Latar Belakang: Masyarakat, termasuk keluarga, memiliki peran penting dalam proses deteksi, perawatan, dan pemulihan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Penerimaan dan peran aktif masyarakat menjadi faktor penting dalam mempercepat pemulihan dan mencegah kekambuhan pasien. Studi ini bertujuan untuk menggali informasi terkait persepsi masyarakat terhadap ODGJ dan peran mereka dalam proses perawatan ODGJ. Metode: Studi dilakukan di Kabupaten Sleman dan Kabupaten Padang Pariaman dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dillakukan melalui wawancara mendalam dengan keluarga dari sembilan ODGJ dan diskusi kelompok terarah dengan tokoh masyarakat di tempat ODGJ tinggal. Hasil: Persepsi masyarakat terhadap penyebab gangguan jiwa melibatkan banyak faktor seperti kesulitan ekonomi, lingkungan sosial, konflik keluarga, kehilangan keluarga, sihir, faktor genetik, dan ketidakmampuan belajar. Pengobatan tradisional, seperti pengobatan oleh dukun atau tokoh agama, lebih sering dipilih oleh masyarakat. Sementara itu pengobatan medis masih kurang menjadi perhatian masyarakat. Sikap dan perilaku masyarakat terhadap ODGJ sangat beragam yang dipengaruhi oleh stigma. Sebagian ODGJ mendapat penerimaan yang baik dan diberi kesempatan bekerja dan bersosialisasi di tengah masyarakat, namun ada juga yang dipasung karena dianggap membahayakan diri sendiri dan orang lain. Saran: Studi ini menunjukkan bahwa masih ada kebutuhan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, pendidikan, dan sistem dukungan kesehatan mental untuk memberikan perawatan komprehensif bagi individu dengan gangguan kesehatan mental. Selain itu, diperlukan strategi untuk mengatasi stigma terhadap gangguan mental guna membangun sistem dukungan sosial yang berperan sebagai pendukung.