Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Meninjau Kembali Sejarah Masuknya Islam di Jambi Aliyas, Aliyas
Media Akademika Vol 28, No 3 (2013)
Publisher : Media Akademika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fakta sejarah mengenai letak geografis Nusantara sebagaisalah satu pusat perniagaan dan tempat pertemuan budayadari beberapa negara, memberi indikasi bahwa IslamNusantara tidak hanya berasal dari satu daerah melainkanberbagai daerah. Bukti sejarah untuk melihat adanyainteraksi pedagang asing dengan masyarakat Jambi adalahditemukannya pecahan kaca berwarna gelap dan hijau mudadi Muara Sabak (Tanjung Jabung Timur), selain itu jugaditemukan pecahan kaca berwarna biru tua dan biru muda,hijau, kuning dan merah di Muara Jambi, serta ditemukanjuga sejumlah permata di Muara Jambi, yang semuanya itudiperkirakan berasal dari Arab dan Persia (Iran) sekitar abadke-9 hingga abad ke-13 M. Bukti arkeologi ini juga diperkuatoleh berita Cina dalam kitab Pei-Hu-Lu tahun 875 M yangmenyebut nama Chan-Pei yang didatangi oleh para pedagangPo’sse (orang-orang Persia) untuk mengumpulkan barangdagangan berupa buah pinang (areca nuts). Berdasarkanbukti sejarah tersebut, sejak abad ke-9 Masehi telah adakontak masyarakat Jambi dengan pedagang Islam dari Arabdan Persia. Namun perlu dijelaskan jika proses islamisasipada abad ke-9 M telah ada di Jambi, kemungkinan hanyasebatas perorangan. Sebab, proses islamisasi besar-besarandi Jambi bersamaan dengan tumbuh dan berkembangnyakerajaan Islam Jambi sekitar abad ke-15 Masehi.
IMPLEMENTASI MANAJEMEN PENDIDIKAN KARAKTER DI MADRASAH ALIYAH Aliyas, Aliyas
AIJER Vol 1, No 2 (2019): April
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Penidikan UIM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.349 KB)

Abstract

Abstract: The Implementation of Character Education Management in Madrasah Aliyah. The moral degradation that occurred among Indonesian generations has lead to endless unrest. The presence of several cases that do not reflect the dignified character of Indonesia often occurs. Therefore, the government moves to restructure the pattern of Indonesian education by presenting a character education program. Madrasah Aliyah is one of educational institutions that has an interest in character education programs by carrying out some good habituation activities carried out in madrasah. Implementation of character education management in Madrasas needed to involve all components of the madrasah, namely students, teachers and staff, madrasah principals, education leaders, and Santri parents. The use of this approach was based on a deep awareness that the success of an education was not only determined by the role of the school but also by the role of parents and society. The successful implementation of character education management was not only the responsibility of madrasah (madrasa principals and teachers), but also parents of students. Because the implementation of character education management was a shared responsibility between the madrasah headmasters, teachers and parents of students, each of them should be able to play a role as a supporter in the success of character education.Keywords: Implementation, Character Education Management
PERTUMBUHAN UDANG VANNAMEI (Litopenaeus Vannamei) YANG DIBERIKAN PROBIOTIK HASIL FERMENTASI DENGAN SUMBER KARBON BERBEDA Aliyas, Aliyas; Putri, Dwi Utami
CENDEKIA EKSAKTA Vol. 8 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/ce.v8i2.10062

Abstract

Pemberian sumber karbon berbeda berupa nasi, singkong dan tapioka meningkatkan jumlah koloni bakteri. Pemanfaatan probiotik dengan penambahan sumber karbon berbeda berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan berat dan panjang udang vaname. Pertumbuhan bakteri dari fermentasi probiotik tergantung pada bahan maupun sumber karbon yang digunakan untuk substrat dalam fermentasi probiotik. Sumber karbon yang berbeda bisa menghasilkan jumlah bakteri yang akan tumbuh berbeda. Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan karbon yang berbeda pada perbanyakan probiotik terhadap jumlah koloni bakteri, dan aplikasinya dalam pemeliharaan udang vanammei (Litopenaeus vannamei). Penelitian dilaksanakan di Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar. Sumber karbon pada fermentesi bakteri probiotik yang digunakan yakni, tepung nasi, tepung Tapioka dan tepung jagung. Tepung nasi sebagai sumber karbon menghasilkan jumlah koloni bakteri sebesar 15,1 x 10⁷ CFU/ml, Tepung Tapioka 8 x 10⁷ CFU/ml dan Tepung Singkong 0,45 x 10⁷ CFU/ml. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan probiotik hasil fermentasi dengan sumber karbon berbeda menunjukkan bahwa probiotik dengan sumber  karbon  karbon tapioka menghasilkan pertumbuhan panjang sebesar 2,31 ± 0,067  cm dan bobot 0,75 ± 0,030 gr, perlakuan tepung singkong yaitu 1,62 ± 0,050 cm dan bobot 0,58 ± 0,011 gr tepung nasi 1,39 ± 0,025 cm dan bobot 0,36 ± 0,014 gr.Kata kunci:  fermentasi, pertumbuhan, probiotik, sumber karbon, udang vanname.
PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BAJU BEKAS (THRIFT) DI KOTA BATAM Aliyas, Aliyas; Ismawati, Ismawati; Hasanuddin, Andi; Rahmat, Muhammad; Sandra, Elminaliya
Postgraduate Management Journal Vol. 3 No. 1 (2023): Postgraduate Management Journal
Publisher : LPPM Universitas Ibnu Sina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36352/pmj.v3i1.607

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh harga dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian baju thrift di kota Batam. Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah masyarakat kota Batam yang melakukan pembelian baju bekas (thrift). Sampel dalam penelitian ini berjumlah 80 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan simple random sampling. Data diperoleh dengan melakukan penyebaran kuisioner. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan aplikasi pengolahan data SPSS. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian baju bekas (thrift), kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian baju bekas (thrift). Secara simultan, harga dan kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian baju bekas (thrift). Nilai r square sebesar 0,455 atau 45,5%. Hal ini berarti harga dan kualitas produk mampu menjelaskan variabel keputusan pembelian sebesar 45,5%. Sedangkan sisanya sebesar 54,5% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini
Perbaikan Kualitas Pakan Ikan Mas (Cyprinus carpio) Dengan Penambahan Tepung Daun Kelor (Moringa oleifera) Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Aliyas, Aliyas; Putri, Ika Wahyuni; Dewi, Fifi Anggraini
JAGO TOLIS : Jurnal Agrokompleks Tolis Vol 4 No 1 (2024): Januari
Publisher : Universitas Madako Tolitoli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56630/jago.v4i1.541

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak tepung daun kelor (Moringa oleifera) pada pakan terhadap pertumbuhan ikan mas (Cyprinus carpio). Penelitian ini berlangsung selama 40 hari terhitung pada bulan Mei-Juni 2023. Rancangan Acak Lengkap (RAL) digunakan dalam penelitian (4 perlakuan dengan 4 kali ulangan). Perlakuan yang dujikan adalah P1 (0% memberi makan tepung daun kelor); P2 (pakan tepung daun kelor 2%); P3 (pakan 2,5% tepung daun kelor); P4 (pakan tepung daun kelor 3%). Hasil penelitian menunjukkan pertumbuhan tertinggi yaitu perlakuan P4 (4,66 gram), perlakuan P1 (3,34 gram), serta perlakuan terendah terdapat pada perlakuan P2 (2,55 gram) dan P3 (2,60 gram). Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa penambahan tepung daun kelor pada pakan ikan mas memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap laju pertumbuhan ikan mas, sedangkan perlakuan P4 memberikan pengaruh nyata terhadap perlakuan lainnya.Kata Kunci: ikan mas, pertumbuhan, tepung daun kelor
Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Dalam Melestarikan Maggrove Melalui Penanaman Mangrove Di Pesisir Desa Lobuo Kabupaten Tolitoli Provinsi Sulawesi Tengah Laheng, Suardi; Aliyas, Aliyas; Putri, Dwi Utami; Putri, Ika Wahyuni; Darmawati, Darmawati; Ramadhan, Abd.; Kusuma, Moh. Rafli; Amaliyastasya, Amaliyastasya; Jumiati, Jumiati
Jurnal Cendekia Mengabdi Berinovasi dan Berkarya Vol 2 No 1 (2024): Januari
Publisher : Universitas Madako Tolitoli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56630/jenaka.v1i4.512

Abstract

Mangrove merupakan istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan banyaknya komunitas pesisir tropis yang didominasi oleh beberapa jenis pohon atau semak yang mampu tumbuh di air asin.  Untuk menjaga dan melestarikan mangrove  tersebut dilakukan pengabdian kepada masyarakat yaitu penanaman mangrove.  Kegiatan  ini dilaksanakan pada tanggal  2 September 2023.  Bertempat di Desa Lobuo, Kecamatan Dondo, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah.  Prosedur  pelaksanaan kegiatan ini yaitu di awali dengan observasi bibit dan tempat penanaman mangrove di Desa Lobuo. Di harapkan kegiatan ini menambah kesadaran masyarakat terhadap pentingnya mangrove bagi wilayah pesisir yang ada di Desa Lobuo, kiranya kedepannya dapat menjaga merawat dan memanfaatkan mangrove tersebut dengan lebih baik.Kata kunci : mangrove, lestari, tolitoli
Sosialisasi Dugong dan Penyu Sebagai Hewan Laut Yang Dilindungi di SMK Negeri 1 Dakopemean, Kabupaten Tolitoli Laheng, Suardi; Putri, Ika Wahyuni; Putri, Dwi Utami; Darmawati, Darmawati; Aliyas, Aliyas; Akbar, Moh.; Hulapa, Tomi; Refly, Moh.; Musliyadi, Andy; Indriani, Indriani; Sari, Lidya; Awalia, Awalia; Darmadi, Dani
Jurnal Cendekia Mengabdi Berinovasi dan Berkarya Vol 2 No 2 (2024): Mei
Publisher : Universitas Madako Tolitoli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56630/jenaka.v2i2.612

Abstract

Habitat laut memiliki karakteristik seperti pantai berpasir, pantai berlumpur, hutan bakau, padang lamun, terumbu karang dan laut lepas. Karakteristik tersebut merupakan habitat untuk mencari makanan dan tempat asuhan untuk membesarkan anak bagi banyak spesies seperti dugong dan penyu. Kedua jenis hewan air ini adalah jenis dilindungi oleh pemerintah akibat jumlah populasinya terus mengalami penurunan. Upaya  untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang biota laut yang dilindungi yaitu melalui sosialisasi hewan laut dilindungi di SMK Negeri 1 Dakopemean. Kegiatan ini berlangsung berkisar 120 menit.  Hasil pengabdian menunjukkan adanya peningkatan wawasan serta kemampuan siswa tentang dugong dan penyu. Selain itu, upaya konservasi yang dapat dilakukan serta masukan atau ide-ide konservasi yang nanti kedepannya mampu direalisasikan.Kata kunci : dugong, hewan laut, penyu, perlindungan 
Uteh Bateh Traditional Kerinci Government in The Tambo Kerinci Manuscript Fiadi, Agus; Aliyas, Aliyas; Zahara, Mina
Ishlah: Jurnal Ilmu Ushuluddin, Adab dan Dakwah Vol. 5 No. 2 (2023): Desember
Publisher : Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Kerinci

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32939/ishlah.v5i2.230

Abstract

This article explains the history of the Kerinci Traditional Government which is called Kemandapoan, where is the government system Kemendapoan This was created based on the Ordinance Law of 1918(StandsLeaf-No.677) be equipped withInlandche OrdinanceOuter regions (IGOB) September 3, 1938 (State plate No: 490) Jo Stb 1938 No 681) issued by the Dutch Colonial Government. Kemandapoan This has territorial boundaries which in the local language of the Kerinci people are known as Uteh Bateh which is very important to explain because it concerns the sovereignty of a Territory. The aim of this research is to find out the boundaries of traditional territories which have experienced shifts along with the continued development of a region with expansion, especially from the expansion of districts into regencies and municipalities as well as the many expansions of villages which will make it difficult to remember the boundaries of traditional government areas or Traditional Government. The method used in this research is a philological research method which includes determining the text; manuscript inventory; manuscript description; comparison of manuscript and text; text transliteration; as well as text translation. The results of this research are that the traditional government in Kerinci used to be 10 Kemendapoan. Kemendapoan this is at the same level as a sub-district, but now the administrative boundaries of the traditional territory include a sub-district, because there have been many changes, starting from the expansion of Kerinci Regency and Sungai Full City to the expansion of several villages. Mendapo emerged because of the will of the Kerinci Community and also the Dutch Colonial initiative which invited traditional leaders, both Depati, Ninik Mamak, Tengganai, Scholars of Ulama, Smart Clerks and youth (Hulubalang) to hold deliberations on the formation of a new government system. The aim of the formation of the Kemendapoan was for the Dutch to reduce leadership dominance Depati in their traditional territory which the Dutch feared would backfire on the Dutch position in the Kerinci region. Tulisan ini menjelaskan tentang sejarah Pemerintahan Tradisional Kerinci yang disebut dengan Kemandapoan, dimana sistem pemerintahan Kemendapoan ini dibuat berdasarkan undang undang ordonansi tahun 1918 (Staat Blaad-No.677) di lengkapi dengan Inlandche Ordonansi Buitenggewesten ( IGOB ) tanggal 3 September 1938 ( Staatblaad No:490) Jo Stb 1938 No 681) yang dikeluarkan oleh Pemerintahan Kolonial Belanda. Kemandapoan ini mempunyai batas Wilayah yang dalam bahasa lokal masyarakat Kerinci dikenal dengan istilah Uteh Bateh yang sangat penting dijelaskan karena menyangkut kedaulatan suatu Wilayah. . Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui batas wilayah adat yang telah mengalami pergeseran seiring dengan terusnya berkembang suatu wilayah dengan adanya pemekaran, mulia dari pemekaran Kabupaten menjadi Kabpaten dan Kota Madya juga banyaknya terjadi pemekaran Desa yang nantinya akan menyulitkan untuk mengingat batas wilayah pemerintahan Tradisonal/Pemerintahan Adat. Metode yang digunakan daam penelitian ini adalah metode penelitian filologi yang meliputi penentuan teks; inventarisasi naskah; deskripsi naskah; perbandingan naskah dan teks; transliterasi teks; serta terjemahan teks. Adapaun hasil dari penelitian ini adalah bahwa pemerintahan tradisional yang ada di Kerinci dahulunya adalah 10 Kemendapoan. Kemendapoan ini setingkat dengan kelurahan tapi sekarang batas administratif wilayah adat mencakup sebuah Kecamatan, karena telah banyak terjadi perubahan mulai dari Pemekaran Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh sampai dengan pemekaran beberapa Desa. Mendapo muncul karena kehendak Masyarakat Kerinci dan juga inisiatif Kolonial Belanda yang mengajak Pemuka adat, baik Depati, Ninik Mamak, Tengganai, Alim Ulama, Cerdik Pandai dan pemuda (Hulubalang) untuk mengadakan musyawarah pembentukan suatu sistem pemerintahan baru. Pembentukan Kemendapoan ini bertujuan bagi Belanda untuk mengurangi dominasi kepemimpinan Depati di wilayah adatnya yang di takutkan Belanda akan menjadi bumerang bagi kedudukan Belanda dalam wilayah Kerinci.
Evaluasi Dosis Vitamin Premix Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Gurame (Osphronemus gouramy) Rioeh, Moh. Israndy; Aliyas, Aliyas; Putri, Dwi Utami
Arborescent Journal Vol 1 No 1 (2024): Januari
Publisher : Universitas Madako Tolitoli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56630/arj.v1i1.517

Abstract

ABSTRAK Budidaya ikan Gurame menghadapi beberapa tantangan, masa pertumbuhan yang lambat dibanding dengan ikan tawar lainnya menjadi salah satu masalah utama pada ikan ini. Karena tubuh ikan tidak dapat membuat vitamin sendiri, vitamin harus ditambahkan ke dalam pakan ikan. Vitamin campuran ini memiliki semua vitamin yang dibutuhkan ikan untuk pertumbuhan dan membantu metabolisme ikan berjalan lebih cepat. Tujuan dari sebagai bahan informasi seberapa besar pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan gurame  yang diberi premix boster aquavita selama 40 hari pemeliharaan. Untuk penelitian ini, Rancangan Acak Lengkap (RAL) digunakan dengan empat perlakuan dan tiga kali ulangan ulangan yakni terdiri dari P1 (kontrol), P2 (vitamin mix 2 gr/pakan), P3 (vitamin mix 3 gr/pakan), P4 (vitamin mix 4 gr/pakan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan campuran vitamin ke dalam pakan ikan gurame  berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap pertumbuhan berat dan panjang mutlak ikan. Dosis vitamin mix 3 gram per pakan menunjukkan pertumbuhan terbaik, dengan berat rata-rata 3,11 gram, panjang 1,64 cm, dan kelangsungan hidup 96,67%.Kata kunci : Ikan gurame, Vitamin mix, pertumbuhan
Efektifitas Pertumbuhan Infusoria Yang Diberi Dosis Probiotik Berbeda Aliyas, Aliyas; Darmawati, Darmawati; Putri, Ika Wahyuni; Nurfauzan, Malik
Arborescent Journal Vol 1 No 2 (2024): Mei
Publisher : Universitas Madako Tolitoli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56630/arj.v1i2.645

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi probiotik yang berbeda terhadap kepadatan infusoria yang ditumbuhkan pada substrat daun pisang siam (Musa paradisiaca). Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tambun, Kecamatan Baolan, Kabupaten Tolitoli. Media yang digunakan pada penelitian yaitu probiotik daun pisang siam kering. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan empat kali ulangan, yaitu: P0 (Konsentrasi Probiotik 0 ml/l tanpa daun pisang), P1 (Konsentrasi Probiotik 4 ml/l dan daun pisang siam kering sebanyak 5 gram), P2 (Konsentrasi Probiotik 6 ml/l dan daun pisang siam kering sebanyak 5 gram), P3 (Konsentrasi Probiotik 8 ml/l dan daun pisang siam kering sebanyak 5 gram), dan P4 (Konsentrasi Probiotik 10 ml/l dan daun pisang siam kering sebanyak 5 gram).  Hasil penelitian tertinggi terdapat pada perlakuan 4 di hari ke-6 dengan dosis 10 ml/L menghasilkan kepadatan populasi yang tinggi. Sementara hasil terendah pada dosis 0 ml/L dan tanpa daun pisang.Kata kunci: EM4, kepadatan populasi, larva ikan.