Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ISOLASI DAN KARAKTERISASI BIOLOGI BAKTERI ENDOFIT, FILOSFER DAN RIZOSFER DARI TANAMAN SAGU (Metroxylon sagu) Bayu Alhusaeri Siregar; Niken Nur Kasim; Naimatul Farida
Prosiding Seminar Nasional Biotik Vol 8, No 1 (2020): PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOTIK VIII 2020
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, Aceh, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.491 KB) | DOI: 10.22373/pbio.v8i2.9659

Abstract

Sagu (Metroxylon sagu) tumbuh secara alami dan menyebar di Bagian Timur Indonesia digunakan sebagai sumber makanan alternatif non-beras dan dapat diolah menjadi bioetanol. Perkebunan sagu rakyat sebagian besar dibudidayakan secara alami dan tidak ada aktivitas budidaya yang intensif sehingga memiliki tingkat keragaman flora dan fauna yang masih tinggi. Interaksi mikroba dan tanaman dapat bersifat simbiosis mutualisme dengan membantu tanaman mendapatkan unsur hara dan sebagai anti mikroba bagi patogen yang merugikan tanaman inangnya. Tujuan penelitian ini untuk mengisolasi dan mengkarakterisasi bakteri filosfer, rizosfer, dan endofit dari tanaman sagu, serta mengetahui potensinya sebagai agens pengendali patogen Fusarium sp. Pengambilan sampel dari pertanaman sagu di Kec. Wasuponda, Kab. Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan. Isolasi bakteri dilakukan terhadap bakteri endofit, filosfer dan rizosfer sagu. Karakterisasi bakteri dilakukan dengan uji gram, pelarut fosfat, agen antagonis, uji agar darah dan hipersensitif. Sebanyak 34 isolat didapat dari tanaman sagu sebagai bakteri endofit, filosfer dan rizosfer. Sebagian besar bakteri tidak tergolong sebagai patogen pada manusia, hewan atau tanaman. Terdapat 8 isolat bakteri yang memiliki kemampuan sebagai bakteri pelarut fosfat. Bakteri filosfer dengan kode isolat 21 memiliki kemampuan penghambatan terbesar yaitu 40% terhadap patogen Fusarium sp. yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai agen pengendali hayati.
Incidence and Molecular-Based Identification of Papaya ringspot virus Infecting Papaya in Java Farida, Naimatul; Damayanti, Tri Asmira; Efendi, Darda; Hidayat, Sri Hendrastuti
Jurnal Fitopatologi Indonesia Vol. 18 No. 1 (2022): Januari 2022
Publisher : The Indonesian Phytopathological Society (Perhimpunan Fitopatologi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14692/jfi.18.1.43-51

Abstract

Infeksi Papaya ringspot virus (PRSV) di Indonesia pertama kali dilaporkan pada pepaya di Nangroe Aceh Darussalam pada tahun 2012. Sejak itu, PRSV atau penyakit bercak bercincin pada pepaya menyebar ke beberapa daerah di Jawa, Sumatera, Bali, dan Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini dilakukan untuk mengonfirmasi keberadaan PRSV di beberapa daerah penanaman pepaya di Jawa dan mengetahui identitas molekulernya. Metode double antibody sandwich enzyme-linked immunosorbent assay (DAS-ELISA) dengan antiserum spesifik PRSV digunakan untuk mendeteksi sampel dari lapangan. Insidensi PRSV hasil deteksi DAS-ELISA di Bogor, Purworejo, Kebumen, dan Bantul berturut-turut sebesar 59.1%, 51.4%, 84.2%, dan 96.2%. Identifikasi lebih lanjut dilakukan dengan reverse transcription-polymerase chain reaction menggunakan primer spesifik (PRSV326/PRSV800), dilanjutkan dengan sikuensing DNA. Fragmen DNA berukuran 475 pb berhasil diamplifikasi dari sampel lapangan dan analisis nukleotida menunjukkan bahwa semua sampel terkonfirmasi PRSV dengan homologi antarisolat berkisar antara 95.4% sampai 99.4%. Analisis filogenetika menunjukkan bahwa isolat-isolat PRSV di Jawa berada dalam satu grup yang sama dengan isolat PRSV-P pepaya dari Thailand.
RESPONS POPULASI Sitophilus oryzae TERHADAP VARIASI SUHU PADA MEDIA BERAS: STUDI AWAL UNTUK PERLINDUNGAN HASIL PERTANIAN: POPULATION RESPONSES OF Sitophilus oryzae TO TEMPERATURE VARIATIONS IN RICE MEDIA: A PRELIMINARY STUDY FOR THE PROTECTION OF AGRICULTURAL PRODUCTS Simanjuntak, Rich Gemilang; Farida, Naimatul
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 13 No. 3 (2025)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jurnalhpt.2025.013.3.3

Abstract

Sitophilus oryzae (Coleoptera: Curculionidae) merupakan hama pascapanen utama yang merusak komoditas serealia, terutama beras. Infestasi S. oryzae menyebabkan kerusakan fisik dan kontaminasi, yang berdampak serius pada ketahanan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh suhu terhadap aspek biologi dan dinamika populasi S. oryzae pada media beras, meliputi siklus hidup, kelangsungan hidup, ukuran tubuh, dan nisbah kelamin. Penelitian dilakukan di laboratorium dengan dua perlakuan suhu, yaitu 26,2 ± 0,3 °C dan 30,6 ± 0,3 °C. Tiga puluh butir telur pada setiap perlakuan yang diamati secara berkala hingga menjadi imago. Data dianalisis menggunakan tabel kehidupan dan uji two-sample T-Test tidak berpasangan dua arah  (two-tailed). Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu tinggi mempercepat perkembangan siklus hidup dan menghasilkan individu dengan panjang tubuh lebih besar. Mortalitas tertinggi pada semua perlakuan terjadi pada fase larva, dengan pola kelangsungan hidup tipe III. Nilai harapan hidup (ex) pada semua tahap lebih tinggi daripada proporsi mortalitas (qx), yang menunjukkan potensi pertumbuhan populasi yang positif. Rasio jenis kelamin mendukung dominasi betina, yang berkontribusi pada peningkatan populasi. Temuan ini menunjukkan bahwa suhu merupakan faktor abiotik penting yang menentukan dinamika populasi S. oryzae, sehingga informasi ini dapat digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi pengendalian hama pascapanen yang lebih efektif dan ramah lingkungan.
Relationship Of Diet With Frequency Of Recurrence Of Dyspepsia In Puskesmas Pamotan Rembang Regency Faridah, Umi; Hartinah, Dewi; Farida, Naimatul
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 14th University Research Colloquium 2021: Bidang Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Dispepsia adalah suatu sindrom atau kumpulan gejala yang ditandai dengan nyeri ulu hati, kembung, perut terasa cepat penuh, dan lain – lain. Frekuensi kekambuhan dispepsia adalah terjadinya kembali serangan dispepsia dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama. Prevalensi dispepsia di Indonesia mencapai 40-50%. Pada usia 40 tahun diperkirakan terjadi sekitar 10 juta jiwa atau 6,5% dari total populasi penduduk. Pada tahun 2020 diperkirakan angka kejadian dispepsia terjadi peningkatan dari 10 juta jiwa menjadi 28 jiwa setara dengan 11,3% dari keseluruhan penduduk di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa prevelensi dispepsia masih cukup tinggi. Salah satu cara untuk mengurangi angka dispepsia yaitu dilihat dari pola makan yang meliputi jadwal makan, jenis makanan dan keteraturan makan supaya tidak terjadi kekambuhan dispepsia. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan pola makan dengan frekuensi kekambuhan dispepsia di Puskesmas Pamotan Kabupaten Rembang. Metode : Jenis penelitian Analitik Korelasional dengan pendekatan Cross sectional. Peneliti menggunakan teknik purposive sampling dengan mengambil jumlah populasi pada bulan januari dan februari sebanyak 44 Orang di Puskesmas Pamotan Kabupaten Rembang. Analisa bivariat menggunakan uji Spearman Rank (Rho) dan instrumen yang digunakan adalah lembar kuesioner dan lembar ceklis. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ada hubungan pola makan dengan frekuensi kekambuhan dispepsia di puskesmas pamotan kabupaten rembang dengan P Value sebesar 0,000 dengan ? 5%, nilai r sebesar 0,566 Ada hubungan pola makan dengan frekuensi kekambuhan dispepsia di Puskesmas Pamotan Kabupaten Rembang dengan P Value sebesar 0,000 dengan ?=5%. Kesimpulan : Ada hubungan pola makan dengan frekuensi kekambuhan dispepsia di Puskesmas Pamotan Kabupaten Rembang. bstrak harus dibuat singkat, menarik, sederhana, dan mudah dipahami tanpa membaca keseluruhan artikel. Untuk itu, hindari menggunakan jargon, singkatan dan referensi. Dalam menuliskan abstrak, penulis harus akurat, menggunakan kata-kata yang tepat, dan menyampaikan makna penelitian. Abstrak yang baik memuat permasalahan dan tujuan, bagaimana riset dilakukan (metode), hasil, dan ditutup dengan pernyataan singkat kesimpulan. Dalam abstrak juga selalu disertakan kata kunci (keywords). Keywords digunakan untuk mengindeks sebuah artikel dan merupakan label dari sebuah artikel.
Membentuk Generasi Hijau: Implementasi P5 Tema Gaya Hidup Berkelanjutan melalui Pembuatan Ecoenzym dan Pengolahan Sampah Organik oleh Pelajar SMA Negeri 1 Sukatani Sisi Handini, Aline; Madusari, Sylvia; Adistya Putri, Halida; Prilaningrum Sutanto, Oentari; Farida, Naimatul; Sari Putri, Ratna Eka; Gemilang Simanjuntak, Rich
ABDINE: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025): ABDINE : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52072/abdine.v5i1.1301

Abstract

Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) diatur dalam Permendikbudristek Nomor 56 Tahun 2022 dalam implementasi Kurikulum Merdeka. Kegiatan P5 bertujuan dalam membentuk peserta didik khususnya pada SMA Negeri 1 Sukatani penanaman karakter dari nilai-nilai yang terkandung dalam profil pelajar Pancasila. Salah satu karakter dalam profil pelajar Pancasila yaitu Gaya Hidup Berkelanjutan dengan implemntasi menjaga lingkungan sekitar. Hal ini menjadi fokus untuk pengabdian masyarakat yang akan diadakan yaitu Pembuatan Ecoenzyme dan pengolahan sampah organik yang berkesinambungan dengan profil pelajar Pancasila tersebut. Pengolahan limbah organik ini memiliki banyak keunggulan dan memberikan pemahaman tentang zero waste bagi siswa SMA Negeri 1 Sukatani. Metode pelaksanaan pengabdian adalah pemaparan materi, persiapan maupun pengolahan ecoenzyme dan sampah organik secara langsung. Hasil yang didapatkan dalam pengabdian masyarakat ini adalah penyuluhan tentang pengolahan limbah organic yang ada dilingkungan sekolah sehingga dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari yang mendukung Gaya Hidup Sehat dari profil pelajar Pancasila