Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Elektroforesis : Analisis Elektronika Terhadap Biokimia Genetika Harahap, Muhammad Ridwan
CIRCUIT: Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : PTE FTK UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Elektroforesis merupakan suatu metode pemisahan yang memanfaatkan medan listrik yang dihasilkan dari elektroda-elektroda untuk memisahkan senyawa-senyawa yang memiliki muatan berupa kation ataupun anion. Elektroforesis membutuhkan media pemisah berupa fase diam seperti sel Agarosa yang tercampur larutan buffer untuk menjaga kondisi keasaman sampel saat proses pemisahan. Alat ini sangat mendukung keterbaruan penelitian khususnya dibidang teknologi rekayasa genetika. Hasilnya akan memberikan rekam jejak berupa pita-pita pemisahan senyawa. Kecepatan gerak molekul tergantung pada nisbah (rasio) muatan terhadap massanya, serta tergantung pula pada bentuk molekulnya
ANALISIS LOGAM TIMBAL DAN TEMBAGA TERHADAP DAYA SERAP RUMPUT LAUT Gracilaria sp. SEBAGAI BIOSORBEN Harahap, Muhammad Ridwan; Muammar Yulian; Akhi Nurul Agusti
AMINA Vol 1 No 2 (2019): August 2019
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.011 KB) | DOI: 10.22373/amina.v1i2.40

Abstract

Seaweed Gracilaria sp. is a water plant which is included into the red algae group (Rhodophyceae) which can potentially reduce the grade of metals Pb and Cu concentration. This research is aimed to know the heavy level of Pb and Cu metals which is adsorbed in seaweed Gracilaria sp. and the effect on the adsorption power of Pb and Cu metals based on variations in time of contamination. This research was done destructed by refluks destruction with resolvent HNO3: HClO4 (2:1) 15 mL. Thetime variations were 1, 2 and 3 weeks. The solvent of destruction obtained was measured by AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer). The results are the grade of Pb metal on seaweed in the initial status concentration is obtained 1,2344 mg/L, 1,2820 mg/L in the first week, 1,2642 mg/L in the second week and 2,3149 mg/L in the third week. Based on the findings, it can be concluded that the grade levels of Pb Metal in seaweed Gracilaria sp. has already passed the BPOM No. 23 of 2017 standards setting is 0,20 mg/L. In the other hand, the grade levels of Cu metal on seaweed in the initial status concentration is obtained 0,0001 mg/L, 0,1579 mg/L in the first week, 0,5120 mg/L in the second week and 0.7946 mg/L in the third week. Based on the findings, it can be concluded that the grade level of Cu metal on seaweed Gracilaria sp. has already passed the limit which is conditioned by BPOM No. 03275/B/SK/VII/1989 is 0,1 mg/L.
LITERATURE REVIEW: PERBANDINGAN KADAR KAFEIN DALAM KOPI ROBUSTA (Coffea canephora), KOPI ARABIKA (Coffea arabica) DAN KOPI LIBERIKA (Coffea liberica) DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis Aryadi, M Irvan; Arfi, Febrina; Harahap, Muhammad Ridwan
AMINA Vol 2 No 2 (2020): August 2020
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/amina.v2i2.700

Abstract

Kopi merupakan salah satu komoditi hasil perkebunan yang besar dan memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Banyak dari masyarakat Indonesia yang mengkonmsumsi kopi tanpa mengetahui kadar kandungan kafein yang telah dikonsumsi. Pertanyaan dalam penelitian di skripsi ini adalah berapakah perbandingan kadar kandungan kafein yang ada didalam kopi Arabika, Robusta dan Liberika. Artikel ini menggunakan metode review jurnal berdasarkan pengumpulan data yang dilakukan secara inklusi dan ekslusi yang didapatkan dari mesin pencarian data google scholarship baik itu jurnal nasional ataupun internasional, textbook serta artikel ilmiah yang dipublikasikan diatas tahun 2015. Metode yang dilakukan dalam menentukan kandungan kadar kafein menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis pada λ = 250 – 300 nm. Hasil review yang didapat adalah kandungan kadar kafein tertinggi pada kopi Arabika adalah 1,77 % dan terendah adalah 0,97 %. Kopi Robusta tertinggi adalah 2,15 % dan terendah 0,69 %. Kopi Liberika tertinggi 1,32 % dan terendah adalah 1,15 %. Semua hasil tersebut didapat dari 1 gram sampel. Kesimpulan yang didapat adalah kadar kafein tertinggi berasal dari kopi Robusta sebesar 2,15 %, kedua dari Arabika sebesar 1,77 % dan ketiga dari Liberika sebesar 1,32 %.
ANALISIS KADAR COD (CHEMICAL OXYGEN DEMAND) DAN TSS (TOTAL SUSPENDED SOLID) PADA LIMBAH CAIR DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV-VIS Harahap, Muhammad Ridwan; Amanda, Lola Dhea; Matondang, Asrul Hakim
AMINA Vol 2 No 2 (2020): August 2020
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/amina.v2i2.772

Abstract

Chemical Oxygen Demand (COD) dan Total Suspended Solid atau padatan tersuspensi total (TSS) merupakan parameter monitoring wajib dari hasil pengolahan limbah cair sebelum dibuang ke lingkungan. COD adalah jumlah oksigen yang diperlukan agar senyawa organik yang ada di dalam air limbah dapat teroksidasi melalui reaksi kimia. TSS adalah residu dari padatan total yang tertahan oleh saringan dengan ukuran partikel maksimal 2 µm atau lebih besar dari ukuran partikel koloid. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kadar COD dan TSS pada limbah cair dengan menggunakan metode spektrofotometer UV-Vis. Sampel air limbah yang dianalisis berasal dari air limbah hasil olahan/Waste Water Treatment Plant (WWTP) dan air limbah tenant pada PT. X. Hasil analisis menunjukkan bahwa air limbah hasil olahan (WWTP) menunjukkan kadar COD sebesar 81 mg/L dan TSS sebesar 140 mg/L dibawah baku mutu sesuai dengan PerMenLH No. 3 Tahun 2010 tentang Baku Mutu Air Limbah bagi Kawasan Industri. Sedangkan kadar COD sebesar 2168 mg/L dan TSS sebesar 750 mg/L pada air limbah tenant sehingga melebihi baku mutu yang telah ditentukan oleh PT. X melalui tata tertib kawasan industri.
LITERATURE REVIEW: PENGARUH SUHU KALSINASI TERHADAP SINTESIS KATALIS HETEROGEN CaO DARI CANGKANG TELUR Anita, Anita Zahara; Bhernama, Bhayu Gita; Harahap, Muhammad Ridwan
AMINA Vol 2 No 2 (2020): August 2020
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/amina.v2i2.774

Abstract

Katalis CaO merupakan katalis heterogen dan bersifat basa. Katalis heterogen CaO dapat dibuat melalui proses kalsinasi. Dalam kajian kepustakaan (library research) ini dirangkum tentang bagaimana pengaruh suhu dan waktu kalsinasi terhadap sintesis katalis heterogen CaO dari cangkang telur, dimana suhu dan waktu kalsinasi berpengaruh terhadap pelepasan CO2 dari senyawa CaCO3. Berdasarkan pengaruh suhu kalsinasi, semakin tinggi suhu maka berat sampel semakin kecil. Hal ini disebabkan karena semakin banyak CO2 yang dilepaskan, sehingga proses dekomposisi CaCO3 menjadi CaO semakin cepat. Dan berdasarkan pengaruh waktu, semakin tinggi suhu kalsinasi maka lama waktu kalsinasi yang dibutukan semakin rendah. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah suhu kalsinasi maka lama waktu kalsinasi yang dibutuhkan bertambah. Hal ini dilihat berdasarkan analisis XRD, SEM, dan FTIR yang menunjukkan bahwa adanya struktur kristal dalam komponen CaO, luas permukaan tinggi, dan adanya mineral karbonat dalam cangkang telur. Suhu dan waktu kalsinasi terbaik untuk menghasilkan katalis CaO heterogen adalah 900ËšC selama 2 jam.
ANALISIS KADAR AIR DAN MINYAK DALAM SAMPEL PRESS FIBRE DAN KADAR ASAM LEMAK PADA CPO (CRUDE PALM OIL) DI PMKS PT. X Harahap, Muhammad Ridwan; Agustania, Annisa Amnur; Agustiar, Sahri
AMINA Vol 2 No 3 (2020): December 2020
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/amina.v2i3.1183

Abstract

Fiber merupakan limbah sawit yang dihasilkan dari hasil pemerasan buah sawit pada saat proses press, CPO merupakan salah satu produk perkebunan Indonesia yang digunakan sebagai bahan baku minyak goreng. Tujuannya adalah untuk mengetahui berapa banyak kadar minyak dan air yang masih ada di dalam fiber dan untuk mengetahui kadar asam lemak bebas yang terkandung di dalam CPO. Penelitian ini diawali dengan pengambilan sampel fiber dan CPO pada PMKS PT. X, analisis kadar minyak dan air dan penentuan kadar asam lemak bebas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kehilangan minyak sudah sesuai dengan standar baku mutu yaitu <0,40 g sedangkan kadar air yang didapat tidak sesuai dengan standar baku mutu yaitu >30%. Kadar asam lemak pada CPO telah sesuai dengan standar baku mutu yaitu <5,0% sehingga CPO pada PMKS PT. X layak digunakan sebagai bahan baku minyak goreng.
PENGGUNAAN CANGKANG KEONG SAWAH (Pila ampullacea) SEBAGAI BIOKOAGULAN PADA PENGOLAHAN LIMBAH DOMESTIK (GREY WATER) Sriwahyuni, Dewi; Ashari, Teuku Muhammad; Harahap, Muhammad Ridwan
AMINA Vol 2 No 3 (2020): December 2020
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/amina.v2i3.1386

Abstract

Pembuangan air limbah yang dilakukan tanpa pengolahan lebih lanjut akan menyebabkan badan air menjadi tercemar dan kondisi lingkungan menjadi rusak. Cara yang dapat digunakan untuk mengurangi tingkat pencemaran pada limbah domestik yaitu dengan menggunakan cangkang keong sawah sebagai biokoagulan pada proses pengolahan limbah. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kemampuan cangkang keong sawah dalam menurunkan tingkat pencemaran Turbiditas, COD dan pH serta mengetahui pengaruh konsentrasi yang diberikan oleh cangkang keong sawah. Pengolahan limbah pada penelitian ini dilakukan dengan proses koagulasi-flokulasi. Dosis koagulan yang digunakan 0 g/L, 10 g/L, 20 g/L, 30 g/L, 40 g/L dan 50 g/L. Waktu pengadukan cepat 100 rpm, 125 rpm dan 150 rpm dengan kecepatan pengadukan lambat 30 rpm, 60 rpm dan 90 rpm. Waktu pengendapan 30, 60 dan 90 menit. Hasil penelitian penurunan tingkat kekeruhan paling optimum terjadi pada konsentrasi 50 g/L dengan kecepatan pengadukan 125 rpm dan waktu pengendapan 60 menit sebesar 11,36 NTU dengan persentase penurunan sebesar 88,52%. Sedangkan penurunan COD paling optimum adalah pada kecepatan 125 rpm dengan konsentrasi 50 g/L yaitu sebesar 18,6 mg/L dengan persentase penurunan sebesar 90,88%.
ANALISIS FITOKIMIA DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN BIDARA (Ziziphusmauritiana L.) TERHADAP Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus Aisyah, Novila; Harahap, Muhammad Ridwan; Arfi, Febrina
AMINA Vol 2 No 3 (2020): December 2020
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/amina.v2i3.1388

Abstract

Daun bidara (Zizihpus mauritiana L.) merupakan salah satu tumbuhan di Indonesia yang mempunyai potensi untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Salah satu manfaat daun bidara adalah sebagai antibakteri. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder yang terkandung dalam daun bidara (Zizihpus mauritiana L.) dan untuk mengetahui tingkat aktivitas ekstrak daun bidara (Zizihpus mauritiana L.) terhadap penghambatan bakteri dan metode difusi kertas cakram untuk pengujian aktivitas antibakteri. Hasil yang diperoleh dari uji fitokimia yaitu kandungan metabolit sekunder saponin, flavonoid, tanin dan fenol. Hasil uji aktivitas antibakteri dari variasi konsentrasi membuktikan bahwa ekstrak berpengaruh terhadap bakteri Escherichia coli pada konsentrasi 5% v/v dengan zona hambat 9 mm dan 10% v/v dengan zona hambat 9 mm sedangkan bakteri Staphylococcus aureus pada konsentrasi 5% v/v dengan zona hambat 9,5 mm dan konsentrasi 10% v/v dengan zona hambat 11 mm. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa ekstrak daun bidara dengan pelarut air memiliki aktivitas terhadap penghambatan bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus.
The Effect of Seaweed Combination on the Extract of Robusta Coffee (Coffea robusta) Waste Extract in Producing Facial Mask Products Muhammad Ridwan Harahap; Nizar Mauliza; Anjar Purba Asmara; Elsa Citra Lestari; Winda Afriani
Biomedika Vol 13 No 1 (2020): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31001/biomedika.v13i1.745

Abstract

Aceh is one of the biggest coffee producers in Indonesia’s province. The coffee farmers separate the coffee beans with the flesh of the fruit for processing the seeds, while the coffee fruit is considered as waste used as animal feed. Based on existing research, the coffee flesh produced contains polyphenol compounds as antibacterial. A very promising sea product from Aceh is seaweed. Brown seaweed (Sargassum sp.) is very common in the west coast of Aceh province. One of the derivatives is alginate. In this study, a combination of polyphenols extracts from coffee flesh and alginates from seaweed Sargassum sp. used as a basic ingredient in making face masks. Tests on organoleptic observations, pH testing, testing time of dried preparations, and testing of bacterial activity have been carried out in this study. In addition, variations in the mixture preparation based on the particle size of alginate powder have also been carried out in this study. The results obtained indicate that the yield produced from coffee fruit extracts is 5.86%, the highest yield of alginate is by potassium carbonate of 40.77%, the acidity of the combination is 4.5 - 6.5. For preparations, drying time has an average estimated time of approximately 6 minutes. Bacterial activity test showed that K2CO3 extracting agent concentration of 2% was strong against bacterial growth with a clean area of ​​14 mm. With these results, it can be seen the combination is able to inhibit the rate of bacterial growth, so it is recommended for alternative ingredients in the manufacture of cosmetics pharmaceutical industry masks.
Optimalisasi Metode Electroplatting Koagulasi Terhadap Penurunan Kadar Logam Zinkum (Zn) Pada Air Buangan Limbah Industri Pengolahan Karet Muhammad Ridwan Harahap; Abdul Chalik Nasution; Sri Pratiwi Aritonang
CIRCUIT: Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : PTE FTK UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/crc.v1i1.312

Abstract

Penelitian tentang penggunaan metode electroplatting koagulasi untuk menurunkan konsentrasi logam Zn dalam air limbah industri karet telah dilakukan. Limbah yang digunakan memiliki karakteristik kontaminan Zn 1.2771 mg/L. Percobaan dilakukan dengan tegangan listrik 12 Volt, kuat arus 10 A, variasi waktu 0, 15, 30, 45, sampai 60 menit, variasi pH limbah 4, 7,dan 8, karakteristik plat elektroda dengan panjang 10 cm, lebar 2 cm dan ketebalan 0,5 mm, serta volume sampel sebanyak 1 liter dalam keadaan statis. Analisis Zn pada hasil akhir digunakan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA). Hasil penelitian menunjukkan penurunan konsentrasi logam Zn pada pH 7 dengan waktu kontak 60 menit, yakni sebesar 99,56 %. Kata Kunci: electroplatting, koagulasi, zinkum, limbah, industri karet.