Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Effect of wet cupping therapy on blood pressure in hypertensive patient Dendy Kharisna; Widiya Anggraini; Yeni Devita; Angga Arfina; Roni Saputra; Rizka Febtrina
Riset Informasi Kesehatan Vol 11 No 2 (2022): Riset Informasi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.475 KB) | DOI: 10.30644/rik.v11i2.718

Abstract

Background : Hypertension that is not well controlled have a bad impact on the sufferer. Non-pharmacological treatment tends to be preferred by the public to control hypertension. One of the alternatives chosen to treat hypertension is wet cupping therapy. This study aimed to determine the effect of wet cupping therapy on blood pressure in hypertension. Method : This type of research is quantitative using a quasi-experimental design with one group design pre-test and post-test approach. The study was conducted at the Rumah Sehat Islamic Nurse (RSIN) Pekanbaru in May-July 2022. The number of samples used in this study was 15 respondents taken using accidental sampling techniques. The instrument in the study was in the form of a questionnaire containing the demographic data of respondents and a wet cupping device that was following the standards. Data were analyzed univariately and bivariate analysis using the Wilcoxon test. Results : The results of the Wilcoxon statistical test found that there was a significant influence before and after wet cupping therapy on systole blood pressure (p-value = 0.026) and diastole blood pressure (p-value = 0.018). The results also showed a decrease in the average of systolic blood pressure by 3.07 mmHg and diastolic blood pressure by 4.97 mmHg. Conclusion : Based on the results of the study, it can be concluded that wet cupping therapy affects systolic and diastolic blood pressure in people with hypertension. This therapy can be an alternative and complementary therapy in the treatment and control of hypertension.
IMPLEMENTASI HIDROTERAPI RENDAM AIR GARAM UNTUK MENINGKATKAN KENYAMANAN PADA PENDERITA SKABIES DI PANTI ASUHAN MIFTAHUL JANNAH Rizka Febtrina; Angga Arfina; Dendy Kharisna; Ananda Evi Yunita; Cindy Seyra
Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin Vol 6 No 3 (2023): Juni
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jpm.v6i3.3333

Abstract

Pengetahuan personal hygiene serta upaya dalam mempercepat penyembuhan lesi skabies dengan terapi komplementer anak-anak di panti asuhan Miftahul Jannah masih sangat kurang. Kebiasaan anak-anak di panti asuhan di ruangan yang sama berpotensi menimbulkan penularan terhadap kejadian skabies, di mana mereka menggunakan bantal atau guling atau kasur secara bergantian, banyaknya pakaian kotor yang digantung atau ditumpuk di dalam kamar merupakan salah satu perilaku yang berisiko untuk meningkatkan terjangkitnya penyakit skabies. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan informasi kepada anak-anak dan remaja Panti Asuhan Miftahul Jannah tentang penyakit skabies serta penerapan hidroterapi rendam air garam dalam meningkatkan kenyamanan pada penderita skabies dan peningkatan pengetahuan personal hygiene untuk mencegah skabies. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Panti Asuhan Miftahul Jannah. Kegiatan ini dilaksanakan pada 20 Oktober - 23 Desember 2022. Peserta adalah remaja dan anak-anak di panti asuhan Miftahul Jannah dengan jumlah peserta sebanyak 24 orang. Kegiatan di laksanakan dengan cara tatap muka dengan metode ceramah atau penyuluhan. Hasil dari kegiatan ini terjadi peningkatan pengetahuan remaja dan anak-anak tentang penyakit skabies, cara mencegah dan terapi komplementer rendam air garam untuk mempercepat penyembuhan lesi skabies. Dari hasil kegiatan diharapkan semua pihak Panti Asuhan Miftahul Jannah dapat menerapkan pencegah skabies agar penyakit skabies di panti asuhan dapat menurun.
PENGARUH EDUKASI PENGATURAN DIET TERHADAP PERILAKU PENGELOLAAN DIET PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DI KELURAHAN AGROWISATA KECAMATAN RUMBAI KOTA PEKANBARU Angga Arfina
Indonesian Trust Health Journal Vol 2 No 2 (2019): Indonesian Trust Health Journal
Publisher : Universitas Murni Teguh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37104/ithj.v2i2.41

Abstract

Diabetes mellitus (DM) is a chronic disease that causes hyperglycemia thereby increasing glucose levels in the blood. One component of management and care that is essential for people with DM is the regulation of diets that can be provided through educational programs. Education a role in helping sufferers improve metabolic control and change their eating behavior. This study aims to determine the effect of dietary education on diet management behavior in patients with diabetes mellitus in Agrowisata Rumbai Pekanbaru. This research is a quantitative descriptive study with a quasi experimental design with pre and postest without control. The research sample was DM patients with 28 people with consecutive sampling technique. Data collection was done by DM diet management behavior questionnaire. Data were analyzed using dependent T test statistics. The results showed that there was an influence of dietary education education on diet management behavior of DM sufferers (p = 0,000 <0.05). The results showed that education increased the behavior of respondents in managing the diet from an average of 39.29 to 46.36. The results of this study can be input for health services to be able to maintain and improve education in DM patients. Education can improve the skills of sufferers to manage diabetes more effectively by regulating a healthy diet so that people with diabetes are expected to be able to prevent complications that can arise. Abstrak Diabetes melitus (DM) merupakan salah satu penyakit kronis yang menyebabkan hiperglikemia sehingga meningkatkan kadar glukosa dalam darah. Salah satu komponen penatalaksanaan dan perawatan yang esensial bagi penderita DM adalah dengan pengaturan diet yang dapat diberikan melalui program edukasi. Edukasi berperan membantu penderita meningkatkan pengendalian metabolisme serta mengubah perilaku makan mereka. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh edukasi pengaturan diet terhadap perilaku pengelolaan diet pada penderita diabetes melitus di Kelurahan Agrowisata Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan desain quasi eksperiment pre and post test without control. Sampel penelitian adalah penderita DM berjumlah 28 orang dengan teknik consecutive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner perilaku pengelolaan diet DM. Data dianalisis menggunakan statistik uji T dependen. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh edukasi pengaturan diet terhadap perilaku pengelolaan diet penderita DM (p=0,000 < 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa edukasi meningkatkan perilaku responden dalam pengelolaan diet dari rata-rata 39,29 menjadi 46,36. Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi pelayanan kesehatan untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan edukasi pada pasien DM. Edukasi dapat meningkatkan keterampilan penderita mengelola diabetes secara lebih efektif dengan pengaturan diet sehat sehingga diharapkan penderita DM mampu mencegah komplikasi yang dapat muncul.
Puding Daun Kelor Sebagai Alternatif Pemberian Makanan Tambahan (Pmt) Pada Anak Untuk Pencegahan Stunting Dendy Kharisna; Angga Arfina; Rizka Febtrina; Sri Yanti; Chatrin Natalia; Delviana Safitri
JDISTIRA - Jurnal Pengabdian Inovasi dan Teknologi Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024)
Publisher : Yayasan Rahmatan Fidunya Wal Akhirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58794/jdt.v4i1.739

Abstract

Masih tingginya angka kejadian stunting menjadi permasalahan tersendiri yang harus diselesaikan di tengah masayrakat. Anak dengan gizi yang kurang akan mengalami berbagai bentuk gangguan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Beberapa upaya telah dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi dan mengurangi angka kejadian stunting pada anak. Di Kelurahan Tangkerang Selatan Kota Pekanbaru tercatat masih ditemukannya kasus stunting. Salah upaya yang dilakukan yaitu dengan pemanfaatan daun kelor yang banyak ditemukan di masyarakat sebagai alternatif pemberian makanan tambahan (PMT) pada anak. Kegiatan pengabdian ini dilakukan di RW  1 Kelurahan Tangkerang Selatan yang melibatkan 14 orang peserta yang terdiri dari ibu-ibu dengan anak balita. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini terbagi atas dua bentuk, yaitu pemberian edukasi tentang pemanfaatan daun kelor sebagai makanan tambahan alternatif bagi anak untuk mencegah stujnting dan demonstrasi tentang cara pembuatan puding daun kelor. Sebelum dan sesuah diberikan edukasi seluruh peserta diminta untuk mengisi kuesioner untuk menilai tingkat pengetahuan peserta terkait materi yang diberikan. Hasil dari kegiatan ini didapatkan adanya peningkatan tingkat pengetahuan peserta dimana sebelum diberikan edukasi, peserta dengan tingkat pengatahuan yang baik hanya 57,1% dan bahkan ditemukan 27,8% peserta dengan pengetahuan yang kurang baik. Akan tetapi setelah diberikan edukasi, tingkat pengetahuan yang baik meningkat signifikan menjadi 92,8% dan tidak ada peserta dengan tingkat pengetahuan yang kurang baik. Selama pelaksanaan kegiatan, peserta tampak antusias dan mengikuti kegiatan dengan baik.
Penerapan Pursed Lip Breathing pada Pasien Chronic Kidney Disease (CKD) dengan Gangguan Pertukaran Gas di Ruang Kenanga I RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Gustiana Dwi Andini; Angga Arfina; Dendy Kharisna; Tison SS
Mesada: Journal of Innovative Research Vol. 2 No. 2 (2025): July-December
Publisher : Yayasan Zia Salsabila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61253/vm78z565

Abstract

Pasien dengan Chronic Kidney Disease (CKD) sering mengalami gangguan pertukaran gas yang ditandai dengan sesak napas, peningkatan frekuensi napas, dan kelelahan yang dapat menurunkan kualitas hidup. Selama ini, penanganan keluhan tersebut banyak bergantung pada terapi farmakologis yang tidak jarang menimbulkan efek samping atau ketergantungan. Salah satu intervensi non farmakologis yang terbukti efektif dan mudah diaplikasikan adalah teknik Pursed Lip Breathing (PLB). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas PLB dalam memperbaiki pola napas, menurunkan frekuensi napas, serta meningkatkan kenyamanan pada pasien CKD dengan gangguan pertukaran gas di ruang Kenanga I RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau. Penelitian ini menggunakan desain studi kasus deskriptif berbasis evidence-based practice pada dua pasien CKD yang mendapatkan intervensi PLB selama tiga hari berturut-turut, tiga kali sehari, dengan durasi 15 menit setiap sesi. Data dikumpulkan melalui observasi langsung, format asuhan keperawatan, dan pengukuran objektif seperti frekuensi napas serta skor Modified Borg Scale sebelum dan sesudah intervensi. Hasil menunjukkan adanya penurunan signifikan pada frekuensi napas (dari 28–29x/menit menjadi 22–23x/menit) dan skor Borg (dari 7–8 menjadi 4–5), serta peningkatan kemampuan pasien dalam melakukan PLB secara mandiri. Tidak ditemukan efek samping selama intervensi. Kesimpulannya, PLB efektif, mudah, dan aman sebagai intervensi keperawatan untuk meningkatkan fungsi pernapasan pada pasien CKD. Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan sampel lebih besar dan desain eksperimental untuk memperkuat bukti.
Penerapan Terapi Progressive Muscle Relaxation (PMR) pada Pasien Kemoterapi dengan Gangguan Pola Tidur di Ruang Dahlia RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Riska Dwi Mai Yulinda; Angga Arfina; Dendy Kharisna; Ulfa Hasana
Mesada: Journal of Innovative Research Vol. 2 No. 2 (2025): July-December
Publisher : Yayasan Zia Salsabila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61253/3dw76266

Abstract

Kanker adalah pertumbuhan sel abnormal di dalam tubuh. Penatalaksanaan kanker disesuaikan dengan jenis dan stadium kanker, kondisi umum, serta preferensi pasien. Kemoterapi merupakan salah satu tindakan sebagai terapi, pengendalian, dan paliatif dengan cara menghancurkan sel kanker, mengendalikan kanker, atau mencegah penyebaran kanker. Kemoterapi menyebabkan dampak fisik dan psikologis bagi pasien kanker, salah satunya adalah gangguan pola tidur. Aplikasi ini menggunakan pendekatan proses asuhan keperawatan. Intervensi keperawatan yang dilakukan dalam aplikasi ini mengacu pada Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), yaitu dukungan tidur. Selain itu, intervensi juga berfokus pada penerapan hasil praktik keperawatan berbasis bukti, yaitu terapi relaksasi otot progresif (Progressive Muscle Relaxation/PMR). Tujuan pelaksanaan terapi relaksasi otot progresif (PMR) ini adalah sebagai intervensi mandiri dari perawat untuk mengatasi masalah gangguan pola tidur sehingga kualitas tidur dapat meningkat. Aplikasi ini dilakukan selama 1 hari dengan durasi terapi 30 menit. Instrumen yang digunakan dalam aplikasi ini adalah hasil keperawatan (SLKI) dan kuesioner kualitas tidur PSQI. Sampel pada aplikasi ini adalah 2 pasien kemoterapi yang mengalami gangguan pola tidur. Evaluasi dilakukan setelah pelaksanaan dengan indikator keberhasilan SLKI, yaitu keluhan susah tidur, sering terbangun, penurunan ketidakpuasan tidur, berdasarkan indikator PSQI pada pasien I, skor sebelum terapi adalah 15 dan setelah terapi menjadi 11, sedangkan pada pasien II, skor sebelum terapi adalah 17 dan setelah terapi menjadi 13. Terdapat penurunan skor kualitas tidur, yaitu sebanyak 4 skor antara sebelum dan sesudah pelaksanaan terapi relaksasi otot progresif (PMR).
Literatur Review : Efektivitas Terapi Non Farmakologi Dalam Mengelola Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Ardi Fajar Mustofa; Sri Yanti; Wardah Wardah; Angga Arfina
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 9 (2025): September 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi merupakan suatu kondisi dimana terjadi peningkatan tekanan darah sistolik diatas 140 mmHg dan tekanan darah diastolik diatas 80 mmHg. Pengobatan hipertensi tidak hanya mengandalkan terapi farmakologis, namun terapi non-farmakologis telah terbukti efektif sebagai pendekatan komplementer yang aman dan minim efek samping untuk meninjau efektivitas berbagai bentuk terapi non- farmakologis dalam menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi melalui studi literatur sistematik.Tujuan: dari literatur review ini yaitu untuk mengetahui jenis terapi non farmakologi yang dapat mengelola tekanan darah pada pasien hipertensi. Metode: menganalisis ini merupakan literature review sistematik dengan menggunakan pedoman PRISMA. Sumber data diperoleh dari database elektronik seperti PubMed, EBSCO, Elsevier, dan ProQuest dalam keyword “Hypertension” dan “Non Pharmacological” atau “Non pharmacological hypertension” Kriteria inklusi meliputi publikasi tahun 2015-2025, berbahasa Indonesia/Inggris, dan membahas penurunan tekanan darah melalui intervensi non-farmakologis. Dari 73.357 artikel, 15 artikel memenuhi kriteria untuk dianalisis secara naratif. Hasil: Dari 15 artikel terpilih, seluruhnya melaporkan penurunan tekanan darah sistolik sebesar 3-12 mmHg dan diastolik sebesar 2-8 mmHg setelah intervensi non-farmakologis. Terapi yang paling efektif meliputi diet rendah natrium/DASH dan latihan fisik aerobik atau kombinasi aerobik-resistensi.