Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Legal Counseling On Civil Rights Due To Marriage Different Religions In Ogan Ilir Regency – South Sumatra Province Junaidi; Mila Surahmi; Desmawaty Romli; Citra Dewi Saputra; Liza Nofianti
International Journal Of Community Service Vol. 1 No. 3 (2021): November 2021 (Indonesia - Malaysia)
Publisher : CV. Inara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51601/ijcs.v1i3.39

Abstract

Interfaith marriage is a marriage bond between a man and a woman who have different beliefs and religions. In principle, interfaith marriages are prohibited by every religious teaching. Every religious instruction requires a marriage bond to be carried out in a bond of the same faith (one religion). Based on Article 2 paragraph (1) of Law Number 1 of 1974 concerning Marriage, it is explained that a marriage is considered valid if it is carried out according to their respective religions and beliefs. Legal problems arise due to interfaith marriages, including the validity of marriages that give rise to rights and obligations between husband and wife and children's status due to interfaith marriages on their inheritance rights. Interfaith marriages occur in society but are usually covered up. In the case of interfaith marriages in Ogan Ilir Regency, our Community Service Team, Faculty of Law, Sjakhyakirti University conducted legal counseling to understand the legal consequences of interfaith marriages, especially regarding the validity of marriages, child status, and inheritance.
The Role of the South Sumatera Regional Liaison Office of the Judicial Commission in Monitoring the 2024 Simultaneous Regional Elections Towards a Clean Judiciary Junaidi; M. Martindo Merta; Mila Surahmi; Citra Dewi Saputra; Tri Nugroho Akbar; Patih Ahmad Rafie
Help: Journal of Community Service Vol. 1 No. 2 (2024): September 2024
Publisher : PT Agung Media Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62569/hjcs.v1i2.73

Abstract

The simultaneous implementation of national and regional elections in 2024 presents significant challenges for Indonesia's democratic journey, particularly in ensuring a fair, transparent, and corruption-free process. In this context, the role of the South Sumatera Regional Liaison Office of the Judicial Commission is crucial in overseeing the 2024 Simultaneous Regional Elections towards the establishment of a clean judiciary. This office is responsible for monitoring and maintaining the integrity of judicial processes, particularly in resolving any election disputes that may arise. By enforcing strict oversight of judges' conduct and educating the public on the importance of legal awareness, the Judicial Commission Liaison Office strives to ensure that the electoral process aligns with democratic principles of justice. Through outreach, court monitoring, and receiving public complaints, the office actively works to prevent abuses of power and uphold judicial independence. These efforts are expected to enhance the quality of the election administration and strengthen public trust in the judicial system, thereby creating a conducive and clean legal environment in South Sumatera during the 2024 Simultaneous Regional Elections.
Mewujudkan Keadilan Hak Asasi Manusia dalam Pendidikan Tinggi: Peran LLDIKTI dalam Melindungi Hak Mahasiswa dan Dosen: Penelitian Mila Surahmi; Citra Dewi Saputra; Lidya Cahyani
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 4 Nomor 1 (Juli 2025 -
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v4i1.1889

Abstract

Keadilan hak asasi manusia dalam pendidikan tinggi bukan sekadar pemenuhan formal, melainkan tuntutan moral dan konstitusional dalam negara demokrasi. Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) memegang peranan strategis dalam memastikan bahwa seluruh proses pendidikan tinggi berjalan dalam kerangka keadilan, kesetaraan, dan perlindungan hak, baik bagi mahasiswa maupun dosen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) dalam mewujudkan keadilan hak asasi manusia di lingkungan pendidikan tinggi, khususnya dalam perlindungan hak-hak mahasiswa dan dosen. Penelitian menggunakan metode yuridis normatif dengan pendekatan deskriptif, penelitian ini mengkaji peraturan, konsep keadilan hak asasi manusia dalam pendidikan tinggi, dan teori hukum yang relevan, serta peran penting LLDIKTI dalam menciptakan iklim akademis yang berkeadilan dan inklusif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LLDIKTI memiliki peran krusial dalam menetapkan dan mengawasi kebijakan yang menjamin HAM, termasuk perlindungan terhadap diskriminasi, kebebasan berekspresi, dan kesejahteraan akademik. Selain itu, ditemukan bahwa masih terdapat tantangan dalam implementasi kebijakan tersebut, seperti kurangnya sosialisasi dan pemahaman yang mendalam mengenai HAM di kalangan institusi pendidikan. Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan pentingnya peran aktif LLDIKTI tidak hanya sebagai pengawas, tetapi juga sebagai pemberdaya bagi mahasiswa dan dosen. Diperlukan kolaborasi yang lebih baik antara LLDIKTI dan institusi pendidikan untuk menciptakan lingkungan akademik yang adil dan berkeadilan.