Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PEMBERDAYAAN UMKM DUSUN KELAPO MELALUI PENGEMBANGAN KUALITAS KEMASAN DAN STRATEGI PEMASARAN DIGITAL PRODUK KERUPUK UDANG SATANG Rosandi, Alpin; Iskandar, Yunita; Muntaza, Chery; Salsabila, Ananda; Susanty, Al Maidah; Supraeni, A. Resti; Ramadhini, Rizvia; Saputra, Baruna; Nurmawaddah, Nurmawaddah; Hidayat, Febrian; Syafutra, Randi
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 12 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i12.%p

Abstract

Kerupuk udang satang merupakan produk yang dibuat oleh UMKM Dusun Kelapo yang terletak di Desa Riding Panjang, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Produk ini mempunyai potensi ekonomi yang menggiurkan tetapi menghadapi kendala dalam hal kemasan/packaging produk yang kurang atraktif dan pemasaran/marketing produk yang terbatas. Program pemberdayaan ini mempunyai tujuan untuk meningkatkan daya tarik dan nilai tambah produk kerupuk udang satang, sehingga tidak hanya menarik konsumen lokal tetapi juga memperluas jangkauan pasar ke daerah lain. Program pemberdayaan ini dilakukan selama satu bulan, mulai 25 Juli s.d. 23 Agustus 2024, memakai metode wawancara tidak terstruktur/unstructured interviews dan pendampingan/mentoring. Unstructured interviews dilakukan untuk mengidentifikasi masalah utama yang dihadapi oleh pemilik UMKM Dusun Kelapo, sementara mentoring berfokus pada pengembangan kualitas packaging dan strategi marketing digital produk. Hasil dari program pemberdayaan ini menunjukkan bahwa produk kerupuk udang satang menjadi atraktif, karena mempunyai packaging plastik bersegel dan berlabel atraktif yang dirancang dengan aplikasi Canva. Selain itu, produk ini juga dipasarkan melalui platform digital seperti TikTok dan Instagram, yang diharapkan dapat memperluas jangkauan pasar. Dengan adanya inovasi ini, produk kerupuk udang satang diharapkan dapat bersaing lebih kompetitif dan memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan ekonomi masyarakat Dusun Kelapo.
Obat Tradisional dari Satwa di Desa Batu Beriga, Perlang, dan Lampur Syafutra, Randi; Dalimunthe, Nurzaidah Putri; Priyansah, Sujadi; Zacky, Muhammad Ichsan; Apriyanti, Apriyanti; Dewi, Wulan; Hakim, Zikril; Julfiani, Julfiani; Wulandari, Fika; Fatmawati, Fatmawati; Apriyani, Ririn; Handayani, Helvina
Bioma : Jurnal Biologi dan Pembelajaran Biologi Vol. 9 No. 2 (2024): BIOMA: JURNAL BIOLOGI DAN PEMBELAJARAN BIOLOGI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/bioma.v9i2.2431

Abstract

Pulau Bangka memiliki keanekaragaman satwai yang tinggi dalam pengobatan tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan mengevaluasi penggunaan satwa sebagai obat tradisional oleh masyarakat Desa Batu Beriga, Perlang, dan Lampur di Kabupaten Bangka Tengah. Penelitian dilaksanakan dari 1 Maret hingga 31 Mei 2024 menggunakan snowball sampling dan wawancara. Data dianalisis secara kualitatif deskriptif dan kuantitatif dengan menghitung RFC dan ICF. Sebanyak 17 spesies dari 6 kelas satwa tercatat, dengan kelas Mammalia mendominasi (47,1%). Malayopython reticulatus memiliki nilai RFC tertinggi (0,900), sementara Pontoscolex corethrurus, Manouria emys, dan Eretmochelys imbricata mencatat nilai RFC terendah (0,100). Penyakit seperti kelelahan dan demam, menunjukkan nilai ICF maksimum (1). Penelitian ini menyoroti perlunya konservasi bagi spesies yang terancam dan kolaborasi dalam menjaga keberlanjutan pengobatan tradisional berbasis satwa.  
Satwa yang Dimanfaatkan sebagai Obat Tradisional di Desa Tempilang dan Ranggas, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Syafutra, Randi; Sonya, Tibrin; Irpandi, Zaki; Almira, Almira; Kirana, Sandi; Ersya, Adinda; Saputra, Andika
Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi Vol 5 No 1 (2024): Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55241/spibio.v5i1.347

Abstract

. Tempilang dan Ranggas merupakan dua desa di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang masih memanfaatkan satwa sebagai obat tradisional. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan mengevaluasi data pemanfaatan satwa sebagai obat tradisional oleh masyarakat Desa Tempilang dan Ranggas. Penelitian dilaksanakan selama tiga bulan dari September hingga November 2022. Pengumpulan data penelitian melalui survei dan pemilihan informan menggunakan snowball sampling. 14 informan terpilih kemudian diwawancarai sesuai dengan kuesioner yang disiapkan. Analisis data penelitian dilaksanakan secara kualitatif (menggunakan statistika deskriptif) dan kuantitatif (menghitung RFC dan ICF). Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pemanfaatan satwa sebagai obat tradisional masih dipraktikkan karena berbagai alasan yang saling terkait. Keterbatasan akses ke layanan kesehatan modern mendorong masyarakat untuk mengandalkan pengetahuan turun-temurun yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya mereka. Pemanfaatan satwa ini terbukti efektif dan mudah dijangkau, serta memiliki nilai budaya dan spiritual yang memengaruhi pilihan pengobatan. Dengan adanya korelasi positif antara usia informan dan tingkat pengetahuan terkait pemanfaatan satwa sebagai obat tradisional, menunjukkan bahwa informan berusia >45 tahun memiliki pengetahuan yang lebih luas karena pengalaman hidup yang lebih banyak. Namun, perlu diperhatikan bahwa beberapa spesies yang dimanfaatkan tersebut memiliki status konservasi yang terancam. Perlindungan yang lebih intensif/ketat dibutuhkan untuk menjaga kelangsungan hidup mereka, sehingga kerjasama yang kuat dibutuhkan antara pemerintah, lembaga konservasi, dan komunitas lokal.
ANALISIS EFEKTIVITAS KAWASAN BERNILAI KONSERVASI TINGGI SEBAGAI HABITAT SATWA LIAR DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT PT BUMI PERMAI LESTARI Lubis, Habib Twindy; Dalimunthe, Nurzaidah Putri; Syafutra, Randi
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 4 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i4.20455

Abstract

This research focuses on the High Conservation Value (HCV) area within the concession of PT Bumi Permai Lestari (PT BPL), a palm oil plantation company operating in West Bangka Regency, Bangka Belitung Islands Province. This study aims to assess the function of the High Conservation Value (HCV) from a biodiversity perspective and can serve as a reference for improving the management of the area in the future. Wildlife Inventory: Conducted through two main methods, namely Direct Observation/recce walk along 500-1000 meters within the area designated as the primary HCV observation route in the morning, afternoon, and evening. Observation of traces and signs of animal presence such as recording footprints, droppings, sounds, or traces of animal food. Based on the analysis, it was concluded that the biodiversity of mammalian species is in the low category. Meanwhile, the aves species are in the medium category with a value of 1 and herpetofauna are in the medium diversity category, Aves with 1.90 and herpetofauna are in the low class with 0.79 points.
Utilization of Animals as Traditional Medicine in Pangkalpinang City, Bangka Island, Sumatra SYAFUTRA, RANDI; PANITA, SHAKILA; FELICIA, TALITHA SISY; NUGROHO, RAMADHAN ARYO; APRIANTO, YORDI
BIO PALEMBANICA Vol 1 No 1 (2024): Volume 1 No 1
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kepustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36982/bio.v1i1.4276

Abstract

Utilizes animals as traditional medicine have been known globally. A study to collect, analyze and evaluate utilization of animals as traditional medicine by indegenous people was carried in September to November 2022 in Pangkal Pinang City, Bangka Island, Sumatra. Data collection was done through surveys and informant selection using snowball sampling. Three selected local people were then interviewed according to the prepared questionnaire. We analysis information by qualitatively (using descriptive statistics) and quantitatively (calculating RFC or Relative Frequency of Citation) and Informant Consensus Factor (ICF). Our study found that the utilization of animals as traditional medicine is still practiced due to various interconnected reasons. The animals utilized as traditional medicine by local people consist of 6 families and 6 species, including Reptilia (3 species with a percentage of 50.0%), as well as Mammalia, Actinopterygii, and Aves (each with 1 species and a percentage of 16.7%). Herpetofauna ranks first based on the percentage of the number of animal species utilized as traditional medicine by the community of Ketapang Subdistrict. There is correlation between the age of informants and the level of knowledge regarding the utilization of animals as traditional medicine indicates that informants aged over 45 have broader knowledge due to their life experiences. Finally, wildlife conservation in traditional medicinal practices is essential to preserve cultural heritage and support ecological sustainability
Daily behaviors of long-tailed macaque (Macaca fascicularis) in the semi-natural enclosure on Tinjil Island, Banten, Indonesia Syafutra, Randi
BIO PALEMBANICA Vol 1 No 2 (2024): Bio Palembanica
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kepustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36982/bio.v1i2.4908

Abstract

The research investigates the daily behaviors of long-tailed macaques (Macaca fascicularis) within a semi-natural enclosure on Tinjil Island, Banten, Indonesia, aiming to enhance understanding of their adaptability and social dynamics. Data were collected through scan sampling over five days, focusing on 20 individuals of varying age and sex. The results highlight locomotion, feeding, and resting as dominant activities, with feeding strategies adapting to food availability and environmental conditions. Social behaviors, including grooming and play, were critical for group cohesion, hygiene, and development. Supplementary feeding reduced competition for resources, stabilizing social interactions within the group. Agonistic and vocalization behaviors further underscored the species' complex social structure. These findings offer valuable insights for improving conservation management, enhancing the welfare of captive populations, and addressing the species’ endangered status. This research contributes to a foundational understanding of M. fascicularis behavior, guiding future conservation and management efforts for this ecologically and scientifically significant primate.
PENINGKATAN KUALITAS KEMASAN DAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK MADU RATU RIDEN Sisy Felicia, Talitha; Almira, Almira; Saputri, Nelsa; Syafutra, Randi
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 2 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i2.541-546

Abstract

Tujuan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) adalah untuk meningkatkan kualitas kemasan dan strategi pemasaran Produk Madu Batu Riden. PkM ini dilakukan dengan dua metode secara bertahap, yaitu: (1) Wawancara Tidak Terstruktur dan (2) Pendampingan. Hasil wawancara menunjukkan bahwa Produk Madu Batu Riden tidak maju karena dua kendala, yaitu: (1) kemasan produk yang tidak menarik dan (2) pemasaran produk yang terbatas. Hal ini menjadi dasar bagi Tim PkM untuk segera melaksanakan pendampingan. Pendampingan yang dilakukan Tim PkM berupa pendampingan pembuatan kemasan produk dan pendampingan pemasaran produk melalui platform digital. Pada akhirnya, melalui PkM ini, Produk Madu Batu Riden memiliki kemasan yang menarik dan platform digital sebagai strategi pemasaran yang lebih efektif.
PENGEMBANGAN KUALITAS KEMASAN DAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK MADU KELULUT KITE Sonya, Tibrin; Syafutra, Randi
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 2 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i2.457-461

Abstract

Tujuan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) adalah untuk mengembangkan kualitas kemasan dan strategi pemasaran Produk Madu Kelulut Kite. PkM ini dilakukan dengan dua metode secara bertahap, yaitu: (1) Wawancara Tidak Terstruktur dan (2) Pendampingan. Hasil wawancara menunjukkan bahwa Produk Madu Kelulut Kite tidak berkembang dengan baik karena dua kendala, yaitu: (1) kemasan produk yang tidak menarik dan (2) pemasaran produk yang terbatas. Hal ini menjadi dasar bagi Tim PkM untuk segera melaksanakan pendampingan. Pendampingan yang dilakukan Tim PkM berupa pendampingan pembuatan kemasan produk dan pendampingan pemasaran produk melalui platform digital. Pada akhirnya, melalui PkM ini, Produk Madu Kelulut Kite memiliki kemasan yang menarik dan platform digital sebagai strategi pemasaran yang lebih efektif.
MITIGASI KONFLIK MANUSIA-MONYET EKOR PANJANG DI PULAU BANGKA (STUDI KASUS DI DESA AIR DUREN, KEMUJA, DAN JADA BAHRIN) Syafutra, Randi; Handayani, Helvina; Wulandari, Fika; Kamal, Abdul; Arahmaan, Rydhollah; Dimas Husin, Tri; Apriyani, Ririn; Fatmawati, Fatmawati; Febriyani, Reani; Yulio Gempa Sakti, Muhammad; Kurbiyanto, Aji
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 1 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i1.%p

Abstract

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini dilakukan akibat adanya sejarah konflik antara manusia dan Monyet Ekor Panjang (MEP) di Desa Air Duren, Kemuja, dan Jada Bahrin, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Kegiatan PKM dilakukan dengan dua metode sekaligus, yakni: (1) Wawancara tidak terstruktur dan (2) Sosialisasi. Hasil wawancara menunjukkan bahwa masyarakat di ketiga desa mempunyai pengetahuan yang sedikit serta persepsi dan sikap yang buruk terhadap MEP. Oleh karena itu, sosialisasi mitigasi konflik manusia-MEP dilakukan segera setelah wawancara. Selain itu, wawancara tersebut juga menemukan fakta bahwa masyarakat di ketiga desa mengharapkan adanya solusi dalam mengantisipasi konflik manusia-MEP. Tindak lanjut dari fakta wawancara akan dilakukan pada kegiatan PKM selanjutnya. Pada akhirnya, kegiatan PKM ini menambah pengetahuan serta meningkatkan persepsi dan sikap masyarakat di ketiga desa terhadap MEP.