Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Pseudocode

IMPLEMENTASI FRAMEWORK INTEROPERABILITAS DALAM INTEGRASI DATA REKAM MEDIS Amin, M Miftakul
Jurnal Pseudocode Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.549 KB) | DOI: 10.33369/pseudocode.1.1.44-50

Abstract

Rekam medis merupakan data yang bersifat pribadi dan menjadi salah satu informasi penting yang wajib menyertai seseorang kemanapun dia pergi yang sering disebut sebagai pencatatan data riwayat pasien. Masalah yang sering muncul adalah tidak adanya keterkaitan antara masing-masing rumah sakit dalam ketersediaan informasi rekam medis. Penelitian ini mencoba menerapkan framework interoperabiltas dengan menggunakan web services untuk melakukan proses integrasi data rekam medis. Penelitian ini menunjukkan bahwa tersedianya model integrasi data rekam medis menggunakan web services memberikan kemudahan bagi pasien untuk memperoleh data rekam medis pasien tanpa harus datang langsung ke rumah sakit. Hal ini ditunjukkan dengan menggunakan WAP sehingga layanan web services dapat diakses dengan menggunakan ponsel.Kata Kunci: Framework, Interoperabilitas, Rekam Medis, WAP, Web Services.
RANCANG BANGUN ALAT MONITORING KADAR UDARA BERSIH DAN GAS BERBAHAYA CO, CO2, DAN CH4 DI DALAM RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER Slamet Widodo; M. Miftakhul Amin; Adi Sutrisman; Aldo Aziiz Putra
Jurnal Pseudocode Vol 4, No 2 (2017): Volume 4 Nomor 2 September 2017
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.497 KB) | DOI: 10.33369/pseudocode.4.2.105-119

Abstract

Abstrak: Dalam kehidupan manusia tidak terlepas dari adanya Gas karbon monoxida, Gas CO, Gas Karbondioksida CO2,dan Gas Metana yaitu hidrokarbon CH4. Gas CO yang tidak berbau sangat berbahaya bagi manusia yang menghirup udara secara langsung karena kekurangan oksigen dan menyebakan lemas karena pengaruh gas beracun. Metana (Methane) adalah hidrokarbon paling sederhana yang berbentuk gas. Metana murni tidak berbau, tidak berwarna, extremely flammable (sangat mudah terbakar) , asphyxian (mampu menggeser oxygen), non toxic dan non corrosive. Pembakaran satu molekul metana dengan oksigen akan melepaskan satu molekul CO2 (karbondioksida). Gas CO2 bersifat asphyxiant yaitu pada konsentrasi yang tinggi dapat menggantikan oxygen di udara, dan menimbulkan sesak napas dan rasa tercekik. Bahaya Gas Metana adalah salah satu gas rumah kaca atau (greenhouse gas) disingkat GHG dan merupakan penyebab terbesar pemanasan global dalam beberapa tahun terakhir. Dari fenomena diatas pada penelitian ini bagaimana perancangan alat yang digunakan untuk mendeteksi besar kandungan dari gas CO, CO2, dan CH4 di udara pada suatu ruangan tertutup. Alat ini menggunakan sensor gas MQ 135 dengan tipe berbeda berdasarkan sentivitas dari ketiga gas tersebut. Pengendali utama alat dengan mikrokontroler ATMEGA 8535 yang digunakan memonitor kadas gas yaitu output tampilan LCD,indikator LED dan blower sebagai netralisir udara bersih dari polutan gas berbahaya. Dari hasil pengujian alat dengan menggunakan sensor MQ 135 terhadap kandungan gas CO, CO2 dan CH4 data yang diterima oleh sensor masih dalam satuan ppm dan dikonversi dalam bentuk persen berdasarkan maksimum ppm detection range oleh masing-masing sensor. Sensor CO dengan maksimum range 2000 ppm, CO2 dengan maksimum range 10000 ppm, dan CH4 dengan maksimum range 20000 ppm. Hasil dari lima kali pengujian masing-masing kadar gas pengukuran sensor CO, CO2, dan CH4 menunjukan nilai rata-rata untuk gas CO 0.0562 % dengan nilai tegangan 0.428 Volt, untuk Gas CO2 nilai rata-rata 0.0127 % dengan nilai tegangan 0.476 Volt, dan nilai rata-rata untuk gas CH4 0.00488 % dengan nilai tegangan 0.364 Volt. Dari data hasil pengukuran sensor CO, CO2, dan CH4 dapat disimpulkan bahwa tegangan yang didapat dari hasil pengukuran dipengaruhi oleh jumlah kadar gas berbahaya. Semakin tinggi kadar gas maka semakin tinggi pula tegangan yang diperoleh masing-masing sensor.Kata kunci: Sensor Gas MQ 135, mikrokontroler ATMEGA 8535, Gas CO, CO2, CH4.
IMPLEMENTASI KRIPTOGRAFI KLASIK PADA KOMUNIKASI BERBASIS TEKS M Miftakul Amin
Jurnal Pseudocode Vol 3, No 2 (2016): Volume 3 Nomor 2 September 2016
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.695 KB) | DOI: 10.33369/pseudocode.3.2.129-136

Abstract

Kemajuan di bidang komunikasi data dan jaringan komputer telah memungkinkan ribuan orang untuk melakukan komunikasi dengan beragam teknologi perangkat keras dan perangkat lunak. Di sisi lain terdapat ancaman yang membayangi kemajuan tersebut, yaitu aspek keamanan data dan informasi. Sistem keamanan data diperlukan untuk melindungi data dan informasi yang ditransmisikan melalui jaringan komunikasi. Salah satu mekanisme untuk menyediakan layanan keamanan data adalah teknik kriptografi. Dalam kriptografi, data yang dikirimkan melalui jaringan akan disamarkan sedemikian rupa dengan teknik enkripsi sehingga kalaupun data itu bisa dibaca maka tidak bisa dimengerti oleh pihak yang tidak berhak. Data yang akan dikirimkan dan belum mengalami penyandian dikenal dengan istilah plaintext, dan setelah disamarkan dengan suatu cara penyandian, maka plaintext ini akan berubah menjadi ciphertext. Sebelum adanya komputer, kriptografi dilakukan dengan algoritma berbasis karakter. Terdapat sejumlah algoritma yang tercatat dalam sejarah kriptografi, algoritma-algoritma tersebut sering diistilahkan dengan algoritma kriptografi klasik. Pada penelitian ini diimplementasikan kriptografi klasik sebagai metode untuk melakukan proses enkripsi dan dekripsi data teks yang dikirimkan melalui aplikasi chat. Dari proses pengujian diperoleh bahwa proses enkripsi dan dekripsi dapat menjaga kerahasiaan data