Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGGUNAAN CANGKANG KEONG SAWAH (Pila ampullacea) SEBAGAI BIOKOAGULAN PADA PENGOLAHAN LIMBAH DOMESTIK (GREY WATER) Sriwahyuni, Dewi; Ashari, Teuku Muhammad; Harahap, Muhammad Ridwan
AMINA Vol 2 No 3 (2020): December 2020
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/amina.v2i3.1386

Abstract

Pembuangan air limbah yang dilakukan tanpa pengolahan lebih lanjut akan menyebabkan badan air menjadi tercemar dan kondisi lingkungan menjadi rusak. Cara yang dapat digunakan untuk mengurangi tingkat pencemaran pada limbah domestik yaitu dengan menggunakan cangkang keong sawah sebagai biokoagulan pada proses pengolahan limbah. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kemampuan cangkang keong sawah dalam menurunkan tingkat pencemaran Turbiditas, COD dan pH serta mengetahui pengaruh konsentrasi yang diberikan oleh cangkang keong sawah. Pengolahan limbah pada penelitian ini dilakukan dengan proses koagulasi-flokulasi. Dosis koagulan yang digunakan 0 g/L, 10 g/L, 20 g/L, 30 g/L, 40 g/L dan 50 g/L. Waktu pengadukan cepat 100 rpm, 125 rpm dan 150 rpm dengan kecepatan pengadukan lambat 30 rpm, 60 rpm dan 90 rpm. Waktu pengendapan 30, 60 dan 90 menit. Hasil penelitian penurunan tingkat kekeruhan paling optimum terjadi pada konsentrasi 50 g/L dengan kecepatan pengadukan 125 rpm dan waktu pengendapan 60 menit sebesar 11,36 NTU dengan persentase penurunan sebesar 88,52%. Sedangkan penurunan COD paling optimum adalah pada kecepatan 125 rpm dengan konsentrasi 50 g/L yaitu sebesar 18,6 mg/L dengan persentase penurunan sebesar 90,88%.
The Accountability Of The National Land Agency For The Issuance Of Double Land Certificates Sriwahyuni, Dewi
International Significance of Notary Vol 4, No 2 (2023): International Significance of Notary
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2020/ison.v4i2.24349

Abstract

Abstract : A certificate is a valid proof of ownership what if there are multiple certificates, who is responsible for this is what the author raises with the formulation of the problem, including, 1) Legal Consequences of Multiple Land Certificates issued by the National Land Agency, 2) Forms of Accountability of the National Land Agency For Double Land Certificates that have been issued, 3) Settlement by the National Land Agency for Double Land Certificates that have been issued. The method used in this study is to use normative juridical research methods. Legal Approach.The results of the research on the Legal Consequences of Multiple Land Certificates issued by the National Land Agency are Causing legal uncertainty, public distrust of government agencies or the Ministry of Agrarian Affairs, Losses for both parties to the dispute, especially for those who are declared defeated in court, Cancellation or revocation of certificates based on Decisions State Administrative Court which has permanent legal force.Forms of Accountability of the National Land Agency for Multiple Land Certificates What has been issued is that the National Land Agency is directly responsible for all land issues related to the granting of rights and the issuance of multiple land certificates for the inaccuracy of the BPN in issuing the certificates,Among others 1) Principle of Responsibility Based on Elements of Error 2) Responsibility in Civil Law 3) Responsibility in Criminal Law 4) Responsibility in Administrative LawSettlement by the National Land Agency for Double Issued Land Certificates is a direct settlement by the party in consultation with the BPN mediator, this is in accordance with the Regulation of the Minister of Agrarian Affairs and Spatial Planning/Head of the National Land Agency of the Republic of Indonesia Number 21 of 2020 concerning Handling and Settlement of Land Cases other than that Through arbitration and alternative dispute resolution.Keywords: Accountability, BPN, Double Certificate,
Hubungan Tingkat Sters dan Anxiety Disorder dengan Kejadian Gastritis pada Mahasiswa Tingkat Akhir STIKES Eka Harap Palangka Raya: The Relationship Between Stress Levels and Anxiety Disorders and the Incidence of Gastritis in Final Year Students of STIKES Eka Harap Palangka Raya Sriwahyuni, Dewi; Baringbing, Eva Prilelli; Afrina, Yana
Jurnal Surya Medika (JSM) Vol. 11 No. 1 (2025): Jurnal Surya Medika (JSM)
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/jsm.v11i2.9676

Abstract

Mahasiswa tingkat akhir identik dengan tugas akhir kuliah yang dimana akan membuat mahasiswa mudah mengalami gangguan secara fisik, emosional, intelektual dan interpersonal. Salah satu gangguan fisik yang terjadi adalah gastritis. Gastritis sering muncul ketika mahasiswa tersebut sedang mengalami stres dan kecemasan berlebih atau anxiety disorder. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres dan anxiety disolder dengan kejadian gastritis pada mahasiswa tingkat akhir STIKes Eka Harap. Penelitian ini menggunakan metode Kuantitatif, dan jenis pendekatan desain Cross-sectional. Sampel penelitian berjumlah 138 responden, yaitu mahasiswa tingkat akhir STIKes Eka Harap. Teknik pengumpulan sampel menggunakan accidental sampling. Analisis data menggunakan Uji Chi-Square dengan hasil uji yaitu Adanya hubungan antara tingkat stres dengan kejadian gastritis (nilai p value = 0,001 atau p <0,05) dan tidak adanya hubungan antara anxiety disorder dengan kejadian gastritis (p value = 0,152 atau p >0,05). Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu faktor yang terbukti ada hubungan dengan kejadian gastritis yaitu faktor tingkat stres sedangkan faktor anxiety disorder tidak ditemukan hubungan yang signifikan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa tingkat akhir STIKes Eka Harap. Hal ini disebabkan mayoritas mahasiswa STIKes Eka Harap masih berada pada anxiety disorder kategori sedang sehingga tidak memberikan gejala atau respon tubuh berlebih yang menyebabkan meningkatnya kadar asam lambung pada tubuh individu.