Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

PENENTUAN WAKTU KAPASITAS PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROUGHT CUT CAPACITY PLANNING (RCCP) (Studi Kasus Pada Perusahaan Tegel UD. Elsa Langsa) Yusri Nadia; M. Thaib Hasan; Krisvan Leonardo Hutabarat; Yusnawati
JURUTERA - Jurnal Umum Teknik Terapan Vol 11 No 01 (2024)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55377/jurutera.v11i01.2181

Abstract

Keberhasilan dari pengendalian dan perencanaan manufaktur membutuhkan perencanaan kapasitas yang efektif agar dapat memenuhi permintaan konsumen sesuai jadwal produksi yang telah ditetapkan. Rough Cut Capacity Planning (RCCP) ialah suatu proses analisis dan evaluasi untuk verifikasi/ menjelaskan kapasitas pada setiap stasiun kerja dari fasilitas produksi yang tersedia di lantai pabrik agar sesuai atau dapat mendukung jadwal induk produksi yang akan disusun. Metode yang digunakan untuk menganalisa data dalam penulisan ini adalah pengukuran kerja dengan metode pengukuran waktu kerja, peramalan dan Rough Cut Capacity Planning ( RCCP ). Hasil perhitungan yang telah dilakukan belum memenuhi kebutuhan permintaan konsumen karena kapasitas yang dibutuhkan lebih besar dari kebutuhan kapasitas tersedia sehingga dengan metode Rought Cut Capacity Planning (RCCP) dapat melakukan usulan perancangan kapasitas dengan cara penambahan waktu kerja dan dengan cara penambahan tenaga kerja. Penambahan waktu kerja sebanyak 1 jam per hari dan penambahan tenaga kerja sebanyak 1 orang sehingga sudah memenuhi permintaan konsumen karena kebutuhan kapasitas yang tersedia lebih besar dari kebutuhan kapasitas dimana rata-rata kapasitas tersedia pada satu tahun kedepan yaitu 6260 jam dan rata-rata kapasitas dibutuhkan 4723,142 jam.
PEMETAAN SAWAH DI SEUNEUBOK BACEE DENGAN MENGGUNAKA METODE TOPOGRAFI DAN UAV (KEC.BENDAHARA, KAB. ACEH TAMIANG) Siallagan, Indah Agnesia; Delima Simanjutak, Oktavia; Nadya, Yusri; Yusnawati
Jurnal Masyarakat Berdikari dan Berkarya (Mardika) Vol 2 No 4 (2024): Jurnal Masyarakat Berdikari dan Berkarya (MARDIKA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55377/mardika.v2i4.11513

Abstract

This study is an independent study that aims toanalyze and determine the scope of irrigation flow in SeunebokAceh Village, Bendahara District, Aceh Tamiang. The methodused is a descriptive quantitative approach with data collectionthrough questionnaires and interviews with 12 respondentsconsisting of residents and village officials. The results of thestudy indicate that several areas experience limited water supplyduring the dry season, the soil structure of the rice fields inSeuneubok Bacee Village, Aceh Tamiang, does not supportagricultural activities, with differences in the height of the ricefield area and the irrigation channel. Where the rice fields arehigher than the irrigation channel itself. This study concludesthat innovative technology is needed, namelythe hydram pump.
IDENTIFIKASI PRIORITAS RISIKO SIRUP MANGROVE DI UMKM AL-IKHLAS KOTA LANGSA Gustian, Deni; Hasan, M Thaib; Yusnawati
Jurnal Industri Samudra Vol 1 No 2 (2020): Jurnal Industri Samudra
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik. Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

UMKM Al-Ikhlas merupakan salah satu industri pengolahan buah mangrove yang berlokasi di Desa Kuala Langsa, Kecamatan Langsa Barat, Kota Langsa, Provinsi Aceh. Malasah yang dialami adalah rendahnya pasokan sirup mangrove pada konsumen. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi risiko sepanjang supply chain menggunakan metode SCOR.Langkah-langkah dalam penelitian ini adalah, mengidentifikasi risiko setiap aktivitas menggunakan scor, langkah selanjutnya adalah menentukan skor risiko menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada responden. Langkah terakhir adalah menentukan priorotas risiko setiap aktivitas menggunakan diagram pareto dengan aturan 80:20. Adapun hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah prioritas risiko setiap supplier adalah jumlah panen buah mangrove tidak stabil, buah-buah mangrove yang dihasilkan tidak memiliki kualitas tinggi, alat cetak label belum handal untuk menghasilkan label sesuai pesanan, kertas label tidak seragam warnanya. Prioritas risiko pada aktivitas manufacturer adalah jumlah permintaan dari distributor tidak stabil, penambahan bahan pendukung tidak konsisten pada setiap proses produksi, label kemasan tidak selalu sesuai dengan keinginan. Prioritas risiko pada aktivitas distributor adalah pasokan sirup mangrove dari produsen tidak selalu tersedia, harga jual sirup mangrove tidak terjangkau. Prioritas risiko pada konsumen adalah sirup mangrove tidak mudah didapatkan, harga sirup mangrove tidak terjangkau
PERANCANGAN MODEL VENDOR MANAGED INVENTORY (VMI) UNTUK MEMINIMASI ONGKOS TOTAL RANTAI PASOK (STUDI KASUS: USAHA ALFIS GAMPONG SIMPANG LHEE) Putri, Kesuma; Handayani, Nurlaila; Yusnawati
Jurnal Industri Samudra Vol 2 No 1 (2021): Jurnal Industri Samudra
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik. Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Usaha Alfis adalah satu-satunya usaha manisan yang berlokasi di Jln. Professor A Majid Ibrahim, Simpang Lhee, Kota Langsa. Produk yang dihasilkan adalah manisan kelapa dan dipasarkan melalui retailer yang tersebar di 3 Kabupaten/Kota, yaitu Kota Langsa, Kabupaten Aceh Timur, dan Kabupaten Aceh Tamiang. Masalah yang dihadapi Usaha Alfis selama ini adalah tingginya biaya pengiriman produk ke retailer, hal ini disebabkan jarak retailer yang jauh dan frekuensi pengiriman 3-4 kali dalam satu bulan. Tujuan dari penelitian ini adalah meminimasi ongkos total rantai pasok. Metode yang dalam penelitian ini Vendor Managed Inventory (VMI). Untuk melakukan minimisasi ongkos total, dilakukan perhitungan peramalan permintaan dan ongkos total menggunakan Q System. Berdasarkan hasil yang di peroleh dari pengolahan data didapatkan penghematan Rp 24.523.796 untuk retailer Kota Langsa, penghematan sebesar Rp 33.119.282 untuk retailer Kab Aceh Timur dan sebesar Rp 81.398.157untuk retailer yang berada di Kab Aceh Tamiang, dengan total penghematan Rp 139.041.145 dalam setahun, dengan solusi dilakukannya peringiriman kepada retailer yang berada di Kota Langsa sebanyak 9 kali dalam setahun, retailer di Kab Aceh Timur sebanyak 8 kali dalam setahun dan retailer di Kab Aceh Tamiang sebanyak 7 kali dalam setahun, dan disimpulkan dengan menggunakan metode Vendor Managed Inventory (VMI) biaya dapat diminimumkan.
PERBAIKAN KINERJA SUPPLY CHAIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SUPPLY CHAIN OPERATION REFERENCE (SCOR) (Studi Kasus CV. Athaya Mineral Desa Geudubang Aceh Kecamatan Langsa Baro Kota Langsa) Zahra, Fatimah; Hasan, Muhammad Thaib; Yusnawati
Jurnal Industri Samudra Vol 2 No 1 (2021): Jurnal Industri Samudra
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik. Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

CV. Athaya Mineral adalah sebuah usaha yang menghasilkan air minum dalam kemasana yang beralamat di Desa Geudubang Aceh Kecamatan Langsa Baro Kota Langsa, masalah yang dialami adalah keluhan dari retail mengenai keterlambatan pengiriman air minum dalam kemasan (AMDK), masalah lain yang juga dialami oleh CV. Athaya sendiri adalah ketidakpastian permintaan dan jadwal pengiriman bahan tambah, kekurangan persediaan yang menyebabkan perusahaan mengalami kehabisan barang. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur dan memperbaiki kinerja Supply Chain di CV. Athaya Mineral. Metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam penelitian ini adalah metode Supply Chain Operation Reference (SCOR). SCOR adalah sebuah metode untuk memudahkan pemahaman mengenai rantai pasok yang efektif dan efesien dalam menompang strategi perusahaan. Penentuan bobot variabel bebas dalam penelitian ini menggunakan metoden Analytical Hierarchy Process (AHP), AHP adalah sebuah konsep untuk pembuatan keputusan berbasis multicriteria (kriteria yang banyak). Hasil yang diperoleh dari peniitian ini menunjukan nilai akhir total kinerja supply chain sebesar 50,7758 dan ini menunjukkan bahwa sistem monitoring indikator kinerja CV. Athaya Mineral berada pada range average, oleh sebab itu usulan strategi yang bisa dilakukan oleh CV. Athaya Mineral untuk memperbaiki kinerja perusahaan pada aktivitas plan dengan melakukan peramalan permintaan produk, komunikasi yang baik dengan konsumen, aktivitas source dengan membuat kesepakatan kontrak kerja tertulis, menjalin kerja sama yang baik dengan supplier, aktivitas make dengan menjadwalkan produksi sesuai dengan peramalan permintaan, komunikasi yang baik dengan konsumen, meningkatkan kapasitas produksi, aktivitas deliver dengan menyediakan aplikasi yang berisikan ketersediaan produk yang bisa di akses oleh CV. Athaya mineral dan konsumen, mengkoordinasi ketepatan pengiriman, aktivitas return dengan cara biaya pengembalian produk ditanggung oleh CV. Athaya Mineral
ANALISA BEBAN KERJA UNTUK MENENTUKAN JUMLAH OPTIMAL PETUGAS DI PENGAMANAN PINTU UTAMA (P2U) LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIB LANGSA Khairul Anwar Daulay; Handayani, Nurlaila; Yusnawati
Jurnal Industri Samudra Vol 2 No 1 (2021): Jurnal Industri Samudra
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik. Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Langsa yang merupakan salah satu Unit Pelaksanaan Tugas (UPT) yang ada di Kementrian Hukum dan Ham Aceh. Salah satu area yang terdapat di Lapas harus steril dari berbagai hal yang akan masuk ke dalam Lapas yaitu ruangan Pengamanan Pintu Utama (P2U) dengan pelaksanaan tanggung jawab tugas oleh P2U sebagai garda terdepan dalam melakukan pengawasan dan penggeledahan terhadap keluar masuknya orang dan barang dari luar maupun ke dalam Lapas. Tingginya pengunjung membuat para petugas P2U sering kesulitan dalam menangani para pengunjung, sehingga proses pemeriksaan barang badan ataupun yang masuk ke dalam lapas sangat tidak efektif dan juga membuat para petugas P2U sulit dalam mengendalikan emosi terhadap pengunjung yang mengunjungi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan jumlah petugas P2U yang optimal sesuai dengan beban kerja yang ada di Ruangan P2U Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Langsa akibat pengunjung di Lembaga Pemasyarakatan tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode perhitungan beban tugas berdasarkan KEP/75/M.PAN/2004 dan NASA TLX serta fuzzy logic. Berdasarkan hasil penelitian ini terdapat perbedaan antara jumlah petugas P2U yang aktual dengan jumlah petugas P2U yang diusulakan. Pada jumlah aktual setiap regunya terdiri dari 3 orang sedangkan pada jumlah usulan petugas P2U adalah regu A meningkat menjadi 9 orang, regu B meningkat menjadi 7 orang, regu C meningkat menjadi 9 orang dan regu D meningkat menjadi 9 orang. Setelah dilakukan simulasi terhadap jumlah petugas P2U yang di usulkan, rata-rata jumlah dari nilai rata-rata Weighted Workload (WLL) petugas P2U yang di usulkan meningkat dari 81,78 menjadi 32,93
Penerapan Metode Quality Function Deployment Untuk Pengembangan Produk Face Shield Handayani, Nurlaila; Yusnawati; Nurmalawati; Hidayat, Ahmad
Jurnal Industri Samudra Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Industri Samudra
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik. Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55377/jis.v4i1.9650

Abstract

Face shield merupakan alat pelindung diri (APD) yang penting digunakan pada pandemi virus corona. Permasalahan penelitian yaitu kurangnya minat masyarakat memakai face shield saat pandemi virus corona. Tujuan penelitian mengetahui atribut atau keinginan masyarakat terhadap pengembangan produk face shield dan mengetahui karakteristik teknis pada pengembangan produk face shield. Metode yang digunakan adalah metode Quality Function Deployment (QFD).Hasil dan pembahasan, responden Laki-laki tingkat kepentingan tertinggi bernilai 5, tingkat kepuasan tertinggi pada warna pengikat mika bernilai 3,82, rasio perbaikan terbesar pada jenis pengikat mika berniai 1,37, sales point terbanyak bernilai 1.2 sebanyak 3 atribut, bobot absolut dan bobot relatif tertinggi pada jenis pengikat mika bernilai 10.24 dan 31,44%, responden Perempuan tingkat kepentingan tertinggi bernilai 5, tingkat kepuasan tertinggi pada jenis pengikat mika bernilai 3,54, rasio perbaikan terbesar pada jenis pengikat mika berniai 1,41, sales point terbanyak bernilai 1.2 sebanyak 4 atribut, bobot absolut dan bobot relatif tertinggi pada jenis pengikat mika bernilai 10,59 dan 32,96%. Kesimpulan, terdapat 6 atribut pengembangan produk face shield untuk responden Laki-laki dan Perempuan, karakteristik teknis pada pengembangan produk face shield yang diprioritaskan untuk ditingkatkan pada responden Laki-laki yaitu kenyamanan pemakai, memiliki daya tahan yang lama, dan mudah untuk dipasang dan dilepaskan. Sedangkan karakteristik teknis yang diprioritaskan untuk ditingkatkan pada responden Perempuan yaitu kenyamanan pemakai, desain yang menarik, dan menambah nilai jual.
ANALISIS EFEKTIFITAS MESIN EXTRUDER MAXTREE SEBAGAI DASAR MAINTENANCE UNTUK MENINGKATKAN KINERJA MESIN Apriansyah, Dimas; Yusnawati; Zeki, Muhammad
Jurnal Industri Samudra Vol 5 No 1 (2024): Jurnal Industri Samudra
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik. Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55377/jis.v5i1.10176

Abstract

Bunut Rubber Factory merupakan perusahaan bagian dari PT. BSP yang mengolah karet. Dalam menjalankan produksinya, PT. Bunut Rubber Factory menggunakan sejumlah mesin utama yaitu mesin extruder mixture dan lain-lain. Bersumber pada informasi yang diperoleh perusahaan ini telah menjalankan sistem preventive maintenance, namun pada kenyataannya masih adanya mesin yang mengalami kerusakan saat produksi. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi efektifitas mesin di PT Bunut Rubber Factory Dan mengukur efektifitas kinerja mesin di PT Bunut Rubber Factory. Metode yang digunakan Overall Equipment Effectifeness merupakan suatu pengukuran efektifitas pemakaian suatu mesin/peralatan Dan Failure Mode and Effect Analysis digunakan untuk mengidentifikasi mode kegagalan. Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa nilai yang dihasilkan dari nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) dengan persentase 45,65% sedangkan standar yang diberikan oleh PT Bunut Rubber Factory adalah 100%, Dari hasil pengurutan persentase faktor yang mempengaruhi efektifitas mesin extruder mixture adalah persentase reduced speed losses sebesar 6.282.738,10. Hasil pengurutan kumulatif nampak lebih jelas bahwa komponen atau mode kegagalan yang mendapatkan kumulatif yang tinggi adalah block bearing dibandingkan komponen - komponen yang lain. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil pengolahan data faktor tertinggi yang mempengaruhi efektifitas mesin extruder mixture adalah reduced speed losses. Kinerja mesin extruder mixture di PT Bunut Rubber Factory kurang baik dikarenakan nilai efektifitas yang dihitung dari nilai OEE dibawah standar yang telah ditentukan oleh PT Bunut Rubber Factory.
PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN BATIK SERASAN Syahriyatul Muharromah; Sinta Ardhillatul Jannah; Yusnawati
Jurnal Integritas Serasan Sekundang Vol 7 No 01 (2025): Jurnal Integritas Serasan Sekundang
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah KabupatenMuara Enim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64987/jiss.v7i01.101

Abstract

Muara Enim menjadi salah satu daerah yang memiliki batik dengan ciri khas tersendiri, Batik ini diproduksi di Rumah batik serasan. Perkembangan batik yang pesat ini membuat banyak persaingan yang terjadi antar produsen sehingga strategi pemasaran juga sangat mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen. selain itu usaha yang bergerak dibidang batik ini dipaksa untuk kreatif dan inovatif dalam produksi serta memasarkan produknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh produk, harga, tempat, dan promosi terhadap minat beli konsumen batik serasan Muara Enim di Rumah Batik Serasan Muara Enim. Penelitian ini menggunakan metode distkriptif kuantitatif. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 responden, Penentuan sampel menggunakan terknik sampling purposive dengan kriteria responden yang pernah membeli dan juga yang belum membeli produk Rumah batik serasan. Teknik pengambilan data dengan memberi kuesioner pada responden, wawancara, dan dokumentasi. Teknis analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif, uji t dan uji f. Hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa variabel produk (X1) tidak berpengaruh signifikan yang dibuktikan melalui hasil analisis data dengan nilai sig t 0,794 > 0,05. Variabel harga (X2) tidak berpengaruh signifikan yang dibuktikan melalui hasil analisis data dengan nilai sig t 0,083 > 0,05. Variabel tempat (X3) mempunyai pengaruh signifikan yang dibuktikan melalui hasil analisis data dengan nilai sig t 0,00 < 0,05. Variabel Promosi (X4) tidak berpengaruh signifikan yang dibuktikan melalui hasil analisis data dengan nilai sig t 0,340 > 0,05. Namun secara simultan produk, harga, tempat, dan promosi berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen batik serasan. Penelitian ini membuktikan bahwa marketing mix dapat meningkatkan minat beli masyarakat pada batik serasan.