mengandung zat gizi yang paling tepat, lengkap dan selalu menyesuaikan dengan kebutuhan bayi setiap saat . Proses menyusui idealnya dapat segera dilakukan begitu bayi lahir. ASI eksklusif diberikan kepada bayi selama 6 bulan tanpa makanan tambahan. Berdasarkan survei yang dilakukan di Ruang Nifas (Ruang Nuri) RS Bhayangkara, ibu menyusui mempunyai motivasi untuk memberikan ASI ekslusif ke anaknya dan ditemukan 5 dari 7 ibu tidak mengetahui cara meningkatkan produksi ASI sehingga anak mereka yang sebelumnya, diberikan Susu Formula ketika ASI ibu tidak keluar/tidak lancar. Kegiatan yang dilakukan untuk mengatasi masalah berupa Pelatihan Pijat Oksitosin. Metode yang digunakan dengan metode ceramah, diskusi, demonstrasi, simulasi, dan role play. Hasil yang didapatkan yaitu meningkatnya pengetahuan ibu menyusui dan keluarga tentang Pijat oksitosin yang dapat berfungsi untuk meningkatkan produksi ASI.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PERAWAT DALAM MELAKUKAN 6 LANGKAH CUCI TANGAN
Jama, Fatma
Jurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52020/jkwgi.v4i2.1896
Kepatuhan merupakan masalah besar yang dihadapi rumah sakit dan masih cukup tinggi terjadi di Indonesia.Kegagalan dalam menjaga kebersihan tangan dengan baik dan benar merupakan penyebab utama infeksi nosokomial. Perawat sebagai tenaga kesehatan yang paling banyak berinteraksi dengan pasien harus patuh dalam melakukan praktik 6 langkah cuci tangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kepatuhan perawat dalam melakukan 6 langkah cuci tangan di ruang Bedah dan Interna RSUD Labuang Baji Makassar. Desain Penelitian ini adalah cross sectional study dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Responden penelitian berjumlah 41 responden. Analisis yang digunakan analisis chi square dengan tingkat kemaknaan α < 0,05. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara motivasi dengan kepatuhan dalam melakukan 6 langkah cuci tangan (p=value 0,04), tidak ada hubungan antara fasilitas dengan kepatuhan dalam melakukan 6 langkah cuci tangan (p=value 0,564), dan tidak ada hubungan antara supervisi kepala ruangan dengan kepatuhan dalam melakukan 6 langkah cuci tangan (p=value 0,229). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan motivasi dengan kepatuhan dalam melakukan 6 langkah cuci tangan, tidak ada hubungan antara fasilitas dengan kepatuhan dalam melakukan 6 langkah cuci tangan, dan tidak ada hubungan antara supervisi kepala ruangan dengan kepatuhan dalam melakukan 6 langkah cuci tangan. Di harapkan adanya suatu program pendidikan tentang 6 langkah cuci tangan dan persamaan persepsi terhadap pentingnya 6 langkah cuci tangan yang dapat mengurangi infeksi nosokomial di RSUD Labuang Baji Makassar.
Pengaruh Massase Effleurage Abdomen terhadap Penurunan Dismenore Primer pada Remaja Putri
Jama, Fatma;
Azis, Asna
Window of Nursing Journal Vol. 1.No. 1 (Juni 2020)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (459.005 KB)
|
DOI: 10.33096/won.v1i1.17
Dismenore adalah nyeri pada saat menstruasi. Nyeri sebagai suatu sensori subjektif dan pengalaman emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang dirasakan dalam kejadian-kejadian dimana terjadi kerusakan. Salah satu tindakan non-farmakologi dalam menangani nyeri yaitu massase dengan teknik massase effleurage yang aman dapat mengurangi nyeri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh massase effleurage abdomen terhadap penurunan nyeri dismenore primer pada remaja putri SMAN 1 Siotapina.Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, dengan menggunakan desain pra-eksperiment dengan rancangan pretest-postest. Pada penilitian ini menggunakan non probability sampling dengan metode consecutive sampling, Populasi pada penilitian ini adalah semua siswi putri yang mengalami dismenore primer pada kelas Xl IPA yang berjumlah 16 siswi. Analisa data yang digunakan adalah univariat dan bivariat, dimana bivariat menggunakan analisa uji Wilcoxon. Instrumen yang digunakan Numeric Rating Scale (NRS). Sampel diberikan terapi massase effleurage abdomen 3-5 menit selama 3 hari berturut-turut. Hasil penelitian menunjukkan nilai Ï = 0.000, dimana nilai Ï lebih kecil dari α=0,05 maka Ha diterima dan H0 ditolak. Sehingga, dapat disimpulkam bahwa terdapat berbedaan hasil sebelum dan setelah pemberian massase effleurage abdomen sehingga terdapat adanya pengaruh massase effleurage abdomen dengan skala nyeri disminore.
Lilin Aromaterapi Lavender Dapat Menurunkan Tingkat Dismenore Primer
Mokoginta, Feigi;
Jama, Fatma;
Padhila, Nur Ilah
Window of Nursing Journal Vol. 1 No. 2 (Desember, 2020)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (484.756 KB)
|
DOI: 10.33096/won.v1i2.309
Dysmenorrhea is the cramping, pain and other discomfort associated with menstruation. The incidence of menstrual pain in the world is very high, it is said that because it is estimated that> 50% of women in all countries experience menstrual pain. In Indonesia, the incidence of dysmenorrhea is 64.25% consisting of 54.89% primary dysmenorrhea and 9.36% secondary dysmenorrhea. This study aims to determine the effect of lavender aromatherapy candles on the level of primary dysmenorrhea in female students of SMA Negeri 1 Kotamobagu. This study used a pre-experimental research type, with one group pretest-posttest design. Determination of the sample in this study using non-probability sampling with total sampling technique, where the sample in this study were all female students who experienced primary dysmenorrhea in class XI IPA A and XI IPA B, totaling 24 people. The analysis used was univariate and bivariate, where the relationship test was performed using the Wilcoxon statistical test. The instrument used was the Numeric Rating Scale (NRS). Samples were given lavender aromatherapy candles for 60 minutes when they felt menstrual pain. The results of this study indicate the value of Ï = 0.000, where the value of Ï <α, then Ha is accepted. So, it can be concluded that there is an effect of aromatherapy candles on the level of primary dysmenorrhea in female students of SMA Negeri 1 Kotamobagu. The suggestion of this study is that pain management can be done by non-pharmacological methods such as relaxation techniques using lavender aromatherapy candles without having to take pharmacological drugs and this research can be used as a reference regarding the effect of lavender aromatherapy candles on primary dysmenorrhea.
Massage Effleurage terhadap Adaptasi Kecemasan Primigravida
Purmata Putri, Masita;
Jama, Fatma;
Munir, Nur Wahyuni
Window of Nursing Journal Vol. 2 No. 1 (Juni, 2021)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (458.918 KB)
|
DOI: 10.33096/won.v2i1.357
Effleurage is a massage technique using the palms of the hands in a circular pattern of movements in several parts of the body or strokes along the back and extremities. This study aims to determine the effect of massage effleurage on the adaptation of the anxiety level of childbirth during the first active phase of primigravida at Masyita Maternity Hospital.The type of research used is experiment with pre-experimental design with one group prestest design approach because it will compare the situation before it is done with after treatment. The sample in this study were all 30 prigravida maternity respondents. The relationship test was carried out using the paired sample t test with a significance level (α) of 0.05.The results of the paired sample t test p = 0.000, which means that the p value is smaller than the value (α) 0.05, thus H0 is rejected and Ha is accepted. Interpretation of the effect of massage effleurage on the adaptation of the level of anxiety during labor during the active phase.With this research, it can be concluded that overcoming labor anxiety when 1 fae is active, can be done by doing non-pharmacological methods such as massage, for example by giving efflaurage massage, without having to take drugs. This research can increase knowledge, especially regarding the effect of massage effleurage on the adaptability of primigravida anxiety during the active phase. and can be used as a source of information, especially related to maternity nursing science.
Pengaruh Terapi Musik Klasik terhadap Tingkat Kecemasan Pada Ibu Hamil Primigravida Trimester III
Suharnah, Hijrianti;
Jama, Fatma;
S, Suhermi
Window of Nursing Journal Vol. 2 No. 1 (Juni, 2021)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (485.052 KB)
|
DOI: 10.33096/won.v2i1.370
Primigravida pregnancy is a condition that causes physical and psychological changes. One of the psychological aspects that affect pregnancy and can cause anxiety. This study aims to determine the effect of classical music therapy on anxiety levels in third trimester primigravida pregnant women at UPTD Puskesmas Turikale Kab. Maros. The research design used was a quasi experiment. The research design used was "One Group Pretest-Postest Design". The sample determination is done by total sampling technique with a sample size of 23 respondents. The intervention was given for 6 times of intervention for 2 weeks. The data analysis used was the Wilcoxon test data analysis with a significance level of α = 0.05. If the p value <0.05 then Ha is accepted, it means that there is an effect of the independent variable on the dependent variable The research results from statistical analysis using the Wilcoxon test obtained the value of Ï = 0.000, where the value of Ï is smaller than the value of α = 0.05, then Ha is accepted. The results of the study prove that there is an effect of classical music therapy on anxiety levels in Primigravida Trimester III pregnant women. The conclusion of this study is the effect of classical music therapy on the anxiety level of primigravida pregnant women. Before being given classical music therapy, the level of anxiety in the third trimester of primigravida pregnant women was mild anxiety, moderate anxiety and severe anxiety. Meanwhile, after being given classical music therapy intervention, there was a decrease in anxiety levels, namely not anxious, mild anxiety and moderate anxiety.
Pengaruh Senam Dismenore terhadap Penurunan Tingkat Dismenore
Tri Nurfiana;
Jama, Fatma;
Sunarti
Window of Nursing Journal Vol. 2 No. 2 (Desember, 2021)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (635.688 KB)
|
DOI: 10.33096/won.v2i2.762
Dismenore adalah nyeri bagian bawah perut yang dirasakan ketika mengalami siklus menstruasi. Nyeri biasanya berlangsung sebelum, selama, bahkan hingga berakhirnya siklus menstruasi. Untuk mengurangi dismenore dapat dilakukan dengan dua cara yaitu farnakologis dan non farmakologis. Cara non farmakologis dapat dilakukan dengan senam dismenore yaitu teknik relaksasi, latihan fisik yang menghasilkan hormon endorphin sebagai obat analgesik alami. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh senam dismenore terhadap penurunan tingkat dismenore pada mahasiswi keperawatan semester VIII di Universitas Muslim Indonesia. Penelitian ini bersifat kuantitatif menggunakan desain Quasy Eksperiment dengan pendekatan non equivalent kontrol grup pre-post test. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 30 responden yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu 15 kelompok perlakuan dan 15 kelompok kontrol. Alat pengumpulan data menggunakan koesioner, lembar observasi nyeri (numeric rating scale) dan SOP senam dismenore. Hasil penelitian menunjukan bahwa median skala nyeri dismenore sebelum senam 4,87 dan setelah senam 1,73 dengan hasil perhitungan statistic menggunakan paired sampel t-test diperoleh nilai p-value=0,000 yaitu kurang dari tingkat kemaknaan <0,05. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh senam dismneore terhadap penurunan tingkat dismenore pada mahasiswi keperawatan semester VIII.
Grandmother's Social Support In Exclusive Breastfeeding Motivation
Ramli, Rahmawati;
Jama, Fatma;
Taqiyah, Yusrah
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6 (2021): Special Issue GINC
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1312.51 KB)
|
DOI: 10.30604/jika.v6iS1.766
Grandmother's social support is a form of social interaction in which there is a relationship that gives and receives tangible assistance by grandmothers to mothers in giving exclusive breastfeeding to their babies. This study aims to determine the relationship between grandmother's social support and motivation to exclusively breastfeed mothers at Tomia Utama. The research design was non-experimental quantitative correlational using a proportional stratified random sampling technique with a sample size of 59. The data analysis used was bivariate analysis, chi-square test with ? 0.05. The results showed that social support for grandmothers was good as much as 66.1% with high motivation to give exclusive breastfeeding as much as 94.9%, while social support for grandmothers was not good as much as 33.9% who had low motivation to give exclusive breastfeeding as much as 5.1%. The conclusion of the study is that there is a relationship between grandmother's social support and motivation to exclusively breastfeed the mother.. Suggestion: The need to provide education about the importance of social support for grandmothers and families for the success of exclusive breastfeeding to families and to form breastfeeding support groups.
Efektivitas Terapi Akupresure dan Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Penurunan Dismenorea Primer pada Remaja
Kurniawati, Muslimah;
Jama, Fatma;
Yusrah Taqiyah
Window of Nursing Journal Vol. 3 No. 2 (Desember, 2022)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal FKM UMI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33096/won.v3i2.500
Dismenorea merupakan suatu gejala yang umum dikeluhkan oleh remaja. Berdasarkan data WHO, rata-rata kejadian dismenorea diseluruh dunia mencapai 16,8%-81% atau sekitar 1.769.245 kasus. Kejadian dismenorea di Makassar mencapai 93,8%. Penanganan dismenorea dapat dilakukan dengan terapi farmakologis dan non-farmakologis. Akupresure dan relaksasi nafas dalam sebagai terapi non-farmakologis dapat dilakukan untuk mengatasi dismenorea primer. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas terapi akupresure dan relaksasi nafas dalam terhadap penurunan dismenorea primer pada siswi SMPN 9 Selayar. Desain penelitian yang digunakan adalah quasy eksperiment melalui pendekatan two group pre-test and post-test non equivalen kontrol group design dengan besar sampel 77 siswi. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling yang telah disesuaikan dengan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Penelitian ini menggunakan uji Mann Withney dan uji Wilcoxon. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat dismenorea sebelum diberikan terapi akupresure berada pada nyeri ringan, nyeri sedang hingga nyeri berat terkontrol. Sedangkan sebelum diberi terapi relaksasi nafas dalam tingkat dismenorea berada pada nyeri ringan hingga nyeri sedang. Setelah diberi terapi akupresure, tingkat dismenorea terbanyak adalah nyeri ringan dan setelah diberi terapi relaksasi nafas dalam tingkat dismenorea terbanyak adalah nyeri ringan. Hasil uji Mann Withney didapatkan P Value = 0,022 artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terapi akupresure (Li4) lebih efektif dalam menurunkan dismenorea primer pada siswi SMPN 9 Selayar. Oleh karena itu, terapi akupresure ataupun terapi relaksasi nafas dalam dapat dijadikan sebagai pilihan terapi yang dapat dilakukan secara mandiri untuk menurunkan tingkat dismenorea primer.
Terapi Relaksasi Benson Berpengaruh terhadap Dismenorea Primer pada Remaja Putri
Marinda, Novitri Cahyani;
Jama, Fatma;
Munir, Nur Wahyuni
Window of Nursing Journal Vol. 3 No. 2 (Desember, 2022)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal FKM UMI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33096/won.v3i2.503
Dismenorea merupakan salah satu gangguan menstruasi yang paling sering dialami oleh remaja dan wanita muda. Untuk penanganan dismenorea bisa dilakukan dengan terapi non-farmakologi salah satunya adalah terapi relaksasi benson. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi relaksasi benson terhadap dismenorea primer pada siswi SMAN 8 Seram Bagian Barat. Penelitian ini menggunakan quasy eksperimental dengan pretest-posttest with control group design pengambilan sampel secara stratified random sampling dengan jumlah 82 sampel yang dibagi menjadi dua kelompok, 41 kelompok intervensi dan 41 kelompok kontrol. Analisis bivariat menggunakan uji Wilcoxon dan Mann-Whitney dengan tingkat kemaknaan α < 0,05. Hasil penelitian ini menunjukan, sebelum diberi perlakuan terapi relaksasi benson tingkat dismenorea primer pada siswi untuk kelompok intervensi dan kontrol berada pada nyeri ringan hingga nyeri sedang, setelah diberi perlakuan terapi relaksasi benson tingkat dismenorea primer pada siswi untuk kelompok intervensi berada pada tidak nyeri hingga nyeri sedang, dan kelompok kontrol tetap berada pada nyeri ringan hingga nyeri sedang. Uji Wilcoxon menunjukan pretest-post test pada kelompok kontrol P Value = 0,757 dan pada kelompok intervensi P Value = 0,000. Untuk hasil uji mann whitney didapatkan P Value = 0,000 yang berarti ada perbedaan skala dismenorea pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu ada pengaruh terapi relaksasi benson terhadap dismenorea primer pada siswi SMAN 8 Seram Bagian Barat. Oleh karena itu relaksasi benson dapat dijadikan sebagai terapi non-farmakologi yang bisa dilakukan secara mandiri untuk menurunkan tingkat dismenorea primer.