Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pengaruh Metode Edutainment Terhadap Minat Belajar Sejarah Siswa Kelas XI MIA SMAN 2 Rambah Hilir Hamdan, Dena; Isjoni; Yuliantoro
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 1 No. 2 (2022): Desember (Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora)
Publisher : CV Insan Kreasi Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (943.987 KB) | DOI: 10.57248/jishum.v1i2.65

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh metode edutainment terhadap minat belajar sejarah siswa kelas XI MIA SMAN 2 Rambah Hilir. (2) seberapa besar pengaruh metode edutainment terhadap minat belajar sejarah siswa kelas XI MIA SMAN 2 Rambah Hilir. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen quasi dengan desain penelitian kuantitatif Pretest-Posttest Control Group Design. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI MIA, di SMAN 2 Rambah Hilir dengan populasi sebanyak tiga kelas yaitu kelas XI MIA 1, XI MIA 2, dan XI MIA 3. Sampel pada penelitian ini adalah kelas XI MIA 1 sebagai kelas kontrol dan kelas XI MIA 2 sebagai kelas eksperimen. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dengan skala likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Terdapat pengaruh penggunaan metode edutainment terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran sejarah kelas XI MIA SMAN 2 Rambah Hilir. Hal ini dibuktikan dengan diperoleh nilai thitung = 2.335 dan ttabel = 1.995. sehingga thitung > ttabel pada taraf signifikansi 5%. Sementara itu, diperoleh nilai sig. sebesar 0,022 yang menunjukkan 0,022 < 0.05, artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Maka, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada penggunaan metode edutainment terhadap minat belajar sejarah siswa pada kelas XI MIA SMAN 2 Rambah Hilir tahun ajaran 2022/2023. (2) Besar pengaruh metode edutainment terhadap minat belajar sejarah siswa kelas XI MIA SMAN 2 Rambah Hilir adalah pada kelas eksperimen dengan menggunakan metode edutainment mengalami peningkatan nilai rata-rata sebesar 11.86 dengan nilai pretest 68,17 dan nilai posttest 80,03 dibandingkan pada kelas kontrol hanya mengalami peningkatan nilai rata-rata sebesar 6.69 dengan nilai pretest 69.57 dan nilai posttest 76.26. Sebelum diberikan perlakuan, kedua kelas ini memiliki kondisi yang sama. Setelah mendapatkan perlakuan, kondisi kelas eksperimen dengan menggunakan metode edutainment lebih baik daripada kelas kontrol. Kata kunci: Pengaruh, Metode edutainment, minat belajar, Pembelajaran Sejarah, XI MIA SMAN 2 Rambah Hilir.
PROGRAM KAMPUS MENGAJAR MENINGKATKAN KETERAMPILAN LITERASI & NUMERASI Yuliantoro; Supentri
Seminar Nasional Hasil Riset dan Pengabdian Vol. 6 (2024): Seminar Nasional Hasil Riset dan Pengabdian (SNHRP) Ke 6 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program kampus mengajar merupakan bagian dari kampus merdeka dari program utama Merdeka Belajar. Bertujuan untuk mengajak mahasiswa di Indonesia untuk menjadi guru dan mengajar siswa-siswa Sekolah baik tingkat SD, SMP, dan SMA di wilayah 3T (terdepan, tertinggal, dan terluar) dengan ditandai fasilitas sekolah yang sangat terbatas maka itu sebagai tantangan bagi mahasiswa. Salah satu ruang lingkup kegiatan kampus mengajar yaitu mengembangkan kemampuan literasi dan numerasi. Setelah mengikuti program ini, dapat digambarkan bahwa program kampus mengajar memberikan manfaat bagi mahasiswa untuk mengasah jiwa kepempimpinan dan karakter serta mempunyai pengalaman mengajar, berkolaborasi dengan guru di sekolah untuk menyelenggarakan pembelajaran yang efektif dan efesien. Melalui program kampus mengajar juga membantu sekolah dalam peningkatan literasi dan numerasi para siswa, dan juga membekali kompetensi literasi dan numerasi mahasiswa dengan pengalamannya. Kata Kunci: Kampus Mengajar, Kemampuan literasi dan numerasi
PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MEDIA KARTU MISTERI DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X IPS 1 DI SMAN 2 PUJUD Dini Islami; Bunari; Yuliantoro
AL-FIKRAH: Jurnal Studi Ilmu Pendidikan dan Keislaman Vol. 7 No. 2 (2024)
Publisher : Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seorang guru yang ingin anak siswanya kreatif maka dituntut terlebih dahulu untuk lebih kreatif lagi, salah satunya menggunakan media ajar yang beragam agar dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan memicu minat belajar siswa. Kelancaran pembelajaran itu sangat bergantung pada kreatifitas dan kualitas tenaga pendidik atau guru itu sendiri. Namun dari segi proses pembelajaran, masih banyak ditemukan permasalahan belajar baik dari guru maupun dari siswa sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktifitas guru, aktifitas belajar siswa, serta hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan media kartu misteri dalam pembelajaran sejarah di kelas X IPS 1 SMA N 2 Pujud. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan metode deskriptif yakni melakukan penelitian langsung terhadap siswa, yang berguna untuk mendapatkan gambaran yang konkret meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran kartu misteri. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan siswi kelas X IPS 1 SMAN 2 Pujud. Hasil penelitian ini bahwa adanya peningkatkan aktifitas guru, persentase yang didapat sebesar 59,5% dengan kategori baik, dan peningkatkan aktifitas siswa kelas X IPS 1 SMAN 2 Pujud, pada observasi siklus I aktivitas siswa mendapatkan skor 87,5 dengan kategori baik dan mengalami peningkatan skor pada siklus II sebesar 105,3 dengan kategori baik. Dalam hal ini dapat dibuktikan bahwa adanya peningkatan skor aktivitas belajar siswa dari siklus I dan siklus II yaitu 17,8. Hasil belajar pada post-test siklus I rata-rata ketuntasan diperoleh yaitu 56% dan pada siklus II rata-rata ketuntasan post test adalah 94% Dalam hal ini dapat dibuktikan bahwa adanya peningkatan persentase dari siklus I dan siklus II yaitu 38%.
AN EVALUATION OF THE 2013 CURRICULUM ASSISTANCE TRAINING PROGRAM FOR HISTORY TEACHERS IN PEKANBARU Isjoni; Riantama, M. Yogi; Fikri, Asyrul; Yuliantoro
International Journal of Educational Best Practices Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : Prodi Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/ijebp.3.2.85-92

Abstract

This study is aimed at measuring the effectiveness of the 2013 Curriculum implementation assistance training program for school principals and History teachers conducted by the education office in Pekanbaru City. The study was conducted using the CIPP (Context, Input, Process, and Product) evaluation model introduced by Stufflebeam (2003). The data were collected through interviews, documentation, and observation. The subject of the study was the Pekanbaru city education office. The results show that the evaluation of the 2013 Curriculum implementation assistance training program resulted in a background, goals, objectives, expected results, and legal basis; the Input Evaluation resulted in criteria for training participants, training preparation programs, companion criteria, training organizers, training facilities, mentoring strategies, mentoring patterns, mentoring training mechanisms, training manuals, training implementation schedules, and training funding; The process evaluation resulted in the implementation of mentoring preparation, program structure readiness, teaching material readiness, preparedness of assistant staff, readiness of organizers, and readiness of training facilities which became the foundation of the committee to carry out the training. Furthermore, the assistants carry out the learning process; Product evaluations produce training graduates' competency standards, the level of success of training participants, and the impact of training graduates. From the evaluation results, the context obtained a value of 4.96 in the Very Good category. While the process evaluation obtained an average of 2.6 Poor categories and product evaluations obtained a score of 2.80 Poor category. Overall, the evaluation component of the K13 mentoring training program for history subjects at the Pekanbaru City High School scores 3.7 in the Good category. This means that the implementation of the K13 mentoring training program for history subjects at the Pekanbaru City High School is at a good level. 
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Scramble Menggunakan Media Bulletin Terhadap Hasil Belajar Sejarah Kelas XI IPS di SMAN Tuah Gemilang Apriyani, Rini; Isjoni; Yuliantoro
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 1 No. 3 (2023): Maret (Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora)
Publisher : CV Insan Kreasi Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1096.584 KB) | DOI: 10.57248/jishum.v1i3.68

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh model pembelajaran kooperatif scramble menggunakan media bulletin terhadap hasil belajar sejarah kelas XI IPS SMAN Tuah Gemilang. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dalam bentuk penelitian eksperimen. Penelitian ini menggunakan 2 kelas, XI IPS 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPS 2 sebagai kelas kontrol atau disebut juga sebagai kelas banding. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimen. Data yang dikumpulkan berdasarkan hasil dari pre-test dan post-test. Hasil post-test kelas eksperimen sebesar 84,05 dan kelas kontrol sebesar 75,23. Setelah semua data terkumpul diperlukan adanya analisis data. Analisis data yang dilakukan meliputi(1) pengujian terhadap instrumen yang terdiri dari uji validitas dan uji reliabilitas, (2) pengujian prasyarat yaitu pengujian sebelum menggunakan t-test dengan uji normalitas, dan uji homogenitas dan (3) pengujian hipotesis dengan uji-t. Hasil uji hipotesis didapatkan t hitung = 3,943 dan t tabel = 1,683 dengan nilai siginifikansi 0,000<0,05. Uji hipotesis penggunaan model kooperatif scramble terbukti bepengaruh dikarenakan hasil dari uji t hitung lebih besar dari t tabel. Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis menyarankan untuk menggunakan model pembelajaran dalam pembelajaran sejarah Kata Kunci : Model Pembelajaran Kooperatif Scramble, Hasil Belajar, Pembelajaran Sejarah.
SOCIO-CULTURAL DEVELOPMENT OF THE SAKAI TRIBE COMMUNITY IN KESUMBO AMPAI VILLAGE, BATHIN SOLAPAN DISTRICT, BENGKALIS REGENCY (1995-2016) nurulsuci; Suroyo; Yuliantoro
SOSIOEDUKASI Vol 14 No 3 (2025): SOSIOEDUKASI : JURNAL ILMIAH ILMU PENDIDIKAN DAN SOSIAL
Publisher : Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universaitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/sosioedukasi.v14i3.6005

Abstract

The Sakai tribe is one of the isolated tribes in Indonesia, precisely in Bengkalis Regency, Riau Province. The Sakai tribe is divided into two parts, namely the Inner Sakai tribe and the Outer Sakai tribe. Sakai Dalam is a half-living Sakai resident living in the wilderness, with a livelihood hunting, fishing and retrieving forest products. Sakai luar are residents who inhabit villages adjacent to settlements of Malay tribes and other tribes. The development that occurs in the cultural aspect in the local wisdom of the Sakai Tribe in terms of Traditional Houses of course there are also developments in the social aspect. This study aims to find out the background, process of development and factors that affect the socio-culture of the Sakai tribe in Kesumbo Ampai Village, Bathin Solapan District, Bengkalis Regency (1995-2016). The method used in this study is a historical approach. With the results obtained, the socio-cultural development background of the Sakai tribe community in Kesumbo Ampai Village, Batin Solapan District was measured by aspects of social groups, culture, social institutions and social statistics. The process of socio-cultural development of the Sakai tribe in Kesumbo Ampai Village, Batin Solapan District is assessed on the social aspects of the community, education and culture of the traditional house of the Sakai tribe. The factors that affect the socio-cultural development of the Sakai traditional house in Kesumbo Ampai Village, Bathin Solapan District, Bengkalis Regency are influenced by internal factors and also external factors.
DEVELOPMENT OF DIGITAL FLIPBOOK TEACHING MATERIALS BASED ON LOCAL HISTORY OF THE GUNUNG SAHILAN KINGDOM TO INCREASE INTEREST IN LEARNING HISTORY OF CLASS X STUDENTS OF SMAN 2 TAMBANG: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FLIPBOOK DIGITAL BERBASIS SEJARAH LOKAL KERAJAAN GUNUNG SAHILAN UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS X SMAN 2 TAMBANG Eza Nadila; Ahmal; Yuliantoro
SOSIOEDUKASI Vol 14 No 3 (2025): SOSIOEDUKASI : JURNAL ILMIAH ILMU PENDIDIKAN DAN SOSIAL
Publisher : Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universaitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/sosioedukasi.v14i3.5466

Abstract

This research aimed to develop digital flipbook teaching materials based on the local history of the Gunung Sahilan Kingdom to increase students’ interest in learning history. The study was motivated by the lack of engaging teaching media in history classes, especially at SMAN 2 Tambang, where students were observed to be less interested in conventional materials such as textbooks and PowerPoint slides. Utilizing the ADDIE development model, Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation the research followed a structured and systematic process. In the analysis phase, the needs and challenges in history learning were identified through interviews and classroom observations. The flipbook content was designed according to curriculum standards and incorporated local historical sources, images, and videos. The product was validated by experts and tested in small (10 students) and large groups (30 students). Results showed that the media was highly feasible, with expert validation scores of 96% and 98%, and student response scores of 91% and 94%. Furthermore, students’ interest in learning history significantly increased, from 44% to 88% in the small group and from 47% to 89% in the large group after using the digital flipbook. This study concludes that digital flipbooks based on local history are an effective and innovative teaching medium that supports contextual, engaging, and technology-integrated learning in history education
Internalisation of the bedience values to the Baladang-Bakabau tradition in social studies learning Yuliantoro; Dewi Liesnoor Setyowati; Thriwaty Arsal; Apik Budi Santoso
Primary: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol. 14 No. 6 (2025): December
Publisher : Laboratorium Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33578/jpfkip.v14i6.900-915

Abstract

Environmental damage resulting from declining public awareness has prompted the need for solutions based on local traditions. Tradition is a cultural practice that regulates communal living patterns in an orderly manner. The Baladang-Bakabau tradition is an artistic practice that embodies the value of obedience in maintaining the balance of the social and natural environment. This study aims to uncover the perfection of the obedience values within this tradition and formulate a concept for character education to be integrated into social studies learning. The study used a qualitative approach with data collection techniques through interviews with traditional elders, traditional figures, and village heads; observation of the practice of obedience values; and photo documentation of the research objects and literature review. The research results indicate that the obedience values within the Baladang-Bakabau tradition have been internalised through behaviours of togetherness (mutual respect, helping, and sacrificing), cooperation (mutual understanding, sharing roles, and building closeness), and responsibility (cooperation and deliberation). These values provide an answer to the problem of environmental damage and have the potential to be conceptually transformed into social studies learning materials and examples to strengthen students' character education.