This Author published in this journals
All Journal Jurnal Kebidanan
Wening Andarsari
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

LAMA KERJA DAN PENDIDIKAN SEBAGAI FAKTOR YANG BERPERAN DALAM PRAKTIK PIJAT BAYI DUKUN BAYI (Studi Kasus di Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan) Wiwid Ika Cahyani; Ali Rosidi; Wening Andarsari
Jurnal Kebidanan Vol 1, No 1 (2012): February 2012
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.581 KB) | DOI: 10.26714/jk.1.1.2012.87-90

Abstract

Latar belakang: Pijat bayi merupakan sentuhan setelah kelahiran yang dapat memberikan jaminan adanya kontak tubuh berkelanjutan sehingga dapat mempertahankan perasaan nyaman dan aman. Dari survey pendahuluan di Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan dari 3 responden dukun bayi, mereka mempunyai pengalaman kerjaselama 8, 10, dan 15 tahun. Dari 3 responden tersebut 2 berpendidikan SD sedangkan 1 berpendidikan tidak lulus SD, dari 3 responden tersebut dalam melakukan praktik kurang baik. Tujuan :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan lama kerja dukun bayi dan tingkat pendidikan dengan praktik pijat bayi di Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan. Metode :Jenis Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Subjek dari penelitian ini adalah semua dukun bayi tingkat Kecamatan di Karangrayung sebanyak 30 orang. Sampel adalah total populasi. Hasil :Berdasarkan hasil penelitian lama kerja dukun bayi terendah 2 tahun dan tertinggi 17 tahun, pendidikan terendah tidak sekolah dan tertinggi 6 tahun. Praktik yang dilakukan dukun bayi kategori baik 2 responden dan kurang 24 responden. Hubungan antara lama kerja dukun bayi dengan praktik pijat bayi kemudian dilakukan analisa dengan uji Korelasi Rank Spearman ,maka didapatkan nilai r hitung sebesar 0,918 > r tabel (30 responden) sebesar 0,361 dengan p value sebesar 0,001 < 0,05. Dan pendidikan dukun bayi dengan praktik pijat bayi Uji korelasi Rank Spearman, maka didapatkan nilai r hitung sebesar 0,108 < r tabel (30 responden) sebesar 0,361 dengan p value sebesar 0,000 < 0,05. Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara lama kerja dan praktik pjat bayi.Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dan praktik pijat bayi di Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan. Saran :Lama kerja praktik pijat bayi lebih ditingkatkan melalui penyuluhan di puskesmas atau pelatihan khusus dari bidan.
GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PRAKTIK IBU POST NATAL TERHADAP KUNJUNGAN NEONATUS DI BPS Hj SRI WAHYUNI KOTA SEMARANG TAHUN 2013 Afifah Afifah; Rahayu Astuti; Wening Andarsari
Jurnal Kebidanan Vol 2, No 2 (2013): August 2013
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (47.294 KB) | DOI: 10.26714/jk.2.2.2013.8-12

Abstract

Latar belakang : Masa neonatus (0-28 hari) merupakan golongan umur yang memiliki resiko gangguan kesehatan paling tinggi dan tidak tertutup kemungkinan bayi mengalami sakit, sehingga memerlukan pemantauan kesehatan melalui kunjungan neonatus. Tujuan :Penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan, sikap dan praktik ibu post natal terhadap kunjungan neonatus di BPS Hj Sri Wahyuni Kota Semarang. Metode : Jenis Penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif dengan rancangan penelitian adalah survei deskriptif. Populasi dan sampel adalah 40 ibu post natal (28-60 hari).Pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik sampling jenuh. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan analisis data dengan menggunakan statistik deskriptif. Hasil : penelitian yang diperoleh bahwa 1) Pengetahuan tentang kunjungan neonatus pada ibu post natal di BPS Hj Sri Wahyuni memiliki pengetahuan baik sebanyak 12 orang (30%), pengetahuan cukup sebanyak 19 orang (47,5%), pengetahuan kurang sebanyak 9 orang (22,5%). 2) Sikap tentang kunjungan neonatus yang memiliki sikap positif (mendukung) sebanyak 23 orang (57,5%), sikap negatif (tidak mendukung) sebanyak 17 orang (42,5%). 3) Praktik terhadap kunjungan neonatus pada Kunjungan Neonatus I ( KN I) yang melakukan 15 orang (37,5%), tidak melakukan 25 orang (62,5%), Kunjungan Neonatus II (KN II) yang melakukan 28 orang (70%), tidak melakukan 12 orang (30%), Kunjungan Neonatus III (KN III) yang melakukan 40 orang (100%). Simpulan : 1) Pengetahuan tentang kunjungan neonatus pada ibu post natal di BPS Hj Sri Wahyuni menunjukan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan cukup sebanyak 19 orang (47,5%). 2) Sikap tentang kunjungan neonatus pada ibu post natal di BPS Hj Sri Wahyuni menunjukan bahwa sebagian besar responden memiliki sikap positif (mendukung) sebanyak 23 orang ( 57,5%). 3) Praktik terhadap Kunjungan Neonatus I (KN I) 37,5% masih sangat kurang, namun Kunjungan Neonatus II (KN II) 70% dan Kunjungan neonatus III (KN III) 100% lebih banyak.
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PNEUMONIA DAN CARA PENANGANAN PADA ANAK BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS NGESREP KOTA SEMARANG Lidya Rizcha Hasyim Hasibuan; Nuke Devi Indrawati; Wening Andarsari
Jurnal Kebidanan Vol 4, No 2 (2015): August 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (26.222 KB) | DOI: 10.26714/jk.4.2.2015.8-10

Abstract

Latar belakang   : WHO 2006 mengatakan lebih 2 juta balita meninggal akibat pneumonia. Data Indonesia 7-13% kasus berat. Menurut Dinas kesehatan Jawa Tengah tahun 2012 angka pneumonia 24,74% angka ini menurun jika dibandingkan tahun 2011 sebesar 25,5%. Puskesmas Ngesrep bulan januari-april 2014 mencatat 400 balita terkena pneumonia. Tujuan  : Mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang pneumonia dan cara penanganan pada anak balita diwilayah kerja puskesmas Ngesrep Kota Semarang. Metode Penelitian : Jenis penelitian deskriptif, rancangan survey, pendekatan cross sectional, populasi 46 orang , sampel jenuh 46 orang dengan menggunakan instrument kuesioner. Hasil :  Sebagian besar Pengetahuan ibu tentang pneumonia kurang yaitu sebanyak 19 orang, hal ini dikarenakan kurangnya pemberian informasi dari tenaga kesehatan. Sedangkan mayoritas pengetahuan cara penanganan tergolong cukup yaitu 17 orang , hal ini dikarenakan responden sudah diberi langsung setelah berobat oleh tenaga kesehatan. Kesimpulan : Mayoritas Pengetahuan ibu tentang pneumonia kurang sebanyak 17 orang (41,3%) sedangkan mayoritas pengetahuan ibu tentang cara penanganan cukup sebanyak17 orang (37,0%).
DESKRIPSI PRAKTIK IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA BAYI 7-8 BULAN DI PUSKESMAS TEGOWANU KECAMATAN TEGOWANU KABUPATEN GROBOGAN Afifah Umi Kulsum; Heryanto Adi Nugroho; Wening Andarsari
Jurnal Kebidanan Vol 3, No 2 (2014): August 2014
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.111 KB) | DOI: 10.26714/jk.3.2.2014.1-7

Abstract

Latar belakang : Di puskesmas Tegowanu tercatattahun 2012 pada bulan Agustus bahwa ibu yang memberikan ASI esklusif pada bayinya sebanyak 55,15%.Tujuan :penelitian ini untuk mendiskripsikan praktik ibu dalam pemberian ASI ekslusif pada bayi 7-8 bulan di Puskesmas Tegowanu Kabupaten Grobogan. Metode : Penelitian ini adalah penelitian Deskriptif. Variabel yang digunakan adalah praktik pemberian ASI eksklusif. Populasi dalam penelitian ini ibu yang mempunyai balita umur 7-8 bulan di Kecamatan Tegowanu yang berjumlah 34 orang. Pengumpulan data dengan kuesioner. Hasil :Jumlah bayi yang menyusui secara ekslusif di Puskesmas Tegowanu Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan yaitu sebanyak 34 bayi (100%), Sebagian besar ibu menyusuitidak melakukanpratik breast care 34 orang (100%) karena responden tidak pernahmengetaui tentang bagaimana perawatan payudara (breat care), Sebagian Besar ibu menyusui di Puskesmas Tegowanu KecamatanTegowanu kabupaten Grobogan yang melakukan praktik memerah ASI dengan baik hanya sebanyak 8 orang (23,5%) karena responden malas dalam melakukan cuci tangan dan lagsung memerah ASI setelah beraktifitas, tanpa mencuci tangan terlebih dahulu. Simpulan : Semua responden di Puskesmas Tegowanu Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan tidak ada yang melakukan penyimpanan ASI perah karena Responden banyak yang tidak bekerja dan kurang tahu tentang infomasi cara penyimpanan ASI perah.Jumlah Responden yang melakukan praktik baik dan kurang adalah sama yaitu sebanyak 17 orang atau sebesar (50%).kata kunci:Praktik, ASI Eksklusif
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK TAHUN 2011 Ifa Sari; Budi Mulyono; Wening Andarsari
Jurnal Kebidanan Vol 1, No 1 (2012): February 2012
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.266 KB) | DOI: 10.26714/jk.1.1.2012.41-46

Abstract

Pemberian ASI eksklusif masih belum terlaksana dengan baik di Indonesia. Cakupan pemberian ASI eksklusif dipengaruhi beberapa hal, terutama masih sangat terbatasnya tenaga konselor ASI, belum adanya peraturan perundangan tentang pemberian ASI serta belum maksimalnyakegiatan edukasi, sosialisasi dan kampanye terkait pemberian ASI maupun Makanan Pendamping Air Susu Ibu. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu bekerja dengan pemberian ASI eksklusif di Desa Sumberejo Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak tahun 2011. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu bekerja yang mempunyai bayi umur 7-9 bulan di Desa Sumberejo Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak sejumlah 35 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah total populasi. Variabel bebas penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu bekerja dan variable terikat adalah pemberian ASI eksklusif, Uji analisis yang digunakan adalah chi square. Hasil penelitian sebagian besar pengetahuan responden tentang ASI eksklusif dalam kategori kurang yaitu sebanyak 45,7%, sebagian besar responden tidak dapat memberikan ASI eksklusif pada bayinya hingga usia 6 bulan yaitu sebanyak 85,7%. Berdasarkan hasil uji statistik dengan uji Fisher’ exact didapatkan nilai p sebesar 0,044 < a (0,05). Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan responden dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi hingga umur 6 bulan bagi ibu yang bekerja di Desa Sumberejo KecamatanMranggen Kabupaten Demak. Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan responden dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi hingga umur 6 bulan bagi ibu yang bekerja di Desa Sumberejo Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak, selanjutnya diharapkan Institusi kesehatanhendaknya selalu melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang arti penting pemberian ASI.
HUBUNGAN UMUR, PARITAS, DAN BERAT BAYI LAHIR DENGAN KEJADIAN LASERASI PERINEUM DI BIDAN PRAKTEK SWASTA Hj. SRI WAHYUNI, S.SiT SEMARANG TAHUN 2012 Siti Dwi Endriani; Ali Rosidi; Wening Andarsari
Jurnal Kebidanan Vol 2, No 1 (2013): February 2013
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (59.354 KB) | DOI: 10.26714/jk.2.1.2013.%p

Abstract

Laserasi perineum terjadi selama persalinan. Laserasi jalan lahir dapat menyebabkan perdarahan postpartum. Umur, paritas, dan berat lahir yang termasuk faktor penyebab laserasi. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan case control. Subyek dibagi pada dua kelompok, yaitu kelompok kasus (30) dan kelompok kontrol (30). Teknik sampling yang digunakan purposive sampling, memilih subyek berdasarkan kriteria tertentu. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan data sekunder. Rata-rata ibu berusia 27 tahun. Ada 63,3% dari ibu yang memiliki paritas multipara. Rata-rata berat lahir bayi adalah 3077,5 g. Uji chi square menunjukkan p = 0,795 untuk usia, p = 0,001 (OR = 6,538) untuk paritas, dan p = 0,052 untuk berat badan lahir. Tidak ada hubungan antara usia dan laserasi pada perineum. Ada korelasi antara paritas dan laserasi perineum. Tidak ada hubungan antara berat badan lahir bayi dan laserasi perineum. Semua terjadi pada persalinan normal di bidan praktek swasta Hj. Sri Wahyuni​​, S.SiT. Kata kunci: Umur, Paritas, Berat bayi lahir, Laserasi perineum