Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

The Effect of Flipped Classroom Based STEAM Approach on Mastery of Concepts and Interpersonal Intelligence in Online Learning Albar, Joni; Wardani, Sri; Sarwi, Sarwi
Journal of Primary Education Vol 10 No 2 (2021): June 2021
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpe.v10i1.47301

Abstract

Innovative learning in the independent learning period from home by utilizing features in online applications in the learning process. The purpose of this study was to analyse the effect of the implementation of the flipped classroom model on concepts mastery and interpersonal intelligence of students. The research used quantitative approach with a quasi-experimental design non-equivalent control group design. The population in this study were 5th grade. The sample were 100 students consisting of four classes. Two experimental classes were given flipped classroom and STEM approach and two control classes were given reguler learning. The samples were chosen with sampling purposive technique. Data collection techniques used test techniques (multiple choice questions) and non-test (observation sheets, questionnaires, interviews, documentation). Data analysis techniques are prerequisite test, one-way ANOVA test and hypothesis t-test. The results of the average research test in the experimental class of concept understanding were 89.52 and interpersonal intelligence was 85.64, while in the control class, understanding of concepts was 77.08 and interpersonal intelligence was 64.74. Based on these findings, it can be concluded that there are significant effects and differences using the STEAM approach-based flipped classroom model in online mode to improve mastery concepts and interpersonal intelligence of students.
PENGUATAN KECERDASAN INTER-INTRAPERSONAL PADA SISWA FASE C MELALUI IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA Albar, Joni; Mardiana, Mardiana
Pedagogik : Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol. 12 No. 2 (2024): PEDAGOGIK : Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Publisher : Universitas Islam 45 Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/pedagogik.v12i2.9788

Abstract

This research uses a descriptive qualitative approach and uses triangulation techniques to collect more accurate data to explain how the free curriculum increases inter and intrapersonal intelligence in phase C students at SD Negeri 27 Kenual. This research involved teachers and students at SD Negeri 27 Kenual. Interviews, observations and documentation were used to collect data. Interviews were conducted to find out teachers' opinions about the implementation of the Merdeka Curriculum and its impact on students' interpersonal and intrapersonal intelligence. Observations are carried out to track student interactions and activities directly during the learning process. Documents consisting of notes and student work results are analyzed to get a better picture. The research results show that the implementation of the Merdeka Curriculum at SD Negeri 27 Kenual has had a positive impact on strengthening students' inter- and intrapersonal intelligence. Teachers have an important role in supporting the development of these two types of intelligence through flexible, interactive and project-based learning approaches. Students show improvements in the ability to interact with classmates and teachers, as well as in self-reflection and self-understanding. The conclusion is that the Merdeka Curriculum can be an effective framework for developing students' inter- and intrapersonal intelligence, as long as it is supported by appropriate learning strategies and active participation from teachers and students
Pelestarian Cerita Rakyat Kabupaten Melawi dan Relevansinya dengan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Mastiah, Mastiah; Albar, Joni
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Vol 12, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : STKIP Melawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46368/jpd.v12i1.2569

Abstract

Abstract: Melawi Regency, West Kalimantan, possesses a rich cultural heritage with local wisdom reflected in its folklore. However, with the passage of time, this folklore is at risk of extinction due to the lack of attention from the younger generation. This study aims to explore the preservation of folklore in Melawi Regency and its relevance to Indonesian language learning in elementary schools. A descriptive qualitative method with an inventory model approach was used to collect and document folklore from various villages in Melawi. A total of 11 folk tales were identified and analyzed for integration into the curriculum. The results of the study show that folklore contains important moral, ethical, and social values that are crucial for character education. Additionally, folklore also helps to strengthen both local and national cultural identities. By integrating folklore into Indonesian language learning in elementary schools, cultural preservation can be effectively achieved, while simultaneously enhancing students' learning experiences.Keywords: folklore preservation, local wisdom, Indonesian language learning.Abstrak: Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat, memiliki warisan budaya yang kaya dengan kearifan lokal yang tercermin dalam cerita rakyat. Namun, dengan perkembangan zaman, cerita rakyat ini terancam punah karena kurangnya perhatian dari generasi muda. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pelestarian cerita rakyat di Kabupaten Melawi dan relevansinya dengan pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar. Metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan model inventarisasi digunakan untuk mengumpulkan dan mendokumentasikan cerita rakyat dari berbagai desa di Melawi. Sebanyak 11 cerita rakyat berhasil diidentifikasi dan dianalisis untuk diintegrasikan dalam kurikulum pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cerita rakyat memiliki nilai moral, etika, dan sosial yang penting untuk pendidikan karakter siswa. Selain itu, cerita rakyat juga membantu memperkuat identitas budaya lokal dan nasional. Dengan mengintegrasikan cerita rakyat dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar, pelestarian budaya dapat dilakukan secara efektif, sekaligus meningkatkan pengalaman belajar siswa.Kata Kunci: pelestarian cerita rakyat, kearifan lokal, pembelajaran Bahasa Indonesia.
PELAKSANAAN P5 DIMENSI BERNALAR KRITIS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DALAM KURIKULUM MERDEKA KELAS IV SEKOLAH DASAR Waridah, Waridah; Dari, Intan Wulan; Albar, Joni
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Vol 12, No 2 (2024): Desember 2024
Publisher : STKIP Melawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46368/jpd.v12i2.3035

Abstract

Tujuan penelitian mendeskripsikan pelaksanaan P5 dimensi bernalar kritis pada pembelajaran matematika dalam kurikulum merdeka di kelas IV Sekolah Dasar. Metode penelitian menggunakan kualititatif dan jenis penelitian deskriptif. Subjek penelitian guru dan siswa kelas IV. Objek penelitian pelaksanaan P5 dimensi bernalar kritis pembelajaran matematika dalam kurikulum merdeka. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian diperoleh bahwa siswa memperoleh dan memproses informasi dan gagasan yakni mengajukan pertanyaan yang relevan, melakukan identifikasi dan mengklarifikasi gagasan dan informasi, serta mampu mengolah informasi dalam pelajaran matematika. Menganalisis penalaran yakni melakukan analisis terhadap soal dan menyampaikan pendapat yang ditemukan serta memberikan kesimpulan saat menyelesaikan soal. Mengevaluasi penalaran yakni guru dan siswa bersama-sama membahas kesalahan siswa dalam mengerjakan soal, kemudian siswa menjelaskan kembali apa yang ditemukan dalam melakukan evaluasi. Merefleksi pemikiran dan proses berfikir di akhir pembelajaran, sehingga guru dapat memahami apa saja kelemahan dan kekurangan dari sebuah pembelajaran yang telah dipresentasikan di kelas.
OPTIMALISASI PENDAMPINGAN PENGELOLAAN TENUN IKAT CINTAMANI DALAM MENDORONG EKONOMI KREATIF MASYARAKAT ADAT DAYAK KENINJAL Albar, Joni; Lestari, Kasihani; Muhklisin; Nabila, Astrid; Putri, Tarisa; Idha, Arya; Rosalina, Nora
Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jailcb.v6i1.4617

Abstract

Masyarakat adat Dayak Keninjal memiliki potensi besar dalam industri ekonomi kreatif melalui produk tenun ikat Cintamani. Namun, keterbatasan dalam manajemen produksi, pemasaran digital, dan penguatan kelembagaan menjadi kendala utama dalam meningkatkan daya saing dan keberlanjutan usaha. Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk mengoptimalkan pendampingan pengelolaan tenun ikat Cintamani melalui pelatihan teknologi produksi, pengelolaan keuangan, serta pemasaran digital berbasis website dan media sosial. Sasaran utama kegiatan ini adalah kelompok pengrajin tenun di Desa Ribang Semalan, Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi. Metode yang digunakan meliputi sosialisasi, pelatihan manajemen usaha, pendampingan produksi dengan mesin semi-otomatis, serta strategi pemasaran digital melalui platform daring. Kegiatan ini didukung Oleh Hibah PkM dari DRTPM Kemendikbudristek yang dialokasikan untuk pembelian bahan baku, teknologi produksi, biaya pelatihan, serta publikasi. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan peningkatan efisiensi produksi sebesar 35% dengan penggunaan mesin semi-otomatis, peningkatan jumlah produksi sebesar 40%, serta peningkatan jangkauan pemasaran melalui website dan Instagram hingga 60%. Selain itu, pendapatan pengrajin mengalami kenaikan rata-rata 25% setelah implementasi strategi pemasaran digital. Pendampingan ini telah memberikan dampak positif terhadap produktivitas dan daya saing tenun ikat Cintamani, serta meningkatkan kesejahteraan pengrajin. Diperlukan keberlanjutan program dan kolaborasi dengan pihak terkait guna memastikan perkembangan yang lebih optimal dalam jangka panjang.
ANALISIS KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM MERANCANG ASESMEN DIAGNOSTIK NON-AKADEMIK SISWA SEKOLAH DASAR Albar, Joni
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Vol 13, No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : STKIP Melawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46368/jpd.v13i1.3736

Abstract

Abstract: The ability of prospective elementary school teachers to design non-academic diagnostic assessments is a crucial aspect of supporting a holistic learning process in primary education. This study aims to describe and analyze the competence of students from the Primary School Teacher Education (PGSD) Study Program at STKIP Melawi in understanding and applying the principles of non-academic assessment through the development of appropriate assessment instruments. Non-academic assessments encompass the identification of students' psychosocial aspects, emotional states, motivation, and learning environmentareas often overlooked in traditional classroom practices. Using a quantitative descriptive approach, this research examined five key aspects of student competence: conceptual understanding, formulation of assessment indicators, selection of assessment types and techniques, structural quality and completeness of the instrument, and the students ability to reflect and justify their assessment design. The results revealed that most students demonstrated a good level of conceptual understanding (60%), yet faced challenges in technical skills such as indicator formulation (43% categorized as adequate) and appropriate technique selection (47% categorized as adequate). Moreover, several students struggled to structure their assessment tools comprehensively and to provide contextual justifications based on real student conditions. These findings suggest that while students theoretical knowledge is developing, there remains a need for strengthening practical and reflective competencies.Keywords: Diagnostic Assessment, Non-Academic, Student Competence, PGSD,Abstrak: Kemampuan mahasiswa calon guru dalam merancang asesmen diagnostik non-akademik menjadi aspek penting dalam mendukung proses pembelajaran yang holistik di sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan menganalisis sejauh mana mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) STKIP Melawi mampu memahami dan mengimplementasikan prinsip-prinsip asesmen non-akademik dalam bentuk rancangan instrumen asesmen. Asesmen non-akademik sendiri mencakup identifikasi aspek psikososial, emosi, motivasi, hingga kondisi lingkungan belajar siswa, yang kerap kali diabaikan dalam praktik pembelajaran konvensional. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan teknik analisis data melalui tabulasi frekuensi dan persentase terhadap lima aspek kemampuan, yaitu: pemahaman konsep, perumusan indikator, pemilihan bentuk dan teknik asesmen, kualitas struktur instrumen, serta refleksi dan justifikasi desain. Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki pemahaman konsep yang baik (60%), namun mengalami tantangan dalam aspek teknis seperti merumuskan indikator (kategori cukup 43%) dan memilih teknik asesmen yang tepat (kategori cukup 47%). Selain itu, masih terdapat keterbatasan dalam menyusun struktur asesmen yang lengkap dan memberikan justifikasi yang berbasis pada kondisi nyata siswa.Kata Kunci: Asesmen Diagnostik Non-Akademik, Kemampuan Mahasiswa, PGSD, Instrumen Asesmen
Pelestarian Cerita Rakyat Kabupaten Melawi dan Relevansinya dengan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Mastiah, Mastiah; Albar, Joni
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Vol. 12 No. 1 (2024): Juni 2024
Publisher : STKIP Melawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46368/jpd.v12i1.2569

Abstract

Abstract: Melawi Regency, West Kalimantan, possesses a rich cultural heritage with local wisdom reflected in its folklore. However, with the passage of time, this folklore is at risk of extinction due to the lack of attention from the younger generation. This study aims to explore the preservation of folklore in Melawi Regency and its relevance to Indonesian language learning in elementary schools. A descriptive qualitative method with an inventory model approach was used to collect and document folklore from various villages in Melawi. A total of 11 folk tales were identified and analyzed for integration into the curriculum. The results of the study show that folklore contains important moral, ethical, and social values that are crucial for character education. Additionally, folklore also helps to strengthen both local and national cultural identities. By integrating folklore into Indonesian language learning in elementary schools, cultural preservation can be effectively achieved, while simultaneously enhancing students' learning experiences.Keywords: folklore preservation, local wisdom, Indonesian language learning.Abstrak: Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat, memiliki warisan budaya yang kaya dengan kearifan lokal yang tercermin dalam cerita rakyat. Namun, dengan perkembangan zaman, cerita rakyat ini terancam punah karena kurangnya perhatian dari generasi muda. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pelestarian cerita rakyat di Kabupaten Melawi dan relevansinya dengan pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar. Metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan model inventarisasi digunakan untuk mengumpulkan dan mendokumentasikan cerita rakyat dari berbagai desa di Melawi. Sebanyak 11 cerita rakyat berhasil diidentifikasi dan dianalisis untuk diintegrasikan dalam kurikulum pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cerita rakyat memiliki nilai moral, etika, dan sosial yang penting untuk pendidikan karakter siswa. Selain itu, cerita rakyat juga membantu memperkuat identitas budaya lokal dan nasional. Dengan mengintegrasikan cerita rakyat dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar, pelestarian budaya dapat dilakukan secara efektif, sekaligus meningkatkan pengalaman belajar siswa.Kata Kunci: pelestarian cerita rakyat, kearifan lokal, pembelajaran Bahasa Indonesia.
PELAKSANAAN P5 DIMENSI BERNALAR KRITIS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DALAM KURIKULUM MERDEKA KELAS IV SEKOLAH DASAR Waridah, Waridah; Dari, Intan Wulan; Albar, Joni
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Vol. 12 No. 2 (2024): Desember 2024
Publisher : STKIP Melawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46368/jpd.v12i2.3035

Abstract

Tujuan penelitian mendeskripsikan pelaksanaan P5 dimensi bernalar kritis pada pembelajaran matematika dalam kurikulum merdeka di kelas IV Sekolah Dasar. Metode penelitian menggunakan kualititatif dan jenis penelitian deskriptif. Subjek penelitian guru dan siswa kelas IV. Objek penelitian pelaksanaan P5 dimensi bernalar kritis pembelajaran matematika dalam kurikulum merdeka. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian diperoleh bahwa siswa memperoleh dan memproses informasi dan gagasan yakni mengajukan pertanyaan yang relevan, melakukan identifikasi dan mengklarifikasi gagasan dan informasi, serta mampu mengolah informasi dalam pelajaran matematika. Menganalisis penalaran yakni melakukan analisis terhadap soal dan menyampaikan pendapat yang ditemukan serta memberikan kesimpulan saat menyelesaikan soal. Mengevaluasi penalaran yakni guru dan siswa bersama-sama membahas kesalahan siswa dalam mengerjakan soal, kemudian siswa menjelaskan kembali apa yang ditemukan dalam melakukan evaluasi. Merefleksi pemikiran dan proses berfikir di akhir pembelajaran, sehingga guru dapat memahami apa saja kelemahan dan kekurangan dari sebuah pembelajaran yang telah dipresentasikan di kelas.
ANALISIS KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM MERANCANG ASESMEN DIAGNOSTIK NON-AKADEMIK SISWA SEKOLAH DASAR Albar, Joni
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Vol. 13 No. 1 (2025): Juni 2025
Publisher : STKIP Melawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46368/jpd.v13i1.3736

Abstract

Abstract: The ability of prospective elementary school teachers to design non-academic diagnostic assessments is a crucial aspect of supporting a holistic learning process in primary education. This study aims to describe and analyze the competence of students from the Primary School Teacher Education (PGSD) Study Program at STKIP Melawi in understanding and applying the principles of non-academic assessment through the development of appropriate assessment instruments. Non-academic assessments encompass the identification of students' psychosocial aspects, emotional states, motivation, and learning environment—areas often overlooked in traditional classroom practices. Using a quantitative descriptive approach, this research examined five key aspects of student competence: conceptual understanding, formulation of assessment indicators, selection of assessment types and techniques, structural quality and completeness of the instrument, and the students’ ability to reflect and justify their assessment design. The results revealed that most students demonstrated a good level of conceptual understanding (60%), yet faced challenges in technical skills such as indicator formulation (43% categorized as adequate) and appropriate technique selection (47% categorized as adequate). Moreover, several students struggled to structure their assessment tools comprehensively and to provide contextual justifications based on real student conditions. These findings suggest that while students’ theoretical knowledge is developing, there remains a need for strengthening practical and reflective competencies. Keywords: Diagnostic Assessment, Non-Academic, Student Competence, PGSD, Abstrak: Kemampuan mahasiswa calon guru dalam merancang asesmen diagnostik non-akademik menjadi aspek penting dalam mendukung proses pembelajaran yang holistik di sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan menganalisis sejauh mana mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) STKIP Melawi mampu memahami dan mengimplementasikan prinsip-prinsip asesmen non-akademik dalam bentuk rancangan instrumen asesmen. Asesmen non-akademik sendiri mencakup identifikasi aspek psikososial, emosi, motivasi, hingga kondisi lingkungan belajar siswa, yang kerap kali diabaikan dalam praktik pembelajaran konvensional. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan teknik analisis data melalui tabulasi frekuensi dan persentase terhadap lima aspek kemampuan, yaitu: pemahaman konsep, perumusan indikator, pemilihan bentuk dan teknik asesmen, kualitas struktur instrumen, serta refleksi dan justifikasi desain. Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki pemahaman konsep yang baik (60%), namun mengalami tantangan dalam aspek teknis seperti merumuskan indikator (kategori cukup 43%) dan memilih teknik asesmen yang tepat (kategori cukup 47%). Selain itu, masih terdapat keterbatasan dalam menyusun struktur asesmen yang lengkap dan memberikan justifikasi yang berbasis pada kondisi nyata siswa. Kata Kunci: Asesmen Diagnostik Non-Akademik, Kemampuan Mahasiswa, PGSD, Instrumen Asesmen
ANALISIS NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL CERITA MASYARAKAT KABUPATEN MELAWI TERHADAP PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA MAHASISWA PGSD STKIP MELAWI Albar, Joni; Wibowo, Deki; Nabila, Astrid
Bestari: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 5 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Melawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46368/bjpd.v5i1.1829

Abstract

This research aims to analyze the local wisdom values embedded in the folk stories of Melawi Regency's community and how these values can contribute to strengthening the national character education for students of the Primary School Teacher Education Program (PGSD) at the Teachers College of Melawi (STKIP Melawi). The research methodology employed is a qualitative approach with data collection techniques through interviews, observations, and document analysis. The research sample encompasses traditional community stories that are still preserved by the people of Melawi Regency. The gathered data is analyzed using content analysis techniques to identify the local wisdom values present in the stories. The findings reveal that the folk stories of Melawi Regency's community contain various local wisdom values, such as moral values, ethics, solidarity, honesty, and respect for nature and fellow human beings. These values hold significant potential for reinforcing the national character education for PGSD students at STKIP Melawi. The integration of local wisdom values into the PGSD curriculum can be achieved through the development of learning modules, extracurricular activities, and field experiences that allow students to delve into and practice these values in their daily lives. Thus, PGSD students will be able to become agents of change who are capable of embodying and teaching local wisdom values to the younger generation through formal education in primary schools